dan diaduk. Elektroda dimasukkan hingga kedalaman 0,5 cm ke dalam larutan sampel dan dicatat pH yang terukur Kumar et al., 2011. pH sediaan krim diharapkan sesuai
dengan pH krim pemutih yang telah ditetapkan oleh SNI 1998 yaitu 5 - 7.
3.7 Uji Stress Testing
Sediaan krim ekstrak etanol edamame dengan formula F1 dan F2 dimasukkan dalam pot gelas dan disimpan pada suhu kamar 25 ± 5
C dan suhu 50
C selama 30 hari. Sediaan krim kemudian diuji karakteristik fisika kimia organoleptis, homogenitas, tipe krim, viskositas, daya sebar, dan pengukuran pH
dengan prosedur yang sama pada saat pengujian karakteristik fisika kimia sediaan krim sebelum penyimpanan seperti pada poin 3.6.
3.8 Uji Kesukaan Tipe Krim MA dan AM
Uji kesukaan tipe krim meliputi kesan pada saat pemakaian bau dan tekstur sediaan serta penampilan fisik krim warna dan kosistensi. Sedangkan dari tingkat
kenyamanan diukur melalui kemampuan krim untuk dapat menyebar dengan baik dan sensasi dingin pada saat krim digunakan pada kulit. Kemudian dilihat juga
kemampuan krim dalam memberikan kelembaban terhadap kulit dan ketahanan krim terhadap air. Uji kesukaan tipe krim dilakukan dengan cara mengoleskan dan
meratakan sediaan krim sebesar 0,1 g pada permukaan kulit bagian pipi 20 responden wanita dengan usia antara 18 - 25 tahun Erawati, 2005.
3.9 Analisis Data
Analisis data sediaan krim ekstrak etanol edamame dilakukan dengan pengujian statistika. Pengujian statistika pertama menggunakan t-test tidak
berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95 . Uji t-test tidak berpasangan bertujuan untuk membandingkan recovery kadar genistein pada formula F1 dan F2. Syarat
pengujia t-test berpasangan yaitu sebaran data harus normal. Dikatakan adanya
perbedaan recovery kadar genistein antara F1 dan F2 apabila memiliki nilai p0,05. Jika sebaran data tidak memenuhi persyaratan maka dapat dipilih analisis
statistik Mann Whitney Dahlan, 2009. Pengujian statistika yang kedua dilakukan menggunakan uji Repeated
ANOVA Analysis of Varian dengan tingkat kepercayaan 95 . Syarat uji Repeated ANOVA yaitu sebaran data harus normal. Uji Repeated ANOVA bertujuan untuk
mengetahui adanya perbedaan bermakna pada pengukuran berulang hasil penelitian, yaitu nilai viskositas, daya sebar, dan pH pada sediaan krim ekstrak etanol edamame.
Bila terdapat perbedaan bermakna pada uji Repeated ANOVA, analisis dilanjutkan dengan uji LSD Least Significantly Different. Hasil uji Repeated ANOVA dan LSD
dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan atau bermakna bila didapatkan harga p0,05 Sugiyono, 2014. Jika sebaran data tidak memenuhi persyaratan, maka
dipilih analisis statistika uji Friedman, kemudian dilanjutkan dengan uji Wilcoxon jika terdapat perbedaan yang bermakna p0,05 Sugiyono, 2014.
Pengujian statistika ketiga dilakukan dengan menggunakan uji Chi square. Syarat uji Chi square adalah jumlah sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5
tidak lebih dari 20 dari jumlah sel keseluruhan. Pengujian Chi square bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan tipe krim ma dan am pada sediaan krim
ekstrak etanol edamame terhadap tingkat kesukaan konsumen pada parameter bau, tekstur, warna, konsistensi, daya sebar, rasa dingin, kelembaban, dan ketahanan air.
Variabel dikatakan memiliki pengaruh bila didapatkan nilai sigifikansi p0,05. Jika persyaratan uji Chi square tidak terpenuhi, maka dapat dipilih analisis statistika uji
Kolmogorov-Smirnov Dahlan, 2009.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN