Tujuh Alat Pengendalian Kualitas Seven Tools

3.4. Tujuh Alat Pengendalian Kualitas Seven Tools

Tujuh alat pengendalian kualitas merupakan alat sederhana yang dipakai untuk membantu analisis masalah atau fakta sehingga dapat diketahui faktor- faktor penyebab masalah. Fungsi tujuh alat pengendalian kualitas adalah untuk meningkatkan kemampuan perbaikan proses, sehingga akan diperoleh :  Peningkatan kemampuan berkompetisi  Penurunkan cost of quality dan pengkatan fleksibel harga  Meningkatkan produktivitas sumber daya Adapun maksud dan tujuan penggunaan seven tools adalah sebagai berikut :  Mengetahui masalah  Mempersempit ruang lingkup masalah  Mencari faktor yang diperkirakan menjadi penyebab  Mencegah kesalahan akibat kurang hati-hati Ketujuh alat pengendalian kualitas tersebut adalah:

1. Stratifikasi Stratification

Stratifikasi adalah metoda mengidentifikasikan sumber variasi dari kumpulan data, mengklasifikasikan data sesuai dengan bermacam-macam faktor. 5 Stratifikasi merupakan usaha atau tata cara menguraikan dan mengelompokan data menjadi unsur-unsur tunggal persoalan atau dengan kata lain 5 Hitoshi Kume, Metode Statistik Untuk Peningksatan Mutu,juli 1985. hal 124. Universitas Sumatera Utara mengelompokkan data ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai karakteristik yang sama. Manfaat dari stratifikasi adalah : a. Menemukan persoalan dan faktor-faktor penyebab utama kualitas secara mudah. b. Membantu pembuatan diagram tebar Scatter diagram dan diagram pareto. c. Mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi. Tujuan Stratifikasi adalah menguji perbedaan nilai rata-rata dan variasi antar kelas yang berbeda dan mengambil pengukuran terhadap perebedaan. 6 Untuk menyakinkan akan pentingnya faktor-faktor yang diduga, data yang terkumpul harus disusun dalam lapisan strata sesuai karakteristik data, karena akan sulit memperbaiki cacat jika datanya tidak distratifikasi. Untuk menyusun stratifikasi data ada beberapa jenis kriteria yaitu : a. Material b. Produk c. Jenis cacat d. Sebab cacat e. Lokasi cacat f. Tanggal produksi g. Kelompok kerja h. Shift kerja i. Individu operator j. Lot produksi, dan lain-lain 6 Hitoshi Kume, Metode Statistik Untuk Peningksatan Mutu,juli 1985. hal 124. Universitas Sumatera Utara

2. Lembar Pemeriksaan Check Sheet

Lembaran Pemeriksaan mempunyai banyak tujuan, tetapi yang terutama adalah membuat pengumpulan data dalam bentuk yang dapat dengan mudah digunakan dan dianalisis secara otomatis. Check sheet merupakan alat praktis untuk mengumpulkan, mengelompokan, dan menganalisa data secara sederhana dan mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengumpulakan data menggunakan check sheet, yaitu : a. Maksud dan tujuan pembuatan check sheet dan pengisian data. b. Pengelompokan data benar dan sesuai dengan apa yang ingin diketahui. c. Check sheet dapat diisi dengan cepat dan mudah. Ada beberapa jenis check sheet yang biasa digunakan untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah : a. Production Process Distribution Check Sheet Check sheet jenis ini untuk mengumpulkan data yang berasal dari proses produksi atau proses kerja lainnya. Output kerja yang telah diklasifikasikan dimasukkan ke dalam lembar pemeriksaan untuk mendapatkan pola distribusi produk. Data seperti ini biasanya dikumpulkan pada selang waktu yang sama. Dari check sheet jenis ini dapat dianalisis model atau pola distribusi yang ada serta hubungan yang ada antara frekuensi dengan batas spesifikasi standar sehingga dapat terlihat tipe distribusi apakah terpusat atau tidak. b. Defective Check Sheet Untuk mengurangi jumlah kesalahan atau cacat yang ada dalam suatu proses kerja maka terlebih dahulu kita harus mampu mengidentifikasi jenis Universitas Sumatera Utara kesalahan yang ada dalam jumlahnya. Dari jenis-jenis kesalahan tersebut akan didapat faktor penyebab yang bebeda pula sehingga dapat dilakukan tindakan preventif untuk proses yang akan datang sesuai dengan jenis kesalahannya.

3. Diagram Histogram Histogram Diagram

Histogram juga biasa disebut peta distribusi frekuensi karena kegunaanya adalah menganalisa masalah dengan mengetahui distribusi atau penyebaran data yang ada. Histogram merupakan suatu penarikan sampel grafik dari serangkaian urutan, angka-angka tersebut kemudian dikelompokan dalam bentuk balok-balok yang dengan mudah dapat diperhatikan pemisahannya dengan pembatasan tetentu sehingga dapat terlihat penyebarannya. Apapun histrogram memenuhi spesifikasi : a. Memelihara keadaan waktu itu merupakan semua yang diperlukan, karena histrogram cukup memenuhi spesifikasi. b. Spesifikasi dipenuhi, tetapi tidak ada batas lebih. Oleh sebab itu lebih baik mengurangi variasi dengan tingkat yang rendah. c. Perlu untuk mengukur, membawa rata-rata lebih dekat ketengah spesifikasi. d. Hal ini membutuhkan tindakan untuk mengurangi variasi. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan histogram : Langkah 1 : Kumpulkan data yang diperlukan. Langkah 2 : Tentukan kelas yang akan dibuat. Universitas Sumatera Utara Langkah 3 : Masukkan dan susun data tadi ke dalam tabel frekuensi untuk mengetahui frekuensi tiap kelas. Langkah 4 : Gambarkan histogram berdasarkan tabel frekuensi dengan sumbu vertikal sebagai jumlah frekuensi dan sumbu horizontal sebagai jenis atau ukuran kelas. 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 Ju m la h c ac at Jenis Cacat Histogram Ukuran Produk Kadar Air Kerapian Kehalusan

4. Diagram Pareto Pareto Diagram

Diagram pareto sebagai salah satu dari tujuh alat pengendalian kualitas bertujuan untuk menemukan masalah utama dan menyatakan perbandingan masing-masing masalah terhadap keseluruhannya. Penentuan masalah utama ini penting dilakukan untuk menetapkan prioritas perbaikan sebesar 80 dari masalah yang berasal 20 dari penyebab masalah yang ada , karena memecahkan masalah yang paling dominan tentu lebih bermanfaat daripada memecahkan masalah yang lebih kecil. Universitas Sumatera Utara Berikut adalah langkah-langkah pembuatan digram pareto : Langkah 1 : tentukan macam masalah yang anda ingin miliki. Langkah 2 : Merencakan lembaran catatan data yang mendatar semua item, dengan menyediakan ruang untuk jumlah total. Langkah 3 : Isi lembaran catatan dan hitung jumlah total. Diagram Pareto 49.23 24.51 26.26

49.23 73.74