Sport Club

(1)

SPORT CLUB

(ARSITEKTUR TROPIS)

LAPORAN PERANCANGAN

TGA 490

TUGAS AKHIR

SEMESTER B 20011/2012

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh

AHMAD HUSIN D

080406008

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

SPORT CLUB

(ARSITEKTUR TROPIS)

O

l

e

h

AHMAD HUSIN D

08 0406 008

Medan, 28 Agustus 2012

Disetujui oleh,

Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. MORIDA SIAGIAN, M.U.R.P.

LISA SURYANI, ST., MT.

(NIP:196 008021 98601 2004 )

(NIP:197 70606 200312 2003 )

(Ketua Departemen Arsitektur FT- USU)

Ir.N.Vinky Rahman, MT.

NIP.

196 60622 199702 1001


(3)

SPORT CLUB

ARSITEKTUR TROPIS

LAPORAN PERANCANGAN

TKA-490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2011/2012

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

AHMAD HUSIN D

0 8 0 4 0 6 0 0 8

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2012


(4)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

(SHP2A)

Nama

: Ahmad Husin D

NIM

: 080406008

Judul Proyek Akhir

:

Sport Club

Tema Proyek Akhir

: Arsitektur Tropis

Rekapitulasi Nilai

:

Nilai akhir

A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

No Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Koordinat or TKA-490

1 LULUS LA NGS UNG

2 LULUS

MELENGKAP I

3 PERBAIKAN TA NPA SIDA NG

4 PERBAIKAN DENGAN SIDA NG 5 TIDAK LULUS

Medan, 28 Agustus 2012

Ketua Departemen Arsitektur FT

USU

Koordinator TKA-490

Ir.N.Vinky Rahman, MT.

Dr. Ir.Nelson M.Siahaan, Dipl.T.P., M.Arch

NIP.

196 60622 199702 1001

NIP.

195 81127 198701 1001


(5)

KAT A PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan ridhaNya selama berlangsungnya pengerjaan tugas akhir ini.

Laporan ini berisi penjelasan proyek tugas akhir dengan judul Sport Club merupakan syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing tugas akhir Ibu ir. Morida Siagian, M.U.R.P. dan kepada ibu Lisa Suryani, ST. MT., sebagai pembimbing tugas akhir, atas kesediaannya meluangkan waktunya, memberikan arahan, bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada:

1. Rasa terima saya kepada dosen penguji, bapak Ir. Dwi Lindarto H. MT., dan bapak Achmad Delianur Nasution, ST, MT. yang telah memberikan saya masukan dan bimbingannya.

2. Bapak Ir.N.Vinky Rahman, MT. Sebagai Ketua dan Bapak Imam Faisal Pane, ST, MT. selaku Sekretaris Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

4. Orang tua saya yang tercinta, amaku Syehruddin Darwis dan ineku Anisar atas segala doa, dukungan, kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Semua teman – teman satu Studio Tugas Akhir Semester B TA 2011/2012 Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, terutama Leandri messi Naibaho, Nanda, ayunda, Marlina, Emi , Ovi, Citra dan merry yang telah tememberikan segenap dukungan dalam tugas akhir saya ini.


(6)

6. Kepada Ridwan Sihite, Thommy JPS, Rudi (10) dan adik saya Khairul Aminan Darwis yang telah merelakan waktu dan tenaganya untuk membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Kiranya Allah SWT memberikan dan melimpahkan kasih dan anugerah-Nya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.

Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

Ahmad Husin D NIM 080406008


(7)

DAFT AR ISI

KAT A PENGANTAR ... i

DAFT AR ISI ... iii

DAFT AR GAMBAR ... vi

DAFT AR TABEL ... ix

DAFT AR DIAGRAM ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Masalah Perancangan ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Pendekatan ... 4

1.5. Lingkup dan batasan... 5

1.6. Asumsi-asumsi ... 5

1.7. Kerangka Berfikir ... 6

1.8. Sistematika Laporan ... 7

BAB II DESKRIPSI PROYEK ... 8

2.1. Pengertian Judul ... 8

2.2. Program Kegiatan ... 9

2.2.1. Kegiatan ... 9

2.2.2. Pengguna ... 10

2.3. Kebutuhan Ruang ... 10

2.4. Lokasi ... 28

2.4.1. Pemilihan Lokasi ... 28

2.4.2. Alternatif lokasi ... 29

2.4.3. Deskripsi Lokasi ... 31

2.5. Studi Banding Proyek Sejenis ... 33

2.5.1. The Sport Club of Novi... 33

2.5.2. Sun Bernardino Recreation Sport Department ... 38

BAB III ELABORASI TEMA... 42


(8)

3.2. Pengertian Tema ... 43

3.3. Interpretasi Tema ... 44

3.4. Studi Banding Tema Sejenis ... 49

3.4.1. Institutes oh Higher Learning oleh Adrian Lo ... 49

3.4.2. Alam Sutra Residence/ Wahana Cipta Selaras ... 52

BAB IV ANALISA ... 54

4.1. Analisa Tapak ... 54

4.1.1. Eksisting tapak ... 54

4.1.2. Sirkulasi ... 56

4.1.3. Pencapaian ... 61

4.1.4. View... 62

4.1.5. Kebisingan ... 63

4.1.6. Vegetasi, angin dan matahari ... 64

4.2. Analisa Bangunan ... 65

4.2.1. Orientasi bangunan terhadap site ... 65

4.2.2. Struktur ... 70

4.2.3. Material... 75

4.2.4. Utilitas... 77

4.3. Analisa Ruang ... 81

4.3.1. Pengunjung ... 81

4.3.2. Kebutuhan Parkir ... 82

4.3.3. Fasilitas yang disediakan... 82

4.3.4. Kebutuhan Ruang ... 85

BAB V KONSEP... 90

5.1. Konsep Dasar Perancangan... 90

5.2. Konsep Ruang Luar ... 91

5.3. Konsep Ruang Dalam... 92

5.4. Konsep Bangunan ... 92

BAB VI HASIL PERANCANGAN ... 95

6.1. Site Plan ... 95


(9)

6.3. Tampak ... 97

6.4. Potongan ... 99

6.5. Rencana Pondasi, Balok dan Atap... 101

6.6. Rencana Sanitasi ... 102

6.7. Rencana Elektrikal ... 103

6.8. Rencana Kebakaran ... 104

6.9. Persfektip Utara ... 105

6.10. Persfektip Barat... 105

6.11. Persfektip selatan ... 106

6.12. Persfektip timur ... 106

6.13. Suasana Exterior ... 107


(10)

DAFT AR GAMBAR

Gambar 2.1. Lapangan tenis ... 14

Gambar 2.2. Denah lapangan Tennis ... 14

Gambar 2.3. Denah lapangan Futsal ... 15

Gambar 2.4. Lapangan Futsal ... 15

Gambar 2.5. Aksonometri lapangan Futsal... 15

Gambar 2.6. Lapangan Basket... 16

Gambar 2.7. Detail lapangan Basket ... 17

Gambar 2.8. Lapangan Squash ... 18

Gambar 2.9. Detail lapangan Squash ... 19

Gambar 2.10. Area ruang fitness ... 20

Gambar 2.11. Denah ruang fitness ... 20

Gambar 2.12. Ruang Aerobik ... 21

Gambar 2.13. Ruang Area Yoga ... 21

Gambar 2.14. Lapangan Bowling ... 22

Gambar 2.15. Area biliar... 22

Gambar 2.16. Sauna... 23

Gambar 2.17. Area Kolam renang... 24

Gambar 2.18. Denah Kolam Renang ... 24

Gambar 2.19. Area Café... 25

Gambar 2.20. Area retail ... 25

Gambar 2.21. Area Lobby ... 26

Gambar 2.22. Ruang Administrasi ... 26

Gambar 2.23. Cardioscular Training ... 33

Gambar 2.24. Area Weigt Training ... 33

Gambar 2.25. Area latihan... 33

Gambar 2.26. Lapangan Tenis ... 34

Gambar 2.27. Kursi berpayung ... 34

Gambar 2.28. Kolam renang 8 Jalur ... 34

Gambar 2.29. Water park ... 34

Gambar 2.30. Arcade... 34

Gambar 2.31. Gymnastic center... 35


(11)

Gambar 2.33. Martial arts center ... 35

Gambar 2.34. Studio Yoga ... 36

Gambar 2.35. Studio Pilates ... 36

Gambar 2.36. Kids Center ... 36

Gambar 2.37. Ruang Locker ... 36

Gambar 2.38. Ruang massage ... 37

Gambar 2.39. Café ... 37

Gambar 2.40. Sun Bernardino Recreational Sports Department ... 38

Gambar 2.41. Student Recreation and fitness center ... 38

Gambar 2.42. Ruang peralatan dan Locker ... 39

Gambar 2.43. Sarana Olahraga Air... 39

Gambar 2.44. Area Panjat dinding ... 39

Gambar 2.45. Olahraga Outdoor ... 40

Gambar 2.46. Intramural Sport ... 40

Gambar 3.1. Institutes of higher learning ... 49

Gambar 3.2. Institutes of higher learning ... 50

Gambar 3.3. Institutes of higher learning ... 50

Gambar 3.4. Institutes of higher learning ... 50

Gambar 3.5. Institutes of higher learning ... 51

Gambar 3.6. Institutes of higher learning ... 51

Gambar 3.7. Alam Sutra Residence... 52

Gambar 3.8. Denah Alam Sutra Residence ... 52

Gambar 3.9. Interior Alam Sutra Residence ... 52

Gambar 3.10. Exterior Alam Sutra Residence ... 53

Gambar 4.1. Eksisting Tapak ... 54

Gambar 4.2. Batas Tapak... 55

Gambar 4.3. Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 56

Gambar 4.4. Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 57

Gambar 4.5. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 58

Gambar 4.6. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 58

Gambar 4.7. Streetscape... 59

Gambar 4.8.Streetscape... 60

Gambar 4.9 Analisa Pencapaian ... 61


(12)

Gambar 4.11. Analisa View Kedalam Tapak ... 62

Gambar 4.12. Analisa view kedalam Tapak... 63

Gambar 4.13. Analisa Kebisingan ... 63

Gambar 4.14. Analisa Vegetasi, Angin dan Matahari ... 64

Gambar 4.15. Analisa Orientasi Bangunan Terhadap Site... 65

Gambar 4.16. Skema Sun Pocket Pada Siklus Sinar Matahari... 66

Gambar 4.17. Skematik desain berdasarkan potensi angin dan matahari... 68

Gambar 4.18. Konstruksi Struktur bagunan ... 74

Gambar 4.19. Material dinding batu alam ... 75

Gambar 4.20. Material Beton... 75

Gambar 4.21. Material dinding batu bata ... 76

Gambar 4.22. Material dinding kayu... 76

Gambar 5.1. Suasana runag luar ... 91

Gambar 5.2. Zoning ruang luar ... 91

Gambar 5.3. Zoning ruang dalam... 92

Gambar 5.4. Konsep Banguan ... 92

Gambar 5.5. Orientasi Bangunan ... 93

Gambar 5.6. Konsep Penghawaan ... 93

Gambar 5.7. Konsep Atap ... 94


(13)

DAFT AR TABEL

Tabel 2.1.Jumlah fasilitas Olahraga ... 10

Tabel 2.2. Olahraga yang bersifat rekreasi ... 11

Tabel 2.3. Olahraga yang paling diminati di Indonesia ... 11

Tabel 2.4. Pemilihan Olahraga ... 12

Tabel 2.5. Jumlah fasilitas olahraga Berdasarkan skor ... 12

Tabel 2.6. Pemilihan Lokasi... 28

Tabel 2.7. Penilaian Lokasi... 30

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk ... 81

Tabel 4.2. Persentase penduduk... 81

Tabel 4.3. Jumlah sarana Olahraga ... 82

Tabel 4.4. Olahraga Rekreasi... 83

Tabel 4.5. Persentase minat olahraga ... 83

Tabel 4.6. Pemilihan Olahraga ... 83

Tabel 4.7. Fasilitas olahraga yang dipilih ... 84

Tabel 4.8. Kebutuhan Ruang ... 85


(14)

DAFT AR DIAGRAM

Diagram 2.1. Fasilitas Sport Club ... 13

Diagram 3.1. Latar belakang Pemilihan Tema ... 42

Diagram 4.1. Elektrikal... 78

Diagram 4.2. Plumbing ... 78

Diagram 4.3. Air Bersih... 79

Diagram 4.4. Air Buangan ... 80

Diagram 5.1. Sirkulasi Ruang Luar... 91


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan luas 265,10 km² dan kepadatan 7956,76 Orang/km2. Penduduk yang padat berbanding lurus dengan aktifitas dan mobilitas masyarakat, sehingga kegiatan masyarakat juga menjadi semakin padat dan beragam. Aktivitas yang padat tersebut membuat masyarakat menjadi jenuh, lelah dan stress sehingga butuh sarana atau tempat yang dapat mengurangi hal tersebut, yaitu dengan hiburan salah satunnya dengan berolahraga. Hal ini tampak pada hari libur, tempat-tempat hiburan seperti mall, cafe, tempat olahraga, dan tempat hiburan lainya ramai dikunjungi.

Medan yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia dengan perkembangan pembangunan yang pesat, hal ini sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat kota medan, baik dari segi ekonomi maupun tingkat sosial masyarakatnya. Pertumbuhan penduduk kota medan yang relatif tinggi mengakibatkan bertambahnya aktivitas masyarakatnya, sehingga meningkat pula kebutuhan masyarakat akan fasiltas pendukung yang memiliki peran penting dalam perkembangan kota.

Kehidupan di kota besar, seperti Medan yang penuh dengan aktivitas dan rutinitas dapat menimbulkan kejenuhan dan tekanan mental pada masyarakatnya. Hal ini juga menyebabkan keterbatasan waktu luang mereka untuk bersantai guna melepas kejenuhan akan rutinitas yang dijalankan setiap harinya. Dalam kondisi seperti inilah mereka membutuhkan suatu sarana untuk mendapatkan perubahan suasana yang dapat menjadi suatu terapi untuk memulihkan dan menyegarkan kembali jiwa dan raga mereka.

Kehidupan kota besar dengan kompleksitas yang tinggi menyebabkan manusia harus mempunyai vitalitas extra dalam menghadapi dan menjalankan pekerjaan. Karena adanya keseragaman jenis pekerjaan yang menuntut spesialisasi dan penanganan secara profesional, sehingga masyarakat dituntut untuk berpacu dan bersaing dengan mobilitas yang tinggi. Bila kondisi tersebut dihadapi secara rutin dapat menimbulkan kejenuhan dan keletihan. Hal-hal seperti inilah yang


(16)

mendorong mereka untuk mencari perubahan suasana yang dapat memberikan kesegaran dan mengembalikan semangat kerja. Suasana ini dapat ditemukan dengan melakukan kegiatan yang bersifat rekreasi, yang dilakukan berdasarkan kesenangan dan hobi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan berolahraga secara teratur, yang dapat menghindarkan kita dari penyakit, lebih fit dan segar. Aktivitas berolahraga secara teratur tidak lagi dianggap sebagai gaya hidup, akan tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan. Kegiataan rekreasi dalam bentuk olahraga dapat memulihkan tenaga dan meningkatkan semangat setelah kelelahan dari rutinitas dan kegiatan yang dilakukan.

Olahraga merupakan salah satu sarana hiburan yang banyak diminati masyarakat. semua kalangan masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa karena dengan berolahraga manusia mendapat kesehatan dan kesenangan. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna mengembangkan ketahanan yang bersifat menyeluruh, pembentukan ketrampilan hidup, ketrampilan sosial, ketrampilan berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan nilai-nilai sportifitas, nilai-nilai moral dan estetika. Dengan demikian, olahraga mengalir dari aspek kemanusiaan dan bermuara kepada sifat-sifat manusia.

Kesibukan dalam kehidupan duniawi, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, dan apabila disertai stress dapat mengundang berbagai penyakit seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke. Guna mencegah timbulnya penyakit dan untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia perlu menjalankan pola hidup sehat dan melakukan olahraga. Seperti yang dikatakan oleh Giriwijoyo (2007), olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk mempertahankan hidup kualitas hidup. Dengan berolahraga diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Hal ini sesuai dengan konsep sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) bahwa: “Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya

bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan”.

Bagi masyarakat yang maju dan modern kususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas kegiatan olahraga sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Olahraga telah dipandang memiliki berbagai fungsi yang tidak hanya untuk mengembangkan kualitas kebugaran fisik saja, melainkan juga mengembangkan kualitas mental individu dan masyarakat secara lebih utuh


(17)

dan mantap. Melalui olahraga, individu dapat mengembangkan segi-segi mental kepribadian, moral, kepemimpinan, kesetiaan, loyalitas, pengabdian, relasi intra dan interpersonal lebih baik lagi (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Kemdiknas, 2010).

Olahraga adalah kegiatan seseorang dengan sengaja meluangkan waktunya untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani secara teratur, atau meningkatkan prestasi atau untuk hiburan. Kegiatan olahraga dapat berupa latihan atau pertandingan atau rekreasi/hiburan.

Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan olahraga. Umumnya seseorang berolahraga bertujuan untuk meningkatkan/menjaga stamina tubuh agar tetap sehat, tetapi ada pula mereka yang melakukannya dengan tujuan meningkatkan prestasi, rekreasi/hiburan, dan lainnya. Olahraga rekreasi ditujukan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan kegembiraan yang menyegarkan dan menghilangkan kejenuhan dari aktivitas sehari-hari.

Banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga juga harus seimbang dengan fasilitas yang tersedia sehingga dapat mengakomodasi masyarakat yang ingin berolahraga. Lapangan olahraga yang terdapat di Kota Medan sebanyak 233 buah yang tersebar di 21 kecamatan. Dengan jumlah penduduk Kota Medan sebanyak 2.102.105 jiwa maka rasio lapangan olahraga per 1.000 penduduk sebesar 0,10%. Data tersebut menunjukkan bahwa masih sangat minimnya ketersediaan lapangan olahraga di Kota Medan. (LPPD Kota Medan Tahun 2008)

Dalam rangka membantu masyarakat kota Medan dalam hal memenuhi kebutuhan untuk mengurangi rasa jenuh, lelah dan stress dari aktivitas yang padat sehari-hari dan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh , melalui proyek tugas akhir ini, penulis ingin membuat sebuah sarana yang dapat mewadahi kegiatan yang dapat menjadi penghibur atau menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat kota medan dengan judul “Sport Club”. Sehingga nantinya diharapkan dapat berkontribusi pada pembentukan ketrampilan hidup, ketrampilan sosial, ketrampilan berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan nilai-nilai sportifitas, nilai-nilai moral dan estetika masyarakat kota Medan.

1.2. Masalah Perancangan


(18)

dalam perencanaan dan perancangan proyek. Dengan mengetahui masalah yang akan dihadapi, maka akan diupayakan untuk mencari solusi untuk mengatasi masalah – masalah yang akan terjadi. Dengan demikian, diharapkan dalam proses perancangan dapat bejalan dengan baik dan lancar. Dalam kasus proyek Sports Club ini, masalah perancangan yang muncul adalah:

 merancang sebuah tempat olahraga untuk rekreasi, prioritas untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas, selain fungsional juga mengutamakan pengalaman ruang dan suasana ruang yang bagus bagi pengunjung. sehingga pengunjung dapat merasakan suasana yang di diharapkan dapat menjadi pemulih rasa jenuh, stress dan lelah dari aktivitas yang padat sehari-hari.

 Merancang fasilitas yang sesuai dengan syarat-syarat teknis fungsi masing-masing fasilitas dalam satu perancangan yang saling berintegrasi agar lebih efektif dan efisien.

 penenerapan tema (arsitektur tropis) kedalam desain sehingga tema dapat mendukung fungsi-fungsi yang di buat menjadi lebih bagus.

 Pemisahan zona antara olahraga yang membutuhkan ruang yang tenang dengan olahraga yang menimbulkan kebisingan dan antara fasilitas penunjang dengan fasilitas utama.

1.3. Maksud Dan Tujuan

Adapun pelaksanaan proyek ini memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu dengan adanya "Sport Club " ini diharapkan dapat menjadi tempat rekreasi untuk masyarakat kota Medan dengan prioritas masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi menengah keatas melalui fasilitas olahraga.

1.4. Pendekatan

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar masalah peranc angan yang timbul selama proses mendesain dapat diselesaikan sehingga menghasilkan desain yang diharapkan adalah sebagai berikut:

 Studi Literatur mencakup karakteristik dan citra sebuah fasilitas olahraga, standar ruang, tipologi bangunan olahraga dan fasilitas pendukung. studi banding tema sejenis sebagai perbandingan dalam perancangan proyek nantinya serta standar peraturan dan kebijakan yang berlaku.


(19)

 Survey Lapangan mencakup survey lokasi site untuk mengetahui kondisi site, permasalahan dan potensi yang dapat menjadi prospek bangunan olahraga yang akan direncanakan, melakukan studi banding proyek sejenis dengan melakukan survey yang berhubungan dengan proyek sejenis sehingga dapat mengadopsi tipologi yang ada dari hasil survey.

1.5. Lingkup dan Batasan

Skala pelayanan ini mencakup wilayah Kecamatan Medan Tuntungan dan sekitarnya, dengan sasaran pengunjung masyarakat umum dan prioritas pada masyarakat tingkat ekonomi mengengah keatas. Sports Club ini nantinya diharapkan dapat menjadi satu tempat hiburan bagi masyarakat, yang menyediakan fasilitas olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat kota Medan seperti: olahraga bola : badminton, tenis, futsal, basket, voli, squash, tenis meja. olahraga senam :aerobik, yoga, fitness. olahraga air : renang dan olahraga lainya: bowling, biliar, golf indoor serta fasilitas lain seperti Sauna, Kids klub, dan fasilitas penunjang lain seperti café, food &drink shop dan toko olahraga.

1.6. Asumsi-asumsi

Dengan Pertimbangan bahwa kasus proyek bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, diantaranya :  Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dengan fungsi

banguan olahraga.

 Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan layak untuk didirikan banguan dengan peruntukan lahan sesuai dengan RUTRK kota Medan.


(20)

1.7. Kerangka Berfikir

Latar Belakang

Akti vitas dan rutinitas sehari-hari yang padat serta mobilitas yang tinggi membuat masyarakat kota medan jenuh, lelah dan stress ,

sehingga masyarakat perlu

melakukan kegiatan yang bersifat rekreasi untuk memulihkan raga dan pikiran dari hal tersebut, dan juga merupakan salah satu kebutuhan untuk menjaga kesehatan.

Tujuan

Dengan adanya "Sport Club " ini diharapkan dapat menjadi s ebuah wadah atau sarana yang dapat membantu masyarakat kota Medan dalam hal memenuhi kebutuhan untuk mengurangi rasa jenuh, lelah dan stress dari aktivitas yang padat sehari-hari yaitu dengan tujuan rekreasi dan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh .

Masalah Perancangan

 merancang sebuah tempat olahraga untuk rekreasi, prioritas untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas, selain fungsional juga mengutamak an pengalaman ruang dan suasana ruang yang bagus bagi pengunjung . sehingga pengunjun g dapat merasakan suasana yang di diharapkan dapat menjadi pemulih rasa jenuh, stress dan lelah dari aktivitas yang padat sehari-hari.

 Merancang fasilitas yang sesuai dengan syarat -syarat teknis fungsi masing-masing fasilitas dalam satu perancangan yang saling berintegrasi agar lebih efektif dan efisien.

 penenerapan tema (arsitektur tropis) kedalam desain sehingga t ema dapat mendukung fungsi -fungsi yang di buat menjadi lebih bagus.  Pemisahan zona antara olahraga yang membut uhkan ruang yang

tenang dengan olahraga yang menimbulkan kebisingan dan antara fasilitas penunjang dengan fasilitas utama.

Pengumpulan Data

 Survey Lokasi (Kondisi Site)

 Studi Literatur

 Peraturan-Peraturan

 Standar Ruang

Analisa

 Analisa Fisik Analisa Tapak Analisa Banguan

 Analisa Non-Fisik Pengguna Program ruang

Konsep

 Tapak

 Banguan (Utilitas, struktur, Estetika)

Desain

Ide/Gagasan


(21)

1.8. Sitematika Laporan

BAB I :PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan, lingkup kajian dan batasan,asumsi-asumsi, kerangka berpikir, sistematika laporan.

BAB II :DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang pengertian Sport club, Lokasi, tinjauan fungsi, dan studibanding terhadap proyek sejenis.

BAB III :ELABORASI TEMA

Menguraikan tentang pengertian, Interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap banguan-banguan yang menerapkan tema sejenis.

BAB IV :ANALISIS

Menguraikan tentang analisa kondisi lingkungan dan potensi lahan, karakter lingkungan, peraturan bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan, pemandangan, orientasi, lalu lintas, sirkulasi, organisasi ruang, program ruang dan persyaratan teknis.

BAB V :KONSEP PERANCANGAN

Menguraikan tentang konsep dasar, rencana t apak (tata letak, gubahan massa, pencapaian, hirarki ruang, sirkulasi, parkir, utilitas, tata hijau), bangunan (bentuk, fungsi, sirkulasi, struktur dan konstruksi, bahan, desain interior, utilitas, pentahapan pembangunan, penyelesaian ruang luar/lansekap)

BAB VI :HASIL RANCANGAN

Menguraikan tentang gambar-gambar hasil rancangan dan foto-foto hasil perancangan akhir.


(22)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1. Pengertian Judul Sport = Olahraga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Olahraga adalah olah·ra·ga n gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh (spt. sepak bola, berenang, lempar lembing).

Olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.

Club = Klub

Perkumpulan/ persatuan orang-orang yang memiliki minat yang sama terhadap suatu kegiatan yang biasanya bertujuan sosial, maupun rekreasi dengan didukung kerjasama serta dengan mengadakan pertemuan berkala. Perkumpulan orang-orang dari berbagai tujuan dengan minat yang umumnya sama, seperti olahraga, seni, politik, atau alasan sosial (menurut Fact Index, The Mitchell Beazley Joy of knowledge Library).

Menurut Webster‟s Third New International Dictionary, Klub adalah:

- Pertemuan sosial atau acara berkumpul dimana pengeluaran yang ada ditanggung bersama.

- Berkumpulnya beberapa orang dengan tujuan sosial maupun, rekreasi yang semuanya merupakan anggota dari perkumpulan tersebut.

- Berkumpulnya beberapa orang yang berpartisipasi dalam suatu rencana dimana ada persetujuan untuk secara teratur membayar iuran demi untuk beberapa keuntungan.

Sport Club

- Menurut Wikipedia,

sport club adalah adalah sebuah perkumpulan dengan tujuan bermain satu atau lebih dari satu olahraga. Sport club merupakan sebuah organisasi dengan fasilitas olahraga dan yang menjadi anggota klub tidak membayar


(23)

iuran.

- Menurut Angga Ari Prassetio, ketua himpunan IE Sport Club Surabaya.

Sport Club merupakan (Badan Semi Otonom) yang bergerak dibidang minat dan bakat keolahragaan. Seluruh masyarakat berhak untuk bergabung menjadi anggota Sport Club baik sebagai anggota penuh ataupun anggota biasa.

Dari pengertian diatas penulis mengartikan sport club sebagai sebuah sarana yang mewadahi orang-orang yang memiliki minat yang sama terhadap suatu kegiatan olahraga , khususnya olahraga yang bertujuan untuk memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan hiburan untuk mendapat kegembiraan dengan membayar administrasi.

2.2. Program Kegiatan 2.2.1. Kegiatan

Sebelum menyimpulkan siapa saja orang yang akan beraktivitas di fasilitas ini, terlebih dulu dikaji program kegiatan yang nantinya diwadahi dalam hasil rancangan. Program kegiatan yang akan direncanakan dalam sport club ini adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Olahraga

Kegiatan olahraga ini merupakan fasilitas yang disediakan untuk tujuan rekreasi dan tujuan menjaga kebugaran tubuh untuk pengunjung. Olahraga yang disediakan antara lain :

- Olahraga bola : Badminton, Tenis, Futsal, Basket, Voli Bal, Squash, Tenis Meja,

- Olahraga senam : Fitness, Aerobik, Yoga, - Olahraga air : renang

- Olahraga lain : Bowling, Biliar, golf indoor dan renang. 2. Kegiatan komersil

Kegiatan ini lebih merupakan fasilitas pelengkap bagi fasilitas utama. Fungsi– fungsi komersial yang ada antara lain café, food &drink shop dan toko olahraga. 3. Kegiatan Bermain

Kegiatan ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan untuk pengunjung yang membawa anak datang ke sport club ini, yaitu tempat bermain anak.


(24)

4. Kegiatan Administrasi

Menentukan jadwal sewa lapangan dan fasilitas olahraga baik untuk member ataupun untuk masyarakat umum dan membuat program-program pertandingan olahraga dan hiburan yang akan dilaksanakan serta mengurusi urusan penyewaan dan pemberian informasi mengenai fasilitas yang ada.

2.2.2. Pengguna

Berdasarkan program kegiatannya, orang–orang yang akan menggunakan ruang–ruang di dalam fasilitas ini antara lain :

1. Pengunjung

Pengunjung fasilitas ini dibagi menjadi dua, yaitu pengunjung yang merupakan anggota fasilitas serta pengunjung non–anggota. Kegiatan kedua jenis pengunjung ini tidak banyak berbeda, mengingat semua fasilitas di dalam Sport club ini pada dasarnya terbuka untuk umum. Kegiatan anggota di dalam fasilitas ini bervariasi sesuai kegiatan apa yang mereka ikuti.

2. Pengelola

Pengelola berfungsi untuk menentukan program atau rencana-rencana mengenai kegiatan-kegiatan di Sport club ini dan menjaga keberlangsungan dari Sport Club ini serta melakukan dokumentasi mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di Sport Club ini.

2.3. Kebutuhan Ruang

Fasilitas ini direncanakan dapat melayani satu Kecamatan, Yaitu Kecamatan Medan Tuntungan. Fasilitas yang di sediakan berdasarkan beberapa aspek sosial yaitu masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi menengah keatas, olahraga yang lebih bersifat rekreasi, dan banyaknya peminat olahraga tersebut menjadi acuan dalam pemilihan fasilitas yang disediakan.

Tabel fasilitas olahraga yang tersedia di kecamatan medan tuntungan (Invesmedan.com).

Sarana Jumlah

Sepakbola 4

Bola Volly 11


(25)

Futsal 0 Tabel 2.1. jumlah fasilitas olahraga

Tabel Olahraga bersifat rekreasi Richard G. Kraus, 1982 yang dikutip oleh Kusmaedi (2002:6)

Klasifikasi Divisi Bentuk kegiatan Sport and

game

Active sport Panahan, base ball, tinju, rugby, bola tangan, hoki, judo, karate, sepak bola, tennis meja, atletik, bola voli, dll. Active game Kick ball, lead-up team games, long

ball.

Equifment games Biliar, catur, kriket, tables games. Physical contioning

activities

Exercise clases,

Tabel 2.2. olahraga yang bersifat rekreasi

Tabel olahraga yang paling diminati masyarakat Indonesia.


(26)

Tabel Pemilihan Olahraga

No Olahraga Rekreatif Gaya Hidup

(Menengah ke atas)

Banyaknya Peminat

Jumlah Skor

1 Yoga 2 3 3 8

2 Aerobik 2 3 3 8

3 Jogging 1 2 3 6

4 Tenis Meja 3 1 1 5

5 Badminton 2 1 2 5

6 Bola Voli 3 1 2 6

7 Bola Basket 3 2 2 8

8 Futsal 3 2 3 8

10 Renang 3 2 2 7

11 Bela diri 2 1 1 4

12 Fitness 3 3 2 8

13 Bowling 3 3 2 8

14 Biliar 3 3 2 8

15 Tenis 3 3 2 8

16 Squash 2 3 2 7

Tabel 2.4. pemilihan olah raga Keterangan : 3 : baik 2 : cukup 1 : kurang

Olahraga Skor Jumlah Fasilitas 1 Yoga 81 (15 orang) 2 Aerobik 81 (15 orang) 3 Bola Basket 83 (45 orang) 4 Futsal 83 (45 orang) 5 Renang 71 (20 orang) 6 Fitness 81 (40 orang) 7 Bowling 81x4(4 orang) 8 Biliar 81x4(8 orang) 9 Tenis 83(12 orang) 10 Squash 72(8 orang)

212 orang


(27)

Dari analisa tabel di atas maka di dapat kelompok fasilitas sebagai berikut. Pengelompokan Fasilitas berdasarkan sifat kegiatan.

Diagram 2.1. fasilitas sport club 1. Fasilitas A

a. Tenis

Lapangan yang digunakan dalam olahraga tenis memilki ukuran yang standar. Perbedaannya ada pada jenis material yang digunakan. Aturan yang ada menitikberatkan pada lebar, panjang, dan penempatan garis pada lapangan. Untuk jenis materialnya, olahraga ini memiliki jenis lapangan yang keras bisa digunakan di dalam ruangan. Aturan tenis mewajibkan sebuah lapangan memiliki panjang 78 kaki dari ujung ke ujunga. Kemudian, sebuah net dengan tinggi 3 kaki di tengah lapangan yang membagi lapangan tersebut menjadi dua wilayah permainan dengan luas yang sama. Lebar  Fasilitas A

1. Tenis 2. Futsal 3. Basket 4. Squash

Fasilitas C 1. Bowling 2. Biliar  Fasilitas B

1. Fitness 2. Aerobik 3. Yoga

Fasilitas D 1. Kolam renang 2. Sauna

1. Café

2. Toko Olahraga FASILITAS UTAM A

PENGELOLA FASILITAS PENUNJANG


(28)

lapangan untuk pertandingan ganda adalah 36 kaki yang berarti kita harus menggunakan kotak tambahan yang ada di garis tepi lapangan. Sedangkan untuk pertandingan tunggal, panjang lapangannya adalah 27 kaki.

- Panjang = 23,8 meter

- Lebar = 18,3 meter

b. Futsal

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Lama normal: 2x20 menit, Lama istiharat: 10 menit.

Gambar 2.1 lapangan Tennis


(29)

Gambar 2.3 Denah lapangan Futsal

Gambar 2.4 lapangan Futsal


(30)

 Luas lapangan

- Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m

- Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan

- Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos - Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang

- Garis penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang

- Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan.

- Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m

- Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif (M Sport Court interlock multi tiles flooring)

c. Basket

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.


(31)

(32)

- Lapangan bola basket adalah persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.

- Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.

- Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.

d. Squash

Squash adalah sejenis olahraga raket yang berasal dari Inggris. Dua orang bermain dalam sebuah ruangan tertutup dengan saling berbalas memukulkan bola squash ke sebuah sisi ruangan yang menghadap kedua pemain (kegiatan ini disebut rally). Hal ini terus berlangsung hingga salah seorang pemain gagal mengembalikan bola hasil pukulan sang lawan atau melakukan kesalahan (misalnya memukul bola hingga 'out' atau memukul bola setelah memantul dua kali atau lebih).

Squash merupakan olahraga yang kompleks karena seorang pemain dituntut untuk memiliki kekuatan, kecepatan, dan strategi sekaligus. Squash juga membakar kalori cukup banyak, sekitar 270 kalori per 30 menit pada orang dengan berat badan 68 kg. Tak hanya itu, squash juga bagus untuk menyalurkan emosi.


(33)

- lapangannya yang berukuran 9,75 m x 6,4 m - Area Penonton


(34)

2. Fasilitas B a. Fitness

Fitness merupakan salah satu jenis olah tubuh yang berguna untuk kesehatan. Olah tubuh dalam fitness terbagi menjadi beberapa jenis latihan yang memiliki kegunaan masing-masing, yaitu latihan beban dan latihan kardio.

contoh denah ruang fitness.

Gambar 2.10 Area Ruang Fitness


(35)

b. Aerobik

Senam Aerobik adalah aktivitas gerak yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok orang secara berirama, menggunakan otot-otot besar, serta penggunaan sistem energi dengan oksigen, yang bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan kebugaran tubuh serta tujuan lain yang relevan, dan penggalian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Banyak orang melakukan senam aerobik karena dapat menurunkan berat badan dan mengecilkan perut selain dengan cara diet seperti diet golongan darah. Senam Aerobik dipilih sebagai aktivitas olahraga yang menyenangkan.

c. Yoga

Yoga adalah salah satu cara meditasi untuk menenangkan pikiran. Yoga adalah metode pengembangan pribadi yang menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa dengan cara olahtubuh, aliran pernafasan dan meditasi. Secara literal, Yoga diterjemahkan dari bahasa Sanskrit yaitu Yoke atau kesatuan antara tubuh, jiwa, dan pikiran. Yoga bertujuan untuk menyatukan manusia dengan alam hingga menjadi kesatuan yang harmonis.

Gambar 2.12 Ruang Aerobik


(36)

3. Fasilitas C a. Bowling

Bowling adalah suatu jenis olahraga atau permainan yang dimainkan dengan menggelindingkan bola dengan menggunakan tangan. Bola boling akan digelindingkan ke pin yang berjumlah sepuluh buah yang telah disusun menjadi bentuk segitiga jika dilihat dari atas.

b. Biliar

Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil.

Meja billiard memiliki beberapa ukuran dalam satuan kaki/ foot (ft), mulai dari 7 ft, 8 ft, dan 9 ft. Ukuran meja paling besar (9 ft) biasanya digunakan untuk permainan kelas profesional. Pada umumnya ukruan meja yang digunakan adalah ukuran 7 ft atau 8 ft. Permukaan meja, pada umumnya dialasi dengan kain khusus yang disebut billiard cloth berwarna hijau.

Gambar 2.14 Lapangan Bowling


(37)

4. Fasilitas D a. Sauna

Sauna adalah kegiatan yang dilakukan di ruang tertutup dengan menggunakan pemanas hingga mencapai suhu lebih dari 70 derajat celsius. Pada kondisi ini suhu tubuh akan melonjak sampai sekitar 38-40 derajat celsius hanya dalam waktu beberapa menit saja. Para ahli menyarankan agar mendapat hasil maksimal, mandi sauna sebaiknya tidak lebih dari 15-20 menit.


(38)

b. Kolam Renang

Tujuan renang yang paling umum adalah sebagai rekreasi. Renang rekreasi dianggap oleh banyak orang sebagai cara melegakan diri serta senaman penuh badan yang baik.

Ukuran standar panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

Gambar 2.17 Area Kolam Renang


(39)

5. Fasilitas E a. Cafe

Cafe yang dimaksudkan disini adalah cafe yang pada saat tertentu bisa difungsikan sebagai tempat nonton bareng, baik itu pertandingan sepakbola, F1, dll. Cafe ini konsepnya sporty dan festive sehingga akan mewakili unsur olahraga dan bersifat sebagai tempat orang-orang berkumpul.

utamanya setelah berolahraga adalah minuman dan makanan ringan, sebelum melahap makanan utama. Posisinya diletakkan pada tempat yang strategis sehingga pencapaiannya mudah dari setiap lapangan olahraga.

b. Retail

Ini merupakan beberapa counter toko yang menjual berbagai macam peralatan olahraga dan buku-buku serta majalah olahraga. Posisinya terintegrasikan dengan keseluruhan ruang di sport club ini.

Gambar 2.19 Area Cafe


(40)

6. Fasilitas Penunjang a. Lobby

Ruangan ini merupakan ruangan pertama yang akan dimasuki oleh pengunjung saat memasuki bangunan Sport club ini. Ruangan ini bersifat luas. Lobby ini akan menjadi salah satu elemen yang menarik dari bangunan ini karena akan bersatu dengan galeri.

b. Administrasi

Ruang administrasi adalah ruang dimana pengunjung umum maupun member akan melakukan aktivitas administrasi. Terdapat ruang bagi pegawai administrasi dan ruang bagi pengunjung.

c. Ruang Perawatan Medis

Ruang perawatan medis ini adalah ruangan yang ditujukan untuk tindakan pertolongan pertama jika terjadi sesuatu. Ruangan ini berisi tempat tidur dan lemari-lemari obat.

Gambar 2.21 Area Lobby


(41)

d. Mushola

Ruang ini di buat bagi umat muslim yang ingin melaksakan sholat. Di buat dengan tertutup, agar tidak terganggu oleh kebisingan dari fasilitas lain.

e. Fasilitas Pengelola - Kantor Pengelola

Kantor pengelola ini adalah merupakan tempat aktivitas dari pengelola Sampoerna Sport club ini.

- Ruang Karyawan

Ruangan ini adalah merupakan ruang tempat aktivitas karyawan atau pegawai dari Sport club ini.

f. Sarana Utilitas Bangunan

Sarana Utilitas ini merupakan ruang-ruang yang memiliki standar tertentu dan kebutuhan ruang tertentu. Dimaksudkan sebagai ruang kontrol dan penunjang berbagai kebutuhan elektronik dan mekanikal bangunan. Ruang-ruang tersebut adalah : Ruang Kontrol, Ruang Maintenance, Ruang Pompa Air, Gudang Barang, Penampungan Sampah Sementara.

g. Fasilitas Parkir - Parkir Pengunjung

Fasilitas parkir ini terletak di ruang luar bangunan, pada bagian depan banguan sehingga mudah di akses. Fasilitas parkir ini terdiri dari :Parkir Mobil, Parkir Motor.

- Parkir Servis

Fasilitas parkir servis ini letaknya agak disembunyikan dari pandangan pengunjung.


(42)

2.4. Lokasi

2.4.1. Pemilihan Lokasi

Tabel Kriteria Lahan Untuk Menentukan Lokasi No Kriteria Lokasi

1 Tinjauan terhadap struktur kota

Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil.

2. Wilayah

Pengembangan

Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan.

3. Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan. 4. Pencapaian

atau

aksesibilitas

Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum ,pribadi mapun pribadi.

5. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersial, community dan fungsi training.

6 Utilitas kota / lingkungan

Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site ( listrik, air, telefon, drainase, dll )

7. Status kepemilikian

Ada status hak milik

8. Nilai lahan Sebaiknya nilai lahan diusahakan seminimum mungkin 9. Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi

cahaya yang masuk kedalam bangunan

10. View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site.

11. Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilitas-fasilitas yang direncanakan. ( > 1 Ha )

12. Kontur tapak / topografi

Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan bangunan.

Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data Tabel 2. 6. Pemilihan Lokasi


(43)

2.4.2. Pemilihan Lokasi 2.4.2.a. Alternatif Lokasi

Alternatif Lokasi untuk proyek ini adalah :

Alternatif 1 :

Lokasi berada di Jl. Ngumban Surbakti, dengan luas lahan + 2.3 Ha terletak di kawasan Kecamatan Medan Tuntungan.

Alternatif 2 :

Lokasi berada di Jl. Jamin Ginting, komplek perumahan royal sumatera dengan luas lahan + 3.0 Ha terletak di kawasan Kecamatan Medan Tuntungan.

Alternatif 3 :

Lokasi berada di Jl. A.H.Nasution, dengan luas lahan + 2.5 Ha terletak di kawasan Kecamatan Medan Johor.


(44)

2.4.2.b. Penilain Lokasi Kriteria Lokasi

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Luas lahan (3)

2.3 Ha

(3) 3.0 Ha

(3) 2.5 Ha Tingkat Kemacetan (3)

Arus lalu lintas lancer

(3) Arus lalu lintas lancar

(1) Arus lalu lintas padat.

Pencapaian ke Lokasi

(3) Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum (3) Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum (3) Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum Jangkauan terhadap Struktur kota (3) Berada dekat pusat kota dan merupakan daerah pengembangan pendidikan, rekreasi, kesehatan, pemukiman, perdagangan (3) Berada dekat pusat kota dan merupakan daerah pengembangan pendidikan, rekreasi, kesehatan, pemukiman, perdagangan (2)

Berada dekat pusat kota dan merupakan daerah pengembangan pendidikan, rekreasi, kesehatan, pemukiman, perdagangan Fungsi Pendukung sekitar lokasi (3) Komersil, Universitas, Permukiman, Perkantoran (3) Komersil, Hotel, Permukiman, Perkantoran (3) Perkantoran, hotel, dan universitas


(45)

RUTRK (Pengembangan Perdagangan dan Rekreasi (3) Sesuai (3) Sesuai (3) Sesuai

Fungsi eksisting (3) Lahan Kosong

(3) Lahan kosong

(3) Lahan kosong

Kontur Realtif datar Realtif datar Relatif datar Pengenalan

Entrance

(3) Mudah, berada pada sisi jalan Ngumban Surbakti, Dekat dengan persimpangan . (3) Mudah, berada pada sisi jalan Setia Budi

(3) Mudah, berada pada sisi jalan A.H. Nasution

Bentuk Lokasi (2) Segi Tiga

(3) Persegi panjang

(3) persegi panjang

Total Nilai 26 27 25

Peringkat 1 3 2

Keterangan : 3 : Baik sekali 2 : Baik 1 : Cukup 0 : Kurang

2.4.2.c. Penetapan Lokasi

Berdasarkan penilain secara umum untuk lokasi site ternyata yang memiliki skor paling banyak adalah lokasi Alternatif 2 yaitu lokasi yang berada di Jl. Jamin Ginting Komplek perumahan royal sumatera dengan luas lahan + 3.0 Ha terletak di kawasan Kecamatan Medan Tuntungan.

2.4.3. Deskripsi Lokasi

 Judul Proyek : Sport Club  Status Proyek : Fiktif.  Pemilik Proyek : Swasta.

 Lokasi Lahan : Jl. Jamin Ginting kawasan Royal Sumatera , Kec. Medan Tuntungan


(46)

 Batas Utara : Jl. Perumahan Royal Sumatera  Batas Selatan : Lahan Kosong

 Batas Timur : Lahan Kosong  Batas Barat : Danau.

 Luas Lahan : ± 3.0 Ha.  Bangunan Eksisting : Lahan Kosong  Potensi Lahan :

- Transportasi lancar dan jalan yang lebar - Terdapat fasilitas Golf didekat site - Kawasan asri

- Memiliki jalur utilitas yang baik

- Berdasarkan WPP E Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota

- Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jl. Jamin Ginting

- Pencapaian site mudah karena banyak angkutan umum yang yang dapat mengakses ke site.


(47)

2.5. Studi Banding Proyek Sejenis 2.5.1. The Sport Club Of Novi

Sebuah klub olahraga mewah seluas 130.000 kaki² menggabungkan aktivitas olahraga untuk seluruh keluarga di bawah satu atap. Sport Club of Novi, melayani ratusan pelanggan di Daerah Novi, Northville, dan daerah sekitarnya.

Program-program olahraga dan fasilitas yang tersedia di Sport Club of Novi, antara lain:

1. Cardiovascular Training

Ruang ini terletak di area seluas 3.500 kaki², setiap peralatan kardionya masing-masing memiliki TV berlayar datar, pemutar DVD, pemutar CD. Setiap pengunjung memiliki sistem hiburan pribadi.

2. Weight Training

Klub olahraga ini menyediakan area seluas 5000 kaki² untuk meletakkan alat-alat latihan berat terbaru ditambah ruangan untuk melakukan pemanasan (stretching). Para pemula maupun ahli akan diterima oleh para staff yang ramah dan berpengalaman.

3. Latihan berkelompok

Ruangan studio seni untuk latihan berkelompok terletak di area seluas 1600 kaki² dengan lantai kayu dan peralatan audio terbaru. Setiap anggota memiliki akses untuk peralatan terbaik di semua kelas.

Gambar 2.23 Cardiovascular Training

Gambar 2.24 Area Weight Training


(48)

4. Lapangan Tenis

Sport Club of Novi memiliki 12 lapangan tenis. 8 lapangan tenis indoor permanen dan 4 lapangan tenis indoor temporer ketika musim dingin dan outdoor di saat musim panas. Keduabelas lapangan tenis ini dilapisi oleh medium speed hard surface.

5. Olahraga air

Sport Club of Novi memiliki kolam renang 8 jalur sejauh 25 meter yang tersedia pada saat musim dingin maupun musim panas.

Mereka juga memiliki 2 kolam renang tambahan yang tersedia hanya pada saat musim panas. Kolam renang yang satu dipergunakan untuk latihan dengan kedalaman 18 inci – 3 kaki dan kolam renang lainnya adalah water park dengan kedalaman air 12 inci. Area ini memiliki luas 20.000 kaki², yang dilengkapi dengan geladak dengan kursi-kursi berpayung.

6. Arcade

Klub olahraga ini memperkenalkan sebuah desain pelayanan baru untuk menjaga anak-anak sekarang tetap sehat dan aktif. Arcade Video fitnes seluas 800 kaki ² ini adalah tiket untuk anak anda agar keluar dari dunia komputer atau tanpa pelatih. Anak-anak Gambar 2.27 geladak yang

dilengkapi dengan kursi-kursi berpayung

Gambar 2.28 Kolam renang dengan 8 jalur

Gambar 2.29 Water park Gambar 2.26 Lapangan Tenis


(49)

Gambar 2.31 Gymnastic Center

berumur 8 tahun ke atas dapat bertanding Satu sama lain di dunia video terkini sambil mendapatkan keuntungan jangka panjang dari berolahraga.

7. Gymnastics Center

Klub olahraga ini menawarkan gymnastics center seluas 8000 kaki² dengan peralatan yang lengkap untuk tiap siswa.

8. Studio Dansa

Dance center di klub olahraga ini terdiri atas 4 studio dengan luas total 3000 kaki². Setiap studio dilengkapi dengan lantai kayu, system stereo berkualitas, palang untuk pemanasan (stretching), dan cermin-cermin yang lebar dan panjang.

9. Bela diri

Klub olahraga ini menawarkan sebuah pusat seni beladiri dengan lantai kayu dengan pengesat latihan yang didesin dengan aman.

Tersedia juga kicking bags, punching bags, dan semua alat-alat yang dibutuhkan untuk belajar seni beladiri.

Gambar 2.33 Martial arts center Gambar 2.32. Studio Dansa


(50)

Gambar 2.36. Kids Center 10. Yoga

Studio untuk yoga memiliki area seluas 800 kaki². Studio yoga ini dilengkapi dengan lantai kayu yang memiliki pemanas, pengatur iklim lingkungan sekitar, dan konstruksi kedap suara.

11. Pilates

Klub olahraga ini memiliki program pilates yang terbesar dibandingkan klub-klub kesehatan lainnya. Terletak di area seluas 750 kaki². Studio pilates ini memiliki peralatan-peralatan terbaru.

12. Kids center

Kids Center ini memiliki peralatan yang aman dan menghibur bgi setiap anak. Aktivitas yang ada di sini antara lain struktur memanjat indoor, pusat komputer, permainan video TV, kesenian dan kerajinan tangan, dan mainan yang berlimpah.

Di sini juga tersedia penitipan untuk bayi. Memberi makan dan mengganti pakaian bayi berumur dua bulan, ketika ibunya sedang melakukan olahraga ataupun massage

13. Ruang loker, whirlpool, dan sauna

Klub olahraga ini menawarkan dua ruang loker cantik yang luas didesin untuk melayani setiap pelanggan.

Gambar 2.34 Studio Yoga

Gambar 2.35 Studio Pilates


(51)

Gambar 2.39 Cafe

Ruangan ini aman dan nyaman dengan meja yang terbuat dari granit, dan ruang shower dari bahan marmer, loker kayu berukuran besar, dan TV berlayar lebar. Ruang loker untuk orang dewasa dilengkapi dengan ruang steam perorangan, sauna kering, dan whirlpool untuk wanita maupun pria. Ruang loker untuk anak-anak diletakkan terpisah.

Semua ruang loker menyediakan handuk, pancuran, dan loker perorangan.

14. Ruang massage

Di klub ini juga terdapat ruang pijat yang dilayani oleh terapis pijat bersertifikat. Ruangan ini sangat privat dan kedap suara.

15. Café

Sebelum ataupun sesudah berolahraga manjakan diri anda dengan secangkir kopi gratis atau nikmati beragam minuman dan camilan di area duduk yang nyaman.

16. Sistem Keamanan

Klub ini menggunakan system keamanan dengan menggunakan kartu identitas (ID card) untuk memasuki area fitness untuk orang dewasa dan ruang loker. Masukkan kartu identitas ke dalam reader dan tekan enter. Pengunjung tidak akan bisa memasuki area ini tanpa menggunakan kartu.


(52)

Gambar. 2.40. Sun Bernardino Recreational Sports Depertment

Gambar 2.41 Student Recreation and Fitness Center

2.5.2. Sun Bernardino Recreational Sports Department

Tujuan Departemen Olahraga Rekreasi adalah untuk menyediakan suatu program dan fasilitas olahraga yang beragam, menyenangkan dan aman, serta memenuhi berbagai jenis kebutuhan di California State University San Bernardino (CSUSB), dengan menciptakan sebuah lingkungan sosial yang sehat, untuk meningkatkan kualitas hidup dan pengalaman yang mendidik.

Perencanaan Departemen Olahraga Rekreasi adalah untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas olahraga dalam lingkungan universitas yang dikelola oleh Divisi Kemahasiswaan. Departemen ini juga berusaha untuk mendorong seseorang dalam pembangunan keahlian (profesional) melalui rekreasi terbuka, fitness center, acara-acara intramural, program-program instruksi maupun olahraga air.

Departemen ini menawarkan kesempatan untuk meningkatkan kebugaran fisik, belajar kemampuan baru,dan turut serta dalam kompetisi olahraga yang bersahabat, memperluas pengetahuan dasar, dan untuk bersantai. Departemen ini menerima semua mahasiswa CSUSB yang mau mendaftar, staff, pengajar, dan alumni tanpa memperhatikan usia, jenis kelamin, pengalaman, dan kemampuan.

Student Recreation and Fitness Center merupakan salah satu fasilitas olahraga yang ada di California State University San Bernardino dengan tujuan memenuhi kebutuhan akan sebuah fasilitas untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran mahasiswa, serta membangun hubungan sosial antar mahasiswa, s taff, pengajar, bahkan alumni. Sejak CSUSB yang

merupakan sebuah kampus bagi mahasiswa yang bekerja, mereka merasa penting sekali untuk membangkitkan semangat kampus dengan fasilitas ini. Mahasiswa memenangkan proyek ini dengan melakukan voting untuk

menambah dana mereka dalam membiayai konstruksi dan operasional bangunan.


(53)

Gambar 2.42 Ruang Peralatan dan Loker

Gambar 2.43 Sarana olahraga air

Gambar 2.44 Arena panjat dinding

Fasilitasnya telah melampaui harapan mahasiswa dan administrator, dengan finishing yang tahan lama, terbuka, dan desain yang menarik. Sambutan yang hangat dari mahasiswa secara terus menerus pada kampus terhadap fasilitas dan kebutuhan sehari-hari telah bertambah lebih dari 500 persen sejak pembukaannya. Hak untuk kesuksesan fasilitas, mereka mengantisipasi kebutuhan untuk pengembangan di masa yang akan datang dalam waktu dekat ini. Bangunan didesain untuk kemudahan pengembangan.

SRFC mencirikan sebuah ruang fitness dengan mesin-mesin cardio dan alat-alat berat, sebuah studio aerobik dan tari. Sebuah studio serbaguna, gymnasium serbaguna, panjat dinding, dan sebuah pusat kesehatan, sauna, ruang loker, kantor administrasi, penyewaan perlengkapan, dan fasilitas laundry.

Fasilitas Olahraga Lainnya : 1. Olahraga Air


(54)

Gambar 2.46 Intramural Sport (kompetisi dalam Club) Gambar 2.45 olahraga outdoor

3. Olahraga Outdoor

4. Intramural (kompetisi dalam klub)

Arsitektural: Tantangan yang pertama kali terjadi di proyek ini adalah pemilihan site. Komite memilih untuk menempatkan struktur baru ini di lapangan tenis yang lama, meletakkannya di dekat pohon-pohon pinus dan berbatasan dengan sebuah tempat parkir yang telah ada, hal ini menghemat tempat, waktu, dan uang. Site ini juga dekat dengan lapangan bermain yang sudah ada dan fasilitas atletik lainnya, sesuai dengan master plan kampus.

Dalam rangka untuk memaksimalkan fleksibilitas dan meminimalkan dampak struktural, bangunan didesain dengan balok kayu yang dilapisi span glu dan dengan sistem struktur deep span metal deck, mengurangi pengeluaran terbesar. Tambahan, ruang sosialisasi diciptakan dalam bentuk sebuah ruang galeri dengan sirkulasi yang lama, tapi elegan dengan lantai blok dari kayu. Galeri ini berhubungan langsung dengan berbagai fungsi bangunan, menyediakan sebuah pemandangan sebaik bentuknya, berhubungan dengan semua area-area publik. Galeri ini juga memudahkan staff untuk mengawasi area aktivitas (publik).

Penyelesaian interior dan estetika eksterior: bentuk dan material bangunan didisain agar sesuai dengan lingkungan alami kampus San Bernardino, begitu juga dengan bangunan-bangunan kampus lainnya. Langit-langit yang tinggi dan cahaya alami yang berlimpah dari lobby utama menarik pengguna untuk masuk ke dalam fasilitas terbuka. Panjat dinding dan ruang kardio saling berhadapan dan menciptakan sebuah rasa bermasyarakat dibawah naungan balok kayu. Area


(55)

resepsionist cukup luas untuk mengakomodasi sekelompok besar yang masuk dan keluar pada saat yang bersamaan melalui titik kontrol utama.

Vegetasi alami; pohon-pohon pinus tua yang mengelilingi bangunan memberikan pemandangan yang indah di antara pepohonan.

Berikut ini langkah-langkah yang diambil untuk pusat rekreasi ini:

1. Lokasi dan penempatan bangunan dipilih secara khusus untuk disesuaikan dengan iklim dan lingkungan alami ( tidak ada pohon yang ditebang )

2. Pemilihan material bangunan dipertimbangkan untuk tingkat penggunaan yang tinggi dengan tingkat perawatan yang rendah selama masa aktif bangunan.

3. Area kaca utama didisain dengan „fritted’ glass – yang membelokkan cahaya matahari daripada menembuskannya ke dinding pelindung. Hal ini menghasilkan ruangan yang dingin pada waktu siang hingga sore hari. 4. Bila memungkinkan lingkungan lebih baik diciptakan melalui pemilihan

produk melalui penelitian dan penggunaan.

5. Staff dan orang-orang yang mendaur ulang terus didukung.

6. Disain yang hemat energi menggunakan sensor, cahaya siang hari, lampu neon, dan sistem pengaturan bangunan yang pintar, membuat bangunan beroperasi dengan penggunaan energi yang sedikit.


(56)

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. Latar belakang Pemilihan Tema (Arsitektur Tropis)

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak dan meningkatkan kemampuan gerak dengan tujuan untuk memperoleh kesahatan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan olah raga tersebut sebaiknya dilakukan di tempat yang aman dan nyaman. Menghasilkan kondisi lingkungan yang sehat dan nyaman di dalam bangunan adalah merupakan salah satu tujuan dari pembuatan suatu bangunan. Bangunan yang merupakan selubung yang memisahkan ruangan di dalam bangunan dengan lingkungan di luarnya, diharapkan dapat mengubah pengaruh langsung dari iklim seperti temperatur udara, radiasi matahari, angin dan kelembaban udara.

Permasalahan yang timbul adalah bagaimana mengantisipasi panas yang tidak menyenangkan, memperkecil tingkat penguapan, menata pencahayaan di dalam ruangan, mengantisipasi tempiasan air hujan, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini penulis memilih arsitektur tropis untuk membantu memecahkan permasalahan perancangan dalam suatu kondisi lingkungan beriklim tropis, dengan tujuan menciptakan suatu tingkat kenyamanan yang optimal. Karna pada dasarnya arsitektur tropis hadir untuk mengurangi atau meniadakan faktor-faktor yang merugikan, seperti radiasi matahari yang kuat dan memanfaatkan faktor-faktor yang menguntungkan, seperti cahaya langit dan aliran udara sampai jumlah tertentu.

Olahraga

Gerak

Kesehatan dan hiburan

 Nyaman  Aman  Indah  alami

 Thermal  Kelembababan  Radiasi

 Pencahayaan Iklim Tropis


(57)

3.2. Pengertian Tema Arsitektur

1. Menurut A.C. AntoniadesPoetics of Architecture: Theory of Design

o Arsitektur adalah indeks budaya yang mempunyai wujud berbeda pada

masyarakat yang berbeda

o Arsitektur berkaitan dengan proses dan kreasi dari lingkungan buatan

manusia yang mengacu pada aspek fungsi, ekonomi dan emosi pemakai atau pengamat.

o Arsitektur adalah disiplin ilmu yang mengorganisir dan menciptakan

keteraturan dari aspek-aspek lingkungan yang belum terkait.

o Arsitektur yang baik merupakan sintesa dari serangkaian persyaratan /

elemen - elemen yang diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru. 2. Menurut J.C. Snyder

o Arsitektur merupakan tempat bernaung dari yang paling sederhana

hingga yang paling rumit.

o Arsitektur adalah lingkungan binaan (built environment) yang berfungsi

untuk perlindungan dari bahaya dan untuk menampung kegiatan manusia serta sebagai identitas status sosial.

o Arsitektur berkaitan dengan perancangan, yakni suatu konstruksi yang

dibuat dengan sengaja untuk menggubah lingkungan fisik melalui suatu cara/system penataan tertentu.

o Arsitektur berkaitan dengan budaya, memiliki system lambang, makna

serta skema kognitif. 3. Menurut Djauhari Sumintardja

Arsitektur merupakan sesuatu yang dibangun manusia untuk kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan jiwanya (kenyamanan, ketengangan,dll).

4. Yb. Mangunwijaya

Arsitektur tidak boleh terlepas dari unsur guna dan unsur citra.

Tropis

1. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,

Tropis adalah daerah di yang terletak di sekitar garis khatulistiwa dan beriklim panas. Kata tropis berasal dari bahasa Yunani, yaitu tropos yang


(58)

berarti berputar, karena posisi Matahari yang berubah antara dua garis balik dan area ini terletak di antara 23.5° LU dan 23.5° LS.

Arsitektur Tropis

1. Menurut Tri Harso Karyono, pakar bangunan tropis Indonesia.

Wujud arsitektur tropis lebih mengarah pada pemecahan persoalan yang ditimbulkan iklim tropis, seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan, dan kelembaban tinggi. Bangunan dapat bercorak, bergaya, atau berwarna apa saja. Tapi dengan syarat, desain bangunan itu dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi kondisi yang nyaman bagi manusia. Kriterianya yaitu fluktuasi suhu ruang, fluktuasi kelembaban, intensitas cahaya, aliran atau kecepatan udara, adakah air hujan masuk bangunan, serta adakah terik matahari mengganggu penghuni dalam bangunan.

2. Menurut Corsini (1997),

Konsep bangunan yang fleksibel terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara adalah menghindari pemancaran dan pemantulan panas matahari serta utilitas mesin bangunan, melalui penentuan bahan bangunan yang tepat, ventilasi dalam bangunan yang sempurna dan menyeluruh ke semua sudut ruangan, pemakaian bahan bangunan alami, tata tanaman yang mencukupi guna mendinginkan panas udara dan produksi oksigen serta atap dan langit-langit cukup tinggi untuk menaikkan udara panas di samping perhatian pada organisasi ruang yang dapat mengefisienkan gerakan di dalam bangunan. Meletakkan 4 ventilasi angin pada dinding di atas lantai, pada jendela, pada dinding atas dan pada langit-langit. Tujuannya adalah ventilasi yang bergerak teratur, lurus dan menyeluruh ke sudut ruangan.

Dari kedua defenisi di atas maka dapat diambil pengertian arsitektur tropis adalah lingkungan buatan manusia sebagai tempat bernaung dan melakukan kegiatan-kegiatan dan dirancang dengan melakukan penyesuaian terhadap daerah khatulistiwa yang beriklim panas.

3.3. Interpretasi Tema

Arsitektur tropis adalah sebuah konsep desain yang beradaptasi dengan lingkungan yang tropis tetapi bukan berarti melupakan sisi estetika. Hanya disini hal


(59)

yang paling utama adalah sebuah respon positif dari efek iklim tropis itu sendiri. Tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari segi material, sirkulasi udara, dan penchayaan alami. Karena lingkungan yang tropis memiliki iklim dengan panas yang menyengat, pergerakan udara, dan curah hujan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu dalam konsep arsitektur tropis ini juga ada upaya yang harus dicegah dari timbulnya efek iklim tropis. Seperti faktor kelembaban, perubahan suhu, kesehatan udara. Pada bangunan arsitektur tropis juga didukung dengan materialnya yang banyak dengan material lokal dan alami. seperti kayu, bambu, dll. Bukaan untuk bangunan arsitektur tropis harus memperhatikan arah pencahayaan matahari pagi dan sore. Agar tercipta suhu dalam bangunan yang cukup nyaman dan sehat. Juga sirkulasi udara yang dirasa akan cukup sebagai udara yang sehat.

Kita cenderung membayangkan bentuk-bentuk arsitektur tradisional Indonesia ketika mendengar istilah arsitektur tropis, (Tri Harso). Padahal, jenis arsitektur yang satu ini dikenal juga di negara lain yang beriklim topis. Tentunya dengan budaya yang tidak sama dengan Indonesia. Pembahasan arsitektur tropis seharusnya didekati dari aspek iklim. Alhasil, pemahaman tentang arsitektur tropis yang selalu beratap lebar ataupun berteras sekarang ini menjadi tidak mutlak lagi. Bangunan dengan atap lebar mungkin mampu mencegah air hujan tidak masuk bangunan. Namun belum tentu mampu menurunkan suhu udara yang tinggi dalam bangunan.

Wujud arsitektur tropis lebih mengarah pada pemecahan persoalan yang ditimbulkan iklim tropis, seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan, dan kelembapan tinggi. Karena itu, penilaian terhadap baik atau buruknya sebuah karya arsitektur tropis harus diukur secara kuantitatif. Kriterianya yaitu: fluktuasi suhu ruang, fluktuasi kelembapan, intensitas cahaya, aliran atau kecepatan udara, adakah air hujan masuk bangunan, serta adakah terik matahari mengganggu penghuni dalam bangunan. Pemecahan rancangan arsitektur tropis pada akhirnya sangatlah terbuka, bangunan dapat bercorak, bergaya, atau berwarna apa saja. Tapi dengan syarat, desain bangunan itu dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman menjadi kondisi yang nyaman bagi manusia.

Dalam tulisan karya ilmiah Yuditha Claudia Lasompoh dengan judul Strategi desain bangunan tropis dibahas tentang : cirri-ciri arsitektur tropis lembab, masalah umum dan masalah bangnan, strategi untuk bangunan dan desain bangunan tropis sebagai berikut :


(60)

Ciri-Ciri Iklim Tropis Lembab 1. Curah hujan tinggi.

2. Kelembaban tinggi.

3. Temperatur yang hampir selalu tinggi. 4. Angin (aliran udara) sedikit.

5. Radiasi matahari sedang sampai kuat (matahari bersinar sepanjang tahun) 6. Pertukaran panas kecil, karena tingginya kelembaban sehingga air tidak

mudah menguap.

Masalah Umum dan Masalah Bangnan 1. Panas yang tidak menyenangkan.

2. Penguapan sedikit, karena gerakan udara lambat.

3. Bagaimana udara tetap mengalir sehingga penguapan tetap terus berlangsung.

4. Perlu perlindungan terhadap radiasi matahari, hujan, serangga; disekitar lautan juga perlu perlindungan terhadap angin keras.

Strategi Untuk Bangunan

1. Bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing-masing banguna, untuk menjamin sirkulasi udara yang baik.

2. Menghalangi radiasi sinar matahari langsung dengan louvers dan sun shading (pembayang sinar matahari).

3. Lebar bangunan untuk mendapatkan ventilasi silang.

4. Ruang sekitar bangunan diberi peneduh, tanpa mengganggu sirkulasi udara. 5. Isolasi radiasi panas dengan ruang udara (pada atap dan pemakaian

bahan-bahan bersel dan berpori atau berongga).

6. Kenyamanan Thermis dicapai dengan aliran udara yang mengenai tubuh manusia.

7. Menghentikan/isolasi radiasi dengan reflektor kurang sesuai karena akan menambah panas lingkungan dan mengurangi penerapan kelembaban dan penguapan.

8. Bahan-bahan yang dipakai sebaiknya mempunyai BJ kecil (ringan), time lag rendah, kapasitas panas kecil, dimensi kecil, berat sendiri kecil, dapat mengikuti kadar kelembaban udara sekitar dan konduktivitas panas rendah.


(61)

9. Curah hujan tinggi diatasi dengan kemiringan atap curam 10. Kelembaban tinggi, diatasi dengan:

Penggunaan dinding porous pada bangunan agar dapat ikut menyerap uap air di dalam ruangan dan meningkatkan kenyamanan. Dinding dikeringkan aliran udara yang melewati celah-celah dinding, mendinginkan permukaan bangunan.

11. Bangunan mempunyai dua jenis jendela, temporal dan tetap. Jendela temporal digunakan pada siang hari.

12. Radiasi sinar langsung, diatasi dengan pemakaian sun shading. Agar panas tidak terakumulasi dipakai bahan yang kapasitas panasnya kecil. Pada malam hari, udara lembab akan mengembun dan jenuh, yang akan menimbulkan rasa panas. Karena itu, bahan yang dipakai harus mempunyai time lag rendah (cepat panas, cepat dingin). Pada siang hari, radiasi tinggi, bahan bangunan harus mempunyai konduktivitas panas rendah dan isolasi panas dengan udara mengalir (membawa udara panas dan uap air di permukaan bahan), mengurangi panas bangunan. Dimensi dan berat kecil agar tidak menyimpan panas. Pagi hari, suhu udara terdingin, bangunan harus membatasi pengeluaran panas dari dalam bangunan.

13. Udara lembab, tanah lembab, radiasi panas balik dari tanah membuat udara jenuh. Keadaan ini ditanggulangi dengan mengangkat lantai bangunan untuk memberi kesempatan udara mengalir di kolong bangunan.

Desain Bangunan Tropis

Pertimbangan dalam mendesain bangunan yang berada didaerah tropis antara lain sebagai berikut :

1. Orientasi Bangunan

Pada orientasi bangunan perlu di perhatikan 3 (tiga) hal berikut : - Radiasi Matahari

Semakin curam sudut jatuh cahaya matahari, maka semakin besar penerima energi panas. Pada daerah tropika lembab kesilauan akibat matahari tidak menguntungkan.

- Arah dan Kekuatan Angin

Pada daerah tropika lembab keberadaan ventilasi silang sangat penting, karena menyangkut pada kenyamana suhu ruang. Berarti posisi


(62)

bangunan terhadap angin lebih penting dibanding perlindungan tehadap radiasi matahari. Sehingga perlu dilakuakan kompromi terhadap iklim mikro yang meliputi lokasi, bangunan sekitar, lingkungan sekitar, dan topografi. Jenis, posisi dan ukuran lubang jendela guna terbentuknya ventilasi silang.

- Topografi

Sudut miring terhadap cahaya matahari diusahakan sekecil mungkin guna mengurangi efek pemanasan dan intensitas pemantulan.

2. Ventilasi Silang

Syarat untuk terjadinya ventilasi silang yang baik (perlakuan untuk denah dan tampak) adalah :

- Tata letak bangunan pada arah yang tepat bagi angin untuk mencapai bangunan.

- Perencanaan lubang masuk angin dan kondisi-kondisi udara pada dinding luar merupakan pengarah udara masuk kedalam ruang.

- Aliran udara yang terbentuk diarahkan pada tempat dimana manusia berada.

3. Pelindungan Matahari

Beberapa upaya perlindungan terhadap matahari dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

- Element bangunan horizontal yang tidak tembus cahaya. Efektif untuk menahan matahri tinggi (pada fasade Utara dan Selatan).

- Element bangunan vertikal tidak tembus cahaya. Efektif untuk menahan matahari rendah (pada fasade Timur dan Barat). Bisa digerakkan agar tidak menghalangi pandangan.Diletakkan tegak lurus terhadap matahari. - Kaca pelindung matahari.

Berfungsi mengurangi radiasi matahari yang sangat besar. Sehingga bangunan harus mempunyai penyejuk udara penuh, dimana jendela dengan mempergunakan kaca pelindung cahaya matahari biasanya tidak dibuka. Sebagai penyimpan panas karena radiasi. Semua ini ditujukan sebagai upaya penyejukan pada ruang.

4. Pelembaban Udara

Kadar kelembaban udara dapat mengalami fluktuasi yang tinggi dan tergantung pada temperatur udara. Semakin tinggi temperatur semakin


(63)

tinggi pula kemampuan udara menyerap air. Kelembaban absolut adalah besar kadar air di udara, dinyatakan dalam gram/kilogram udara kering. Cara yang lebih banyak digunakan adalah dengan mengukur tekanan yang

ada pada udara dalam Kilo Pascal (Kpa) yang lazim disebut “tekanan uap air” Kelembaban relatif menunjukkan perbandingan antara tekanan uap air yang ada dengan uap air maksimum (derajat kejenuhan) dengan kondisi temperatur udara tertentu, dinyatakan dalam persen. Titik jenuh akan naik jika temperatur udara meningkat.

Temperatur lembab adalah kondisi temperatur kering yang diukur secara normal dengan kadar kelembaban udara. Informasi mengenai kadar kelembaban udara sangat penting untuk menilai kecocokan terhadap suatu iklim, semakin tinggi kadar udara semakin sukar iklim tersebut di toleransi. 5. Vegetasi

Tujuan perencanaan pertamanaan yang baik adalah untuk mempengaruhi arah dan kekuatan angin, menyimpan air, menurunkan temperatur, menyamakan perbedaan temperatur.

3.4. Studi Banding Tema Sejenis

3.4.1. Institutes of Higher Learning oleh Adrian Lo

Desain Arsitektur Tropis untuk Lembaga Higher Learning. Konsepnya, Architoptoe, didefinisikan sebagai arsitektur yang dirancang agar sesuai dengan spesifik sosial-urban-lingkungan biotop. Yaitu desain dengan pemahaman sebuah kota atau daerah makro sebagai sistem ekologi. Arsitek bangunan ini membuat sebuah

lingkuangan skala kecil dengan hal yang unik (sistem alami yang berkembang melalui seperangkat aturan budaya, sosial, ekonomi, sejarah dan lingkungan.)


(64)

Desain dengan konsep archiotope ini diprogram untuk beradaptasi dengan lingkungan baik secara sosial maupun ekonomis. Unit-unit asrama dibuat dengan modular plug-in yang dapat dimasukan dan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Penempatan asrama tersebut membuat arsitektur banguanan ini menjadi interface dan interaktif untuk komunitas pemuda.

Seluruh arsitektur dibuat dengan konsep 3R, Reduce, Reuse, Recycle, dalam hal pertimbangan bahan. Desain ini mengutamakan penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi, dengan mempromosikan gaya hidup rendah karbon dalam lingkungan sekitarnya.

Gambar 3.2 Intitutes Of Higher Learning

Gambar 3.3 Intitutes Of Higher Learning


(65)

Iklim Tropis:

Arsitek banguan ini merancang dengan hati-hati untuk dapat beradaptasi dengan iklim tropis, karena berlokasi dengan curah hujan yang tinggi. Dengan pertimbangan iklim tropis, bangunan ini sangat mempertimbangkan kelembabab dan cahaya alami .

Bangunan dibuat berorientasi terhadap iklim tropis dengan bantuan bahan berteknologi tinggi. Yaitu dengan pemilihan bahan yang hemat energy dan ramah lingkungan dan mempertimbangan aspek material yang digunakan pada banguan, sehingga mewujudkan suatu bangunan yang ideal untuk iklim tropis.

Dalam konteks tropis banguan ini di harapkan dapat beradaptasi dengan baik dengan memperhatikan desain lasekap terhadap fungsi bangunan . selain itu banguan ini di rancang dengan sirkulasi yang baik untuk akses dari satu fungsi ke fungsi yang lain.

Gambar 3.5 Intitutes Of Higher Learning


(66)

3.4.2. Alam Sutra Residence / Wahana Cipta Selaras

Arsitek: Wahana Cipta Selaras

Lokasi: Serpong, Tangerang, Indonesia Desain & Arsitek Proyek: Matheus R. Struktur Konsultan: Ricky Theo Kontraktor Utama: Neria Oendang Proyek Tahun: 2010

Proyek Area: 524 sqm Foto: Fernando Gomulya

Dalam gaya hidup perkotaan, konsep perumahan biasanya fokus pada aktivitas penduduk. Ini merupakan konsep utama yang digunakan di bangunan ini. Bangunan ini terletak di daerah pinggiran kota dengan lingkungan yang berinteraksi dengan lanskap dengan baik.

Pemandangan pada bagian bangunan ini di desain dengan inspirasi untuk menciptakan sebuah rancangan yang dapat berkomunikasi antara ruang dalam dengan ruang luar. Massa bangunan di buat dengan banyak lubang kecil untuk mengekspos pandangan ke lanskap. 380 meter persegi ini dioptimalkan untuk dapat memenuhi semua fungsi yang dibutuhkan penghuni.

Gaya arsitektur tropis modern, dipilih untuk beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia. Modernitas tercermin pada fasad depan dengan kotak kayu yang menonjol dari atap miring, dan memberikan kesan bahwa ada dua massa bangunan. Dengan bukaan yang banyak untuk pencahayaan alami dan sirkulasi udara, kayu dan material batu alam, kolam untuk mencerminkan cahaya dan fitur air vertikal yang mencerminkan gaya tropis.

Gambar 3.7 Alam Sutra Residence


(67)

Di bagian interior, bangunan ini dapat mengkamodasi semua aktivitas penghuni dalam ruangan yang relatif kecil, dengan tata letak yang sederhana. Dengan tiga zona vertikal yang mewakili area pribadi untuk daerah kamar tidur , perpustakaan dengan konsep semi ruangan, ruang publik dan ruangan servis berada di lantai bawah . Area semi publik diletakan sebagai transisi antara area publik dengan area private , Pada bagian ini dibuat mezzanine seperti mengambang di atas lantai ruangan.

Resume :

1. Desain modern dengan konsep tropis yang mempertimbangkan iklim, tapi dengan bentuk yang tidak lazim di jumpai pada daerah iklim tropis.

2. Bangunan tersebut sangat mempertimbangkan aspek iklim tropis yaitu, pada kelembabab dan cahaya alami.

3. Bangunan dibuat berorientasi terhadap iklim tropis dengan bantuan bahan berteknologi tinggi. Yaitu dengan pemilihan bahan yang hemat energy dan ramah lingkungan dan mempertimbangan aspek material yang digunakan pada banguan, sehingga mewujudkan suatu bangunan yang ideal untuk iklim tropis.

4. Desain ruang luar dengan ruang dalam sangat sangat diperhatikan agar saling berhubungan untuk menghasilkan kenyamanan.


(68)

BAB IV ANALISA

4.1. Analisa Tapak 4.1.1. Eksisting Tapak

 Lokasi tapak : Jl. Letjend. Djamin Ginting, komp. Royal Sumatera  Luas lahan : ± 3 Ha.

 KDB : 60%

 Bangunan Eksisting : Lahan Kosong  Kontur : Relatif datar

 Iklim

Kota Medan memili iklim tropis dengan suhu minim um antara 23.3°C-24.4°C dan suhu m aksim umnya antara 30.7°C-33.2°C.


(69)

 Potensi Lahan :

- Transportasi lancar dan jalan yang lebar. - Berada dekat dengan danau

- Kawasan asri

- Memiliki jalur utilitas yang baik

- Berdasarkan WPP E Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota

- Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jl. Letjend. Djamin Ginting, kompleks Royal Sumatera.

- Pencapaian site relatif mudah dikarenakan banyaknya angkutan umum yang berada dikawasan tersebut.

- Kawasan dekat dengan sarana pendidikan, perkantoran, permukiman.

Di bagian barat tapak berbatasan dengan Danau.

Di bagian Selatan tapak berbatasan Lahan Kosong

Gambar 4.2 Batas Tapak

Timur tapak

berbatasan dengan lahan kosong Utara tapak

berbatasan dengan jalan perumahan royal Sumatera


(1)

6.9. perspektif utara


(2)

6.11. perspektif selatan


(3)

6.13. Suasana exterior

Suasana entrance


(4)

Area drop off Selasar


(5)

Fasilitas olahraga outdoor


(6)

DAFT AR PUSTAKA

Ching, Francis DK. Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Susunannya, Jakarta: Erlangga 1999.

Neufert, Ernst. terjemahan, Data Arsitek Jilid 1, Oleh Sunarto Tjahjadi, Jakarta: Erlangga, 1996.

Neufert, Ernst. terjemahan, Data Arsitek Jilid 2, Oleh Sunarto Tjahjadi, Jakarta: Erlangga, 2002.

Engel, Heinrich. Structure Systems, United States of America: Van Nostrand Reinhold Company, 1981.

Hakim, Rustam & Hadi Utomo. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

Seymor .M. Gold. Recreation Planning and Design, United States of America: Mc.Graw Hill Inc, 1980.

Echols, John M. dan Hassan, Shadily. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: P.T. Gramedia, 1975

Lippsmeier , Georg. Bangunan Tropis. Jakarta: Erlangga Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua

BPS R.I : susenas modul 2000-2009

Yuditha Claudia Lasompoh: Strategi desain bangunan tropis A.C. Antoniades Poetics of Architecture: Theory of Design