9. EA pin 31
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan progam yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika
kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan progam yang ada pada memori internal. Pada saat flash programming, pin ini akan mendapat tegangan 12
Volt.
10. XTAL1 pin 19
Input untuk clock internal.
11. XTAL2 pin 18
Output dari osilator.
2.1.4 Driver Motor stepper
Motor stepper yang digunakan pada contoh ini bertipe hibrid unipolar, memiliki empat fasa dan panjang langkah sebesar 1,8
per langkah. Motor diharapkan dapat berputar dalam dua arah dan memiliki dua kecepatan. Karena itu diperlukan pengendali motor
stepper yang memiliki empat keluaran pulsa dengan kemampuan dua arah perputaran dan dua macam frekuensi pulsa guna mengatur kecepatan motor.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 a bentuk pulsa keluaran dari driver motor stepper b penerapan pulsa driver pada motor stepper dan arah putaran yang bersesuaian
Arah putaran motor dapat diatur dengan mengatur kondisi logika masukan pada pena 13 dari IC 74LS86. Jika diterapkan logika 0, maka motor akan berputar
berlawanan dengan arah jarum jam counter clock wise sedangkan jika diterapkan logika 1, maka motor akan berputar dengan arah sesuai dengan arah jarum jam clock
wise.
Kecepatan motor ditentukan oleh frekuensi masukan clock yang berbentuk gelombang persegi empat. Pulsa clock ini dibangkitkan oleh rangkaian osilator
pembangkit pulsa berbasis IC timer 555.
Gambar 2.3 bentuk gelombang keluaran rangkaian pembangkit pulsa
Universitas Sumatera Utara
Pulsa di atas memiliki frekuensi dan periode yang konstan. Periode dari satu gelombang penuh adalah Tt Time total. Th Time high adalah periode sinyal positif
atau tinggi sedangkan Tl Time low adalah periode sinyal nol atau rendah. Periode gelombang keluaran tersebut ditentukan oleh VR1, VR2, R1, R2 dan C1. Kapasitor
C2 hanya berfungsi sebagai penstabil rangkaian. Untuk menghitung Periode keluaran, dapat dilakukan dengan rumus berikut ini:
Th = 0,693 × C1 × VR1 + R1 + R2
Tl = 0,693 × C1 × R2
Tt = Th + T
Jadi periode gelombang Tt adalah:
f = Tt
1
dimana f adalah frekunsi Hz
Tt adalah time total sekon
Karena motor yang digunakan terdiri atas 4 phase dan memiliki kecepatan sudut 1,8
v = × f
per langkah, maka:
dimana : v adalah kecepatan motor rpm
f adalah frekuensi Hz
Universitas Sumatera Utara
digunakan transistor bipolar BJT tipe TIP31 yang disusun sebagai open collector switch. Transistor TIP31 adalah tergolong transistor daya menengah yang mampu
mengalirkan arus puncak hingga 5 A. Transistor-transistor ini harus dilengkapi oleh lempengan pendingin dari aluminium untuk mengurangi panas yang terjadi akibat
besarnya arus yang mengalir. L1 - L4 adalah lilitan wound dalam motor stepper. Dioda D1 - D4 berfungsi sebagai pelindung rangkaian dari tegangan tinggi back
EMF yang mungkin timbul dari lilitan motor setepper.
Keluaran dari rangkain pengendali motor stepper phase1 - phase4 dihubungkan ke masukan dari empat transistor tersebut melalui R1 - R2. Jika masukan
bernilai sinyal rendah, maka transistor akan berada pada keadaan cut-off sehingga arus dalam lilitan motor stepper tidak mengalir. Jika masukan bernilai tinggi diatas
tegangan ambang transistor, maka transistor akan ON sehingga tegangan antara kolektor dengan emitor V
CE
turun dan arus dapat mengalir ke tanah ground. Dengan begitu motor stepper berputar. Jika sinyal keluaran dari pengendali motor
stepper berbentuk seperti L4 akan dialiri arus secara berurutan. Dengan begitu rotor dari motor stepper akan berputar sesuai dengan arah urutan.
2.1.5 Motor Stepper