Kerangka Konseptual Analisis Camel Dalam Penilaian Kesehatan Pada Bank BRI Cabang Putri Hijau Medan

F. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan factor-faktor penting yang telah diketahui pada masalah tertentu, maka penelitian ini dapat digambarkan seperti dibawah ini Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Di sisi lain bank juga bertindak sebagai pemakai dana berarti bank akan menggantikan peran pemakai dana PT BRI Cabang Putri Hijau Medan ANALISA CAMEL Manajemen Management : 1. Manajemen Umum 2. Manajemen Risiko Kualitas Aktiva Prod Asset Quality : 1. Rasio KAP 2. Rasio PPAP Permodalan Capital : 1. Rasio CAR Rentabilitas Earning : 1. Rasio ROA 2. Rasio BOPO Likuiditas Liquidity : 1. Rasio CR 2. Rasio LDR HASIL PENILAIAN KESEHATAN Universitas Sumatera Utara untuk dapat memakai dana setiap saat diperlukan. Hubungan antara pihak bank dan pihak para pemakai jasa bank tentu harus terjaga untuk menjamin kelangsungan usaha bank tersebut. Pentingnya menjaga kepercayaan kepada para pemakai jasa, bank harus mampu menjaga tingkat kesehatannya untuk menjaga kelangsungan usahanya. Pentingnya kesehatan suatu bank didasarkan pada pertimbangan bidang usaha bank yang merupakan lembaga kepercayaan masyarakat, dimana kegunaan utamanya sebagai penyalur dana masyarakat. Kesehatan suatu bank dalam hal ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia yang menyangkut kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik dan pengelola, masyarakat pengguna jasa bank, maupun Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas bank. Penilaian tingkat kesehatan bank sangat penting dilakukan karena bank harus selalu memperhatikan asas kehati-hatian agar dapat terhindar dari masalah-masalah yang dapat mengancam kelangsungan hidup usaha bank. Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan maksud untuk menilai sejauh mana kelayakan usaha dan kelangsungan hidup PT Bank Rakyat Indonesia. Pentingnya penilaian tingkat kesehatan bank ini ditegaskan dalam UU No. 10 Tahun 1998 pasal 29 yang menyatakan bahwa bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Universitas Sumatera Utara Adapun analisis tingkat kesehatan bank itu sendiri dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 3011KEPDIR97 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 302UPPB97 tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, yaitu dengan cara menilai faktor permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas atau yang disebut CAMEL. Penilaian tingkat kesehatan itu sendiri didasarkan pada ketentuan perhitungan rasio atas berbagai faktor dan komponen yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rasio yang diperoleh dari hasil penilaian faktor dan komponen tersebut selanjutnya diberi kredit 0 sampai dengan 100. Nilai kredit yang diperoleh dari hasil kuantifikasi digunakan untuk menentukan predikat kesehatan dari umum yang meliputi sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat