Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
DESKRIPSI PROYEK
2.1 URAIAN SINGKAT JUDUL 2.1.1 PENGERTIAN
Adapun judul dari proyek tugas akhir ini adalah “Recreation Sport Club”. Yang
menjadi kata kunci dari judul ini adalah :
Recreation Sport = Olahraga Rekreasi :
- Olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan
yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan
Club = Klub :
- Perkumpulan persatuan orang-orang yang memiliki minat yang sama terhadap
suatu kegiatan yang biasanya bertujuan sosial, maupun rekreasi dengan didukung kerjasama serta dengan mengadakan pertemuan berkala
- Perkumpulan orang-orang dari berbagai tujuan dengan minat yang umumnya
sama, seperti olahraga, seni, politik, atau alasan sosial menurut Fact Index, The Mitchell Beazley Joy of knowledge Library.
Menurut Webster’s Third New International Dictionary, Klub adalah: 1. Pertemuan sosial atau acara berkumpul dimana pengeluaran yang ada
ditanggung bersama. 2. Berkumpulnya beberapa orang dengan tujuan sosial maupun, rekreasi yang
semuanya merupakan anggota dari perkumpulan tersebut. 3. Berkumpulnya beberapa orang yang berpartisipasi dalam suatu rencana dimana
ada persetujuan untuk secara teratur membayar iuran demi untuk beberapa keuntungan.
4. Kegiatan komersil yang menyediakan makanan, minuman, musik, dansa, dan hiburan lainnya.
5. Suatu olah raga tertentu. Recreation Sport Club adalah suatu sarana yang mewadahi orang-orang yang
memiliki minat yang sama terhadap suatu kegiatan olahraga, khususnya olahraga rekreasi yang bertujuan untuk memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan
kegembiraan serta membangun hubungan sosial yang bersifat keanggotan dengan membayar iuran sebagai biaya administrasi.
2.2 TINJAUAN UMUM 2.2.1 JENIS KEGIATAN OLAH RAGA
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
1. Berdasarkan ruang lingkup olahraga : a. Olah raga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang
dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan,
kesehatan, kebugaran dan kegembiraan. b. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan
kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran,
dan kegembiraan. c. Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan
teknologi keolahragaan. 2. Berdasarkan lokasi:
a. Indoor Sport b. Outdoor Sport
2.2.2 TUJUAN OLAHRAGA REKREASI
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang
Sistem Keolahragaan Nasional.
Olahraga rekreasi bertujuan untuk : 1. Memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan kegembiraan
2. Membangun hubungan sosial 3. Melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional
2.2.3 KLASIFIKASI KLUB OLAHRAGA
1. Berdasarkan fungsi, dibagi 3 bagian yaitu : a. Berdasarkan dominasi kegiatan :
i. Olahraga dan rekreasi ii. Leisure passive recretion activities
iii. Bisnis b. Berdasarkan kepemilikan :
i. Perkumpulan Olahraga ii. Pihak berwenang pemerintah
iii. Pihak swasta
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
iv. Pihak instansi perusahaan c. Berdasarkan jenis keanggotaan :
i. Private ii. Publik
2. Berdasarkan bentuk dan ruang dibagi 4 bagian yaitu : a. Berdasarkan gubahan massa
i. Terdiri dari beberapa massa tunggal ii. Berupa bangunan tunggal
iii. Bagian dari suatu bangunan b. Berdasarkan karakteristik lahan
i. Di pinggir pantai danau ii. Di daerah pegunungan perbukitan
iii. Di daerah lahan datar iv. Di pusat kota
c. Berdasarkan Lokasi i. Di pusat bisnis
ii. Di pedesaan iii. Di pinggir kota
3. Berdasarkan citra image, dibagi 2 bagian yaitu ; a. Berdasarkan keterkaitan dengan masa lalu sejarah
i. Merujuk pada sejarah masa lalu ii. Tidak merujuk pada sejarah masa lalu
b. Berdasarkan keterkaitan dengan lingkungan i. Kontekstual dengan lingkungan sekitarnya
ii. Monumental
2.2.4 KLASIFIKASI SARANA OLAHRAGA REKREASI
Klasifikasi sarana olahraga rekreatif: 1. Berdasarkan sifat ruang :
- Dilakukan di luar bangunan
- Dilakukan di dalam bangunan
2. Berdasarkan kelompok usia pemakai : - Untuk anak-anak : area bermain anak
- Untuk dewasa : gedung olahraga, lapangan olahraga
3. Berdasarkan jenis penggunaannya :
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
- Rekreasi komunal multi used terdiri dari bermacam-macam aktifitas yang
dapat dilakukan dalam kompleks. -
Rekreasi tunggal single used, terdiri dari satu macam kegiatan utama. -
Sarana pelengkap servis used, untuk melayani rekreasi di luar bangunan. 4. Berdasarkan fungsinya mengimbangi waktu kerja dan istirahat :
- Rekreasi harian
- Rekreasi mingguan
- Rekreasi liburan
5. Berdasarkan ruang lingkup : -
Lingkup perumahan -
Lingkup wilayah, terdiri dari beberapa fasilitas rekreasi dengan lingkup perumahan
- Lingkup perkotaan, untuk pemakai umum dalam kota
- Lingkup daerah regional, terletak di dalam atau di luar kota dan melayani
beberapa daerah sekitarnya -
Lingkup nasional, sifatnya nasional dan mempunyai karakter tersendiri -
Lingkup internasional, melayani seluruh dunia 6. Berdasarkan keterkaitan pemakai dikaitkan dengan lokasi :
- Rekreasi darat, seperti : berkuda, atletik, hiking, kemping
- Rekreasi air atau bahari, seperti : memancing, renang, power boating,
bersampan -
Rekreasi udara, seperti : terjun payung dan olahraga udara lainnya 7. Berdasarkan aktifitaskegiatan :
- Big muscle activities : rekreasi yang memerlukan tenaga atau fisik.
- Social activities : rekreasi yang bertujuan sosial, seperti : bercakap-cakap,
jalan-jalan bersama, melibatkan interaksi sosial sebagai kegiatan utama. -
Physical recreation : memerlukan usaha atau kegiatan fisik sebagai kegiatan utama.
- Cognitive recreation : melibatkan kebudayaan, pendidikan, dan kreatifitas.
- Environment-related recreation : rekreasi yang memanfaatkan potensi alam
dalam kegiatannya, seperti olahraga arung jeram. -
Rhythms and music : rekreasi yang diakibatkan oleh irama dan musik yang memberikan kesenangan, persahabatan, seperti bernyanyi dan berdansa.
- Hand intellect : rekreasi yang mengembangkan keterampilan tangan dan
pikiran, misalnya : melukis dan mematung.
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
- Creative play : rekreasi yang mengembangkan imajinasi, daya khayal akan
sesuatu yang bukan sesungguhnya, misalnya : membuat bangunan dari pasir.
- Nature learning : rekreasi di alam terbuka berkemah dan mendaki gunung
- Mental : rekreasi yang merupakan ekspresi dari aktifitas masyarakat yang
berisfat mendidik, misalnya : berdebat, berdiskusi, dan lain-lain. -
Collecting : mengumpulkan benda-benda sebagai hobi, masuk ke dalam kelompok sosial tertentu atau memilih salah satu cara kehidupan yang
khusus. -
Service activities : sebagian orang tertentu merupakan kesenangan tersendiri jika melakukan pelayanan kegiatan umum, misalnya : sebagai juri, guru, dan
lain-lain. -
Shopping activities : sebagian orang berbelanja menjadi aktifitas rekreasi yang merupakan suatu kesenangan. Antara lain : kesempatan untuk
memperoleh pelayanan, kesenangan dalam tawar-menawar, cuci mata dengan melihat-lihat.
- Relaxation : rekreasi yang bertujuan melepaskan diri dari ketegangan dan
kelelahan mental dan fisik untuk mencapai kesenangan dan kesegaran, misalnya ; menikmati pemandangan alam, duduk di taman, dan lain-lain.
- Solitude : menyendiri untuk melepaskan kesibukan sehari-hari dengan
beristirahat di tempat tertentu yang sepi, seperti keluar kota, ke gunung.
2.3 TINJAUAN FUNGSI 2.3.1 PROGRAM OLAHRAGA REKREASI
Menurut Charles A. Bucker dalam ’Management of Physical Education and Sport Program’ olahraga rekreasi yang sukses ditawarkan oleh berbagai club olahraga
rekreasi di seluruh negara, dikelompokkan atas tiga bagian, yaitu : 1. Kegiatan Individu.
Olahraga rekreasi yang dilakukan secara personal, yaitu : aerobik, archery, badminton, ballroom dance, biliard, bowling, curling, golf, bersepeda, gymnastic,
bola tangan, karate, judo, orienteering, squash, paddle tennis, physical fitness, racquetball, rock climbing, rodeo, rope climbing, scuba diving, shooting,
shuffleboard, skiing, snowboarding, tai chi, track and field, tumbling, weight training, wrestling, berenang, tenis meja, tenis lapangan.
2. Kegiatan Rekreasi
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
Yaitu; backpacking, camping, canoeing, cycling, dance, figure skating, fishing, hiking, horseback riding, hostelling, ice skating, in-line skating, kayaking,
mountain biking, rifle, roller skating, rowing, sailing. 3. Kegiatan Olahraga Tim.
Olahraga rekreasi yang dilakukan secara berkelompok tim, yaitu ; baseball, basketball, broomball, field hockey, flag football, gymnastic, ice hockey, lacrosse,
roller hockey, rugby, soccer, softball, speed ball, swimming, team handball,
touch football, track and field, volleyball, water polo. 2.3.2 PERSYARATAN KEBUTUHAN RUANG REKREASI
Menurut buku Time Saver Standard For Building Type, Perencanaan dan Persyaratan Kebutuhan Ruang Fasilitas Rekreasi, yaitu:
a. Pusat Rekreasi Bangunan rekreasi harus fungsional untuk menempatkan berbagai macam
program aktivitas yang dapat memenuhi semua kebutuhan orang. Bangunan rekreasi harus dapat menyediakan suasana yang aman, sehat, dan atraktif dimana setiap orang
dapat melakukan kesenangannya. Area rekreasi membutuhkan beberapa tipe struktur yang dapat memenuhi program-program kebutuhan dan menyatukannya secara
estetika. b. Perencanaan
Perencanaan dan desain sebuah bangunan rekreasi membutuhkan pendekatan yang logis dan tepat. Penggabungan yang tepat terhadap sasaran perencanaan akan
menjamin pemanfaatan maksimal sebuah bangunan. Rencana persiapan dan pemeriksaan ulang yang berkelanjutan dari desain fungsional sebuah bangunan
sebelum ke tahap konstruksi harus dipertimbangkan syarat-syarat dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
• Sudahkah diputuskan kegunaan yang paling efektif dari keseluruhan area. Dan
apakah itu menggunakan semua sumber alami? •
Apakah desain menyediakan kegunaan yang fleksibel dan untuk pengembangan dimasa yang akan datang?
• Apakah desain denah memiliki akses yang dekat dan sirkulasi antara fasilitas di
dalam bangunan? •
Apakah desain denah memilki kemudahan dalam pengawasan dan administrasi bangunan?
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
• Sudahkah ruangan individual ditempatkan dan didisain untuk mendukung
kegunaan yang beragam dalam batas aman? •
Sudahkah bangunan didisain untuk menjamin kesempatan yang akan digunakan seluruh anggota komunitas termasuk orang tua dan orang cacat?
• Apakah disain meliputi kualitas estetis yang dapat diterima dan berhubungan
secara harmonis dengan sekitarnya? •
Apakah disain bangunan sesuai dengan biaya dalam konstruksi dan perawatan? •
Apakah disain dan konstruksi bangunan menjamin penggabungan fungsi dengan agency publik ataupun privat lainnya?
c. Klasifikasi Bangunan Rekreasi Tumbuh dalam bidang dan kompleksitas dari program yang menghasilkan
sebuah kebutuhan pada bangunan yang akan menyediakan fasilitas yang diadaptasi untuk aktivitas rekreasi yang beragam. Hal ini dapat dikelompokkan oleh fungsi
kemudian dikategorikan berdasarkan ukuran. Fungsi standard untuk menetapkan ukuran yang dibutuhkan oleh bangunan
rekreasi biasanya berdasarkan rasio berapa kaki² dari sebuah populasi. Hal ini akan ditetapkan dengan menyediakan 1-2 kaki² orang yang dilayani.
Sebagai contoh, jika sebuah bangunan melayani 8000 orang, maka seharusnya rata- rata bangunan sekitar 12000 kaki². Ukuran perbandingan ini dapat bervariasi sesuai kota
tempat bangunan ini dibangun untuk mengakomodasi semua penduduk. d. Tipe-Tipe Bangunan Rekreasi
•
Bangunan Rekreasi Tipe 1 Bangunan rekreasi tipe 1 ini biasanya dibangun di area pinggir kota yang lebih
besar dari pusat metropolitan. Walaupun banyak kota-kota yang lebih kecil 30000 atau kurang dari 30000 penduduk telah menyediakan fasilitas untuk melayani
keseluruhan komunitas. Bangunan tipe ini memiliki luas 20000 kaki² atau lebih yang memiliki fasilitas sebagai berikut :
- R. Serbaguna
-
R. Bermain
-
Gymnasium
-
R. Shower dan Loker
-
R. administrasi
-
R. Staff
-
R. Klub
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
-
R. Istirahat
-
Dapur
-
Lounge dan lobby
-
Gudang yang besar R. Penyimpanan.
•
Bangunan Rekreasi Tipe 2 Bangunan rekreasi tipe 2 merupakan yang biasa digunakan dalam kota dan
berbagai komunitas. Menurut ahli rekreasi tipe ini merupakan tipe bangunan rekreasi yang paling efisien yang didisain untuk menampung area yang
berpopulasi rata-rata 8000 orang. Tipe bangunan rekreasi ini memiliki luas 10000 – 20000 kaki² dan memiliki fasilitas
yang sama dengan struktur tipe 1.
•
Bangunan Rekreasi Tipe 3 Tipe bangunan ini digunakan oleh banyak komunitas untuk memenuhi kebutuhan
area yang berpopulasi lebih kecil dan biasanya memiliki fasilitas sebagai berikut : -
Hall sosial atau gymnasium
-
R. Shower R. Ganti
-
R. Club
-
R. Penyimpanan yang cukup
-
Lobby dan lounge
-
Kantor
-
Restoran
-
Dapur
•
Hall sosial - Gymnasium Dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum dari Hall
sosial - Gymnasium, fasilitas ini biasanya digunakan untuk aktivitas sosial yang beragam seperti dansa, perjamuan besar, dan olahraga roller skate, dan
ditambah olahraga basket, dan bentuk olahraga atletik lainnya. Ukuran ruang untuk fasilitas ini setidaknya 27,5 x 30,5 m² 90 x 100 kaki²,
dengan tinggi ruang minimum± 6 – 7 m 22 kaki. Dan diperbolehkan terdapat lapangan basket seluas ± 15 x 25 m² 50 x 84 kaki². Di ruangan ini dapat
ditempatkan 7 deretan kursi bertingkat untuk kursi penonton tribun di salah satu sisi ruangan. Tempat duduknya dapat menampung penonton kira-kira sebanyak
325 orang.
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
Ketentuan harus dibuat untuk sistem ventilasi mekanikal. Lis kayu harus disediakan sebagai pelindung dinding dari kerusakan yang diletakkan setinggi ± 4
m 12 kaki dari lantai. Jika ruangan ini memiliki jendela, harus diletakkan di atas lis kayu dan memiliki pelindung untuk kacanya. Sebaiknya ruangan ini tidak diberi
jendela. Ruangan ini lebih baik tidak berjendela karena hanya memiliki nilai fungsional yang rendah. Jika perlu menggunakan jendela harus diletakkan di sisi
utara, atau di kedua sisi yaitu di sisi utara dan selatan, jangan diletakkan di sisi timur – barat.
Lantai kayu biasa digunakan untuk fungsi ini. Cork Spring Clip atau tipe lain dari pemuaian sambungan harus dipasang di keempat sisi. Jika perlengkapan
gantung digunakan di ruangan ini dan dinding pelengkap untuk tali dan rantai kontrol ditambahkan pada dinding pelengkap ini setidaknya ± 2 m 7 kaki di atas
level lantai dan harus diceruk. Ruangan harus dilengkapi dengan stainless steel atau alumunium yang mudah
dibawa dan hand rail yang mudah dipindahkan diletakkan di semua permukaan dinding dan juga di sepanjang lipatan tempat duduk penonton tribun bagian
depan untuk pegangan bagi orang-orang yang bermain Roller Skate. Apabila memungkinkan, perabot noncontact sebaiknya digunakan. Karakteristik
desain perabot juga aman digunakan oleh orang yang memiliki cacat fisik. •
Bangunan Rekreasi Masyarakat himpunan Fungsi sebuah bangunan rekreasi masyarakat diluar tujuan primer dari
melayani lingkungan tunggal. Ini di desain untuk menawarkan program yang lebih beragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bangunan masyarakat
biasanya lebih besar dari pada bangunan lingkungan dan biasanya berlokasi di daerah rekreasi utama, seperti Taman Umum, atau Taman Bermain.
Seperti yang telah ditetapkan sebelumnya, bangunan rekreasi masyarakat beragam dalam desain dan fungsi. Tetapi, pada umumnya berisi fasilitas-fasilitas
yang telah disebutkan pada halaman sebelumnya. •
Ruang Serbaguna Ruang serbaguna harus di desain untuk menampung aktivitas seperti,
pertemuan besar, rekreasi sosial, permainan, dansa, drama, latihan orkestra, konser, dan perjamuan.
Area ini memiliki luas sekitar ± 600-900 m² 2000-3000 kaki². Ruangan ini harus berbentuk persegi panjang dengan lebar minimum ± 12 m 40 kaki. Tinggi
minimum langit-langit ± 4,8 m 16 kaki.
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
• Ruang Ganti dan Ruang Loker
Ruangan untuk berganti pakaian penting dan harus dekat dengan Hall Sosial- Gymnasium. Berikut ini ada dua perencanaan yang berlaku untuk mengecek
memeriksa pakaian perorangan, yaitu: 1. Kegunaan Ruang Loker dengan Loker Besi.
2. Kegunaan Ruang Ganti dengan sebuah Ruang Pemeriksa untuk memeriksa pakaian di keranjang kawat atau tas nylon.
Jika loker digunakan berhubungan dengan olah raga outdoor, Ruang Loker diletakkan agar pemain memiliki akses untuk mereka tanpa harus melewati
seluruh Gedung. Persyaratan yang dianjurkan untuk ruang loker pada bangunan rekreasi
masyarakat. Untuk pria dan anak laki-laki: 200 Loker untuk wanita dan anak perempuan: 150 Loker. Penempatan loker harus sesuai dengan persyaratan
ruang untuk orang-orang yang memiliki cacat fisik. Lantai ruang loker harus berhubungan dengan pipa saluran utama atau saluran
pembuangan untuk pembersihan dan pencucian. Pertemuan antara dinding dan lantai harus dipasang miring. Di ruang loker wanita , kamar ganti harus di
sediakan dengan perbandingan 10 dari jumlah keseluruhan loker. Pengering rambut dan dispenser sabun cair yang tidak mudah rusak juga
direkomendasikan. Kegunaan keranjang kawat berlapis seng atau tas nilon plastik adalah pilihan
lainnya. Sistem ini akan menampung jumlah yang sama dari pengguna sekitar 1¼ dari ruangan yang dibutuhkan untuk loker besi. Walaupun begitu tidak ada
penghematan kebutuhan ruang untuk berpakain berganti pakaian. Jika memungkinkan, ruang ganti harus diletakkan untuk melayani gymnasium
sekaligus kolam renang. •
Ruang Shower ruang pancuran Ukuran ruang shower bergantung pada luas fasilitas dan jumlah orang yang
dilayani pada waktu yang bersamaan. Ventilasi yang cukup harus menjadi pertimbangan yang utama.
Untuk fasilitas pria, disarankan memiliki kira-kira tersedia 12 buah pancuran dan berjarak ± 2,1 m 4 kaki dan ± 1,8 m 6 kaki di atas level lantai. Untuk wanita
dan anak perempuan disarankan minimal ada 6 buah pancuran bersama, 3 ruang pancuran perorangan dan ruang ganti. Pancuran harus berjarak ± 1,4 m
4,5 kaki di atas level lantai. Disediakan pula dispenser sabun cair yang tidak mudah rusak dan pengering rambut di loker ruang wanita.
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
Untuk mengakomodasi orang yang memiliki cacat fisik, 2 tempat duduk berbentuk L yang diberi tirai harus diletakkan di sudut yang berlawanan dari tiap
pancuran bersama untuk memfasilitasi orang-orang yang memiliki cacat fisik yang kidal maupun yang menggunakan tangan kanan.
Pada konstruksi lantai ruang pancuran, terdapat saluran pembuangan sedalam 10 cm 4 inch dan dengan lebar 20-25 cm 8-10 inch diletakkan di sekeliling
ruang pancuran, Bagian terbesar dari lantai ruang pancuran, diletakkan di atas area penekanan.
Harus dialirkan ke arah saluran pancuran. Ubin keramik carborundum- impregnated atau sejenisnya akan menghasilkan permukaan lantai yang tidak
licin. Temperatur air yang disalurkan ke pancuran harus 120
° F diatur oleh ruang
pengatur pusat, lebih baik dari pada pengaturan tempratur oleh perorangan. Kepala pancuran harus tahan terhadap pengrusakan.
• Ruang Klub
Pengalaman mengindikasi keinginan terhadap penyediaan minimal 500 kaki untuk luas per ruang klub.
Untuk bangunan rekreasi masyarakat, setidaknya 3-5 ruang klub harus disediakan untuk kegunaan yang beragam. Setidaknya terdapat 1 ruang klub
yang besar dan harus diletakkan berhubungan dengan dapur. Jendela di ruang klub dan lounge ditempatkan yang tinggi pada dinding.
Sehingga tidak akan cepat rusak. Dan disediakan pula ruangan untuk perabotan, papan pengumuman, pegboard dan papan kapur, dan pameran. Gunakanlah tipe
kaca jendela yang tidak mudah pecah. Sebuah rel kursi atau lis kayu untuk mencegah kerusakan dinding harus dipasang setinggi ± 1 m 3 kaki dari level
lantai, jika memungkinkan gunakanlah perabotan yang noncontact. •
Lounge and Lobby Lobby bangunan rekreasi masyarakat adalah ruang yang berada tak jauh dari
pintu masuk. Lounge harus terbuka dari lobby, dan jika memungkinkan, harus dekat dengan kantor pusat dan ruang serbaguna dan atau Hall social –
Gymnasium. Lounge dan Lobby sering digabungkan menjadi satu ruangan. Jika digabungkan, sebaiknya ukuran ruang Lobby – Lounge adalah ± 55-75 m² 600-
800 kaki²
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
Fasilitas ini harus terang, menarik, dan terdapat dinding yang tinggi, air keran untuk minum dan tempat piala, serta papan pengumuman. Ruang yang sesuai
harus memiliki telepon umum. Ketentuan juga harus dibuat untuk aquarium dan tanaman hidup dan bunga-bungaan. Ruang yang cukup, tempat istirahat yang
nyaman, sambungan air dan listrik untuk mesin penjual otomatis harus termasuk di dalamnya.
Kantor, ruang klub, ruang bermain, dan toilet biasanya berdekatan dengan lobby- lounge.
• Ruang Permainan
Ruang permainan berukuran ± 9 x 19,5 m² 30 x 64 kaki², didesain untuk permainan yang beraneka ragam, termasuk billiard dan tennis meja. Dalam
merencanakan ruangan ini, ruang penyimpanan yang cukup harus disediakan untuk barang-barang yang beragam dari perlengkapan dan perlengkapan
permainan yang akan digunakan. Ruangan ini harus dekat dengan kantor supervisor. Ruang ini juga harus memiliki pendekatan akustik yang bagus.
Pemilihan material lantai harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena sirkulasi yang padat lazim terjadi di ruangan ini. Jendela harus diletakkan di dinding yang
tinggi untuk mengurangi resiko kaca pecah. Rel kursi atau lis kayu untuk mencegah kerusakan dinding dipasang setinggi ± 1 m di atas lantai. Jika
memungkinkan perabotan noncontact sebaiknya digunakan. •
Ruang Direktur Pimpinan
Sebuah ruang kantor disarankan kira-kira seluas 11 m² 120 kaki² dengan cukup ruang untuk jendela agar dapat melakukan pengawasan yang maksimum ke
lobby, lounge, ruang klub, dan Hall Sosial – Gymnasium. Setidaknya 3 dinding harus memiliki jendela. Jika ada jendela yang berhubungan dengan Hall Sosial –
Gymnasium, penggunaan tipe kaca yang anti pecah lebih baik. Sering di rekomendasikan ada ruang pancuran yang berdampingan dengan
ruang ganti dengan permukaan lantai tidak kurang dari 9 m² 100 kaki². Unit ini harus berisi pancuran, toilet, lavatory, lemari pakaian, dan lemari P3K.
Ruang direktur harus memiliki sebuah lemari penyimpanan dengan pintu yang dilengkapi alarm anti maling untuk menyimpan barang-barang dan peralatan
berharga.
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
• Toilet Rest Room
Fasilitas toilet yang di desain untuk melayani area indoor maupun outdoor. Ketetapan harus dibuat untuk akses langsung dari eksterior bangunan yang
berbatasan dengan area aktivitas. Rest Room harus termasuk unit serbaguna dengan kombinasi dispenser sabun
dan handuk otomatis, cermin, dan rak, dan kombinasi dispenser kertas tissue dan handuk dan bak sampah. Unit-unit ini harus diletakkan di dinding. Cermin
harus berbingkai besi dan harus ditanam ke dinding sehingga tidak dapat dilepaskan. Dispenser sabun lebih baik ditanam di dinding lavatory.
Tempat duduk di ruang ganti harus tipe permanen dan tertancap di lantai sehingga letaknya tidak dapat dipindah-pindah. Perlengkapan toilet harus
tergantung untuk kemudahan pembersihan dinding. Di rest room juga harus tersedia perlengkapan toilet yang tingginya dapat dijangkau oleh anak-anak
maupun orang yang memiliki cacat fisik. Lavatory harus terbuat dari besi yang dilapisi dengan cat halus atau material yang tidak mudah rusak lainnya.
Katup penyiram WC menggunakan katup 24 inch yang diletakkan ± 1 m 3 kaki dari lantai. Katup otomatis untuk keran air pada pancuran dan lavatory dianjurkan
untuk menghemat penggunaan air. Selang air karet harus dipasang di setiap rest room danatau ruang pancuran, dengan tinggi yang sesuai sehingga ember
dapat diletakkan di bawahnya. •
Dapur Unit dapur kecil lebih disukai. Jika ada makan atau perjamuan besar yang harus
disajikan, Ketetapan harus dibuat untuk dapur modern yang berukuran besar yang disesuaikan dengan peraturan kesehatan lokal dan memiliki lantai yang
bebas barang dan perabot minimal lebarnya ± 1,37 m 54 inch Dapur harus diletakkan dekat dengan ruang klub dan hall sosial – gymnasium.
Sehingga dapur siap digunakan untuk perkumpulan kecil di ruang klub dan untuk perkumpulan perjamuan besar di hall social – gymnasium. Dapur biasanya
diletakkan dekat di antara dua ruang klub. Ruang penyimpanan yang cukup, ruang lemari cabinet, saluran keluar untuk
listrik yang digunakan untuk lemari es, kompor, alat pencuci piring. Kipas exhaust juga harus dipasang.
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
• Area Penyimpanan
Satu dari masalah yang sering terjadi adalah kurangnya ruang penyimpanan yang cukup untuk peralatan, pemeliharaan, untuk tujuan penjagaan.
• Ruang penyimpanan Peralatan
Ketetapan harus dibuat untuk menyimpan peralatan. Harus ada bukaan dengan lebar 1,83 m 6 kaki Dengan pintu geser di antara Hall social – gymnasium dan
ruang penyimpanan. Ini akan menjadi jalan lintas untuk peralatan yang besar. Dan tidak ada pintu yang levelnya ditinggikan.
Ukuran minimum dari ruang penyimpanan kira-kira 23 m² 250 kaki² . Ketetapan harus dibuat untuk ruang penyimpanan untuk bola pompa, alat pemukul, bola
softball, dan lain-lain, baik di lemari yang berbeda atau di lemari khusus. Peti penyimpanan, rak, yang sesuai sangat dianjurkan.
• Ruang penyimpanan alat pemeliharaan
Ada beragam ukuran untuk ruangan ini, bergantung pada ruang outdoor yang bersebelahan dengan ruangan ini dan ukuran bangunan. Ruangan ini biasanya
diletakkan di lantai dasar berbatasan dengan area outdoor. Pintu masuk bagian luar harus disediakan pintu yang anti pencuri untuk menjaga peralatan perawatan
yang disimpan di dalamnya. Fasilitas ini biasa digunakan sebagai ruang utama untuk menyimpan semua peralatan untuk perawatan outdoor. Ruangan ini harus
memiliki dasar yang cukup dan dinding luar.Lemari penyimpanan harus disediakan untuk peralatan dan persediaan.Ruang ini juga harus berisi air panas
dan dingin, bak cuci, WC, dan lemari pakaian. Lantai terbuat dari beton yang berhubungan dengan saluran pembuangan utama. Sambungan dinding dan
lantai harus dimiringkan. •
Ruang penyimpanan alat penjagaan Lemari persediaan dilengkapi dengan bak cuci dan ruang untuk pel, ember,
sapu, dan persediaan alat kebersihan harus diletakkan di satu tempat di setiap lantai.
• Bangunan rekreasi untuk lingkungan
Bangunan ini meliputi banyak cirri-ciri bangunan rekreasi untuk masyarakat, seperti yang telah dibicarakan sebelumnya. Bangunan ini biasanya
diperuntukkan untuk melayani jumlah masyarakat yang lebih kecil. Ukuran
Aulia Arif Gunawan : Recreation Sport Club Arsitektur Rekreatif, 2008. USU Repository © 2009
fasilitas sama seperti klasifikasi bangunan rekreasi tipe 3 di bawah 930 m² 10000 kaki² atau bangunan rekreasi tipe 2 930 - 1860 m² 10000 - 20000 kaki²
Di semua kasus, bangunan harus didesain untuk kemudahan penambahan ruang.
2.4 LOKASI PROYEK 2.4.1 Pemilihan Lokasi