BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pembuatan Krim
Krim ekstrak etanol edamame dibuat dengan dua formula, yaitu F1 dan F2. Kedua formula memiliki jumlah bahan aktif yang sama, tetapi berbeda pada tipe krim
yang digunakan. Bahan aktif yang digunakan adalah ekstrak etanol edamame dengan konsentrasi 1,5 . Formula F1 memiliki tipe krim minyak dalam air ma,
sedangkan F2 memiliki tipe krim air dalam minyak am. Basis sediaan krim terdiri dari dua fase, yaitu fase minyak dan fase air. Kedua fase ini tidak dapat bercampur
satu sama lain, sehingga dibutuhkan suatu emulgator. Pembuatan krim pada penelitian ini menggunakan kombinasi beberapa emulgator. Pada formula F1
menggunakan kombinasi emulgator asam stearat, TEA, dan polisorbat 80, sedangkan F2 menggunakan kombinasi emulgator polisorbat 80 dan sorbitan 80. Kombinasi
emulgator bertujuan untuk mendapatkan bilangan HLB Hidrophile Lipophile
Balance yang mendekati HLB butuh, sehingga akan didapatkan sediaan krim yang stabil Lachman et al., 1994. Data perhitungan HLB selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran A. Selain itu, dalam sediaan krim ditambahkan pengawet yaitu metil paraben dan propil paraben. Penambahan pengawet ini bertujuan untuk memastikan
tidak adanya pengaruh mikroba terhadap stabilitas fisik sediaan krim selama pengujian stress testing.
Pembuatan krim dilakukan dengan metode peleburan. Proses peleburan dilakukan dengan menggunakan water bath pada suhu 70
C. Bahan-bahan yang digunakan dibagi menjadi dua fase, yaitu fase minyak dan fase air. Setelah fase
minyak meleleh sempurna, kedua fase dicampurkan pada mortir hangat dan diaduk konstan sampai terbentuk konsistensi krim yang baik. Krim yang dihasilkan
kemudian didinginkan dan terus diaduk hingga homogen. Percampuran kedua fase tersebut menghasilkan krim dengan warna putih agak kekuningan. Hasil pembuatan
krim ekstrak etanol edamame dapat dilihat pada Gambar 4.1.
a b Gambar 4.1 Hasil Pembuatan Sediaan Krim Ekstrak Etanol Edamame a Formula F1; b
Formula F2
4.2 Hasil Penetapan Kadar Genistein dalam Sediaan Krim