Maksud dan Tujuan Perancangan Lingkup Kajian dan Batasan

, g INDONESIA FURNISHING PLAZA Dengan segala potensi kota Medan yang ada, Medan akan mengalami keunggulan tersendiri apabila dibangun suatu proyek untuk mewadahi semua kebutuhan untuk memamerkan segala macam furniture dan barang seni hasil produk Indonesia. Proyek merupakan suatu bangunan yang menyampaikan cirri khas budaya di Indonesia, dengan tidak melupakan fungsi utamanya sebagai fungsi komersial untuk menjual produk. Bangunan ini juga tak hanya berupa ruang pamer dengan skala besar, namun juga sebagai bengkel kerja workshop dalam mengenalkan proses pembuatan seni pembuatan furniture, selain untuk memproduksi kebutuhan yang memenuhi permintaan pasar. Kemudian dimaksudkan proyek ini akan menjadi pusat desain furniture dan interior di kota Medan.

1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan

1.2.1 Maksud Perancangan 1. Mewujudkan suatu arsitektur yang mewadahi, dan membantu aktivitas kinerja fungsi komersial. 2. Menciptakan suatu lanskap urban yang mampu mewadahi aktifitas seni, sekaligus sebagai upaya untuk mencintai produk Indonesia. 3. Menciptakan suatu karya arsitektur yang mampu menjawab tantangan perkembangan zaman dan persaingan dengan kota lain bahkan dengan negara lain. 1.2.2 Tujuan Perancangan 1. Menyediakan fasilitas yang dapat menjadi : Wadah penjualan berbagai sector produk furniture di Indonesia. Wadah promosi potensi produk budaya. Wadah promosi potensi Kota Medan seni dan industri kepada investor Wadah pengenalan beberapa kemampuan kreatif pada Masyarakat Medan. Pusat desain furniture Sumatera Utara 2. Menjadikan proyek ini sebagai produsen utama furniture hasil produk dalam negeri untuk pasar Medan, Sumatera, dan Luar Negeri. , g INDONESIA FURNISHING PLAZA 3. Menciptakan fasilitas yang efisien, ekonomis, tepat guna, sadar teknologi, dan hemat energi. 4. Menciptakan ruang arsitektur yang mendukung optimalisasi kontinuitas antara ruang luar maupun ruang dalam untuk mendapatkan ruang yang nyaman dan efisien. 5. Menciptakan ruang-ruang luar yang mendukung kegiatan di dalam fungsi komersil.

1.3 Lingkup Kajian dan Batasan

1.3.1 Lingkup Kajian Seluruh aspek fisik berhubungan dengan pembahasan dan perancangan tentang bangunan showroom dan workshop, menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan pembentukan ruang Rencana pengembangan bentuk fisik sebuah showroom dan fasilitas-fasilitas pendukungnya, penataan lansekap kawasan, serta penyesuaian masalah perkotaan dan lingkungan sekitar seperti batas-batas kawasan, jalur sirkulasi yang menuju lokasi serta akses alternatifnya. Aspek budaya dan aspek pergeseran budaya masyarakat kota Medan Teknologi yang digunakan untuk bangunan yang fleksibel, efisien, tepat guna, tepat waktu, dan hemat energi. 1.3.2 Batasan Perencanaan proyek ini terbatas pada perancangan bangunan showroom dan workshop dan fasilitas penunjangnya dengan berpedoman pada standar-standar khusus untuk suatu bangunan komersial. Pengkajian Perancangan ditekankan pada interaksi antara ruang dalam dan ruang luar pada site. Asumsi-asumsi yang diambil berdasarkan pada hasil studi banding dan pedoman-pedoman yang diperoleh. Selain itu dibuat beberapa asumsi untuk memudahkan kerangka berpikir dalam kajian lebih lanjut yaitu : 1. Pemilik proyek adalah pihak swasta sebagai pengelola dan didukung oleh masyarakat, dimana bentuk kerjasamanya adalah dengan membuka saham perusahaan kepada publik dan dengan dibuatnya kantor sewa di dalam bangunan showroom yang diperuntukkan bagi publik. 2. Biaya pembangunan proyek tak terbatas dan dapat memanfaatkan berbagai , g INDONESIA FURNISHING PLAZA macam teknologi yang ada.

1.4 Pendekatan Perancangan