5
operasional yang tidak tergantung langsung pada volume penjualan. Biaya tetap ini menjadi indikator langsung terhadap tingkat efisiensi suatu perusahaan.
4
Berdasarkan pemikiran diatas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap
“ ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA
SYARIAH ” yang mendorong minat dan gagasan penulis dan mengangkatnya
menjadi bahan dan judul skripsi sebagai tugas akhir jenjang S1 yang sedang penulis tempuh.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis faktor
–faktor yang mempengaruhi laba pada AJB 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. Agar masalah lebih terfokus dan spesifik, maka penulis membatasi
permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : a. Pengaruh jumlah pendapatan terhadap laba perusahaan selama periode
2003 sampai 2010; b. Pengaruh Jumlah Biaya terhadap laba perusahaan selama periode 2003
sampai 2010;
4
Bisnis Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi
,
Penetapan Target Premi Asuransi Jiwa Syariah untuk Mencapai Titik Impas dengan Pendekatan Model Profit Testing, Volume
16, Nomor 2 ISSN 0854-3844, Mei-Agustus 2009, hlm. 59-67
6
2. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian mengenai analisis faktor
–faktor yang mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Periode 2003-2010, penulis merumuskan permasalahan
tersebut sebagai berikut : a. Seberapa besar jumlah pendapatan dan jumlah biaya mempengaruhi laba
pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Periode 2003- 2010?
b. Faktor manakah yang dominan mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Periode 2003-2010?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : a. Menganalisa seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan dan jumlah
beban terhadap laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa
Syariah.
b. Menganalisa faktor mana yang lebih dominan mempengaruhi laba pada
AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah; 2.
Manfaat Penelitian
adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah :
a.
Bagi Penulis
7
Memperdalam pengetahuan dan wawasan tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laba perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi
Asuransi Jiwa Syariah.
Sebagai sarana evaluasi untuk terus melakukan perubahan kearah yang lebih baik khususnya terhadap kinerja keaungan perusahaan asuransi.
b.
Bagi Ilmu Pengetahuan
menambah khazanah intelektual bagi perkembangan Asuransi Syariah khususnya mengenai laba perusahaan Asuransi Syariah.
c.
Bagi Masyarakat
Sebagai kontribusi positif dalam rangka menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan terutama laba PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Divisi Asuransi Syariah dan mensosialisasikannya kepada masyarakat.
D. Review Kajian Terdahulu
1. Nurhasanah, Konsentrasi Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Skripsi Tahun 2009
Judul Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Pendapatan Premi
Asuransi Pada PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Sejahtera Divisi Syariah.
Variabel Penelitian
Variabel dependen : promosi variabel independen : pendapatan premi, jumlah nasabah
Fokus Penelitian Bagaimana pengaruh promosi yang dilakukan PT. Asuransi
jiwa BRIngin life Sejahtera Divisi Syariah terhadap peningkatan pendapatan premi dan jumlah nasabah.
8
Objek Penelitian PT. Asuransi jiwa BRIngin life Sejahtera Divisi Syariah Metode
Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam dalam menganalisis
data adalah dengan metode analisis statistik yaitu analisis regresi dengan mengetahui besarnya pengaruh promosi X
terhadap pendapatan premi Y1 dan jumlah nasabah Y2.
Hasil Penelitian Perhitungan analisis regresi biaya promosi terhadap
pendapatan premi diperoleh 0,919 Perhitungan analisis regresi biaya terhadap jumlah nasabah
diperoleh 0,857. 2. M. Agung Ali Fikri, H24051995, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Skripsi Tahun 2009 Judul
Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Asuransi Jiwa.
Variabel Penelitian
Variabel Independen : Laba Variabel Dependen : Pendapatan Premi, Beban Klaim, Hasil
Investasi dan Hasil Underwriting
Fokus Penelitian Apakah tingkat premi, klaim, hasil investasi dan underwriting berpengaruh dalam meningkatkan laba asuransi jiwa PT.
Asuransi Syariah Mubarakah. Objek Penelitian PT. Asuransi Syariah Mubarakah
Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Melakukan analisa terhadap penilaian hasil underwriting serta
pegaruh premi, klaim dan hasil investasi terhadap laba perusahaan asuransi. Bentuk umum persamaan linier berganda
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
Hasil Penelitian Premi secara umum memiliki nilai yang negative
significant terhadap laba pada setiap kwartal -0,208, Klaim secara umum memiliki nilai yang negative
significant terhadap laba pada setiap kwartal -0,243, Investasi secara umum memiliki nilai yang positif
significant terhadap laba pada setiap kwartal 1,389, Hasil Underwriting secara umum memiliki nilai yang
positif significant terhadap laba pada setiap kwartal 1,005.
9
3. Ayu Hartini, 103046228369, Konsentrasi Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Skripsi Tahun 2010
Judul Pengaruh Rate Mudharabah dan Hasil Investasi Terhadap
Pendapatan Premi Pada PT. Asuransi BRIngin life Syariah. Variabel
Penelitian variabel Independen : Pendapatan Premi
variabel Dependen : Rate Mudharabah dan Hasil Investasi Fokus Penelitian Bagaimana pengaruh rate mudharabah dan hasil investasi
terhadap pendapatan premi. Sumber data pada penilitian ini dilakukan di PT. Asuransi BRIngin life Syariah
Objek Penelitian PT. Asuransi jiwa BRIngin life Sejahtera Divisi Syariah Metode
Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dua
variabel independen dan satu variabel dependen dimana rate mudharabah X1 dan hasil investasi X2 sebagai variabel
bebas dan pendapatan premi Y sebagai variabel terikat atau dependen.
Hasil Penelitian Rate Mudharabah secara umum memiliki nilai yang
negative significant terhadap laba pada setiap kwartal - 1430,729,
Hasil Invstasi secara umum memiliki nilai yang positif significant terhadap laba pada setiap kwartal 2,919.
4. Sapto Amal Damandari, Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume 4 No. 2, Oktober 2004 : 61-66
Judul Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban dalam
Kaitannya dengan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi Jiwa Studi Kasus pada PT. Asuransi Jiwasraya persero.
Variabel Penelitian
Variabel Penelitian : Evaluasi Pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya persero; pendapatan premi bruto,
premi Reasuransi dan Evaluasi Pengakuan beban pada PT. Asuransi Jiwasraya persero; beban klaim, klaim reasuransi,
estimasi kewajiban klaim.
Objek Penelitian PT. Asuransi Jiwasraya persero Metode
Penelitian Metode pengumpulan data yaitu wawancara dengan direksi
dan manager PT. Asuransi Jiwasraya persero dari masing-
10
masing sub divisi dan observasi langsung dengan melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui secara langsung kegiatan-kegiatan sub divisi PT. asuransi Jiwasraya persero.
Hasil Penelitian Pencatatan pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi
Jiwasraya persero dicatat pada saat premi premi diterima yang dibayarkan secara tunai oleh tertanggung
dan pada saat jatuh tempo, PT. Asuransi Jiwasraya persero mencatat pengakuan
pendapatannya dengan menggunakan metode akrual basic yang telah disesuaikan dengan pernyataan Satandar
Akuntansi Keuangan No. 36, Beban diakui pada saat terjadinya klaim sehingga
pencatatan pengakuan beban berdasarkan peristiwa yang diasuransikan,
Pencatatan pengakuan beban PT. Asuransi Jiwasraya persero mencatat pengakuan pendapatannya dengan
menggunakan metode
akrual basic
yang telah
disesuaikan dengan pernyataan Satandar Akuntansi Keuangan No. 36,
Pencatatan dan pembukuan pada PT. Asuransi Jiwasraya persero sudah menggunakan proses komputerisasi
dimana pencatatan jurnal tidak dilakukan secara manual tetapi langsung dimasukkan kedalam computer sesuai
dengan transaksi yang terjadi,
PT. Asuransi Jiwasraya persero tidak mengakui pendapatan premi berdasarkan premi kontrak jangka
pendek dan premi kontrak jangka panjang sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36 tetapi
lebih mengutamakan pada cara pembayaran premi secara berkala atau sekaligus.
5. R. Weddie Andriyanto, Sari Wahyuningsih, Jurnal Akuntansi Keuangan Perpajakan, Vol. 1 No. 1, November 2007
Judul Implementation Of Financial Accounting Standards Principal
No. 28 To Decide The Taxable Income In Loss Insuransce Company survey on PT. ABC Insurance.
Variabel variabel yang digunakan : jumlah laba, jumlah pajak
11
Penelitian penghasilan terutang
Fokus Penelitian apakah terdapat perbedaan jumlah laba antara perhitungan
menurut PSAK No. 28 dengan perhitungan ketentuan perpajakan dalam industry kerugian pada PT. Asuransi
ABC, apakah pajak penghasilan terutang yang harus dibayar
perusahaan lebih besar atau lebih kecil dari pajak yang dihitung menurut perhitungan berdasarkan PSAK No. 28.
Objek Penelitian PT. ABC Insurance Metode
Penelitian Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, penulis
menyimpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan PSAK No. 28 dan ketentuan perpajakan yang berlaku
dibidang asuransi kerugian pada PT. Asuransi ABC.
Hasil Penelitian premi yang belum merupakan pendapatan, secara
akuntansi premi yang belum merupakan pendapatan belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya
masih berjalan pada akhir periode akuntansi. Sedangkan menurut ketentuan perpajakan, pengertian premi yang
belum merupakan pendapatan mengacu pada metode pembukuan yang dianut oleh wajib pajak.
Beban yang dimaksud dalam PSAK No.28 adalah klaim bruto dan estimasi klaim retensi sendiri yang termasuk
didalamnya klaim yang terjadi namun belum dilaporkan oleh tertanggung tidak dapat dibentuk cadangan klaimnya.
Pajak penghasilan terutang yang diperkirakan perusahaan dalam laporan keuangan komersial yaitu sebesar Rp.
32.585.808.000,00 sedangkan pajak pengahasilan yang ditetapkan oleh fiskus sebesar Rp. 22.345.490.900,00 jadi
pajak yang harus dibayar perusahaan menjadi lebih kecil dari yang diperkirakan oleh perusahaan sebelumnya.
Sedangkan laba sebelum pajak yang menjadi pengahasilan kena
pajak menurut
fiskus adalah
sebesar Rp.
74.543.303.000,00. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan laba sebelum pajak yang dihitung perusahaan yang
didasarkan pada
PSAK No.28
sebesar Rp.
108.677.693.000,00.
12
6. Sugeng Soedibjo dan Rachma Fitriati, Bisnis Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Mei-Agustus 2009, hlm. 59-67 Volume 16,
Nomor 2 ISSN 0854-3844 Judul
Penetapan Target Premi Asuransi Jiwa Syariah untuk Mencapai Titik Impas dengan Pendekatan Model Profit
Testing.
Variabel Penelitian
Asumsi tabel mortalita yang digunakan, asumsi hasil investasi yang akan dicapai dalam tahun-tahun mendatang.
Asumsi data pertanggungan yang meliputi rata-rata usia peserta yang akan menjadi nasabah perusahaan yang
bersangkutan. Asumsi biaya dan beban perusahaan yang meliputi asumsi
biaya pemasaran. Fokus Penelitian Pencapaian target premi ini dipengaruhi oleh jenis produk
yang akan dipasarkan, jaringan pemasaran, penerapan akad asuransi, dan kualitas pelayanan perusahaan. analisa tentang
penetapan target premi peserta untuk menganalisis cara menetapkan target premi agar tercapai titik impas break even
point yang mengacu pada produk-produk asuransi yang dipasarkan dari akad akad asuransi yang diterapkan.
Objek Penelitian PT AJBRIngin Jiwa Sejahtera Divisi Bisnis Syariah Metode
Penelitian Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini menggunakan
model Profit Testing, yaitu model matematis yang berupa proses iterasi dari keseimbangan cash flow antara sumber
pendapatan dengan sumber pengeluaran perusahaan pada setiap tahun produksi.
Hasil Penelitian pencapaian portofolio premi dalam mencapai titik impas
sangat tergantung pada jenis produk yang dipasarkan, biaya operasional, hasil investasi, dan tingkat resiko calon
peserta asuransi, berdasarkan analisa profit testing dan sensitivitas, produk
asuransi jenis Tabarru’ menghasilkan titik impas dan
indikator profitabilitas lebih baik dari pada produk yang mempunyai unsur tabungan. Namun demikian jumlah
portofolio peserta produk Tabarru’ harus besar agar dapat
menutup segala biaya,
pencapaian target portofolio peserta dari produk tabungan membutuhkan jumlah populasi yang lebih kecil mengingat
13
premi untuk produk tabungan ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan produk
Tabarru’,
setiap unit pemasaran membutuhkan biaya operasional per tahun antara Rp 247.500.000 hingga Rp 302.500.000.
Untuk produk Tabarru’, unit pemasaran akan mencapai titik impas pada selang 3,60 tahun sampai 5,26 tahun.
Sementara produk Tabungan akan mencapai titik impas pada selang 3,91 tahun sampai 5,47 tahun
faktor mortalita untuk produk Tabarru’ memilki tingkat
kepekaan yang kuat dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya yaitu hasil investasi dan biaya, sedangkan untuk
produk Tabungan faktor yang paling sensitif adalah perubahan hasil investasi,
tingkat pengembalian dan profit marjin produk Tabarr u’
lebih baik dibandingkan dengan produk tabungan.
Berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya, maka secara umum perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak
pada : 1.
Variabel yang digunakan dalam penelitian, penelitian ini mengunakan jumlah pendapatan dan jumlah beban secara keseluruhan sebagai variabel
independennya. 2.
Periode penelitian yang digunakan adalah rentang waktu time series periode 2003 sampai dengan 2010.
3. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan AJB
Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. 4.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan laba sebagai variabel dependen dan jumlah pendapatan, jumlah beban sebagai
variabel independen
14
Sedangkan persamaan secara umum dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terletak pada :
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah labapendapatan perusahaan
sebagai variabel dependen variabel terikat. 2.
Tujuan penelitiannya, yaitu berusaha untuk mengetahui berapa besar faktor- faktor yang mempengaruhi laba perusahaan serta faktor apa saja yang
mempengaruhi laba perusahaan.
E. Kerangka Teori Laba Asuransi Jiwa Syariah
Industri asuransi Jiwa Syariah merupakan salah satu industri yang perkembangannya menjanjikan dimasa depan. Asuransi Jiwa Syariah berperan
untuk mengelola dana masyarakat yang telah terhimpun secara efisien dan efektif berdasarkan prinsip-prinsip. Perusahaan asuransi Jiwa Syariah harus
berusaha untuk menciptakan citra yang baik dengan cara menunjukkan kinerja dan kapasitas usaha yang baik. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian
para nasabah maupun calon nasabah yang ingin memilki asuransi terutama asuransi jiwa syariah. Citra yang baik sangat diperlukan bagi pengembangan
usaha perusahaan asuransi, karena perusahaan asuransi adalah lembaga jasa keuangan yang bertumpu pada kepercayaan, baik yang sudah maupun yang
akan menggunakan jasanya, tanpa adanya kepercayaan masyarakat maka bidang usaha asuransi ini akan sulit untuk berkembang.
15
Keuntungan perusahaan asuransi jiwa syariah diperoleh dari pembagian keuntungan dana peserta yang dikembangkan dengan prinsip
mudharabah sistem bagi hasil. Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan dana itu dibagi antara dana peserta dan dana pengelola sesuai
dengan ketentuan nisbah yang telah disepakati. Laba perusahaan asuransi jiwa syariah dipengaruhi oleh pendapatan
premi dan hasil investasi. Pendapatan premi bersumber dari pembayaran yang wajib dilakukan oleh setiap peserta asuransi jiwa syariah yang dilakukan
secara teratur kepada perusahaan asuransi jiwa syariah yang bersangkutan sesuai kesepakatan dalam akad. Total dana premi yang diterima selanjutnya
wajib diinvestasikan sesuai dengan kaidah islam. Investasi yang dilakukan harus secara efesien dan efektif agar hasil investasi yang diperoleh dapat
maksimal sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan asuransi jiwa syariah. Oleh karena itu, pendapatan premi dan hasil investasi merupakan
faktor utama bagi laba perusahaan asuransi syariah. Perusahaan asuransi Jiwa syariah memiliki kewajiban yang harus
dipenuhi, yaitu klaim dari nasabahnya. Klaim ini tidak dapat dipastikan kapan terjadinya, oleh karena itu perusahaan asuransi jiwa syariah harus selalu siap
ketika terjadi klaim, baik klaim yang ditimbulkan akibat peserta meninggal dunia, mendapat bencana, peserta mengundurkan diri dan masa kontrak atau
perjanjian berakhir. Besarnya klaim ini akan memengaruhi laba yang diterima oleh perusahaan asuransi jiwa syariah, dimana semakin besar klaim akan
16
menyebabkan laba yang dapat diperoleh perusahaan asuransi jiwa menjadi berkurang.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisa pengaruh dari faktor-faktor jumlah pendapatan dan
jumlah biaya terhadap tingkat laba AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah di Indonesia, karena faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi
perkembangan usaha perusahaan.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir dalam penelitian ini erat kaitannya dengan laba perusahaan. Secara sederhana laba dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya jumlah
pendapatan dan jumlah biaya. Dengan mengacu pada kerangka berfikir, dapat dirumuskan beberapa pernyataan sebagai berikut :
1. Perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah adalah sebagai objek penelitian tempat dimana peneliti akan melihat data berupa
laporan keuangan serta wawancara langsung pada bagian keuangan. 2. Laba sebagai variabel terikat dan jumlah pendapatan dan jumlah biaya sebagai
variabel bebas yang akan dijadikan bahan untuk melihat sejauh mana laba perusahaan akan mengalami kenaikan atau penurunannya.
3. Uji Asumsi Klasik adalah suatu cara untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik layak uji atau
tidak. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
17
uji normalitas,
uji multikolinearitas,
uji autokorelasi
dan uji
heteroskedastisitas.
5
4. Analisis Regresi Berganda merupakan alat penelitian yang menekankan pada pengujian teori
– teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik dan permodelan matematis.
Adapun caranya yaitu data dikumpulkan maka dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data dan kemudian menginterpretasikan hasil
analisis data tersebut. 5. Koefisien Korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independen X
1
, X
2
terhadap variabel dependen Y secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi
antara variabel independen X
1
, X
2
secara serentak terhadap variabel dependen Y.
6. Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen X
1
, X
2
secara serentak terhadap variabel dependen Y.
6
7. Interpretasi, yaitu pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah.
5
Duwi Priyatno. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS,
Yogyakarta : Gava Media, 2010, Edisi Pertama, hal. 51
6
Duwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta: MediaKom,
2010, Cet. I, hal. 65-66
18
Lebih jelas akan dilihatkan pada skema 1.1 sebagai berikut :
Laba Perusahaan
AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH
Variabel Bebas
Jumlah PendapatanX
1
Jumlah Biaya X
2
Variabel Terikat
Laba
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Multikolinearitas
Autokorelasi
Heterokedastisitas
19
G. Pedoman Penulisan Laporan
Penulisan penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2007.
H. Sistematika Penulisan
Untuk penyusunan penelitian ini, pembahasan dibagi menjadi lima bab yang memuat ide
– ide pokok dan kemudian dibagi lagi menjadi sub bab, sehingga secara keseluruhan menjadi satu kesatuan yang saling menjelaskan sebagai satu
PENGARUH FAKTOR – FAKTOR TERHADAP LABA
PADA AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH Analisis Regresi Berganda
Koefisien Korelasi
Koefisien Determinasi
20
pemikiran. Secara garis besar muatan yang terkandung dalam masing-masing bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi
terdahulu, kerangka konseptual, pedoman penulisan laporan dan
sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai pengertian asuransi syariah, regulasi dalam perasuransian syariah di Indonesia, sistem mekanisme dana
pada asuransi jiwa syariah, pengertian laba, perhitungan profitabilitas asuransi syariah dan kondisi asuransi syariah di Indonesia.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
mengenai data yang telah diperoleh dan dikumpulkan, uji regresi linear berganda yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, disertai dengan hasil pembahasannya.
21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi atas
permasalahan tersebut.
22
BAB II LANDASAN TEORI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA
PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH A.
Asuransi Syariah 1.
Pengertian Asuransi Syariah
Pengertian Asuransi Syariah Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21 DSN-MUIX2001 :
Asuransi Syariah Ta‟min, Takaful atau Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orangpihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui aqad perikatan yang
sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar penipuan, maysir perjudian, riba, zhulum
penganiayaan, risywah suap, barang haram dan maksiat. Akad tabarru’
adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial. Sedangkan akad
tijarah adalah semua pihak bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial.
23
Pengertian Asuransi menurut UU No. 2 th 1992 pasal 1 : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang diper-tanggungkan.
1
Asuransi syariah merupakan salah satu jenis lembaga keuangan syariah non bank. Asuransi syariah juga memilki kesamaan fungsi dengan
lembaga keuangan syariah non bank lainnya, yakni untuk memperoleh keuantungan dari hasil investasi dana yang dikumpulkan dari peserta asuransi.
Cara pembagian keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan prinsip bagi hasil profit and loss sharing. Dalam hal ini perusahaan
asuransi bertindak sebagai pihak pengelola dana mudharib yang menerima pembayaran dari peserta asuransi untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai
dengan prinsip syariah bagi hasil. Sedangkan peserta asuransi bertindak
1
Abdul Ghoni, Erni Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah Antara Teori dan Praktik, Jakarta: INSCO Consulting , 2007, hal. 1-2
24
sebagai pemilik dana shahibul maal yang akan memperoleh manfaat jasa perlindungan, penjaminan dan bagi hasil dari perusahaan asuransi.
2
Proses hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme pertanggungan pada asuransi syariah adalah sharing of risk saling
menanggung resiko. Apabila terjadi musibah, maka semua peserta asuransi syariah saling menanggung. Dengan demikian tidak terjadi transfer resiko dari
peserta ke perusahaan, karena prakteknya kontribusi premi yang dibayarkan oleh peserta tidak terjadi yang disebut transfer of fund, status kepemilikan
dana tersebut tetap melekat pada peserta sebagai shahibul mal, misalnya ayat 2 surat Al maa‟idah yang memerintahkan untuk saling menolong dalam
perbuatan yang positif.
B. Sistem Mekanisme Dana pada Asuransi Jiwa Syariah
1. Sistem pada Produk Saving Unsur Tabungan
Setiap peserta wajib membayar sejumlah uang premi secara teratur kepada perusahaan. Besar premi yang dibayarkan tergantung kepada keuangan
peserta. Akan tetapi, perusahaan menetapkan jumlah minimum premi yang akan dibayarkan. Setiap premi yang dibayarkan oleh peserta, akan dipisah
dalam dua rekening yang berbeda.
2
Hendi Suhendi, deni K. Yusup, asuransi Takaful dari Teoritis ke Praktis, Bandung: Mimbar Pustaka, 2005, hal. 9
25
a. Rekening tabungan peserta, yaitu dana yang merupakan milik peserta, yang dibayarkan bila:
Perjanjian berakhir, Peserta mengundurkan diri,
Peserta meninggal dunia.
b. Rekening tabarru, yaitu kumpulan dana kebajikan yang telah diniatkan oleh peserta sebagai iuran dana kebajikan untuk tujuan saling menolong
dan saling membantu, yang dibayarkan bila: Peserta meninggal dunia,
Perjanjian telah berakhir jika ada surplus dana
Sistem inilah sebagai implementasi dari akad takafuli dan akad mudharabah, sehingga asuransi syariah dapat terhindar dari unsur gharar dan
maisir. Selanjutnya kumpulan dana peserta ini diinvestasikan sesuai dengan syariat islam. Tiap keuntungan dari hasil investasi, setelah dikurangi dengan
beban asuransi klaim dan premi reasuransi, akan dibagi menurut prinsip al mudharabah. Persentase pembagian mudharabah dibuat dalam suatu
perbandingan tetap berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dan peserta, misalnya dengan 70:30, 60:40, dan seterusnya.
26
2. Sistem pada Produk Non Saving Unsur Non Tabungan