akan menarik logam yang ada pada motor, sehingga motor mengarah pada kumparan yang memiliki medan magnet tesebut.
Jika kemudian P0.0 di beri logika low 0, yang berarti transistor tidak aktip dan tidak ada arus yang mengair pada kumparan, sehingga tidak ada medan magnet pada
kumparan. Dan disisi lain P0.1 diberi logika high 1, sehingga kumparan yang terhubung ke P0.1 akan menghasilkan medan magnet. Maka motor akan beralih
kearah kumparan yang terhubung ke P0.1 tersebut. Seterusnya jika logika high diberikan secara bergantian pada input dari driver motor stepper, maka motor stepper
akan berputar sesuai dengan arah logika high 1 yang diberikan pada inputnya.
Driver motor stepper digunakan sebagai pengatur penggerakan motor stepper yang diatur dari mikrokontroller. Arah putar motor diubah dengan memberikan
polaritas yang dibalik agar bisa menggerakkan motor dengan arah berlawanan.
3.6 Diagram Alir Program
Program diawali dengan start, kemudian program akan menunggu atau mengecek sinyal yang diinputkan oleh tombol. Jika tidak ada sinyal maka program akan terus
menunggu sinyal input. Jika ada sinyal maka program membandingkan apakah sinyal tersebut adalah sinyal untuk membuka atau menutup pintu. Jika yang diterima adalah
sinyal buka pintu maka program akan memerintahkan motor untuk membuka pintu.
Universitas Sumatera Utara
start
Apakah ada sinyal buka
Buka pintu bendungan sebagian
Apakah ada sinyal buka penuh
Apakah ada sinyal tutup
Buka pintu bendungan seluruhnya
tutup pintu bendungan seluruhnya
Apakah ada sinyal tutup sebagian
tutup pintu bendungan sebagian
Ya Tidak
Ya Ya
Ya Tidak
Tidak
Tidak
Apakah ada sinyal buka penuh
Apakah ada sinyal tutup
Ya Tidak
Ya Tidak
Hal ini dapat dilihat lebih jelas pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.6 Diagram Alir Program
Universitas Sumatera Utara
Vreg
LM7805CT
IN OUT
TIP32C
100ohm
100uF 330ohm
220V 50Hz 0Deg
TS_PQ4_12 2200uF
1uF 1N5392GP
1N5392GP
12 Volt
5 Volt BAB 4
ANALISA RANGKAIAN DAN PROGRAM
4.1 Pengujian Rangkaian Power Supplay PSA
Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian, sedangkan
keluaran 12 volt digunakan untuk menghidupkan motor stepper. Rangkaian tampak seperti gambar di bawah ini,
Gambar 4.1 Rangkaian Power Supplay PSA
Pengujian pada bagian rangkaian catu daya ini dapat dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan volt meter
Universitas Sumatera Utara
P1.0 P1.1
P1.2 P1.3
P1.4 P1.5
P1.6 P1.7
RST P3.0RX0
P3.1TX0 P3.2INT0
P3.3INT1 P3.4T0
P3.5T1 P3.6WR
P3.7RD XTAL2
XTAL1 GND
P2.7A16 P2.6A14
P2.5A13 P2.4A12
P2.3A11 P2.2A10
P2.1A9 P2.0A8
PSEN ALEPROG
EAVPP P0.7AD7
P0.6AD6 P0.5AD5
P0.4AD4 P0.3AD3
P0.2AD2 P0.1AD1
P0.0AD0 VCC
AT89S51
40 39
38 37
36 35
34 33
32 31
30 29
28 27
26 25
24 23
22 21
20 19
18 17
16 15
14 13
12 11
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
2 1
Xtal 12 MHz
10kohm 10uF
4.7kohm 5V
VCC
33pF 33pF
digital. Dari hasil pengujian diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar + 4,9 volt. Sedangkan tegangan keluaran kedua adalah sebesar +11,9 volt. Dan tegangan keluaran
ketiga sebesar – 12,1 volt.
4.2 Pengujian Rangkaian Minimum AT89S51