Penilaian Kesehatan Bank Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Melalui Analisis Rasio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2012

18 4. Manajemen Kecukupan Modal Pengelolaan kecukupan modal merupakan tugas manajer bank untuk memenuhi kecukupan modal antara lain : 1 menghindarkan bank terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan bank, 2 jumlah modal yang dimiliki bank mempengaruhi pendapatan pemilik bankpemegang saham, 3 memenuhi batas minimum modal bank yang ditentukan oleh regulator.

E. Penilaian Kesehatan Bank

Sebagaimana layaknya manusia, di mana kesehatan merupakan hal yang paling penting di dalam kehidupannya. Tubuh yang sehat akan meningkatkan kemampuan kerja dan kemampuan lainnya. Begitu pula dengan perbankan harus selalu dinilai kesehatannya agar tetap prima dalam melayani para nasabahnya. Kesehatan bank menurut Kasmir 2008:41 “Tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.” Sedangkan berdasarkan Peraturan Gubernur Bank Indonesia Nomor 6102004 Tahun 2004 mengenai tingkat kesehatan perbankan adalah hasil penilaian kualitatif atas beberapa aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kualitatif maupun penilaian kuantitatif terhadap faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank. Universitas Sumatera Utara 19 Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank merupakan kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal yang berupa penilaian kualitatif atas beberapa aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kualitatif maupun penilaian kuantitatif terhadap faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank. Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan Pembina bank -bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya. Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Kepada bank -bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin ataupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam suatu periode tertentu. Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun, apakah ada peningkatan atau penurunan. Bagi bank yang kesehatannya terus meningkat tidak jadi masalah, karena itulah yang diharapkan dan supaya dipertahankan terus kesehatannya. Akan tetapi bagi bank terus menerus tidak sehat, mungkin harus mendapat pengarahan atau sanksi dari Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank -bank . Universitas Sumatera Utara 20 Penilaian yang dilakukan oleh Bank Indonesia meliputi beberapa aspek, yaitu : 1. Aspek permodalan Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR Capital Adequaci Ratio yang telah ditetapkan BI. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal harus 8. 2. Aspek kualitas asset Yaitu untuk menilai jenis- jenis asset yang dimiliki oleh bank. Penilaianaset harus sesuai dengan Peraturan oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia. 3. Aspek kualitas manajemen Dalam mengelola kegiatan bank sehari- hari juga dinilai kualitas manajemennya. Kualitas manajemen dapat dilihat hari kualitas manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari pendidikan serta pengalaman para karyawannya dalam menangani berbagai kasus –kasus yang terjadi dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan Universitas Sumatera Utara 21 manajemen likuiditas. Penilaian didasarkan kepada jawaban dari 250 pertanyaan yang diajukan mengenai manajemen Bank yang bersangkutan. 4. Aspek Likuditas Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutang- hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Yang dianalisis dalam rasio ini adalah a. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap Aktiva b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI, giro, tabungan, deposito dan lain- lain. 5. Aspek rentabilitas Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya apakah, setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat . Penilaian juga dilakukan dengan : a. Rasio Laba terhadap Total Aset ROA b. Dan Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi BOPO . Semua aspek penilaian analisis CAMEL Capital, Aset, Management, Earning dan Liquidity . Disamping dengan penilaian terhadap kesehatan Bank adalah penilaian terhadap: Universitas Sumatera Utara 22 1. Ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha kecil KUK Pelaksanaan Kredit Eksport 2. Pelanggaran ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK atau sering disebut Legal Lending Limit 3. Pelanggaran Posisi Devisa Netto Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Bank wajib memelihara kesehatannya. Kesehatan Bank yang merupakan cerminan kondisi dan kinerja Bank merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu, kesehatan Bank juga menjadi kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola manajemen, dan masyarakat pengguna jasa Bank. Perkembangan industri perbankan, terutama produk dan jasa yang semakin kompleks dan beragam dapat meningkatkan eksposur risiko dan profil risiko Bank. Sejalan dengan itu pendekatan penilaian secara internasional juga mengarah pada pendekatan pengawasan berdasarkan risiko. Peningkatan eksposur risiko dan profil risiko serta penerapan pendekatan Pengawasan berdasarkan risiko tersebut selanjutnya akan mempengaruhi penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Sesuai dengan perkembangan usaha Bank yang senantiasa bersifat dinamis dan berpengaruh pada tingkat risiko yang dihadapi, maka metodologi penilaian Tingkat Kesehatan Bank perlu disempurnakan agar dapat lebih mencerminkan kondisi Bank saat ini dan di waktu yang akan datang. Penyesuaian tersebut perlu dilakukan agar penilaian Tingkat Kesehatan Bank dapat lebih efektif digunakan Universitas Sumatera Utara 23 sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja Bank termasuk dalam penerapan manajemen risiko dengan fokus pada risiko yang signifikan, dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku serta penerapan prinsip kehati-hatian. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan menyempurnakan penilaian Tingkat Kesehatan Bank menggunakan pendekatan berdasarkan risiko dan menyesuaikan faktor-faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko merupakan penilaian yang komprehensif dan terstruktur terhadap hasil integrasi profil risiko dan kinerja yang meliputi penerapan tata kelola yang baik, rentabilitas, dan permodalan. Pendekatan tersebut memungkinkan Bank Indonesia sebagai pengawas melakukan tindakan pengawasan yang sesuai dan tepat waktu karena penilaian dilakukan secara komprehensif terhadap semua faktor penilaian dan difokuskan pada risiko yang signifikan serta dapat segera dikomunikasikan kepada Bank dalam rangka menetapkan tindak lanjut pengawasan. Selain itu sejalan dengan penerapan pengawasan berdasarkan risiko maka pengawasan tidak cukup dilakukan hanya untuk Bank secara individual tetapi juga harus dilakukan terhadap Bank secara konsolidasi termasuk dalam penilaian tingkat kesehatan. Oleh karena itu, penilaian Tingkat Kesehatan Bank juga harus mencakup penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara konsolidasi. Sehubungan dengan itu, penilaian Tingkat Kesehatan Bank perlu diatur kembali agar sejalan dengan perkembangan yang terjadi. Universitas Sumatera Utara 24 Menurut Irsyad Lubis 2010:49, Apabila menurut penilaian Bank Indonesia menilai suatu bank mengalami kesulitan dan membahayakan kelangsungan hidupnya maka, Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar: 1. Pemegang saham menambah modal 2. Pemegang saham mengganti dewan komisaris atau direksi bank 3. Bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang macet dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya. 4. Melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain 5. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban 6. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh harta dan atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain 7. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban kepada bank atau pihak lain. Universitas Sumatera Utara 25 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Bank terhadap Tingkat Penyaluran Kredit Bank Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 58 103

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 2 51

ANALISIS RASIO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Rasio Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Rasio Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

0 3 7

ANALISIS RASIO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Rasio Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

0 2 30

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Rgec Pada Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012.

0 1 14

ANALISIS PENILAIANTINGKAT KESEHATAN BANK ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus Pada Bank Umum Pemerintah Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

0 0 13

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93

ABSTRAK Pengaruh Rasio Keuangan Bank Terhadap Tingkat Penyaluran Kredit Bank Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank - Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Melalui Analisis Rasio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2012

0 0 17