Hipotesis Tujuan dan Manfaat Penelitian Pasar Modal

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: ” Return on Equity ROE, Return On Assets ROA dan Net Profit Margin NPM memiliki pengaruh terhadap Harga Saham Perusahaan Retail di Bursa Efek Indonesia BEI.”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: ”Mengetahui pengaruh variabel Return on Equity ROE, Return on Assets ROA, dan Net Profit Margin NPM terhadap harga saham perusahaan retail di Bursa Efek Indonesia BEI” 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang analisis investasi saham khususnya tentang ROE, ROA dan NPM pada Perusahaan Retail yang terdaftar di BEI. b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Adapun batasan operasional penelitian ini adalah a. Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI b. Data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan yang lengkap perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI untuk tahun 2005 sampai 2009. c. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI sebelum tahun 2007. d. Variabel-variabel yang diteliti dalam analisis investasi yang mempengaruhi harga saham adalah Return on Equity ROE, Return on Assets ROA, dan Net Profit Margin NPM yang diukur dengan analisis linear berganda.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti berupa variabel dependen terikat dan variabel independen bebas. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel terikat dependen variable yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2004 : 33. Yang termasuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah rata-rata harga saham penutupan closing price bulan april pada tahun berikutnya b.t + 1. Rata-rata harga saham bulanan bulan april dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : ∑ Harga saham harian Rata-rata harga saham bulanan = ∑ Hari Transaksi c. Variabel bebas independent variable 1 Return on Equity ROE Return on Equity ROE merupakan tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan oleh pemegang saham atau investor. ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas. ROE yang digunakan adalah ROE yang dihitung setiap akhir tahun atau per Desember setiap tahun. ROE dapat dihitung dengan rumus: Laba Bersih Setelah Pajak Return On Equity ROE = Total Ekuitas

2 Return On Assets ROA

Return On Assets ROA menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber-sumber dayanya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Laba Bersih Setelah Pajak Return On Assets ROA = Total asset

3 Net Profit Margin NPM

Net Profit Margin NPM digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dibandingkan dengan total aktiva. Net Profit Margin NPM sering juga disebut dengan sales margin merupakan salah satu dari rasio profitabilitas dimana semakin tinggi Net Profit Margin NPM maka semakin baik pula operasi perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba. NPM yang digunakan adalah NPM yang dihitung setiap akhir tahun atau per Desember setiap tahun. Net Profit Margin NPM dapat di hitung dengan rumus: Laba Bersih Setelah Pajak Net Profit Margin NPM = Penjualan

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a.Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id. b. Waktu penelitian waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Desember 2010 sampai dengan bulan Februari 2011.

4. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi perusahaan perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria penarikan sampel adalah jumlah populasi perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan laporan keuangan lengkap tahun 2005 sampai 2009, perusahaan tersebut listing sebelum tahun 2007 serta data sampel yang diambil adalah pada periode-periode dimana ROA, ROE, dan NPM positif, artinya pada saat dimana perusahaan memperoleh hasil yang negatif maka tidak dimasukkan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran dimana populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam areawilayahlokasikurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain populasi sasaran adalah populasi yang digeneralisasi. Tabel 1.3 Jumlah populasi berdasarkan penarikan sampel No Kriteria Jumlah 1 Perusahaan yang bergerak di industri Retail yang terdaftar di BEI 18 2 Perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2005- 2009 6 3 Perusahaan yang listing setelah tahun 2007 3 Jumlah sampel 9 Sumber: www.idx.co.id diakses tanggal 15 september 2010 Berdasarkan kriteria penarikan sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 9 perusahaan. Adapun sampel penelitian antara lain: Tabel 1.4 Perusahaan Retail yang terdaftar di BEI No Kode Emiten Nama Perusahaan 1 ALFA PT Alfa Retailindo, Tbk 2 HERO PT Hero Supermarket, Tbk 3 LPPF PT Matahari Department Store, Tbk 4 MAPI PT Mitra Adiperkasa, Tbk 5 MPPA PT Matahari Putra Prima, Tbk 6 MTSM PT Metro Realty , Tbk 7 RALS PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk 8 RIMO PT Rimo Catur Lestari, Tbk 9 SONA PT Sona Topas Tourism Industry , Tbk Sumber: www.idx.co.id diakses tanggal 15 september 2010 5.Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder dimana sumber data tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id dan dari www.duniainvestasi.com. Data tersebut terdiri dari laporan keuangan perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai 2009, harga dari perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, jurnal-jurnal penelitian dan buku-buku referensi yang diperlukan dalam penelitian ini.

6. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Melakukan studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data pendukung berupa literatur penelitian terdahulu serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan permasalahan yang akan diteliti.

7. Metode Analisis Data

Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS.

a. Deskripsi Variabel

Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas independen berdasarkan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.

b. Penerapan Metode Analisis

Pada tahap ini akan dijelaskan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dengan rumus: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y = Harga saham a = Konstanta X 1 = Return on Equity ROE X 2 = Return On Assets ROA X 3 = Net Profit Margin NPM b 1,2,3 = Koefisien regresi variabel X 1,2,3 e = error

c. Pengujian Asumsi Klasik

Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data-data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng Situmorang et al, 2010:91. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan kolmogorv smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2010:95. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan melaui pendekatan grafik dan pendekatan statistic. Pendekatan grafik dilihat dari grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendekatan statistik dilakukan melalui uji Glejser, jika probabilitas signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Situmorang et al, 2010:98. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode The Run Test 4. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan a€danya korelasi antarvariabel bebas atau independen Ghozali, 2005:91. Hubungan linear antarvariabel inilah yang disebut dengan multikolinieritas Nachrowi, 2006:95. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria variance inflation factor VIF dengan ketentuan bila VIF 5 terjadi masalah multikolinieritas yang serius Situmorang et al, 2010:133.

d. Pengujian Hipotesis

1. Uji Secara Simultan Uji F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel terikat. Bentuk Pengujian: H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM yang terdapat pada model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel harga saham. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya variabel Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM yang terdapat pada model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel Harga saham. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: Terima H bila F hitung ≤ Ft abel Tolak H Terima H 1 bila F hitung F tabel 2. Uji Secara Parsial Uji t Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk Pengujian: H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM terhadap Harga saham . H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari t Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM terhadap Harga saham. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah: H diterima jika: - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H 1 diterima jika: t hitung t tabel t hitung ≤ - t tabel

e. Koefisien Determinasi

Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi variabel terikat juga semakin besar. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel independen ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi model Situmorang et al, 2010:144. BAB II URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu Rinati 2009 melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit Margin NPM, Return On Assets ROA, dan Return On Equity ROE terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45. Variabel yang digunakan adalah Return on Equity ROE, Return On Assets ROA, dan Net Profit Margin NPM. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara tidak acak menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak bersama-sama variabel Net Profit Margin NPM, Return On Assets ROA dan Return On Equity ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara parsial masing-masing hanya Return On Assets ROA yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Leonardo 2009 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Variabel yang digunakan adalah Price Earning Ratio PER, Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variable Price Earning Ratio PER, Return On Equity ROE dan Net Profit Margin NPM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham. Secara parsial variabel Price Earning Ratio PER dan Net Profit Margin NPM memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel Return On Equity ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia. Nilai koefisien determinasi R2 adalah sebesar 34,2 .

B. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal menurut Darmadji dan Fakhruddin adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Selain itu Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain misalnya pemerintah dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana yaitu investor dan pihak yang memerlukan dana yaitu issuer, pihak yang menerbitkan efek atau emiten. Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbal hasil return, sedangkan pihak issuer dalam hal ini pemerintah dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal, diharapkan aktivitas perekonomian dapat meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan, sehingga dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar, dan selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas. Menurut Ade Fatma Lubis dan Mafis 2006 : 7 Pasar modal adalah pasar abstract dimana komoditas yang diperdagangkan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Pasar modal berkembang dengan sangat pesat, baik dalam bentuk saham maupun instrumen hutang. Banyak perusahaan yang relatif kuat tidak lagi menggantungkan dana kepada bank, mereka memandang pasar modal sebagai alternatif pembiayaan yang sering sekali dianggap lebih murah serta lebih menguntungkan dari debt to equity ratio. Oleh karena itu pasar modal memiliki peran sebagai sumber pembiayaan maupun sumber investasi. Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 memberikan pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

C. Saham 1. Pengertian Saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

2 39 104

Analisis Hubungan Rasio Leverage Dengan Return On Investment (ROI) Pada PT Wahana Ottomitra Multiartha,Tbk

7 93 71

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) , RETURN ON EQUITY (ROE) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA Pengaruh Return On Assets (Roa), Return On Equity(Roe) Dan Net Profit Margin(Npm) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Food And Beve

0 4 13

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA Pengaruh Return On Assets (Roa), Return On Equity(Roe) Dan Net Profit Margin(Npm) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Food And Bever

0 3 13

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Return On Assets (Roa), Return On Equity (ROE) Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

0 1 15

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Return On Assets (Roa), Return On Equity (ROE) Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

0 2 15

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES PERIODE 2009-2012 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 113

RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP

0 0 10

PENGARUH RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM INDEKS LQ 45

0 0 14