Pengawasan Piutang Pada PT. BGR Cabang Medan

pernyataan tak tertagih yang kemudian akan dikirim kepada Dewan Direksi. Setelah sampai kepada Dewan Direksi, maka Dewan Direksi akan mengeluarkan surat resmi yang menyatakan bahwa piutang tersebut secara resmi tidak dapat ditagih kembali. Kemudian, surat tersebut ditembuskan ke bagian akuntansi cabang yang bersangkutan dan akan dijurnal sebagai berikut : Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxxx Piutang xxxx 4. Pemantauan terhadap piutang yang di dapat per tahunnya. Jika per bulannya bias didapatkan sesuai dari anggaran piutang per tahun, maka dianggap hasil dari piutang sesuai dengan apa yang direncanakan dianggarkan. 5. Struktur organisasi pada PT. BGR Cabang Medan memisahkan pelaksanaan tugas sehingga karyawan dapat memahami sejauh mana tanggung jawab dan wewenang yang dimilikinya.

5. Pengawasan Piutang Pada PT. BGR Cabang Medan

PT. BGR telah melaksanakan kegiatan administratif dan akuntansi yang terkendali. Dengan adanya berbagai langkah yang telah dilakukan oleh PT. BGR dalam upaya mencapai suatu pengawasan internal yang baik, yaitu : a. Pengawasan piutang pada PT. BGR telah mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang digunakan untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya serta mengatur aktifitas Universitas Sumatera Utara perusahaan, ini tercermin dengan adanya struktur organisasi yang baik yakni pemisahan fungsi dan tugas antara bagian pencatatan, penagihan serta pengawasan. b. Pembukuan pada kartu piutang langsung diambil dari buktinya. c. Perusahaan memiliki auditor internal yang bertugas untuk memverifikasi kartu piutang secara periodik serta mengkonfirmasikan saldo piutang kepada masing-masing debitur. d. Perusahaan membuat daftar analisa umur piutang secara periodik. e. Nomor cetak digunakan pada nota debet, invoice dan nota kredit yang digunakan dalam system pencatatan yang baik. f. Rekonsiliasi silang antara semua bagian yang terkait terhadap piutang pun dilakukan umumnya setiap bulan. Dengan adanya rekonsiliasi tersebut, maka pengawasan internal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik serta meminimalkan resiko penyelewengan. g. Melakukan pemantauan terhadap semua langkah di atas dan mengidentifikasi dimana kelemahannya dan memperbaiki efektifitas pengawasan. Piutang yang beredar akan dipantau oleh PT. BGR Cabang Medan. Berapa banyak piutang yang tertagih dan berapa banyak piutang yang belum berhasil ditagih harus diketahui keberadaannya. Jika terdapat kendala dalam penagihan piutang, maka PT. BGR Cabang Medan dengan cepat akan mengambil tindakan yang diperlukan dalam piutang tersebut kembali. Universitas Sumatera Utara Tujuan pengawasan piutang pada PT. BGR adalah sebagai berikut : a. Menjamin agar piutang dapat ditagih tepat pada waktunya sesuai dengan yang direncanakan oleh perusahaan sehingga beban piutang ragu-ragu dapat diminimalisasikan. b. Menjaga keamanan piutang yang dimiliki oleh PT. BGR Cabang Medan c. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi. d. Membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan oleh perusahaan. e. Memajukan efisiensi operasi pada PT. BGR Cabang Medan f. Mengambil tindakan – tindakan yang dianggap tepat ketika diketahui adanya ketidakberesan yang berkaitan dengan piutang.

6. Sistem dan Prosedur Penagihan Piutang untuk Meminimalisasi Jumlah Piutang Tak Tertagih