25
BAB II PIHAK YANG BERHAK MENGASUH ANAK PADA SAAT TENGGANG
WAKTU PENENTUAN HAK HADHANAH ANAK A. Tinjauan Tentang Hadhanah Menurut Hukum Islam
1. Pengertian Hadhanah
Adapun dalam Hukum Islampemeliharaan anak dikenal dengan istilah hadhanah.
Secara etimologi, hadhanahberarti di samping atau berada di bawah ketiak,
35
sedangkan secara terminologisnya, hadhanah adalah merawat dan mendidik seseorang yang belum mumayyiz atau yang kehilangan kecerdesannya, karena
mereka tidak memenuhi keperluannya sendiri.
36
Menurut Ash-sha’ani, pemeliharaan anak disebut dengan Al Hadhanah yang merupakan masdar dari kata Alk Hadhanah yang berarti mengasuh atau memelihara
bayi hadhanah
ash syabiyya.
Dalam pengertian
istilah hadhanah
adalah pemeliharaan anak yang belum mampu berdiri sendiri, biaya pendidikannya dan
pemeliharaannya dari segala yang membahayakan jiwanya.
37
Sementara itu menurut Muhammad bin Isma’il al- Kahlani, hadhanah adalah memelihara orang yang belum mampu mengurus diri sendiri.
38
Sedangkan menurut
35
AbuYahya Zakaria Anshari, Fathul Wahab, Beirut: Dar al-Kutub, 1997, Juz II.hlm.212.
36
Martiman Prodjohamidjodjo, Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing, 2002, hlm.65. lihat juga Amiur Nuruddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia
Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fiqih, Undang-Undang No.1 1974 Sampai KHI,
Jakarta:Kencana,2004, hlm. 291.
37
Ash-sha’ani, Subulus Salam, Terjemahan Abubakar Muhammad Jilid 3, Surabaya: Al Ikhlas, 1995, hlm. 819.
38
Muhammad bin Isma’il al- Kahlani, Subulus Salam, Juz 3Bandung: Dahlan, 1996. hlm. 227.
25
Universitas Sumatera Utara
26
pendapat Syeikh Ibrahim Al-Najuri hadhanah adalah memelihara orang yang tidak mampu mengurus diri sendiri dari sesuatu yang menyakitinya, karena belum dapat
membedakan antara yang buruk dengan yang baik.
39
Selanjutnya Wahbah Az-Zuhaili memberi pengertian hadhanah, menurut bahasa, hadhanah berasal dari kata “al hidlnu” yang berarti“ samping atau
merengkuh ke samping. Adapun secara syara’ hadhanah artinya pemeliharaan anak bagi anak bagi orang yang berhak untuk memeliharanya. Atau, bisa juga diartikan
memelihara atau menjaga orang yang tidak mampu mengurus kebutuhannya sendiri karena tidak mumayyiz seperti anak-anak atau orang dewasa tetapi gila.
40
Menurut Amir Syarifuddin, hadhanah adalah pemeliharaan anak yang masih kecil setelah putusnya perkawinan.
41
Sedangkan Sayyid Sabiq mengemukan bahwa : “Hadhanah adalah melakukan pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, laki-
laki ataupun perempuan atau yang sudah besar tetapi belum tamyiztanpa perintanya, menyediakan sesuatu yang menjadi kebaikannya, menjaga dari
sesuatu yang menyakiti dan merusaknya, mendidik jasmani, rohani dan akalnya agar mampu berdiri sendiri dalam menghadapi hidup dan memikul tanggung
jawabnya”.
42
Menurut M.Hasballah Thaib, yang dimaksud hadhanah adalah merawat dan mendidik, menjaga dan mengatur orang yang belum mampu mengetahui dirinya
sendiri disebabkan gila dan disebabkan masih anak-anak yang belum mumayyiz.
43
39
Syeikh Ibrahim Al-Najuri, Al-Bajuri, Juz 2, hlm. 195, lihat juga H.A Fuad Said, Perceraian Menurut Hukum Islam,
Jakarta:Pustaka Alhusna,1994, hlm.215.
40
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jilid 10, Depok: Gema Insani, 2007, hlm.59.
41
Amir Syarifuddin, Op .Cit., hlm. 327.
42
Sayyid Sabiq, Loc.cit.
43
M.Hasballah Thaib dan H. Marahalim Harahap, Hukum Keluarga dalam Syariat Islam, Medan: Universitas Al-Azhar, 2010 hlm.189.
Universitas Sumatera Utara
27
Sementara menurut istilah ahli fiqih, hadhanah berarti memelihara anak dari segala macam bahaya yang mungkin menimpanya, menjaga kesehatan jasmani dan
rohaninya, menjaga makanan dan keberaniannya, mengusahakan pendidikannya hingga ia sanggup berdiri sendiri dalam menghadapi kehidupannya sebagai seorang
muslim.
44
Selanjutnya dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hadhanah merupakan suatu kewenangan untuk merawat dan
mendidik orang yang belum mumayyiz atau orang yang dewasa tetapi kehilangan akal kecerdasan berpikirnya.Munculnya persoalan hadhanah tersebut adakalanya
disebabkan oleh perceraian atau karena meninggal dunia orang tua, sementara si anak belum dewasa dan tidak mampu lagi mengurus diri mereka, oleh karenanya
diperlukan adanya orang-orang yang bertanggung jawab untuk merawat dan mendidik anak tersebut.
2. Dasar Hukum Hadhanah