Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Kebun Sawit Langkat
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
KEBUN SAWIT LANGKAT
Oleh :
HADI HAMDANI 112102031
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : HADI HAMDANI
NIM : 112102031
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA
OPERASIONAL PT PERKEBUNAN
NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT
Tanggal :...Juli 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(Dra. Hj. Nurzaimah, MM, Ak) NIP. 19581114 198703 2 001 Tanggal :...Juli 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002
Tanggal :...Juli 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : HADI HAMDANI
NIM : 112102031
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA
OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT
Medan, Agustus 2014
(HADI HAMDANI) NIM. 112102031
(4)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta karunia yang begitu
besar kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir guna
melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian tugas akhir, penulis banyak menerima bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara, beserta seluruh dosen dan staf pengajar
lain telah memberikan pelajaran semasa perkuliahan.
2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E., M.Acc., Ak., sebagai Pembantu Dekan
I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak., sebagai Sekretaris Program Studi
DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Hj. Nurzaimah, M.M, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu untuk membimbing penulis dan memberikan saran dan
(5)
6. Pimpinan serta seluruh staff dan karyawan PT Perkebunan Nusantara IV
Kebun Sawit Langkat yang memberikan izin serta kesempatan kepada
penulis untuk mengadakan penelitian di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun
Sawit Langkat.
7. Kepada Ayahanda Surya Darma dan Ibunda Nurmadani Batubara yang telah
memberikan doa dan dukungan kepada penulis selama ini.
8. Kepada para Sahabat tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan
kepada penulis selama ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua bantuan yang diberikan.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat menambah dan
memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.
Medan, Agustus 2014 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Permasalahan ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Rencana Penulisan ... 5
a. Jadwal Penelitian ... 5
b. Rencana Isi ... 5
BAB II. PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT ... 7
A. Sejarah Ringkas ... 7
(7)
C. JobDescription ... 9
D. Jaringan Kegiatan ... 14
E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 14
F. Rencana Kegiatan ... 16
BAB III. TOPIK PENELITIAN ... 17
A. Elemen-Elemen Biaya Operasional ... 17
B. Perencanaan Biaya Operasional ... 22
C. Prosedur Penyusunan Pelaksanaan Anggaran Biaya Operasional ....27
D. Pengawasan Biaya Operasional ... 29
E. Analisa Pengawasan Biaya Operasional ... 31
BAB IV. PENUTUP ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
(8)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul 1. Bagan Organisasi Unit Kebun Sawit Langkat
2. Realisasi Anggaran Biaya Operasional Priode 2012
3. Realisasi Anggaran Biaya Umum 4. Perhitungan Laba Rugi
(10)
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan yang didirikan selalu mempunyai tujuan. Umumnya
tujuan perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, pertumbuhan, dan keuntungan. Tujuan perusahaan dibutuhkan
adalah untuk mencapai perencanaan yang mantap. Perencanaan merupakan
suatu pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan suatu tujuan di dalam
setiap perusahaan.
Kondisi yang ada dalam perusahaan biasanya adalah menjalankan
manajemen yang progresif dan memberikan motivasi yang positif bagi
karyawan, menjalankan sistem akuntansi yang sederhana tapi efektif, dan
meningkatkan efisiensi perbaikan fasilitas dan membuat agar menyenangkan
karyawan. Keadaan yang diharapkan oleh suatu perusahaan adalah semua
aktivitas yang bergerak dalam bidang jasa, dagang, dan industri dalam
perusahaan itu berjalan dengan lancar. Tujuannya untuk menghasilkan laba
atau keuntungan perusahaan tersebut. Sistem perencanaan, pengaturan, dan
pendelegasian wewenang diperlukan sehingga pencapaian tujuan dapat
dilakukan secara efisien dan efektif.
Setiap proses perencanaan (khususnya biaya) tidak terlepas dari anggaran.
Perbedaan antara anggaran dengan realisasi, perlu dianalisa perbedaan tersebut
dan dari analisa itulah dapat diambil keputusan yang perlu mencegah terjadinya
(11)
Anggaran merupakan suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan kuantitatif untuk jangka waktu/periode tertentu
yang merupakan suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan
program yang telah disahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses anggaran
ini membutuhkan kemampuan pihak manajemen untuk menganalisa dan
memprediksi kejadian-kejadian yang mungkin timbul di masa yang akan
datang. Anggaran merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi perencanaan.
Beban operasional merupakan beban yang banyak memerlukan biaya
sekaligus sumber pendapatan bagi perusahaan. Perencanaan dan pengawasan
beban mutlak diperlukan untuk menghindari timbulnya beban-beban yang tidak
diperlukan. Beban terlalu besar, maka akan menyebabkan laba menjadi lebih
kecil dan sebaliknya, bila beban dapat ditekan seminimal mungkin maka akan
membuat laba perusahaan semakin besar.
Seluruh biaya operasional yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan
operasional dihadapkan dengan anggaran untuk mengetahui penyimpangan
biaya yang telah terjadi. Jumlah elemen-elemen tiap biaya harus direncanakan
karena perencanaan merupakan asumsi dasar suatu anggaran. Fungsi
perencanaan adalah sebagai manajemen yang berupa tindakan yang dibuat
berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan
pada waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi perencanaan tidak akan baik dan efisien tanpa adanya fungsi
(12)
harus dilaksanakan dalam Manajemen. Cara kerja pengawasan biasanya
membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar yang
telah direncanakan. Fungsi pengawasan dapat diukur seberapa jauh hasil yang
telah dicapai dan apakah telah sesuai dengan perencanaan. Pengawasan atau
pengendalian berfungsi untuk mengontrol segala tindakan yang diambil supaya
semua itu dapat berjalan seperti apa yang telah digariskan sebelumnya dalam
tujuan yang telah direncanakan.
Perusahaan dalam bidang operasional merupakan bidang yang paling
banyak memerlukan biaya dan pada akhirnya akan memberikan pendapatan
bagi perusahaan. Perencanaan dan pengawasan dibutuhkan semaksimal
mungkin yang dapat dijalankan oleh perusahaan untuk bersaing dan
mempertahankan perusahaan. Dalam hal ini, maka penulis tertarik untuk
membahas tentang “Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional
Pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat”.
B.Rumusan Masalah
Masalah pada dasarnya merupakan suatu hambatan dalam menjalankan
suatu kegiatan operasional perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis
menentukan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini
adalah apakah Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat telah di terapkan dengan baik?
(13)
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan utama penulis melakukan penelitian pada PT.Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat adalah :
1. untuk mengetahui sejauh mana PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat melakukan penerapan fungsi perencanaan dan pengawasan biaya
operasional perusahaan,
2. untuk melihat bagaimana sistem anggaran yang telah ditetapkan pimpinan
dalam perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT
Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat,
Manfaat yang bisa didapat melalui penelitian ini adalah :
1. sebagai bahan masukan bagi peneliti mengenai perencanaan dan
pengawasan biaya operasional PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat,
2. sebagai bahan masukan bagi perusahaan berupa saran yang berkaitan
dengan perencanaan dan pengawasan biaya operasional PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ,
3. sebagai bahan masukan bagi peneliti sejenis dalam menyempurnakan
penelitian sejenis berikutnya.
D.Rencana Penulisan
(14)
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membuat jadwal
penelitian dan penulisan yang dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari
nomor, kegiatan dan waktu (minggu).
II
III
IV
I
1
Pengesahan Pengajuan Tugas Akhir
2
Pengajuan Judul Tugas Akhir
3
Permohonan Izin Riset
4
Pengolahan Data
5
Bimbingan Untuk Penulisan Bab I
6
Penulisan Bab I (Pendahuluan)
7
Bimbingan Untuk Penulisan Bab II
8
Penulisan Bab II (Profil Perusahaan)
9
Bimbingan Untuk Penulisan Bab III
10
Penulisan Bab III (Topik Penelitian)
11
Bimbingan untuk Penulisan Bab IV
12
Penulisan Bab IV (Penutup)
13
Penyelesaian Tugas Akhir
Juni-Juli 2014
Minggu
Kegiatan
No
Tabel 1.1 jadwal observasi dan penulisan Laporan tugas Akhir
2. Rencana Isi
Untuk mendapatkan gambaran laporan penelitian yang lebih terarah dalam
(15)
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri
dari jadwal observasi dan rencana isi.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan,
kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.
BAB III TOPIK PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan penulis mencoba untuk menguraikan hasil
penelitian sesuai dengan tema yang dipilih berdasarkan bidang
studi mahasiswa serta diuraikannya jenis dan bentuk pekerjaan
yang akan dilaksanakan oleh manajer, kepala unit/bagian bersama
dengan para karyawan/pegawainya.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab yang terakhir, penulis akan mencoba menarik suat
kesimpulan terhadap hasil penelitian dan memberikan saran yang
membangun kepada PT.Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat. Diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
(16)
BAB II
PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT
A.Sejarah Ringkas
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit
kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak tanggal 01 Agustus 1974
sebagai salah satu unit usaha dari PTP VIII karena kerugian yang dialami
selama menjadi unit pengolahan hasil hutan (LOG). Tahun 1979 dikonversi
menjadi kebun kelapa sawit. Tahun 1996 SAL menjadi salah satu dari 37 unit
kerja PTP Nusantara IV (hasil gabungan PTP VI, VII, VIII). SAL ini terletak di
desa Tebing Tanjung Selamat Kec.Padang Tualang, Kab.Langkat, lebih kurang
80 km dari kota propinsi Medan. Kondisi topografi datar 38%, bergelombang
29% dan berbukit 33%. SAL berada pada ketinggian 100 meter dari permukaan
laut jenis tanah podsolik merah kuning.
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat memiliki pabrik
kelapa sawit (PKS), tahap pertama pembangunan PKS dimulai tahun 1981
dengan kapasitas 20 ton TBS/jam. Di danai oleh International Development
Association dan tahap II dibangun dalam kurun waktu 1990-1991 dengan
kapasitas 20 ton TBS/jam. PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat
mengalami penyempurnaan instalasi, antara lain super nuy creaker (1990),
(17)
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat berkantor pusat di
Medan Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat
bergerak dibidang usaha sektor perkebunan sampai tahun 2013. Total luas areal
tanaman mencapai 6.475 Ha yang terdiri dari tanaman menghasilkan 3.832 Ha,
tanaman belum menghasilkan 980 Ha, tanaman ulang 491 Ha, tanaman baru
252 Ha, TTAD tahun 2013 717 Ha, bibitan 6 Ha, dan lain-lain 197 Ha.
Perjalanan yang cukup lama di tempuh oleh PT Perkebunan Nusantara IV
Kebun Sawit Langkat berhasil berkembang menjadi perusahaan maju.
Pertumbuhan usaha yang berhasil dicapai selama ini tidak lain merupakan hasil
dari strategi dan kebijakan manajemen yang berwawasan jauh kedepan,
ditunjang dengan kemampuan adaptasi dan daya serap terhadap lingkungan
dan perkembangan dunia serta tidak terlepas dari kerja keras pada karyawan
dan pekerja.
B.Struktur Organisasi
Organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja
sama yang terikat dalam hubungan formal pada suatu hirarki untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi dari PT Perkebunan Nusantara IV
Kebun Sawit Langkat adalah struktur organisasi garis. Struktur ini diharapkan
dapat memberi gambaran pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab serta
hubungan pelaporan menyangkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali
(18)
Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi
yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengitegrasian segenap
kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun horizontal. PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat mempunyai fungsi manajemen yang
sangat jelas, dimana pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam
organisasi dilakukan menurut struktur organisasi yang telah diharapkan, setiap
personil akan diberikan tugas atas kualifikasi dan tanggung jawabnya. Struktur
organisasi akan dilampirkan oleh penulis dalam lampiran I.
C.JOB DESCRIPTION
Job Description (uraian tugas) yang dilakukan oleh PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat.
1. Kepala Manajer Unit Usaha
Fungsi dan tugas dari kepala manajer unit usaha adalah :
a. merumuskan strategi dalam pengelolaan sumber daya yang tersedia
secara efektif dan efisien, sehingga mampu menghasilkan kinerja
yang optimal dengan biaya yang realistis,
b. mengkoordinir dan mengawasi proses penyusunan rkap tahun 2009
unit-unit usaha diwilayah masing-masing,
c. menyusun anggaran untuk biaya overhead kantor guu
masing-masing,
d. berkoordinasi dengan bagian SDM kantor pusat untuk menyusun
(19)
2. Kepala Bagian Tanaman
Fungsi dan tugas dari kepala bagian tanaman adalah :
a. menyusun rencana tanaman baru/ulang/konversi dan rencana mutasi
areal tanaman tahun 2009,
b. bekerjasama dengan bagian perencanaan menyusun standar fisik
bidang tanaman yang dirinci per budidaya, baik untuk pemeliharaan
TM maupun investasi (TU,TB, Konversi, TBM dan Pembibitan),
c. menyusun rencana investasi dibidang tanaman baik fisik maupun
biaya berdasarkan prioritas,
d. menyusun rencana produksi unit usaha tahun 2009 untuk semua jenis
komoditi yang diusahakan, dengan memperhatikan potensi dan data
statistik produksi unit,
e. menyusun rencana dan jadwal pemupukan untuk tbm dan tm untuk
semua komoditi,
f. menyusun standard pemeliharaan tanaman menghasilkan serta
standar panen dan pengangkutan ke pabrik.
3. Kepala Bagian Pengolahan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian pengolahan adalah :
a. menyusun standar sistem pemantauan lingkungan dan kolam limbah,
b. menyusun kebutuhan bahan-bahan pengolahan di pabrik kelapa
sawit,
c. menentukan kapasitas olah dan hari olah kelapa sawit,
(20)
4. Kepala Bagian Teknik
Fungsi dan tugas dari kepala bagian teknik adalah :
a. menyusun standar fisik dibidang teknik yang meliputi kapasitas
pabrik, kebutuhan tenaga kerja pemeliharaan mesin dan instalasi
pabrik, untuk seluruh kelapa sawit,
b. menyusun tarif listrik berdasarkan ketentuan yang berlaku,
c. menyusun norma pemakaian bahan/barabg untuk seluruh jenis
kendaraan, alat berat dan pabrik,
d. menyusun anggaran biaya overhead bagian teknik.
5. Kepala Bagian Keuangan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian keuangan adalah :
a. menyusun standar fisik da tarif-tarif biaya yang berkaitan dengan
pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bumi dan bangunan (PBB),
b. menyusun biaya assuransi asset dan cash in transit yang menjadi
beban unit-unit usaha,
c. menyusun anggaran biaya overhead bagian keuangan,
d. meningkatkan pengendalian pelaksanaan anggaran,
e. bekerjasama dengan bagian sekretaris perusahaan menyusun
/mengkompilasi biaya administrasi unit usaha.
6. Kepala Bagian Akuntansi
Fungsi dan tugas dari kepala bagian akuntansi adalah :
a. menyusun anggaran biaya pegawai yang di perbantukan,
(21)
c. mengevaluasi anggaran biaya penyusutan asset,
d. menyusun laporan tepat waktu,
e. menyusun anggaran biaya overhead bagian akuntansi.
7. Kepala Bagian Perencanaan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian perencanaan adalah :
a. menyusun biaya percobaan dan penelitian unit-unit usaha,
b. mengkaji cost dan benefit terhadap rencana investasi PT Perkebunan
IV Sawit Langkat,
c. bekerjasama dengan bagian tanaman, teknik, pengolahan dalam
menyusun standar fisik,
d. melaksanakan land application atas limbah PKS.
8. Kepala Bagian Teknologi Informasi
Fungsi dan tugas dari kepala bagian teknologi informasi adalah :
a. menyusun kebutuhan anggaran informasi teknologi dan kebutuhan
perangkat komputer,
b. menyusun anggaran biaya overhead bagian perencanaan.
9. Kepala Bagian Pengembangan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian pengembangan adalah :
a. menyusun anggran didaerah pengembangan,
b. merumuskan rencana pembangunan infrastruktur daerah
(22)
10. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
Fungsi dan tugas dari kepala sumber daya manusia adalah :
a. menyusun rencana hari-hari kerja efektif,
b. menyusun kebutuhan beras karyawan pelaksana dan pensiun,
c. menyusun tarif biaya cuti karyawan pimpinan dan pelaksana,
d. meningkatkan hubungan industrial, keselamatan dan kesehatan kerja.
11. Kepala Bagian Umum
Fungsi dan tugas dari kepala umum adalah :
a. menigkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya
mengamankan aset perusahaan,
b. meningkatkan koordinasi pelayanan kerumahtanggaan, keamanan
dan sarana komunikasi,
c. menyusun anggaran biaya overhead bagian umum ke unit usaha.
12. Kepala Bagian Pertanahan
Fungsi dan tugas dari kepala pertanahan adalah :
a. menyusun standard yang berkaitan dengan bidang agraria,
b. menyusun tarif biaya keamanan untuk uni-unit usaha,
c. menyusun rencana biaya ganti rugi tanaman perunit usaha baik pada
rekening biaya eksploitasi maupun investasi.
13. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan
Fungsi dan tugas dari kepala sekretaris perusahaan adalah :
a. menyusun anggaran biaya overhead bagian sekretaris perusahaan,
(23)
14. Grup Unit Usaha (GUU)
Fungsi dan tugas dari GUU adalah :
a. mengawasi program kerja lapangan para administrasi ditiap kebun,
b. memberi laporan kepada para kepala bagian di masing-masing
bidang,
c. bertanggungjawab penuh atas perkembangan hasil produksi.
D. Jaringan Kegiatan
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat merupakan salah
satu unit usaha yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IV (persero)
wilayah Sumatera Utara yang berlokasi di Medan dan sekaligus merupakan
anak dari perusahaan tersebut. PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat mengoperasikan 1 unit pabrik fraksionasi dan rafinasi CPO dengan
kapasitas lebih kurang 200 ton perhari dengan produk akhir berupa margarin
RBD olein (refined bleaced deodorized), stearine dan fatty acid. Pabrik ini
dalam proses menggunakan sistem dry prosess (tanpa bahan kimia).
Keunggulan hasil produksinya diminati dipasar negara-negara maju.
Jaringan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara
IV Kebun Sawit Langkat adalah dengan mengelola hasil kebun sawit tersebut
dengan kapasitas TBS (tandan buah segar) dan pabrik tersebut mengolah
bahan mentah sawit menjadi pengolahan inti sawit (PIS) dan kemudian
mengantar produk yang telah dihasilkan ke PT Perkebunan Nusantara IV
(24)
E.Kinerja Kegiatan Terkini
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat merupakan perkebunan
yang bergerak dibidang sektor kelapa sawit dari mulai pembibitan sampai
dengan pengolahan menjadi minyak mentah.
Tabel 1.2 Realisasi kinerja tahun 2009-2012 .
URAIAN 2009 2010 2011 2012
TBS (Ton/Ha) 13.508 14.210 16.900 16.799
TBS (kg) 81.264.030 85.474.180 98.560.350 85.673.830
Minyak(kg) 17.709.240 18.690.719 21.801.763 19.376.180
Inti(kg) 4.193.406 4.874.592 6.086.281 4.399.664
Rend.Minyak(%) 21,79 21,87 22,12 22,62
Rend.Inti(%) 5,16 5,67 6,18 5,14
Sumber : PT.Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat.
Realisasi kinerja yang dilakukan pada tahun 2013 adalah TBS dan hasil
olahan.
A. TBS (Tandan Buah Segar)
Total produksi TBS kebun sendiri diperkirakan sebesar 2.005.585 ton
atau 3,2 % dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 2.072.090 ton sedangkan
produksi TBS sebesar 22.03 ton/Ha, hal ini disebabkan pada tahun 2013
(25)
Ha. Total areal perkebunan adalah 175.244 Ha dan areal rehabilitasi
(bermasalah 2.122).
B. Hasil Olahan
Total produksi minyak sawit untuk kebun sendiri sebesar 472.918
ton atau 3,29 % dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 489.017 ton,
sedangkan capaian rendemen sebesar23,58 % atau 0,09 % dibawah RKSP
tahun 2013 sebesar 23,60 %. Total produksi inti sawit ini kebun sawit
sebesar 98.607 ton atau 4,79 % dibawah RKAP tahun 2013 sebesar
103.573 ton sedangkan capain rendemen sebesar 4,92 % atau 1,64%
dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 5,0%.
Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa realisasi kinerja terkini pada
perusahaan yang bergerak di bidang sektor kelapa sawit dari mulai
pembibitan sampai dengan pengolahan menjadi minyak mentah selalu
berubah-ubah sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
F. Rencana Kegiatan
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat memiliki jenis kegiatan
usaha yang bergerak di bidang industri perkebunan dengan mengelola tanaman
kelapa sawit yang dilengkapi dengan sarana pegolahan berupa pabrik kelapa
sawit. Rencana kegiatan usaha antara lain :
1. mengusahakan budidaya tanaman meliputi pemupukan, pengelolaan
lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan
(26)
2. produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pegolahan hasil tanaman
sendiri dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi,
3. pengembangan usaha di bidang perkebunan, agrousaha dan agrobisnis,
4. menjalankan perusahaan di bidang perkebunan kelapa sawit,
5. mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan
(27)
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
KEBUN SAWIT LANGKAT
A.Elemen-Elemen Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam
aktifitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba usaha. Biaya
merupakan pengeluaran segala kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa.
Menurut perusahaan, biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai
pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa
yang akan datang. Menurut prinsip Milton F.Usry and Laurence H.Hammer
(1991), biaya (cost) adalah suatu nilai tukar prasyarat dan pengorbanan yang
dilakukan untuk memperoleh suatu barang atau jasa yang bermanfaat.
Dari penyataan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian
biaya (cost) menurut perusahaan dengan menurut prinsip Milton F.Usry and
Laurence H.Hammer (1991) telah sesuai yaitu biaya merupakan suatu
pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh barang atau
jasa yang bermanfaat untuk masa yang akan datang. Biaya operasional merujuk
pada cara anggota perusahaan mengubah input, tenaga kerja, uang, pasokan,
peralatan dan sebagainya menjadi output berupa barang atau jasa. Dalam
(28)
untuk memperbaiki produktifitas yang berguna untuk membantu memenuhi
prioritas kompetitif pelanggan.
Biaya sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya operasi perusahaan.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan equitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penurunan modal. Penggolongan elemen-elemen biaya
operasional dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu biaya produksi, biaya
non produksi, dan biaya umum.
1. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan
pemrosesan barang/jasa. Beban produksi ini berupa biaya bahan baku
langsung, upah langsung, dan overhead pabrik.
a. Biaya bahan baku langsung (direct material used)
Bahan baku langsung digunakan untuk proses produksi.
b. Upah langsung (direct labour)
Upah langsung merupakan upah yang dibayar untuk buruh langsung
dalam proses produksi.
c. Overhead pabrik (factory overhead)
Overhead pabrik merupakan semua bahan yang tidak langsung
dalam proses produksi seperti :
(29)
2) bahan baku tidak langsung (indirect material used),
3) biaya reparasi peralatan pabrik (repair expanse),
4) biaya pemeliharaan peralatan pabrik (factory maintenance),
5) penyusutan mesin (depreciation of machinery),
6) penyusutan gedung pabrik (depreciation of factory building),
7) penyusutan peralatan pabrik (depreciation of factory
equipment), 2. Biaya Non Produksi
Biaya non produksi merupakan biaya yang tidak berkaitan dengan
pemrosesan barang atau jasa. Biaya ini berupa biaya administrasi, dan
biaya penjualan.
a. Biaya Administrasi (general expanse)
biaya administrasinya adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
mengelola administrasi suatu perusahaan meliputi :
1) biaya gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan,
2) biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan,
3) biaya pemeliharaan kantor,
4) biaya perbaikan kantor,
5) penyusutan peralatan kantor,
6) penyusutan gedung kantor,
7) biaya listrik,
8) asuransi,
(30)
10) biaya supplies kantor,
Biaya administarasi pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat adalah sebagai berikut :
1) biaya gaji, tunjangan, biaya sosial peg.staf,
2) biaya gaji, tunjangan, biaya sosial non staf,
3) biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan,
4) biaya percobaan/penelitian,
5) biaya emplasmen,
6) biaya pemeliharaan bangunan rumah,
7) biaya pemeliharaan bangunan perusahaan,
8) biaya pemeleliharaan jalan, jembatan, saluran air,
9) biaya pemeliharaan/inventaris,
10) pemakaian alat inventaris kecil,
11) pemakaian dan pemel.sistem komputer,
12) iuran dan sumbangan,
13) pajak dan sewa tanah/PBB,
14) asuransi,
15) biaya keamanan,
16) biaya penerangan,
17) biaya air,
18) pengeluaran lain-lain,
(31)
b. Biaya Penjualan
Biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
menjual produk selesai yang dihasilkan oleh perusahaan hingga
ketangan konsumen. Biaya penjualan terdiri dari :
1) gaji karyawan,
2) biaya pemeliharaan peralatan bagian penjualan,
3) biaya perbaikan bagian penjualan,
4) penyusutan peralatan bagian penjualan,
5) asuransi pabrik,
6) penyusutan gedung bagian penjualan (depreciation of store
building),
7) biaya listrik,
8) biaya advertising.
Biaya penjualan pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat tidak ada karena perusahaan ini hanya mengolah bahan
mentah menjadi bahan setengah jadi dan barang setengah jadi ini
akan diantar kepusatnya untuk diolah kembali menjadi bahan jadi
yang kemudian nantinya akan dipasarkan oleh perusahaan yang
berada dipusat.
3. Biaya Umum
Biaya umum adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
(32)
Biaya umum meliputi biaya lain-lain dan biaya penyusutan dalam
harga pokok.
Biaya umum pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat.
a. Biaya tanaman meliputi :
1) gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf tanaman,
2) biaya pemeliharaan TM,
3) biaya panen,
4) biaya pengangkutan kepabrik.
b. Biaya olah meliputi :
1) gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf teknik,
2) biaya pengolahan,
3) biaya pemeliharaan pabrik,
4) biaya pengepakan,
5) asuransi pabrik,
6) andil pengolahan untuk pembelian.
c. Biaya penyusutan.
d. Biaya pembelian TBS (Tandan Buah Segar).
B.Perencanaan Biaya Operasional
Setiap perusahaan harus membuat suatu perencanaan yang merupakan
(33)
pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan perusahaan. Menurut perusahaan, perencanaan adalah sebuah
proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menetapkan strategi
untuk pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh, serta merumuskan
sistem perencanaan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi
hingga tercapainya tujuan organisasi. Menurut Sadono Sukirno (2004),
perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya untuk menentukan tujuan
yang akan dicapai pada masa yang akan datang, merumuskan sistem
perencanaan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi, dan menentukan dana yang diperlukan untuk
produksi yang akan digunakan.
Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian
perencanaan di perusahaan dengan menurut Sadono Sukirno (2004) telah
sesuai yaitu perencanaan merupakan suatu usaha untuk menentukan tujuan
yang akan dicapai dan menyusun program operasi dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, termasuk dalam proses penentuan strategi yang disusun untuk
jangka pendek maupun jangka panjang hingga tercapainya tujuan perusahaan.
Perencanaan dalam biaya operasional mengandung aspek-aspek adalah
penetapan tujuan organisasi, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan
dengan efisien dan efektifitas setinggi mungkin, memilih tindakan untuk
(34)
kekurangan yang masih ada, memulai kegiatan yang diperlukan untuk
menjabarkan rencana menjadi tindakan.
Dalam penyusunan anggaran, perusahaan biasanya menggunakan
data-data dimasa lalu (historis) dengan mengambil beberapa pertimbangan terhadap
biaya-biaya yang mengalami kenaikan dari anggaran yang direncanakan
dengan realisasinya, maka perusahaan mencoba untuk meningkatkan kontrol
yang baik terhadap unsur biaya tersebut sehingga pada periode berikutnya,
besarnya biaya tersebut setidaknya dapat dikurangi, demikian sebaliknya.
Dasar penyusunan anggaran biaya operasional pada PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat yaitu menggunakan anggaran biaya
variabel. Anggaran biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah
secara proporsional dengan berubahnya volume anggaran biaya pada
perusahaan yang mempunyai dua ciri-ciri utama yaitu :
1. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas sama sekali, biaya ini tidak
ada,
2. bila perusahaan meningkatkan aktifitas maka jumlah biaya ini akan
mengalami peningkatan sedangkan bila perusahaan menurunkan
aktifitasnya, biaya ini akan mengalami penurunan.
Termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya gaji, biaya bahan baku, dan
(35)
Menurut M.Munandar (2001), dasar penyusunan anggaran biaya
operasional dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu anggaran biaya tetap,
anggaran biaya variabel, dan anggaran biaya semi variabel.
1. Anggaran Biaya Tetap
Biaya tetap adalah kelompok biaya yaang besarnya dapat diduga
sebelumnya sesuai besarnya kegiatan atau volume produksi. Termasuk
dalam biaya tetap adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit, dan
lain-lain lalu kemudian biaya ini akan diteliti dan dibuat pertimbangan
sebelumnya. Ada dua ciri-ciri biaya tetap :
a. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas sama sekali, biaya ini
tetap ada pada jumlah yang tetap,
b. bila perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktifitasnya, biaya
ini tetap dalam jumlah tertentu dan tidak berubah.
2. Anggaran Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah secara
proporsional dengan berubahnya volume produksi. Termasuk dalam biaya
variabel ini adalah bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan lain-lain.
Biaya variabel ini dapat disusun dengan berpedoman pada biaya variabel
tahun lalu dengan memperhatikan adanya penambahan maupun penurunan
aktifitas perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang. Ada dua ciri-ciri
(36)
a. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas sama sekali, biaya ini
tidak ada,
b. bila perusahaan meningkatkan aktifitas maka jumlah biaya ini akan
mengalami peningkatan sedangkan bila perusahaan menurunkan
aktifitasnya, biaya ini akan mengalami penurunan.
3. Anggaran Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat
tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat variabel. Termasuk dalam biaya
semi variabel ini adalah biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan
mesin dan alat, biaya upah, biaya insentif, dan lain-lain. Dua ciri-ciri
utama biaya semi variabel :
a. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas biaya ini tetap ada dalam
jumlah tertentu sebagai biaya tetap yang terkandung didalamnya,
b. bila perusahaan meningkatkan aktifitas maka jumlah biaya ini makin
meningkat karena unsur biaya variabel yang terkandung didalamnya
tidak berubah, demikian sebaliknya jika aktifitas perusahaan
menurun maka jumlah biaya menurun karena unsur biaya variabel
menurun, sedangkan unsur biaya tetap tidak berubah.
Pernyataan dari uraian yang diatas, maka penulis menyimpulkan
bahwa dasar penyusunan anggaran biaya operasional menurut perusahaan
dengan menurut M.Munandar (2001) sama hanya saja diperusahaan hanya
terdapat satu yaitu anggaran biaya variabel sedangkan menurut
(37)
anggaran biaya variabel dan anggaran biaya semi variabel. Anggaran biaya
variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah dan tidak tetap secara
proporsional dengan berubahnya volume produksi.
Hal yang dilakukan untuk mendorong pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh suatu perusahaan dalam perencanaan biaya operasional
adalah sebagai berikut:
1. dalam menjalankan kegiatan operasinya, perencanaan disusun
dengan matang agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana yang
diinginkan dan hasil-hasil yangb akan dicapai dapat direalisasikan,
2. dalam mencapai tujuannya, perencanaan diupayakan agar tidak
bertentangan dengan bagian yang melibatkan peran manajer serta
kepala bagian dalam menetapkan tujuan secara keseluruhan dan
setiap bagian mulai membuat perencanaan untuk mencapai tujuan
berupa melakukan strategi yaitu bagaimana usaha dan strategi
perusahaan dalam menarik dan mendapatkan kepercayaan
pelanggan,
3. dalam menjalankan aktivitas operasinya, terlebih dahulu menyusun
dan menetapkan anggaran agar perencanaan yang telah disepakati
realisasinya dituangkan dalam bentuk anggaran,
4. manajemen terus menerus memikirkan dan menambah biaya jangka
pendek dengan tujuan untuk memungkinkan perencanaankeuangan
secara aktualdan anggaran yang dibuat dengan tahun buku dapat
(38)
C.Prosedur Penyusunan Pelaksanaan Anggaran Biaya Operasional
Pimpinan perusahaan juga membutuhkan anggaran, anggaran merupakan
sarana untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan (planning,
coordinating, dan control). Menurut perusahaan, anggaran adalah suatu
rencana kegiatan tentang penyusunan rencana keuangan yang dinyatakan
secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu. Menurut M. Munandar (2001),
anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter
dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu.
Pernyataan yang diuraikan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
pengertian anggaran menurut perusahaan dan menurut M. Munandar (2001)
telah sesuai yaitu anggaran adalah suatu rencana kegiatan yang disusun secara
sistematis dalam kegiatan perusahaan yang berlaku untuk jangka waktu
tertentu.
Perusahan menggunakan metode yang lazim dalam menyusun anggaran
sesuai dengan keinginan perusahaan yang bersangkutan. Didalam penyusunan
anggaran biaya operasional sebaiknya mengetahui masa-masa yang baik, yaitu
dirinci menjadi anggaran bulanan, disesuaikan dengan proses produksi,
disesuaikan dengan siklus musiman. Prosedur penyusunan anggaran biaya
operasional yang dilakukan biasanya adalah dengan historikal atau
pengalaman tahun lalu, dan melihat kondisi secara umum.
(39)
Dasar penyusunan historikal atau pengalaman tahun lalu adalah anggaran
anggaran tahun yang lewat, dimana perusahaan membandingkan
anggaran dengan realisasi tahun sebelumnya dan membandingkan laba
sebagai acuan untuk menetapkan harga.
2. Melihat kondisi secara umum
Penyusunan anggaran dengan melihat kondisi secara umum didasarkan
pada apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, terutama
mengenai kebijakan pemerintah. Kondisi ini sangat penting untuk
mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.
D.PengawasanBiaya Operasional
Perencanaan yang disusun dan dijalankan oleh tiap-tiap bagian perusahaan,
agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan tidak terlepas dari pengawasan.
Pengawasan disebut juga dengan pengendalian (controlling). Menurut
perusahaan, pengawasan atau pengendalian (controlling) adalah suatu proses
mengevaluasi prestasi organisasi dalam mengambil tindakan-tindakan koreksi
atau bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Menurut M.Narafin (2004),pengawasan atau pengendalian
(control) adalah melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan pekerjaan
dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran), dan
melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada
(40)
Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan pengertian pengawasan
menurut perusahaan dengan Menurut M.Narafin (2004) telah sesuai yaitu
pengawasan adalah melakukan evaluasi atau penilaian dengan membandingkan
antara realisasi dengan anggaran dan melakukan tindakan koreksi apabila
terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam laporan keuangan tersebut.
Pengawasan biaya operasional yang efektif terdiri dari dua aspek yaitu
pengawasan operasional dan pengawasan akuntansi.
1. Pengawasan Operasional
Pengawasan operasional merupakan pengawasan yang ditujukan
pada kegiatan operasional perusahaan untuk mengawasi segala biaya
yang telah ditetapkan sesuai rencana dan apakah sasaran yang dituju
telah tercapai. Pengawasan operasional harus dibantu oleh pengawasan
akuntansi. Pengawasan operasional merupakan pemborosan dan tidak
efisien apabila tidak ada pengawasan akuntansi.
2. Pengawasan Akuntansi
Pengawasan akuntansi merupakan pengawasan yang dilakukan
melalui prosedur catatan-catatan yang berkaitan dengan pengendalian
harta kekayaan yang dapat dipercayai dalam catatan financial.
Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu sistem
pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban biaya-biaya
dan arus pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal
(41)
mengetahui perkembangan orang-orang yang bertanggungjawab atas
biaya, apakah mereka melaksanakan tugasnya sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Dalam menyusun sebuah laporan biaya operasional harus memperhatikan
faktor-faktor yaitu laporan harus tepat waktu, laporan harus sederhana dan
jelas, laporan harus dinyatakan dalam bahasa dan istilah yang dikenal pimpinan
yang memakainya, laporan harus akurat, laporan harus berguna.
Hal yang dilakukan untuk mendorong pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh suatu perusahaan dalam pengawasan biaya operasional adalah
mengusahakan apa yang akan direncanakan menjadi kenyataan, pelaksanaan
kegiatan itu harus sesuai dengan standar dan tercapainya tingkat yang
diharapkan dari prestasi kerja, juga dapat menjamin hasil-hasil yang telah
diperoleh , akah telah sesuai atau menyimpang dari apa yang diharapkan.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka pengawasan bertujuan agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instuksi yang dikeluarkan.
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan sesuai dengan instansi yang telah
dikeluarkan dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana. Menurut perusahaan,
manfaat pengawasan adalah mempersatukan pengertian tentang
kebijaksanaan-kebijaksanaan prosedur, menentukan penilaian apakah perencanaan telah
dilakukan secara efektif, mengantisipasi penyimpangan yang terjadi. Menurut
(42)
individual dalam perusahaan untuk berfikir kreatif dan berorientasi kedepan,
mendorong terciptanya kerjasama antar bagian karena masing-masing
menyadari tidak dapat bekerja sendiri, mendorong adanya pelaksanaan
kerjasama asas pertisipasi dalam memikirkan rencana kerja.
Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa manfaat pengawasan
pada perusahaan dengan menurut Apandi Nasehatun.SE (1999) hampir sama
yaitu manfaat pengawasan yaitu menentukan penilaian apakah perencanaan
telah dilakukan secara efektif dan mendorong terciptanya kerjasama antar
bagian karena masing-masing menyadari tidak dapat bekerja sendiri.
E.Analisa Pengawasan Biaya Operasional
Faktor-faktor terjadinya penyimpangan pada PT Perkebunan Nusantara
Kebun Sawit Langkat disebabkan oleh realisasi beban diatas RKAP, adanya
kenaikan harga bahan dasar produksi, adanya kenaikan biaya gaji atau upah.
Rencana yang dibuat dalam hal ini adalah anggaran yang dilakukan sehingga
menghasilkan realisasi.
Perbedaan anggaran dan realisasi disebut penyimpangan atau selisih.
Menurut perusahaan, penyimpangan dapat terjadi dalam dua kemungkinan
yaitu penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) terjadi bila
angka realisasi lebih rendah dibandingkan dengan anggaran, penyimpangan
yang merugikan (unfavorable variance) terjadi bila angka realisasi lebih besar
(43)
penyimpangan dapat terjadi dalam tiga kemungkinan yaitu penyimpangan
dalam jumlah dan harga bahan, penyimpangan dalam jumlah dan tingkat upah
buruh, penyimpangan dalam biaya overhead.
Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa penyimpangan yang
terjadi menurut perusahaan dengan menurut Apandi Nasehatun (1999) hampir
sama, dimana penyimpangan yang terjadi ada dua yaitu ada yang
menguntungkan dan ada yang merugikan dan itu semua berhubungan dengan
jumlah dan harga bahan, jumlah dan tingkat upah dan biay overhead.
Untuk menganalisa adanya penyimpangan anggaran, maka akan
dilaporkan anggaran untuk tahun 2012, dengan melihat laporan yang
dilampirkan antara anggaran dengan realisasi diketahui kenaikan dan
penurunan. Daftar biaya administrasi mengalami penurunan, dimana
dianggarkan sebesar Rp.8.448.103.000 sementara realisasinya Rp.
9.923.526.115, hal ini menimbulkan selisih anggaran Rp. 1.475.423.115.
Daftar biaya umum mengalami penurunan dimana dianggarkan sebesar Rp.
28.256.332.000, sementara realisasinya sebesar Rp. 31.160.359.002, hal ini
menimbulkan selisih anggaran Rp. 2.904.027.002.
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada PT Perkebunan Nusantara Kebun Sawit
Langkat.
1. Biaya Administrasi
Biaya administrasi meliputi :
a. biaya gaji, tunjangan, biaya sosial peg.staf mengalami selisih
(44)
b. biaya gaji, tunjangan, biaya sosial non staf mengalami selisih
anggaran sebesar Rp. 386.689.927 (unfavorable variance),
c. biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan mengalami selisih
anggaran sebesar Rp. 593.634.324 927 (unfavorable variance),
d. biaya emplasmen mengalami selisih anggaran sebesar
Rp.87.309.101 (favorable variance),
e. biaya pemeliharaan bangunan rumah mengalami selisih anggaran
sebesar Rp.190.360.597 (favorable variance),
f. biaya pemel.bangunan perusahaan mengalami selisih anggaran
sebesar Rp.663.309 (unfavorable variance),
g. biaya pemel.jalan, jembatan, saluran air mengalami selisih
anggaran sebesar Rp. 67.811.923 (favorable variance),
h. biaya pemeliharaan/inventaris tidak ada,
i. pemakaian alat inventaris kecil mengalami selisih anggaran sebesar
Rp.24.391.233 (unfavorable variance),
j. pemakaian dan pemel.sistem komputer mengalami selisih anggaran
sebesar Rp. 38.024.771 (favorable variance),
k. iuran dan sumbangan mengalami selisih anggaran sebesar Rp.
49.190.093 (favorable variance),
l. pajak dan sewa tanah/PBB mengalami selisih anggaran sebesar
Rp.142.404.140 (unfavorable variance),
m. asuransi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 36.997.360
(45)
n. biaya keamanan selisih anggaran sebesar Rp. 364.484.235
(unfavorable variance),
o. biaya penerangan selisih anggaran sebesar Rp. 391.296.062
(unfavorable variance),
p. biaya air selisih anggaran sebesar Rp. 87.742.590 (favorable
variance),
q. pengeluaran lain-lain selisih anggaran sebesar Rp. 292.813.629
(unfavorable variance),
r. andil biaya umum kebun selisih anggaran sebesar Rp. 151.061.684
(unfavorable variance).
2. Biaya Umum
a. Biaya tanaman meliputi :
1. gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf tanaman selisih
anggaran sebesar Rp. 557.230.910 (unfavorable variance),
2. biaya pemeliharaan TM selisih anggaran sebesar Rp.
216.593.498 (unfavorable variance),
3. biaya panen selisih anggaran sebesar Rp. 1.075.508.773
(unfavorable variance),
4. biaya pengangkutan kepabrik selisih anggaran sebesar Rp.
664.977.536 (favorable variance) .
(46)
1. gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf teknik selisih
anggaran sebesar Rp. 226.123.638 (unfavorable variance),
2. biaya pengolahan selisih anggaran sebesar Rp. 838.525.480
(unfavorable variance),
3. biaya pemeliharaan pabrik selisih anggaran sebesar Rp.
1.204.577.355 (unfavorable variance),
4. biaya pengepakan selisih anggaran sebesar Rp. 609.503.783
(favorable variance),
5. asuransi pabrik selisih anggaran sebesar Rp. 103.333.838
(favorable variance),
6. andil pengolahan untuk pembelian selisih anggaran sebesar
Rp.28.717.500 (unfavorable variance).
c. Biaya penyusutan selisih anggaran sebesar Rp.508.670.764
(unfavorable variance).
d. Biaya pembelian TBS selisih anggaran sebesar Rp.11.246.732.550
(unfavorable variance).
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa biaya administrasi dan
biaya umum diperusahaan banyak mengalami penurunan dan penyimpangan
yang tidak menguntungkan (unfavorable variance), seharusnya perusahaan harus
dapat melaksanakan pengawasan atau pengendalian secara efektif untuk
menyeimbangkan antara realisasi dengan anggaran yang akan dilakukan oleh
perusahaan tersebut agar terhindar dari penyimpangan yang tidak menguntungkan
(47)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian yang dijelaskan dalam tugas akhir ini, maka penulis akan
memberikan beberapa kesimpulan dan saran yang bisa berguna dan bermanfaat
bagi PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam perencanaan telah melakukan hal yang tepat yakni menyusun
anggaran berdasarkan kebutuhan dalam perusahaan dan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu penyusunan biaya
anggaran operasional didasarkan pada realisasi pada biaya operasional
pada anggaran sebelumnya.
2. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) telah diterapkan dengan baik dengan melakukan
penyusunan perencanaan yang matang dan melaksanakan kegiatan sesuai
dengan tingkat yang diharapkan dari prestasi kerja dan meningkatkan
pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana ataupun
(48)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan
saran-saranyang mungkin bermanfaat kepada pihak perusahaan PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat dalam memajukan perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Sebaiknya PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat lebih
seksama dalam memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi dalam
penyusunan anggaran biaya operasional baik itu faktor intern seperti
realisasi biaya operasional tahun sebelumnya dan melihat faktor-faktor
secara umum agar perusahaan berjalan dengan lancar demi meningkatkan
tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan, PT Perkebunan Nusantara
Kebun Sawit Langkat.
2. Sebaiknya dalam pengawasan biaya operasional PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) tidak hanya melalui evaluasi antara anggaran dan
realisasinya tetap juga menggunakan suatu biaya standar tertentu dengan
cara mengaitkan antara prestasi kerja dan kegiatan perusahaan dengan
(49)
DAFTAR PUSTAKA
Madura Jeff, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.
Munandar M, 2001, Budgeting, Edisi Pertama, Cetakan ke Empat Belas,
Yokyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Nafarin M, 2004 Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta : Salemba
Empat.
Nasehatun Apandi,SE, 1999, Budget dan Control Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Terpadu Konsep dan Penerapannya, Jakarta : PT Grasindo, Jakarta.
Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra
Wacana Media, Jakarta.
Sukirno Sadono, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi pertama, Jakarta : Kencana.
Usry F. Milton and Hammer H Lawrence, 1991, Akuntansi Biaya Perencanaan
(1)
b. biaya gaji, tunjangan, biaya sosial non staf mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 386.689.927 (unfavorable variance),
c. biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 593.634.324 927 (unfavorable variance), d. biaya emplasmen mengalami selisih anggaran sebesar
Rp.87.309.101 (favorable variance),
e. biaya pemeliharaan bangunan rumah mengalami selisih anggaran sebesar Rp.190.360.597 (favorable variance),
f. biaya pemel.bangunan perusahaan mengalami selisih anggaran sebesar Rp.663.309 (unfavorable variance),
g. biaya pemel.jalan, jembatan, saluran air mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 67.811.923 (favorable variance),
h. biaya pemeliharaan/inventaris tidak ada,
i. pemakaian alat inventaris kecil mengalami selisih anggaran sebesar Rp.24.391.233 (unfavorable variance),
j. pemakaian dan pemel.sistem komputer mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 38.024.771 (favorable variance),
k. iuran dan sumbangan mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 49.190.093 (favorable variance),
l. pajak dan sewa tanah/PBB mengalami selisih anggaran sebesar Rp.142.404.140 (unfavorable variance),
m. asuransi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 36.997.360
(2)
n. biaya keamanan selisih anggaran sebesar Rp. 364.484.235
(unfavorable variance),
o. biaya penerangan selisih anggaran sebesar Rp. 391.296.062
(unfavorable variance),
p. biaya air selisih anggaran sebesar Rp. 87.742.590 (favorable
variance),
q. pengeluaran lain-lain selisih anggaran sebesar Rp. 292.813.629
(unfavorable variance),
r. andil biaya umum kebun selisih anggaran sebesar Rp. 151.061.684
(unfavorable variance).
2. Biaya Umum
a. Biaya tanaman meliputi :
1. gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf tanaman selisih anggaran sebesar Rp. 557.230.910 (unfavorable variance), 2. biaya pemeliharaan TM selisih anggaran sebesar Rp.
216.593.498 (unfavorable variance),
3. biaya panen selisih anggaran sebesar Rp. 1.075.508.773
(unfavorable variance),
4. biaya pengangkutan kepabrik selisih anggaran sebesar Rp. 664.977.536 (favorable variance) .
(3)
1. gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf teknik selisih anggaran sebesar Rp. 226.123.638 (unfavorable variance), 2. biaya pengolahan selisih anggaran sebesar Rp. 838.525.480
(unfavorable variance),
3. biaya pemeliharaan pabrik selisih anggaran sebesar Rp. 1.204.577.355 (unfavorable variance),
4. biaya pengepakan selisih anggaran sebesar Rp. 609.503.783
(favorable variance),
5. asuransi pabrik selisih anggaran sebesar Rp. 103.333.838
(favorable variance),
6. andil pengolahan untuk pembelian selisih anggaran sebesar Rp.28.717.500 (unfavorable variance).
c. Biaya penyusutan selisih anggaran sebesar Rp.508.670.764
(unfavorable variance).
d. Biaya pembelian TBS selisih anggaran sebesar Rp.11.246.732.550
(unfavorable variance).
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa biaya administrasi dan biaya umum diperusahaan banyak mengalami penurunan dan penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable variance), seharusnya perusahaan harus dapat melaksanakan pengawasan atau pengendalian secara efektif untuk menyeimbangkan antara realisasi dengan anggaran yang akan dilakukan oleh perusahaan tersebut agar terhindar dari penyimpangan yang tidak menguntungkan sehingga kegiatan dalam perusahaan tidak terhambat
(4)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian yang dijelaskan dalam tugas akhir ini, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran yang bisa berguna dan bermanfaat bagi PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam perencanaan telah melakukan hal yang tepat yakni menyusun
anggaran berdasarkan kebutuhan dalam perusahaan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu penyusunan biaya anggaran operasional didasarkan pada realisasi pada biaya operasional pada anggaran sebelumnya.
2. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) telah diterapkan dengan baik dengan melakukan penyusunan perencanaan yang matang dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan tingkat yang diharapkan dari prestasi kerja dan meningkatkan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana ataupun anggaran yang telah di tetapkan.
(5)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran-saranyang mungkin bermanfaat kepada pihak perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat dalam memajukan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat lebih seksama dalam memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran biaya operasional baik itu faktor intern seperti realisasi biaya operasional tahun sebelumnya dan melihat faktor-faktor secara umum agar perusahaan berjalan dengan lancar demi meningkatkan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan, PT Perkebunan Nusantara Kebun Sawit Langkat.
2. Sebaiknya dalam pengawasan biaya operasional PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tidak hanya melalui evaluasi antara anggaran dan realisasinya tetap juga menggunakan suatu biaya standar tertentu dengan cara mengaitkan antara prestasi kerja dan kegiatan perusahaan dengan kegiatan operasional yang terjadi
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Madura Jeff, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.
Munandar M, 2001, Budgeting, Edisi Pertama, Cetakan ke Empat Belas, Yokyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Nafarin M, 2004 Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta : Salemba Empat.
Nasehatun Apandi,SE, 1999, Budget dan Control Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu Konsep dan Penerapannya, Jakarta : PT Grasindo, Jakarta.
Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Sukirno Sadono, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi pertama, Jakarta : Kencana.
Usry F. Milton and Hammer H Lawrence, 1991, Akuntansi Biaya Perencanaan Dan Pengendalian (Terjemahan), Edisi Sepuluh, Jakarta : Erlang.