339
Gambar 12.5. Mirror
k. Dempul Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan,
permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan pendempulan. Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi lebih halus
dan rata sehingga siap dilakukan pengecatan.
11.2. Peralatan Fiberglass
Di samping bahan-bahan yang disebutkan di atas, dalam pembuatan fiberglass diperlukan peralatan antara lain :
a. Wadah, untuk tempat mencampur resin dan mencuci alat. b. Pengaduk
untuk resin dan pengambil pigment.
c. Kuas, untuk
meratakan resin pada permukaan yang dilapisi fiberglass.
d. Masker, untuk menghindari masuknya zat kimia berbahaya, bau menyengat, serbukserat halus dan lain-lain.
e. Kain lap, untuk membersihkan kotoranceceran resin. f. Alat tambahan lain seperti gergaji, gunting, gerinda dan lain-lain
mungkin dibutuhkan dalam beberapa jenis pekerjaan.
Gambar 12.6. Kuas
340
Gambar 12.7. Gunting
11.3. Pembuatan Fiberglass
Proses pembuatan fiberglass dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahapan, yaitu : a membuat master cetakan; b membuat fiberglass
hasil; dan c finishing atau penyempurnaan. Sebagai gambaran misalnya akan dibuat sebuah tutup bumper belakang mobil.
a. Pembuatan master
cetakan Membuat master cetakan merupakan langkah awal dari pembuatan
fiberglass. Ada dua pilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat master cetakan, yakni bahan dari gips dan bahan dari fiberglass. Masing-
masing bahan master cetakan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pembuatan master cetakan dari bahan gips akan lebih mudah dikerjakan, dan saat pelepasan fiberglass hasil dari master cetakannya
mudah dilakukan, bahkan dapat dilakukan dengan merusak master cetakannya. Di samping itu harganyapun relatif lebih murah.
Kekurangannya adalah konstruksinya rapuh dan hanya dapat dipakai sekali saja.
Untuk bahan master cetakan dari fiberglass memang harganya lebih mahal. Di samping itu proses pembuatan master cetakan dan proses
pelepasan fiberglass hasil dari master cetakan lebih sulit dikerjakan. Kelebihannya adalah konstruksinya lebih kuattidak mudah patah dan
master cetakannya dapat dipergunakan beberapa kali. Oleh karena itu, dalam membuat master cetakan pembuat fiberglass lebih senang
menggunakan bahan dari fiberglass juga. Dengan demikian yang akan dibahas di sini adalah membuat master cetakan dari bahan fiberglass.
Proses pembuatannya sebagai berikut :
341
1 Membuat mal cetakan Membuat mal cetakan dapat dilakukan dengan cara membuat tutup
bumper dengan kertas karton yang ukuran dan bentuknya sama persis dengan ukuran dan bentuk aslinya. Apabila tersedia bentuk asli
tutup bumper tentunya yang sudah tidak terpakai, maka bentuk asli tutup bumper ini dapat dimanfaatkan sebagai mal.
2 Melapisi mal tersebut dengan PVA atau mirror. Apabila bahan ini tidak tersedia maka dapat menggunakan cairan pembersih lantai.
3 Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli atau kaleng bekas cat, yang penting keadaannya bersih.
4 Membuat adonan fiberglass dengan cara mencampur jadi satu talk, resin, dan katalis. Aduk dengan cepat bahan-bahan ini hingga merata,
kalau kelamaan dapat mengeras duluan.
Gambar 12.8. Adonan
fiberglass 5 Selanjutnya adonan fiberglass diulaskan dengan cepat pada mal
sebelah luar dan ditunggu sampai kering. Agar cepat kering dapat dijemur di terik matahari.
6 Memasangmenempatkan mat pada permukaan lapisan adonan fiberglass. Ukuran mat menyesuaikan bentuk mal.
7 Menyiapkan adonan fiberglass lagi, dan diulaskan kembali di atas lapisan mat dengan cepat serta ditunggu sampai kering.
8 Apabila lapisan fiberglass sudah kering, master cetakan dapat dilepas dari mal-nya dan siap digunakan sebagai cetakan fiberglass.
Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat, campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal daripada fiberglass hasil,
yaitu sekitar 2 – 3 mm atau dilakukan 3 – 4 kali pelapisan.
342
b. Pembuatan fiberglass hasil
Apabila master cetakan sudah dibuat, maka proses pembuatan fiberglass hasil dapat dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Menyiapkan master cetakan. 2 Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng
bekas oli kaleng bekas catmangkuk, yang penting keadaannya bersih.
3 Resin sejumlah 1,5 – 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata. 4 Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan
katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 140. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalis-nya 50 cc.
5 Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campuran tersebut dan pigmen atau zat pewarna.
6 Apabila semua campuran ter-sebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu ditambah-kan katalis dan apabila campurannya terlalu encer
dapat ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada
cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih banyak.
7 Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya yaitu memoles permukaan master cetakan pada bagian dalam dengan
mirror sebagai pelicin dan pengkilap dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar merata.
8 Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai pelicin tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses
pengeringan, dapat dijemur di terik matahari. 9 Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap
dengan menggunakan kain bersih hingga mengkilap. 10 Permukaan cetakan diolesi PVA untuk menjaga agar permukaan
cetakan tidak lengket dengan fiberglass hasil. Apabila mirror dan PVA tidak tersedia, dapat digunakan cairan pembersih lantai sebagai
gantinya.
11 Mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering. Seperti
langkah sebelumnya, yakni untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.