Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Inti ajaran islam mencakup kedamaian, kesejahteraan, ekonomi dan memerintahkan kepada setiap muslim untuk melakukan upaya terbaik dalam kegiatan mereka serta mencari proteksi perlindungan dari musibah dan kemalangan. Dalam kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai risiko, baik risiko yang bersifat spiritual. Biasanya risiko yang banyak dihadapi dan adakalanya sulit diatasi adalah risiko yang bersifat material, terutama ketika kuantitas risiko yang mesti ditanggung itu diluar kemampuannya. 1 Dalam perkembangannya, asuransi syariah menghadapi beberapa kendala, seperti banyaknya pesaing dan semua perusahaan asuransi syariah dan bank syariah yang menyediakan produk asuransi dan masyarakat muslim sendiri belum mengetahui apa itu asuransi syariah dan belum menganggap asuransi syariah itu sebagai suatu kebutuhan sementara itu mayoritas agama penduduk Indonesia adalah muslim. Hal ini sudah menjadi sebuah pekerjaan rumah dan ini tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan bagi industri asuransi dalam usaha meningkatkan pendapatan preminya. Premi adalah kewajiban peserta 1 Yadi Janwari, Asuransi Syariah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005 Cet. I, Hal. 4 2 untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad agar kehidupan bersama dapat terselenggara. Sesama umat manusia harus saling tolong menolong, saling bertanggung jawab dan saling menanggung antara yang satu dengan yang lainnya. Takaful amanah yang berarti saling menanggung antar umat manusia merupakan dasar pijakan kegiatan manusia sebagai makhluk sosial. 2 Per 31 Desember 2009, jumlah perusahaan perasuransian yang memiliki izin usaha untuk beroperasi di Indonesia adalah 379 perusahaan, terdiri atas 144 perusahaan asuransi dan reasuransi, dan 235 perusahaan penunjang asuransi. Perusahaan asuransi dan reasuransi terdiri dari 46 perusahaan asuransi jiwa, 89 perusahaan asuransi kerugian, 4 perusahaan reasuransi, 2 perusahaan penyelenggara program asuransi sosial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan 3 perusahaan penyelenggara asuransi untuk pegawai negeri sipil PNS dan TNI POLRI. Perusahaan penunjang usaha asuransi terdiri dari 142 perusahaan pialang asuransi, 22 perusahaan pialang reasuransi, 28 perusahaan penilai kerugian asuransi, 29 konsultan aktuaria, dan 14 agen asuransi. Jumlah perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah per 31 Desember 2009 adalah 42 perusahaan yang terdiri dari 3 perusahaan asuransi syariah murni syariah, 36 perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah dan 3 perusahaan reasuransi yang memiliki unit syariah. 2 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihan Ditengah Asuransi Konvensional, Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2006, Cet. I, hal. 3 3 Jumlah premi bruto industri asuransi pada tahun 2009 mencapai Rp 106,4 triliun, meningkat 17,9 dari angka tahun sebelumnya Rp 90,3 triliun. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata premi bruto adalah sekitar 21,1. Pangsa pasar industri asuransi jiwa dan asuransi jiwa dengan prinsip syariah pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan. 3 Tabel 1.1 menunjukkan pangsa pasar industri asuransi dengan prinsip syariah. Tabel 1.1 Pangsa Pasar Asuransi Jiwa dan Asuransi Jiwa dengan Prinsip Syariah Dalam Milliar Rupiah Keterangan Polis Tertanggung Premi Bruto Klaim Bruto Aktiva 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 Seluruh Asuransi Jiwa 38.387,4 43.410.774 61.725,5 50.370,0 38.788,1 31.531,0 141.646,2 102.404,7 Asuransi Jiwa Syariah 3.375.358 2.792.913 1.897,1 1.153,9 570,7 312,2 2.120,1 1.151,4 Persentasi Asuransi Jiwa Syariah 8.85 6.4 3.1 2.3 1.5 1.0 1.5 1.1 Sumber : BAPEPAM LK 2009 Dari pemaparan di atas terlihat bahwa kontribusi sektor asuransi terhadap Produk Domestik Bruto PDB sebagaimana dicerminkan oleh rasio antara premi bruto terhadap PDB hanya sebesar 1,9 pada tahun 2009 dari 1,8 pada tahun 2008. Yang artinya bahwa pangsa pasar asuransi masih sedikit yang seharusnya apabila jumlah premi bruto tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2009, yaitu sebesar 237,5 juta jiwa akan diperoleh insurance density sebesar Rp 448.193. Ini berarti, secara rata-rata 3 www.bapepamlk.go.id, Buku perasuransian 2009, diunduh pada tanggal 20 Januari 2011 4 setiap penduduk Indonesia mengeluarkan dana sebesar Rp 448.193 untuk membayar premi asuransi. Perusahaan asuransi harus dapat melakukan pengelolaan dana masyarakat agar memberikan hasil yang optimal, pengendalian terhadap alokasi biaya-biaya perusahaan, dan penyusunan terhadap rencana anggaran perusahaan agar sedini mungkin ditetapkan rencana target perolehan keuntungan perusahaan. Pada perusahaan dengan prinsip syariah harus senantiasa memenuhi karakteristik yang selaras dengan etika dan bisnis perusahaan yang berlandaskan pada etika bisnis Islam Gillian, 1999; Alma, 2003. Selain itu, misi yang harus diemban asuransi syariah adalah misi akidah, ibadah ta’awun, ekonomi iqtisadl, dan pemberdayaan umat sosial Anshori, 2007. Sumber-sumber pendapatan perusahaan secara umum bersumber dari ujrah atau fee fee pengelolaan penjualan produk asuransi, nisbah bagi hasil investasi dan atau dari surplus operasional dari pengelolaan risiko yang sebagian besar bersifat variabel, tergantung dari volume penjualan dan jumlah dana kelolaan oleh perusahaan, sedangkan sumber-sumber pengeluaran perusahaan dikelompokkan pada pengeluaran biaya variabel variable cost-biaya-biaya yang dikeluarkan tergantung pada besarnya volume penjualan dan biaya tetap fix cost yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendukung kegiatan 5 operasional yang tidak tergantung langsung pada volume penjualan. Biaya tetap ini menjadi indikator langsung terhadap tingkat efisiensi suatu perusahaan. 4 Berdasarkan pemikiran diatas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap “ ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH ” yang mendorong minat dan gagasan penulis dan mengangkatnya menjadi bahan dan judul skripsi sebagai tugas akhir jenjang S1 yang sedang penulis tempuh.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah