Hubungan antara Profil Lipid dan Gangguan Memori Pada Usia Paruh Baya

(1)

HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DAN GANGGUAN MEMORI

PADA USIA PARUH BAYA

TESIS

FATMA ADHAYANI 080142001

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK–SPESIALIS ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011 


(2)

HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DAN GANGGUAN MEMORI

PADA USIA PARUH BAYA

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinis Spesialis Saraf Pada

Program Studi Magister Kedokteran Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

FATMA ADHAYANI 080142001

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK–SPESIALIS ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

Judul Tesis : Hubungan antara Profil Lipid dan Gangguan Memori Pada Usia Paruh Baya

Nama Mahasiswa : FATMA ADHAYANI Nomor Induk Mahasiswa : 080142001

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Ilmu Penyakit Saraf

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof. DR. dr. Hasan Sjahrir, Sp.S (K) Ketua

Ketua Program Studi Ketua TKP PPDS I

Dr. Yuneldi Anwar, Sp.S (K) dr. Zainuddin Amir, SpP(K)


(4)

Telah diuji pada Tanggal: 24 Mei 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. DR. dr. Hasan Sjahrir, Sp.S (K) ……… Anggota : 1. Prof. dr. Darulkutni Nasution, Sp.S (K) ……… 2. Dr. Darlan Djali Chan, Sp.S ……… 3. Dr. Yuneldi Anwar, Sp.S (K) ……… 4. Dr. Rusli Dhanu, Sp.S (K) ……… 5. Dr. Kiking Ritarwan, MKT, Sp.S ……… 6. Dr. Aldy S. Rambe, Sp.S ……… 7. Dr. Puji Pinta O. Sinurat, Sp.S ……… 8. Dr. Khairul P. Surbakti, Sp.S ……… 9. Dr. Cut Aria Arina, Sp.S ……… 10. Dr. Kiki M. Iqbal, Sp.S ……… 11. Dr. Alfansuri Kadri, Sp.S ………

12. Dr. Dina Listyaningrum, Sp.S, MSi,Med ...


(5)

PERNYATAAN

HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DAN GANGGUAN MEMORI PADA USIA PARUH BAYA

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 24 Mei 2011

FATMA ADHAYANI

   


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik – Spesialis Ilmu Penyakit Saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Penyakit Saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. DR. dr. H. Hasan Sjahrir, Sp.S (K), selaku Ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H.Adam Malik Medan disaat penulis melakukan penelitian dan juga sebagai guru dan pembimbing penulis dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengoreksi, dan


(7)

memberikan masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

3. Dr. H. Rusli Dhanu, Sp.S (K), Ketua Program Studi PPDS-I Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara disaat penulis melakukan penelitian dan sebagai Ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan saat tesis ini selesai disusun yang banyak memberikan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Dr. Yuneldi Anwar, Sp.S (K), Ketua Program Studi PPDS-I Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara saat ini yang banyak memberikan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

5. Dr. Dina Listyaningrum, Sp.S, Msi. Med dan Prof. DR. dr. H. Hasan Sjahrir, Sp.S (K), selaku pembimbing penulis yang dengan sepenuh hati telah mendorong, membimbing, mengoreksi dan mengarahkan penulis mulai dari perencanaan, pembuatan dan penyelesaian tesis ini.

6. Guru-guru penulis: Prof. Dr. H. Darulkutni Nasution, Sp.S (K); Dr. Darlan Djali Chan, Sp.S; Dr. Kiking Ritarwan, MKT, Sp.S (K); Dr. Aldy S. Rambe, Sp.S(K); Dr. Irsan NHN Lubis, Sp.S; Dr. Puji Pinta O. Sinurat, Sp.S; Dr. Khairul P. Surbakti, Sp.S; Dr. Cut Aria Arina, Sp.S; Dr. S. Irwansyah, Sp.S; Dr. Kiki M.Iqbal, Sp.S; Dr. Alfansuri Kadri, Sp.S; Dr. Aida Fitri, Sp.S


(8)

dan guru lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan masukan selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik.

7. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan, fasilitas dan suasana kerja yang baik sehingga penulis dapat mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik. 8. Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes, selaku pembimbing statistik yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan berdiskusi dengan penulis dalam pembuatan tesis ini.

9. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS-I Departemen Neurologi FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan, yang banyak memberikan masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-diskusi kritis dalam berbagai pertemuan formal maupun informal, serta selalu memberikan dorongan-dorongan yang membangkitkan semangat kepada penulis menyelesaikan Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Penyakit Saraf.

10. Para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik ini, serta berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Penyakit Saraf.


(9)

11. Semua pasien usia paruh baya yang telah bersedia berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian ini.

12. Kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi H. Daliluddin Nasution dan ibunda Hj. Yusmanilda yang telah bersusah payah membesarkan, memberikan rasa aman, cinta dan doa restu kepada penulis sejak lahir hingga saat ini.

13. Kedua saudara kandung saya, Haris Abdullah, ST, Ahmad Abizar, Amd, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Penyakit Saraf.

14. Teristimewa kepada putraku tersayang Mhd. Asykar Hafiz yang telah menjadi motivasi dan dorongan dalam penyelesaian tesis ini dan mendampingi penulis dengan penuh cinta dan kasih sayang dalam suka dan duka selama penulis menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik dan menyelesaikan tesis ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua jasa dan budi baik mereka yang telah membantu penulis tanpa pamrih dalam mewujudkan cita-cita penulis.


(10)

Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Penulis

Dr. Fatma Adhayani

                             


(11)

   

ABSTRAK

Latar belakang dan Tujuan : Gangguan memori adalah keluhan yang sering ditemukan pada masyarakat umum, terutama pada usia tua. Pada usia paruh baya, gangguan memori dapat merupakan gejala awal dari penyakit neurodegeneratif, salah satunya demensia alzheimer. Beberapa penelitian sebelumnya telah mencari hubungan antara profil lipid dan gangguan memori dan hasilnya berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada usia paruh baya.

Metode : Merupakan studi potong lintang, terdiri dari 34 subjek berusia 40-60 tahun. Semua subjek dilakukan pemeriksaan Verbal Memory Task berupa

digit span backward test, remote memory test, and new learning words test. Selain itu, subjek juga dilakukan pemeriksaan kadar profil lipid.

Hasil : Seluruh subjek memiliki nilai remote memory test yang normal. Terdapat perbedaan bermakna nilai digit span backward berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,022), nilai new learning words test berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,0001) dan kadar HDL, berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,003). Dengan uji korelasi Spearman, terdapat hubungan yang terbalik antara kadar trigliserida dan nilai new learning words test (r=- 0,476, p=0,018), dan hubungan yang searah antara kadar HDL dengan nilai new learning words test (r=0,469, p=0,005), tetapi hubungan antara kadar kolesterol total dan LDL dengan nilai new learning words test tidak dijumpai (p>0,05).

Kesimpulan : Kadar trigliserida yang tinggi dan HDL yang rendah memiliki hubungan yang bermakna dengan gangguan memori jangka pendek pada usia paruh baya.

Kata Kunci : Gangguan Memori Profil Lipid Trigliserida HDL


(12)

ABSTRACT

Background and Purpose : Memory deficit is a major complaint that are presented in general population, particularly in elderly. In middle age, memory deficit may be the first symptom of the neurodegenerative diseases, such as Alzheimer disease. Some previous studies have been investigated the association between lipid profile and memory deficit and the results are different. The purpose of this study was to investigate the association between lipid profile and memory deficit in middle age.

Methods : This was a cross-sectional study, consisted of 34 participants who were 40-60 years old. All of participants were tested for verbal memory task, such as digit span backward test, remote memory test, and new learning words test. In addition, the participants also measured the lipid profile level.

Results : All of participants had normal remote memory test. There were significant differences on digit span backward scores based on education level (p=0,022), new learning words scores based on education level (p=0,0001), and HDL level based on education level. Using the Spearman test, there was inverse correlation between triglyceride level and new learning words scores (r=-0,476, p=0,018), and direct correlation between HDL level and new learning words scores (r= 0,469, p=0,005), but the correlation between total cholesterol and LDL level were not found (p>0,05).

Conclusion : Higher triglyceride and lower HDL level had significant association with short term memory deficit in middle age.

Key Words : Memory Deficit Lipid Profile Triglyceride HDL Verbal Memory Task Middle age

         


(13)

   

ABSTRAK

Latar belakang dan Tujuan : Gangguan memori adalah keluhan yang sering ditemukan pada masyarakat umum, terutama pada usia tua. Pada usia paruh baya, gangguan memori dapat merupakan gejala awal dari penyakit neurodegeneratif, salah satunya demensia alzheimer. Beberapa penelitian sebelumnya telah mencari hubungan antara profil lipid dan gangguan memori dan hasilnya berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada usia paruh baya.

Metode : Merupakan studi potong lintang, terdiri dari 34 subjek berusia 40-60 tahun. Semua subjek dilakukan pemeriksaan Verbal Memory Task berupa

digit span backward test, remote memory test, and new learning words test. Selain itu, subjek juga dilakukan pemeriksaan kadar profil lipid.

Hasil : Seluruh subjek memiliki nilai remote memory test yang normal. Terdapat perbedaan bermakna nilai digit span backward berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,022), nilai new learning words test berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,0001) dan kadar HDL, berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,003). Dengan uji korelasi Spearman, terdapat hubungan yang terbalik antara kadar trigliserida dan nilai new learning words test (r=- 0,476, p=0,018), dan hubungan yang searah antara kadar HDL dengan nilai new learning words test (r=0,469, p=0,005), tetapi hubungan antara kadar kolesterol total dan LDL dengan nilai new learning words test tidak dijumpai (p>0,05).

Kesimpulan : Kadar trigliserida yang tinggi dan HDL yang rendah memiliki hubungan yang bermakna dengan gangguan memori jangka pendek pada usia paruh baya.

Kata Kunci : Gangguan Memori Profil Lipid Trigliserida HDL


(14)

ABSTRACT

Background and Purpose : Memory deficit is a major complaint that are presented in general population, particularly in elderly. In middle age, memory deficit may be the first symptom of the neurodegenerative diseases, such as Alzheimer disease. Some previous studies have been investigated the association between lipid profile and memory deficit and the results are different. The purpose of this study was to investigate the association between lipid profile and memory deficit in middle age.

Methods : This was a cross-sectional study, consisted of 34 participants who were 40-60 years old. All of participants were tested for verbal memory task, such as digit span backward test, remote memory test, and new learning words test. In addition, the participants also measured the lipid profile level.

Results : All of participants had normal remote memory test. There were significant differences on digit span backward scores based on education level (p=0,022), new learning words scores based on education level (p=0,0001), and HDL level based on education level. Using the Spearman test, there was inverse correlation between triglyceride level and new learning words scores (r=-0,476, p=0,018), and direct correlation between HDL level and new learning words scores (r= 0,469, p=0,005), but the correlation between total cholesterol and LDL level were not found (p>0,05).

Conclusion : Higher triglyceride and lower HDL level had significant association with short term memory deficit in middle age.

Key Words : Memory Deficit Lipid Profile Triglyceride HDL Verbal Memory Task Middle age

         


(15)

BAB I PENDAHULUAN

I. 1. LATAR BELAKANG

Gangguan memori adalah keluhan yang sering dijumpai pada masyarakat umum, dan prevalensinya cenderung meningkat dengan bertambahnya usia (Lesne dkk, 2006). Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Sidiarto (2000), bahwa keluhan memori secara signifikan lebih banyak dijumpai pada orang yang berusia diatas 60 tahun daripada yang berusia lebih muda (Sidiarto, 2000). Penelitian Guerreiro dkk (2006) juga menunjukkan sekitar 97,6% dari 82 orang lansia sehat di Brazil mengalami gangguan memori (Guerreiro dkk, 2006).

Pada populasi paruh baya, keluhan gangguan memori dapat merupakan gejala awal dari penyakit neurodegeneratif, salah satunya demensia alzheimer. Penyakit ini umumnya ditemukan pada usia lanjut dan memiliki fase pre klinis yang panjang dan progresif (Singh-manoux dkk, 2008).

Adanya gambaran demensia dengan fase yang panjang ini menekankan akan pentingnya pengenalan terhadap faktor resiko di usia paruh baya. Beberapa faktor yang telah dikenal memiliki peranan terhadap perkembangan penyakit alzheimer adalah umur, jenis kelamin dan pendidikan, genetik serta beberapa faktor resiko vaskular seperti diabetes, obesitas, hipertensi, dan dislipidemia. Diantara faktor resiko


(16)

tersebut, hubungan antara kadar lipid darah dan fungsi kognitiflah yang masih sulit dipahami (Singh-manoux dkk, 2008).

Terdapat beberapa penelitian yang berusaha mencari hubungan antara kadar profil lipid dalam darah dengan gangguan memori dan hasilnya bervariasi. Sebagian dari penelitian tersebut mendapatkan kolesterol sebagai faktor resiko terhadap gangguan memori sedangkan yang lainnya tidak menunjukkan adanya hubungan atau adanya hubungan protektif terhadap fungsi memori.

Yaffe dkk (2002) menemukan hubungan antara profil lipid darah dengan fungsi memori. Kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi dihubungkan dengan fungsi memori yang lebih buruk (Yaffe dkk, 2002).

Hal yang serupa dilakukan oleh Singh-manoux dkk (2008) terhadap 3673 individu sehat berusia 35 – 55 tahun dan melakukan follow up selama 5 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang rendah dihubungkan dengan penurunan memori setelah dilakukan tes recall 20 kata, sedangkan antara kolesterol total dan trigliserida dengan gangguan memori tidak menunjukkan hubungan (Singh-manoux dkk, 2008).

Kontush dkk (2008) menemukan adanya hubungan antara kadar HDL rendah dengan perburukan memori. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa HDL berperan sebagai neuroprotektan, antioksidan dan antiinflamasi terhadap fungsi sinaptik yang berperan pada mekanisme terbentuknya memori (Kontush dkk, 2008).


(17)

Studi dari de Frias dkk (2007) menilai memori episodik dan memori semantik pada 524 orang dewasa berusia 55 – 80 tahun kemudian menghubungkannya dengan kolesterol total dan trigliserida darah, dan hasilnya terdapat hubungan antara kadar trigliserida yang tinggi dengan gangguan pada memori semantik dan kadar kolesterol tinggi dengan gangguan pada memori episodik (de Frias dkk, 2007).

Hubungan antara profil lipid di usia paruh baya dengan resiko gangguan memori dibuktikan oleh studi otopsi dari Honolulu Asia Aging Study (HAAS) yang menemukan adanya hubungan linier yang kuat antara peninggian kadar kolesterol HDL di usia paruh baya dengan peningkatan jumlah plak neuritik di neokorteks dan NeuroFibrillary Tangles (NFT) di daerah hipokampus dan neokorteks (Launer dkk, 2001).

Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Henderson dkk (2003) yang melakukan penelitian pada 326 orang wanita usia paruh baya dan hasilnya diperoleh hubungan protektif dari kadar kolesterol total dan LDL

(Low Density Lipoprotein) yang tinggi terhadap fungsi memori (Henderson dkk, 2003).

Studi dari West (2008) juga menunjukkan hubungan antara kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi dengan fungsi memori yang lebih baik (West dkk, 2008).

Hasil yang berbeda ditunjukkan pula oleh Reitz dkk (2005) yang tidak berhasil menemukan adanya hubungan antara profil lipid darah dengan gangguan memori. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa wanita


(18)

cenderung memiliki kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL yang tinggi dibandingkan pria (Reitz dkk, 2005).

I.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian- penelitian terdahulu seperti yang diuraikan di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah terdapat hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada usia paruh baya?

I.3. TUJUAN PENELITIAN

I.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada usia paruh baya.

I.3.2. Tujuan Khusus

I.3.2.1 Untuk melihat hubungan antara profil lipid dan gangguan memori pada populasi paruh baya yang berobat ke poli neurologi RS HAM Medan dan RS jejaringnya.

I.3.2.2 Untuk melihat gambaran karakteristik demografi, tingkat pendidikan, profil lipid, dan nilai verbal memory task dari subjek penelitian

I.3.2.3. Untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi, tingkat pendidikan dengan kadar profil lipid dan nilai verbal memory task


(19)

I.4. HIPOTESIS

Ada hubungan antara profil lipid dengan gangguan memori pada usia paruh baya.

I.5. MANFAAT PENELITIAN

Dengan mengetahui hubungan antara profil lipid dengan gangguan memori pada usia paruh baya dapat dilakukan tindakan pencegahan dini terhadap penyakit demensia yang terjadi di usia lanjut.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. MEMORI II.1.1 Defenisi

Memori merupakan istilah umum dari suatu proses mental yang menyebabkan seseorang dapat menyimpan informasi untuk recall

selanjutnya. Jangka waktu untuk panggilan/ recall dapat singkat beberapa detik, atau panjang dalam beberapa tahun (Strub dkk, 2000).

II.1.2 Stage (tahapan)

Proses memori terdiri dari 3 tahapan: 1. Registrasi

Pada tahap ini informasi diterima dan diregistrasi oleh suatu modalitas sensorik tertentu seperti sentuhan, pendengaran atau penglihatan. Setelah informasi sensorik diterima dan diregistrasi, informasi tersebut dipertahankan sementara dalam working memory (memori jangka pendek).

2. Penyimpanan

Pada tahap ini informasi disimpan dalam bentuk yang lebih permanen (memori jangka panjang). Proses penyimpanan ini dapat ditingkatkan dengan pengulangan, sehingga dikatakan bahwa penyimpanan adalah suatu proses aktif yang memerlukan usaha berupa


(21)

3. Pemanggilan kembali (recall)

Merupakan tahap akhir dari proses memori. Pada tahap ini informasi yang sudah disimpan dipanggil kembali sesuai permintaan atau kebutuhan (disebut memori deklaratif). (Strub dkk, 2000; Lumbantobing SM, 2006).

II.1.3 Klasifikasi

A. Berdasarkan jenis materi yang diingat, memori dibagi atas : 1. Memori prosedural

Disebut juga memori implisit. Merupakan bentuk memori yang tidak dapat dinyatakan atau dibawa ke fikiran melalui penglihatan. Bentuk memori ini lebih menekankan pada kemahiran dan recall keahlian kognitif dan motorik setelah suatu prosedur khusus (misal belajar berjalan, mengendarai sepeda, atau mobil). Daerah yang berperan adalah neostriatum, serebellum dan korteks sensorimotor.

2. Memori deklaratif

Disebut juga memori eksplisit. Berupa pengetahuan yang dapat dinyatakan dan dibawa ke dalam fikiran selama penglihatan sadar, seperti fakta- fakta, kata, nama dan wajah seseorang, yang dapat dipanggil kembali dari memori, ditempatkan dalam fikiran, dan dilaporkan. Jenis memori ini sangat erat kaitannya dengan fungsi hipokampus dan struktur lobus temporal mesial lainnya. Terbagi menjadi memori episodik dan memori semantik. Memori


(22)

episodik menunjuk kepada kejadian khusus atau pengalaman seseorang, misalnya menghadiri acara pernikahan teman dekat. Memori semantik menunjuk kepada proses belajar dan recall fakta-fakta dan pengetahuan umum (Kempler, 2005; Tranel dkk, 2009).

B. Berdasarkan modalitas materi yang diingat, terdiri dari : 1. Memori verbal

Berkenaan dengan proses belajar dan recall informasi yang didapat dari bahasa.

2. Memori non verbal

Berhubungan dengan proses belajar dan recall informasi visual, melodi, sensasi sentuh dan bau. (Kempler, 2005; Tranel dkk, 2009).

C. Berdasarkan jangka waktu materi diingat, dibagi menjadi : 1. Immediate memory

Istilah yang digunakan bila memori dipanggil kembali setelah jangka waktu beberapa detik. Disebut juga immediate recall.

Immediate memory sangat bergantung pada atensi dan konsentrasi. Contoh memori ini adalah mengingat nama baru yang baru saja didengar. Daerah yang berperan adalah daerah asosiasi neokorteks dan prefrontal.


(23)

2. Recent Memory

Berkaitan dengan recall memori setelah beberapa menit, jam atau hari. Memori ini ditingkatkan dengan proses belajar dan pengulangan. Beberapa peneliti telah menemukan adanya perubahan pada sinaps, yang disebut dengan long term synaptic potentiation yang dapat menjelaskan keadaan ini. Contoh dari memori ini adalah mempelajari materi baru dan memanggil materi itu setelah beberapa menit, jam, atau hari. Daerah yang berperan adalah lobus temporal medial (hipokampus, amigdala) dan diencephalon (nucleus dorsomedial thalamus dan corpus mamilare dari hipotalamus) (gambar 1).

Gambar 1. Daerah otak yang berperan dalam proses belajar dan memori


(24)

   

3. Remote Memory

Menunjuk kepada recall kejadian yang telah terjadi bertahun- tahun sebelumnya, misalnya mengingat nama- nama guru, dan teman- teman sekolah yang lama, tanggal lahir, dan fakta sejarah. Pada pasien yang mengalami gangguan pada recent memory, remote memory menunjuk kepada recall kejadian- kejadian sebelum onset terjadinya gangguan recent memory. Struktur otak yang terlibat dalam remote memory adalah korteks asosiasi kanan dan kiri. (Strub dkk, 2000 ; Kempler, 2005).

Perbedaan dari ketiga jenis memori tersebut dideskripsikan dalam tabel dibawah ini.


(25)

   

Tabel 1. Perbedaan beberapa komponen memori

A Schematic to differentiate Several Possible Components of Memory

Memory

Stage Phase

Time

Course Name Required Anatomy Test Disease

Sensory Perception of

information

Immediate Perception recognition Basic sensory (neo) cortex

Primary Short term memory Processing Registration Few seconds

Short term, working, or immediate memory; phonological loop; visuospatial skerchpad; central executive

Sensory, motor, and association cortex (eg. Language areas for digits); prefrontal cortex; central executive areas

Digit span tests Aphasia

Secondary Long term Storage/learning consolidation Retrieval Minutes, hours, days Years Recent memory

Remote memory; old memory

Limbic system; hippocampi and amygdala;mamillary bodies;dorsal medial nuclei of thalamus;cortex for storage and retrieval mechanism

Left and right association cortex Orientation questions;new learning word lists Autobiograhical questions Korsakoff syndrome; Alzheimer’s disease Alzheimer’s disease


(26)

II.1.4 Long Term Potentiation

Long Term Potentiation (LTP) adalah peningkatan transmisi sinaps yang mengikuti stimulasi berfrekuensi tinggi dari serabut saraf aferen, atau dengan kata lain, suatu peningkatan pada eksitabilitas sel- sel post sinaps yang berlangsung selama beberapa jam, hari atau minggu setelah sel pre sinaps yang berkaitan distimulasi dengan getaran frekuensi tinggi (Curran dkk,2002)

Long Term Potentiation (LTP) pertama kali ditemukan di hipokampus dan telah lama diketahui berperan dalam proses belajar dan memori. Proses ini dibangkitkan melalui pengaktifan sinaps dari reseptor post sinaps N-Methyl D-Aspartate (NMDA), suatu reseptor glutamat jenis ionotropik, dan depolarisasi post sinaps, yang disebabkan oleh stimulasi berulang pada sinaps.

Pada keadaan basal dimana transmisi sinaps berfrekuensi rendah, sinaps melepaskan glutamat yang berikatan pada 2 reseptor glutamat ionotropik yang berbeda, yakni NMDA dan AMPA (α -amino-3-hydroxy-5-methyl-4-isoxazole propionic acid), yang terletak pada celah dendrit. Reseptor AMPA memiliki saluran yang permeable terhadap kation monovalen (Na+ dan K+), dan pengaktifan reseptor AMPA menyebabkan ion-ion tersebut masuk dan membangkitkan respons eksitasi sinaps ketika sel berada pada potensial membran istirahat. Sedangkan reseptor NMDA bergantung pada


(27)

voltase yang kuat karena hambatan pada salurannya oleh magnesium pada potensial membran negatif. Akibatnya, reseptor NMDA hanya berperan sedikit pada respon post sinaps selama aktivitas sinaps basal. Pada keadan sel depolarisasi, magnesium terpisah dari tempat ikatannya didalam saluran reseptor NMDA, dan menyebabkan kalsium dan natrium memasuki celah dendrit. Peningkatan kalsium intraseluler dibutuhkan untuk membangkitkan LTP (gambar 2) (Malenka, 2002 ; Citri dkk, 2008).

Gambar 2. Transmisi sinaps pada keadaan istirahat dan depolarisasi

Dikutip dari : Malenka, R.C. 2002. Synaptic plasticity. In Davis, K.L., Charney, D., Coyle, J.T. and Nemeroff, C. (eds.). Neuropsychopharmacology: The Fifth Generation of Progress.Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.


(28)

Ion Kalsium (Ca2+) yang berperan sebagai second messenger

melekatkan diri pada protein calmodulin dan enzim Protein Kinase C (PKC) membentuk Calcium calmodulin- dependent protein kinase II (CaMKII) yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan sinaps yang berlangsung lama, sehingga memori dapat disimpan dalam jangka panjang (gambar 3) (Malenka, 2002).

Gambar 3. Bentuk transduksi sinyal pada LTP

Dikutip dari : Malenka, R.C. 2002. Synaptic plasticity. In Davis, K.L., Charney, D., Coyle, J.T. and Nemeroff, C. (eds.). Neuropsychopharmacology: The Fifth Generation of Progress.Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.


(29)

II.2. GANGGUAN MEMORI II.2.1 Defenisi

Gangguan memori adalah suatu keadaan dimana pasien tidak mampu untuk mempelajari informasi baru atau untuk memanggil kembali informasi yang sudah didapat sebelumnya (Kempler, 2005).

Gangguan memori merupakan keluhan kognitif yang paling sering terjadi pada pasien dengan sindrom behavioral organik. Hampir seluruh pasien demensia menunjukkan gangguan memori pada awal gejala timbulnya penyakit (Strub dkk, 2000).

II.2.2 Etiologi

Beberapa kondisi neurologis yang dapat menyebabkan gangguan memori adalah:

A. Penyakit degeneratif 1. Demensia kortikal

 Penyakit alzheimer  Pick’s disease

 Demensia lobus frontal  Demensia frontotemporal 2. Demensia sub kortikal

 Penyakit Parkinson  Penyakit Huntington


(30)

Progressive Supranuclear Palsy

3. Kondisi degeneratif lainnya

 Demensia yang berhubungan dengan Immunodeficiency virus disease dan Immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS)

Multiple sclerosis

B. Trauma Kepala

C. Penyakit serebrovaskular  Stroke

 Ruptur aneurisma  Demensia vaskular D. Keracunan

 Alkohol (alcoholic korsakoff’s syndrome atau wernicke korsakoff”s syndrome)

 Neurotoksin lain misal logam-logam (seperti timah, air raksa), bahan pelarut bahan bakar, dan pestisida

E. Anoksia/ iskemik

F. Herpes simplex encephalitis

G. Tindakan operasi, misalnya temporal lobectomy pada pasien epilepsi (Tranel dkk, 2009).


(31)

Gangguan memori juga bisa berasal dari kelainan non neurologis, misalnya pada pasien depresi, dan penyakit psikiatrik lainnya (Strub dkk, 2000).

II.3 PROFIL LIPID II.3.1. Definisi

Profil lipid adalah gambaran lipid- lipid didalam darah. Profil lipid biasanya memeriksa kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL di dalam darah (Biology online dictionary, 2011).

II.3.2. Jenis Lipid dan Lipoprotein

Di dalam plasma, terdapat beberapa jenis lipid yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Lipid- lipid tersebut tidak larut dalam plasma. Agar lipid dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid harus dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air. Lipoprotein terdiri dari kolesterol ester dan trigliserida yang mengisi inti dan dikelilingi oleh fosfolipid, kolesterol non ester dan apolipoprotein. Lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya ke tempat penggunaannya.

Lipoprotein dapat dibagi ke dalam lima kategori utama, tergantung pada komposisinya. Pengelompokan dimulai dari ukuran yang paling besar dengan densitas yang kecil hingga ke ukuran yang terkecil dengan densitas


(32)

yang besar yaitu kilomikron, Very Low Density Lipoprotein (VLDL), Intermediate-Density Lipoprotein (IDL) , Low-Density Lipoprotein (LDL), dan High Density Lipoprotein (HDL). Partikel yang lebih besar dan lebih ringan terutama memiliki inti kaya trigliserida, sedangkan partikel yang lebih kecil dan lebih padat memiliki inti kolesterol ester (Mayes P.A dkk, 2003).

Adapun perbedaan dari beberapa lipoprotein tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Komposisi lipoprotein dalam plasma manusia

Dikutip dari : Mayes, P.A., Botham, K.M. 2003. Lipid Transport & Storage. In : Murray,R.K, Granner,D.K, Mayes,P.A, Rodwell V.W. Editors. Harper’s Illustrated Biochemistry. Lange Medical Book.


(33)

II.3.3. Transpor Lipid

Lipid darah diangkut dengan 2 cara : (1) jalur eksogen dan (2) jalur endogen. Jalur eksogen yang berperan adalah kilomikron dan jalur endogen yang berperan adalah VLDL, IDL dan HDL (Mayes P.A dkk, 2003; Han P.K dkk, 2003).

II.3.3.1. Jalur Eksogen

Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dicerna dan diserap dalam usus halus bagian proksimal kemudian diformulasi dan dikemas menjadi kilomikron oleh sel-sel di usus endothelium. Kilomikron ini kemudian memasuki sistem limfatik dan berjalan ke seluruh tubuh sampai mereka dipecah oleh enzim lipoprotein lipase di dalam kapiler menjadi sisa-sisa kilomikron (chylomicron remnants) yang berukuran lebih kecil, mengandung sedikit asam lemak, tetapi memiliki apolipoprotein B-48 dan E. Sisa- sisa ini kemudian dibersihkan dari sirkulasi oleh protein reseptor LDL yang ditemukan di liver.

II.3.3.2. Jalur Endogen

Trigliserida dan kolesterol yang disintesis di hati, disekresikan ke dalam aliran darah sebagai VLDL. Partikel-partikel VLDL ini mengandung terigliserida lima kali lebih banyak dari kolesterol, dan juga mengandung apolipoprotein B-100, E, dan C-II. Protein B dan E berhubungan dengan


(34)

reseptor permukaan sel LDL atau B-E, sedangkan apolipoprotein C-II berfungsi sebagai kofaktor untuk enzim lipoprotein lipase. Setelah disekresi ke dalam aliran darah, molekul trigliserida dihidrolisis dari partikel VLDL oleh lipoprotein lipase, yang terletak di dinding kapiler. Pada pelepasannya, asam lemak bebas digunakan untuk produksi energi terutama oleh jantung dan otot rangka, atau disimpan dalam sel adiposa. Meskipun begitu, proses lipolisis ini mengurangi kandungan trigliserida dan ukuran partikel VLDL, mempersiapkannya untuk salah satu dari dua kondisi metabolik, yaitu bersihan melalui reseptor remnan hati, atau pelepasan lebih lanjut dari trigliserida menghasilkan pembentukan partikel IDL.

Partikel IDL tinggi kandungan trigliserida, dan berisi hampir semua kolesterol yang awalnya terkandung dalam partikel VLDL. Lipolisis terus berlanjut melalui lipoprotein lipase dan lipase hati, menghasilkan partikel LDL yang berukuran lebih kecil dan kaya kolesterol. Pada keadaan ini, apolipoprotein E dan C telah dibuang, yang tinggal hanya apolipoprotein B-100 pada partikel LDL. Partikel IDL adalah produk antara VLDL dan LDL dan karena itu memiliki masa hidup yang pendek. Kandungan kolesterol dan trigliseridanya tidak berdampak signifikan pada pengukuran kolesterol. Setengah dari partikel-partikel IDL dibersihkan dari sirkulasi oleh reseptor LDL sedangkan separuh lainnya dikonversikan untuk partikel LDL.


(35)

Low Density Lipoprotein (LDL) adalah lipoprotein aterogenik primer, dan semakin kecil ukuran partikel LDL, semakin ia mampu menembus ke dalam jaringan subendothelial, di mana ia berperan terhadap perkembangan aterosklerosis. Kolesterol LDL berlebih yang beredar akan menyebabkan pengendapan kolesterol di luar sel, menyebabkan pembentukan plak aterogenik dalam endotel vaskular, berpotensi menyebabkan penyakit arteri koroner.

Lipoprotein mayor ketiga yang terlibat dalam jalur endogen adalah HDL. High Density Lipoprotein (HDL) memiliki ukuran yan lebih kecil dan kandungan kolesterol yang lebih sedikit dibandingkan LDL. HDL berasal dari hati dan usus sewaktu terjadi hidrolisis kilomikron dibawah pengaruh enzim

Lecithin Cholesterol Acyl Transferase (LCAT). Kemudian kolesterol ester yang berada pada pertikel HDL mengalami perpindahan ke VLDL dan IDL, begitu juga trigliserida yang terdapat pada partikel VLDL dan IDL dipindahkan ke partikel HDL melalui enzim Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP).

Sehingga dengan demikian terjadi kebalikan arah transport kolesterol dari perifer menuju ke hati untuk dikatabolisasi (reverse cholesterol transport)


(36)

Gambar 4. Jalur transpor lipid

Dikutip dari : Mayes, P.A, Botham, K.M. 2003. Lipid transport and storage. In : Murray,R.K, Granner,D.K, Mayes,P.A, Rodwell V.W. Editors. Harper’s Illustrated Biochemistry. Lange Medical Book. 26th ed. New York.


(37)

II.4. PROFIL LIPID DAN GANGGUAN MEMORI

Masih sedikit penelitian yang berusaha menemukan kaitan antara profil lipid dan fungsi memori, sehingga hubungan antara keduanya belum bisa dijelaskan secara pasti. Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan terhadap tikus, menemukan adanya hubungan antara trigliserida dengan perburukan memori. Penelitian tersebut menyatakan bahwa trigliserida dapat mempengaruhi fungsi memori melalui 2 cara. Pertama, adanya peningkatan kadar trigliserida dalam darah dapat menyebabkan peningkatan dari protein- protein karbonil (suatu indeks oksidasi protein) dan kadar 4-hydroxynonenal (HNE) (suatu indeks oksidasi membran lipid), dimana keduanya merupakan zat prooksidan yang dapat mencetuskan terjadinya oksidative stress di SSP. Peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS) dapat merubah influks kalsium pada reseptor NMDA, sehingga merubah LTP pada sinaps di hipokampus dan akhirnya berdampak pada perburukan proses belajar dan memori (Farr dkk,2008). Mekanisme kedua, kadar trigliserida yang tinggi didalam darah menyebabkan terjadinya resistensi leptin yang ditandai dengan memburuknya transpor leptin menuju BBB, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar leptin di CSF, dimana leptin telah diketahui berperan dalam proses belajar dan memori (Banks dkk, 2004).

Beberapa penelitian lain telah menemukan adanya hubungan antara kadar HDL dengan terjadinya gangguan memori. Hubungan keduanya dapat


(38)

dijelaskan sebagai berikut, lipoprotein yang ditemukan di CSF mirip dengan HDL plasma, berbentuk sferis, memiliki diameter 10-12 nm dengan densitas berkisar 1,063-1,25 g/mL (Kontush dkk, 2008). Fagan dkk (1999) mendapatkan hubungan yang positif antara HDL plasma dan HDL di SSP (Fagan dkk, 1999). Lipoprotein ini berfungsi membawa kolesterol, dan seperti yang telah kita ketahui bahwa otak manusia mengandung 25% kolesterol dari keseluruhan kolesterol tubuh, dan paling banyak dijumpai pada membran myelin, membran neuron dan sel glia. Persediaan kolesterol otak didapat baik secara endogen atau eksogen. Sumber endogen yang diperoleh dari de novo synthesis di otak, sedangkan sumber eksogen diperoleh dari plasma darah (Yanasigawa, 2002). Selain lipoprotein, di CSF dapat juga ditemukan apolipoprotein (apo). Apolipoprotein E dan A-1 adalah apolipoprotein yang paling banyak ditemukan dalam CSF manusia, dibandingkan apolipoprotein yang lain (apo A-II, A-IV, J, D, C-II, C-III, C-IV dan H). High Density Lipoprotein (HDL) yang kaya apoE disintesis secara lokal di SSP dan disekresikan oleh astrosit. Sedangkan, lipoprotein CSF yang kaya apo A-1 paling banyak berasal dari HDL plasma yang memasuki SSP melalui BBB, karena apo A-1 tidak disintesis di SSP melainkan didalam plasma manusia (Kontush dkk, 2008).

Sumber endogen kolesterol diperoleh dari de novo synthesis yang terjadi di sel glia (astrosit dan oligodendrosit). Terdapat 2 jalur pembentukan


(39)

kolesterol, yaitu menggunakan 7- dehydrocholesterol atau 7- dehydrodesmosterol sebagai perantara. Oligodendrosit di SSP biasanya menggunakan jalur 7- dehydrodesmosterol. Adanya gangguan pada kode gen untuk delta 24- reductase menyebabkan penumpukan dari desmosterol. Proses ini juga memerlukan enzim HMG (Hydroxy Methyl Glutaryl) CoA Reductase, sama seperti sel lainnya di dalam tubuh.

Kolesterol eksogen dan endogen berada di astrosit / oligodendrosit, kemudian diangkut dalam lipoprotein dan apoliporotein E (ApoE) menuju sel-sel yang membutuhkan kolesterol dan sel-sel yang mengekspresikan reseptor apoE (reseptor LDL) dengan bantuan enzim Adenosine Tri Phosphate (ATP) binding cassette transporter-1 (ABCA-1). Di neuron, kolesterol digunakan untuk sinaptogenesis dan dapat masuk ke dalam vesikel sinaps. Kolesterol yang berlebih kemudian dieliminasi ke dalam plasma darah. Ada 2 cara pembuangan kolesterol dari otak. Pertama, kolesterol bersama dengan ApoE dan Apo A-1 diekskresikan langsung melalui CSF. Kedua, kolesterol dikonversi terlebih dahulu menjadi oxysterol (24S- dehydroxycholesterol)

sebelum dieliminasi ke dalam CSF. Selain sebagai produk ekskresi, 24S- dehydroxycholesterol juga berperan sebagai aktivator yang poten terhadap

LXR (Liver-X Receptor) yang terdapat di astrosit. Proses ini dapat merangsang dikeluarkannya kembali kolesterol dari astrosit. Adanya gangguan pada pembuangan oxysterol ini akan menyebabkan meningkatnya


(40)

proses inflamasi di neuron yang dapat menimbulkan gangguan pada fungsi sinaptik (Bjorkhem dkk, 2004).

Gambar 5. . Transportasi kolesterol di otak

Dikutip dari : Bjorkhem I, Meaney S. 2004. Brain Cholesterol: long secret life behind a barrier. Arterioscler Thromb Vasc ;24;806-815

Kolesterol di SSP diperlukan untuk transmisi neuron, pematangan sinaps, dan mempertahankan plastisitas sinaps. Jika terjadi gangguan pada metabolisme lipoprotein HDL, maka akan terjadi perubahan pada komposisi membran lipid yang mana akan meningkatkan metabolisme dari Amyloid Precursor Protein (APP) sehingga akan menghasilkan peningkatan produksi

amyloid β (Aβ) monomer. Bentuk monomer Aβ ini merupakan chelator agent


(41)

bebasnya. Keadaan ini akan memicu timbulnya stres oksidatif yang kemudian akan meyebabkan oligomerisasi dan agregasi dari Aβ. Keseluruhan proses ini akan mengganggu pembentukan dan pematangan sinaps, sehingga proses transmisi neuronal yang berperan dalam pembentukan memori dapat terganggu (Launer dkk, 2001; Kontush dkk, 2008).

Partikel HDL juga berperan dalam metabolisme Aβ, dengan cara berikatan dengan Aβ yang berlebih dan mengekskresikannya ke dalam plasma darah. Dengan demikian bila terjadi kekurangan lipoprotein HDL, dapat menyebabkan gangguan pembuangan Aβ, sehingga meningkatkan terbentuknya oligomerisasi dan agregasi Aβ, yang juga berperan dalam perburukan fungsi memori (Singh-manoux dkk, 2008; Kontush dkk, 2008).


(42)

   

Gambar 6. Peran HDL di SSP

Dikutip dari : Kontush A, Chapman M.J. 2008. HDL: close to our memories?. Arterioscler Thromb Vasc Biol.28:1418-1420


(43)

II.4. KERANGKA KONSEP

PROFIL LIPID

PERUBAHAN

MEMBRAN LIPID

OXIDATIVE

STRESS

INFLAMASI

NEURON

GANGGUAN

Frias dkk (2007):

TG tinggi → ggn memori semantik kol. total tinggi →

ggn memori episodik

Singh-manoux dkk (2008) : HDL rendah → deficit fungsi memori

Kontush dkk (2008) : HDL rendah memori memburuk

Lane dkk (2005): ggn transpor

kolesterol ke

neuron →

perubahan pd membran lipid

Singh-manoux dkk (2008): HDL dpt mengurangi oxidative stress

Kontush dkk (2008): Pembuangan

kolesterol dari sel neuron bersamaan dengan menurunnya inflamasi neuron

Bjorkhem dkk (2004): Kolesterol yg tinggi atau rendah di membran lipid →

produksi Aβ → memori memburuk

Yaffe dkk (2002) : kol. total dan LDL yang tinggi ggn memori

Farr dkk (2008): TG tinggi → meningkatkan kadar karbonil proteindan HNE

Lesne dkk (2006) : Bentuk agregasi Aβ merupakan prooksidan ggn memori

RESISTENSI

LEPTIN

Banks dkk (2004) : TG tinggi

ressitensi leptin

Farr dkk (2008) : Resistensi leptin gangguan memori Singh-manoux dkk (2008): Proses inflamasi pada

neuron → ggn


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. TEMPAT DAN WAKTU

Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK-USU/RSUP H.A.Malik Medan dan RS Jejaringnya dari tanggal 01 Juli 2010 s.d 31 Januari 2011.

III.2. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode consecutive sampling.

III.2.1. Populasi sasaran

Semua pasien yang berusia paruh baya (40 - 60 tahun)

III.2.2. Populasi terjangkau

Semua pasien paruh baya, dilakukan pemeriksaan kadar lipid serum yang berobat jalan di Poli Neurologi FK-USU/RSUP H Adam Malik Medan dan Rumah Sakit jejaring.


(45)

III.2.3. Besar sampel

Dipakai rumus sampel tunggal dengan uji hipotesis : 2

n = (Zα+Zβ)S (Xa-Xo)

Zα = Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan , untuk α = 0,05 → Zα = 1,96

Zβ = Nilai baku normal dari table Z yang besarnya tergantung pada nilai β yang d ditentukan , untuk β= 0,10 → Zβ = 1,282

S= Simpang baku populasi gangguan memori → S= 5,38 Xa- Xo = perbedaan klinis yang diinginkan → Xa- Xo= 3 2

n = (1,96+1,282)5,38 3

n = 33,80 ≈ 34


(46)

III.2.4. Kriteria Inklusi

1. Semua pasien paruh baya yang berobat jalan ke poli Neurologi RSUP.H.Adam Malik medan dan RS jejaringnya.

2. Pasien dengan pendidikan minimal tamatan SD

3. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini

III.2.5. Kriteria Eksklusi

1. Subjek dengan lesi otak (stroke, tumor, infeksi, trauma, demensia, parkinson)

2. Subjek penderita epilepsi

3. Subjek dengan riwayat penyakit jantung koroner

4. Subjek dengan gangguan kesadaran, gangguan pendengaran dan gangguan penglihatan (tuli, buta)

5. Subjek dengan gangguan atensi 6. Subjek penderita retardasi mental 7. Subjek penderita hipertensi

8. Subjek penderita diabetes melitus 9. Subjek dengan riwayat merokok

10. Subjek sebagai peminum alkohol kronis

11. Subjek dengan riwayat minum obat psikotropik 12. Subjek penderita depresi


(47)

III.3. BATASAN OPERASIONAL

III.3.1. Memori adalah suatu proses mental yang menyebabkan seseorang dapat menyimpan informasi untuk recall selanjutnya (The American Heritage science dictionary, 2009).

III.3.2. Gangguan memori adalah suatu masalah pada proses memori, yaitu enkoding, penyimpanan dan recall memori (Gluck, 2008).

III.3.3. Profil lipid adalah gambaran lipid di dalam darah. Profil lipid memeriksa kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL di dalam darah (Biology online dictionary, 2011).

III.3.4. Kolesterol total adalah jumlah total kolesterol yang bersirkulasi di dalam darah (HDL, LDL, VLDL). (Moll, 2009). Dibagi menjadi kadar rendah (<200 mg/dl), sedang (200-239 mg/dl), tinggi (≥240 mg/dl) (PERKENI, 2004)

III.3.5. Trigliserida adalah suatu golongan senyawa organik yang merupakan ester-ester, terdiri dari gabungan dari 3 asam lemak dan giserol (The American Heritage science dictionary, 2005). Dibagi menjadi kadar rendah (<150 mg/dl), sedang (150-199 mg/dl), tinggi (≥200 mg/dl) (PERKENI,2004).

III.3.6. Low Density Lipoprotein (LDL) adalah suatu lipoprotein dengan kadar kolesterol yang paling tinggi, berperan dalam mengangkut kolesterol ke jaringan ekstrahepatik (Prijanti, 2008). Dibagi menjadi


(48)

kadar rendah (<130 mg/dl), sedang (130-159 mg/dl), tinggi (≥160 mg/dl) (PERKENI, 2004).

III.3.7. High Density Lipoprotein (HDL) adalah suatu lipoprotein yang mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati, dan memiliki kandungan protein yang paling tinggi (Prijanti, 2008). Dibagi menjadi kadar tinggi (≥40 mg/dl), rendah (<40 mg/dl) ( PERKENI, 2004).

III.3.8. Gradasi usia adalah tingkatan usia dalam kehidupan, dibagi menjadi periode prenatal (sebelum lahir): sejak terjadinya konsepsi sampai lahir (±280 hari), masa baru lahir/new born: sejak lahir hingga 10 atu 15 hari, masa bayi (Babyhood) : 2 minggu- 2 tahun, masa kanak awal (early childhood) : usia 2 tahun-6 tahun, masa kanak-kanak akhir (later childhood) : 6 tahun-12 tahun, masa puber (puberty) : 12 tahun-16 tahun, masa dewasa awal (early adulthood): 18 tahun-40 tahun, dewasa pertengahan/ paruh baya: umur 40-60 tahun, usia dewasa akhir/usia lanjut : 60 tahun hingga meninggal (Hurlock dkk,2004)

III.3.9. Usia paruh baya adalah periode kehidupan yang melewati usia dewasa muda dan sebelum memasuki usia tua (The American Heritage science dictionary, 2009). Pada penelitian dipakai patokan usia 40-60 tahun.


(49)

III.3.10. Lesi otak adalah kerusakan otak yang disebabkan oleh trauma atau penyakit (trauma kapitis, stroke, infeksi, tumor, demensia, parkinson) (Web MD,2011)

III.3.11. Penderita epilepsi adalah penderita dengan bangkitan (seizure) berulang sebagai akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara intermiten, yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron- neuron secara paroksismal, dan disebabkan oleh berbagai etiologi (Perdossi, 2008).

III.3.12. Riwayat Penyakit jantung koroner adalah riwayat adanya penyempitan pembuluh darah kecil yang mengirimkan darah dan oksigen ke jantung (Medline Plus, 2010)

III.3.13. Gangguan kesadaran adalah kehilangan kemampuan untuk merasakan dan membalas stimulus yang berasal dari lingkungan luar (Thefree dictionary, 2011)

III.3.14. Gangguan atensi adalah ketidakmampuan untuk beraksi atau memperhatikan satu stimulus tertentu (spesifik) serta tidak mampu mengabaikan stimulus lain baik internal maupun eksternal yang tidak diperlukan atau tidak dibutuhkan (Kolegium Neurologi Indonesia, 2008).

III.3.15. Retardasi mental adalah seseorang yang memiliki keterbatasan dalam fungsi mental, dan juga keterbatasan keterampilan


(50)

berkomunikasi, mengurus diri sendiri dan bersosialisasi (Medicine Net, 2011).

III.3.16. Penderita Hipertensi adalah penderita dengan tekanan darah sistol ≥140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg (National High Blood Pressure Education Program, 2003).

III.3.17. Penderita Diabetes melitus (DM) adalah penderita dengan gejala khas DM antara lain poliuria, polidipsi, polipagi, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan pemeriksaan glukosa darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dL (Sjahrir H, 2003).

III.3.18. Riwayat merokok adalah adanya riwayat menghirup asap dari tembakau yang dibakar yang dibungkus dalam kertas, pipa atau dalam cerutu (The free dictionary, 2011)

III.3.19. Pengguna alkohol kronis adalah seseorang yang memiliki kebiasaan dan ketergantungan meminum zat alkohol (The free dictionary, 2011).

III.3.20. Riwayat minum obat psikotropik adalah adanya riwayat meminum golongan obat yang dapat mempengaruhi fikiran, emosi dan perilaku (MedicineNet, 2011).

III.3.21. Penderita depresi adalah penderita dengan gangguan mood, hilangnya rasa ketertarikan atau perasaan senang, adanya perasaan


(51)

bersalah, atau rasa tidak berharga, gangguan tidur, tidak bersemangat dan sulit berkosentrasi (World Health Organization (WHO), 2011).

III.4. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pengumpulan data secara potong lintang dengan sumber data primer diperoleh dari semua penderita paruh baya yang berobat jalan di Poli Neurologi FK-USU/RSUP H Adam Malik Medan.

a. Studi observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran karakteristik subjek penelitian (demografi, tingkat pendidikan, profil lipid dan nilai tes memori).

b. Studi korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara profil lipid dengan nilai verbal memory task

III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Instrumen

III.5.1.1. Pemeriksaan Kadar Profil Lipid

Pemeriksaan kadar profil lipid diukur dengan menggunakan Roche/Hitachi Cobas C System – Cobas C 501, dengan metode enzymatic-calorimetric.


(52)

III.5.1.2. Pemeriksaan Kadar Profil Lipid

Pemeriksaan kadar profil lipid diukur dengan menggunakan Roche/Hitachi Cobas C System – Cobas C 501, dengan metode enzymatic-calorimetric.

Pemeriksaan ini menggunakan sederetan angka- angka, yang disebut dan diulang mulai dari urutan paling akhir. Subjek dikatakan normal bila mampu menyebut 4 angka atau lebih secara benar dan berurut. Pemeriksaan ini selain digunakan untuk menilai immediate memory, juga digunakan untuk menyingkirkan adanya gangguan atensi (Strub dkk, 2000).

a. Remote Memory test

Merupakan tes yang digunakan untuk menilai fungsi memori jangka panjang. Tes ini berisikan pertanyaan yang berkaitan dengan identitas diri, keluarga dan orang terdekat. Individu normal mampu menjawab pertanyaan secara lengkap (Strub dkk, 2000).

b. New learning word list test

Tes ini berisikan 4 kata yang tidak saling berhubungan. Setelah kata-kata tersebut dibaca subjek, setelah 5 menit kemudian, subjek disuruh untuk mengulangnya. Dikatakan normal, bila mampu mengulang 3 atau 4 kata dengan benar.


(53)

Tes ini digunakan untuk menilai recent memory atau memori jangka pendek (Strub dkk, 2000).

III.5.1.3. Mini Mental State Examination (MMSE)

Digunakan untuk menyingkirkan adanya gangguan kognitif. Tes ini terdiri dari 11 pertanyaan yang bertujuan untuk menilai fungsi kognitif pada orang dewasa. Skor mulai dari 0 sampai dengan 30. Skor dibawah 24 menunjukkan gangguan fungsi kognitif. Tes ini merupakan indikator yang sangat kuat untuk demensia (Encyclopedia of mental disorders, 2011).

III.5.1.4. Hamilton Rating Scale for Depression (HDRS)

Digunakan untuk screening adanya depresi. Tes ini memiliki 24 pertanyaan yang memiliki nilainya masing- masing. Dikatakan tidak ada depresi bila nilai keseluruhan ≤ 7 (Blacker, 2009).

III.5.2 Pengambilan Sampel

Semua penderita paruh baya yang berobat jalan di Poli Neurologi FK-USU/RSUP H Adam Malik Medan dan RS jejaring yang diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak ada kriteria eksklusi, dilakukan pemeriksaan tes memori (verbal memory task). Keesokan harinya diambil darah venanya setelah terlebih dahulu berpuasa lebih kurang 10 jam. Darah yang didapat diperiksa di Laboratorium Bagian Patologi Klinik


(54)

RSUP.H. Adam Malik/RS jejaring untuk dilakukan pemeriksaan profil lipid darah.

III.5.3. Kerangka Operasional

Pasien paruh baya di Poliklinik Neurologi RS HAM

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

Verbal memory task

Menandatangani surat izin penelitian

Profil lipid darah

Analisa data

Anamnese, pemeriksaan fisik,dan neurologi


(55)

III.5.4. Variabel yang diamati

Variabel bebas: profil lipid

Variabel terikat: gangguan memori

III.5.5. Analisa Statistik

Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program komputer Windows SPSS (Statistical Product and Science Service). Analisis dan penyajian data dilakukan sebagai berikut :

1. Analisis deskriptik digunakan untuk melihat karakteristik demografi, tingkat pendidikan, kadar profil lipid dan nilai verbal memory task pada populasi paruh baya

2. Untuk mengetahui hubungan profil lipid dan nilai verbal memory task

digunakan Uji korelasi Spearman

3. Untuk mengetahui perbedaan kadar profil lipid berdasarkan jenis kelamin digunakan Uji T independent, sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan digunakan Uji Anova

4. Untuk mengetahui perbedaan nilai verbal memory task berdasarkan jenis kelamin digunakan Uji Mann Whitney, sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan digunakan Uji Kruskal Wallis


(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. HASIL PENELITIAN

IV.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Dari keseluruhan pasien paruh baya yang berobat jalan ke Poli Neurologi RSUP H.Adam Malik, Rumkit KESDAM dan RS Tembakau Deli Medan pada periode Juli 2010 hingga Januari 2011, terdapat 34 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diikutkan dalam penelitian. Dua puluh dua orang (64,7%) berobat ke RSHAM, 11 orang (32,4%) ke Rumkit KESDAM dan 1 orang (2,9%) ke RSTD.

Dari 34 orang subjek yang dianalisa, terdiri dari 6 pria (17,6%) dan 28 (82,4%) wanita. Rerata usia subjek adalah 49,18 ± 5,92 tahun dengan rentang usia 40 tahun hingga 60 tahun, dimana usia terbanyak adalah 47 tahun yaitu 7 orang (20,6%). Dari seluruh subjek, suku terbanyak adalah suku Batak yaitu 18 orang (52,9%), dan yang paling sedikit adalah suku Aceh, Jawa dan Mandailing sebanyak 2 orang (5,9%) masing-masing.

Dari 34 subjek penelitian, tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMU yaitu 14 orang (41,2%), dan jenis pekerjaan yang paling banyak adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ibu Rumah tangga, dengan jumlah 14


(57)

orang (41,2%), dan 13 orang (38,2%) masing-masing. Data lengkap mengenai karakteristik subjek penelitian ini disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik subjek penelitian

Karakteristik Sampel N (34) %

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia 40-60 tahun Suku Batak Karo Mandailing Melayu Aceh Jawa Pendidikan SD SMP SMU Akademi PT Pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta

Petani Pensiunan

Ibu rumah tangga

6 28 34 18 5 2 5 2 2 4 6 14 4 6 14 2 3 2 13 17,6 82,4 100,0 52,9 14,7 5,9 14,7 5,9 5,9 11,8 17,6 41,2 11,8 17,6 41,2 5,9 8,8 5,9 38,2

IV.1.2. Rerata Nilai Kadar Profil Lipid dan Verbal Memory Task

Nilai rerata kadar profil lipid serum dan standard deviation (SD) pada seluruh subjek adalah : kolesterol total 195,79 ± 29,34 mg/dL, trigliserida 125,06 ± 37,62 mg/dL, HDL 45,00 ± 8,75 mg/dL, LDL 122,24 ± 27,11 mg/dL.


(58)

Dari hasil pemeriksaan fungsi memori, semua pasien memiliki nilai remote memory test normal, nilai rerata digit span backward test 5,06 ± 0,78, dan nilai rerata new learning word test 2,53 ± 1,05 (tabel 4).

Tabel 4. Rerata nilai kadar profil lipid serum dan verbal memory task

Karakteristik ± SD Rentang

Profil Lipid (mg/dL) Kolesterol total Trigliserida HDL

LDL

Verbal Memory Task

Digit span backward test New learning word test

195,79 ± 29,34 125,06 ± 37,62 45,00 ± 8,75 122,24 ± 27,11

5,06 ± 0,78 2,53 ± 1,05

130 – 259 67 – 194

24 – 65 77 – 184

4 – 7 1 – 4

IV.1.3. Distribusi Rerata Nilai Kadar Profil Lipid Berdasarkan Variabel IV.1.3.1. Rerata Kadar Kolesterol Total Bardasarkan Variabel

Berdasarkan jenis kelamin, nilai rerata kadar kolesterol total dan SD pada lelaki adalah 189,83  38,43 mg/dL sedangkan pada wanita 197,07 ± 27,74 mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji T Independent

menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata kadar kolesterol total berdasarkan jenis kelamin (p=0,591). Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai rerata kadar kolesterol total yang tertinggi dijumpai pada subjek tamatan SD yaitu 209,25 ± 20,57 mg/dl dan terendah pada tamatan SMP yaitu 177,83 ± 48,08 mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji


(59)

ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata nilai kadar kolesterol total berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,492). (tabel 5).

Tabel 5. Distribusi rerata nilai kadar kolesterol total berdasarkan variabel

Karakteristik Rerata Kolesterol total (mg/dL) SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMU Akademi PT 189,83 197,07 209,25 177,83 196,29 195,50 203,83 38,43 27,74 20,57 48,08 25,42 16,46 25,80 0,591* 0,492**

* uji t-independent

** uji ANOVA

IV.1.3.2. Rerata Kadar Trigliserida Berdasarkan Variabel

Berdasarkan jenis kelamin, nilai rerata kadar trigliserida dan SD pada lelaki adalah 120,50 ± 23,29 mg/dL sedangkan pada wanita 126,04 ± 40,30 mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji T Independent menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata kadar trigliserida berdasarkan jenis kelamin (p=0,749). Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai rerata kadar trigliserida yang tertinggi dijumpai pada subjek tamatan SMU yaitu 139,14 ± 45,03 mg/dL dan terendah pada tamatan perguruan tinggi yaitu 95,83 ± 23,05 mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan


(60)

tidak terdapat perbedaan rerata nilai kadar trigliserida berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,100) (tabel 6).

Tabel 6. Distribusi rerata nilai kadar trigliserida berdasarkan variabel

Karakteristik Rerata Trigliserida (mg/dL) SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMU Akademi PT 120,50 126,04 129,75 134,00 139,14 101,50 95,83 23,29 40,30 12,53 35,11 45,03 11,12 23,05 0,749* 0,100**

* uji t-independent

** uji ANOVA

IV.1.3.3. Rerata Kadar HDL Berdasarkan Variabel

Berdasarkan jenis kelamin, nilai rerata kadar HDL dan SD pada lelaki adalah 43,50 ± 10,31 mg/dL sedangkan pada wanita 45,32 ± 8,56 mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji T Independent menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata kadar HDL berdasarkan jenis kelamin (p=0,651).


(61)

Tabel 7. Distribusi rerata nilai kadar HDL berdasarkan variabel

Karakteristik Rerata HDL

(mg/dL) SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMU Akademi PT 43,50 45,32 49,25 36,33 43,00 48,00 53,50 10,31 8,56 1,26 10,60 5,55 1,83 10,02 0,651* 0,003** * uji t-independent

** uji ANOVA

Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai rerata kadar HDL yang tertinggi dijumpai pada tamatan perguruan tinggi yaitu 53,50 ± 10,02 mg/dL dan terendah pada tamatan SMP yaitu 36,33 ± 10,60 mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan rerata nilai kadar HDL yang signifikan berdasarkan tingkat pendidikan yaitu antara SMP dan perguruan tinggi (p=0,003) (gambar 7).


(62)

Tingkat Pendidikan

PT Akademi

SMU SMP

SD

K

a

d

a

r

H

D

L

60

50

40

30

Gambar 7. Grafik Hubungan Kadar HDL dengan tingkat pendidikan

IV.1.3.4. Rerata Kadar LDL Berdasarkan Variabel

Berdasarkan jenis kelamin, nilai rerata kadar LDL dan SD pada lelaki adalah 115,17 ± 32,35 mg/dL sedangkan pada wanita 123,75 ± 26,28 mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji T Independent menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata kadar LDL berdasarkan jenis kelamin (p=0,490). Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai rerata kadar LDL yang tertinggi dijumpai pada tamatan tamatan perguruan tinggi yaitu 131,33 ± 33,01 mg/dL dan terendah pada tamatan SMP yaitu 113,00 ± 41,32mg/dL. Hasil analisa dengan menggunakan uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat


(63)

perbedaan rerata nilai kadar LDL berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,856). (tabel 8).

Tabel 8. Distribusi rerata nilai kadar LDL berdasarkan variabel

Karakteristik Rerata LDL

(mg/dL) SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMU Akademi PT 115,17 123,75 123,00 113,00 122,93 119,25 131,33 32,35 26,28 18,85 41,32 24,23 13,07 33,01 0,490* 0,856**

* uji t-independent

** uji ANOVA

IV.I.4. Distribusi Rerata Nilai Verbal Memory task Berdasarkan Variabel IV.I.4.1. Distribusi Rerata Nilai Digit Span Backward Berdasarkan Variabel

Berdasarkan jenis kelamin, nilai rerata digit span backwards test dan SD pada lelaki adalah 4,67  0,52 sedangkan pada wanita 5,14  0,80. Analisa statistik dengan menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata digit span backward berdasarkan jenis kelamin. (p=0,170). (tabel 9).


(64)

Tabel 9. Distribusi rerata nilai digit span backwardtest berdasarkan variabel

Karakteristik Rerata digit span backward test (mg/dL)

SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMU Akademi PT 4,67 5,14 4,00 5,00 5,07 5,25 5,67 0,52 0,80 0,00 0,63 0,73 0,50 0,82 0,170* 0,022**

* uji Mann Whitney

** uji Kruskal Wallis

Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai rerata digit span backward yang tertinggi dijumpai pada tamatan perguruan tinggi yaitu 5,67 ± 0,82 dan terendah pada tamatan SD yaitu 4,00 ± 0,00. Analisa statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan rerata digit span backward berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,022) (gambar 8). 


(65)

Tingkat Pendidikan PT Akademi SMU SMP SD N ila i d ig it s p a n b a c k w a rd t e s t 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5

Gambar 8. Grafik hubungan nilai digit span backward dengan tingkat pendidikan

IV.I.4.2. Distribusi Rerata Nilai New Learning Word Test Berdasarkan Variabel

Berdasarkan jenis kelamin, nilai rerata new learning word pada lelaki adalah 2,00  1,10 sedangkan pada wanita 2,64  1,03. Analisa statistik dengan menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata new learning word test berdasarkan jenis kelamin (p=0,187). (tabel 10).


(66)

Tabel 10. Distribusi rerata nilai new learning words test berdasarkan variabel

Karakteristik New Learning Words Test (mg/dL)

SD p Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMU Akademi PT 2,00 2,64 1,00 1,83 2,57 3,25 3,67 1,10 1,03 0,00 0,98 0,76 0,50 0,52 0,187* 0,0001**

* uji Mann Whitney

** uji Kruskal Wallis

Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai rerata new learning words yang tertinggi dijumpai pada tamatan perguruan tinggi yaitu 3,67 ± 0,516 dan terendah pada tamatan SD yaitu 1,00 ± 0,00. Analisa statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan rerata new learning words berdasarkan tingkat pendidikan (p=0,0001) (gambar 9). 


(67)

Tingkat Pendidikan PT Akademi SMU SMP SD N ila iI n e w l e a rn in g w o rd t e s t 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 .5  

Gambar 9. Grafik Hubungan nilai new learning word test dengan tingkat pendidikan

 

IV.I.5. Hubungan Kadar Profil Lipid dengan Verbal Memory Task

Untuk mengetahui hubungan antara kadar profil lipid serum dengan nilai digit span backward test dan new learning words test dilakukan uji korelasi Spearman.

IV.I.5.1. Hubungan Kolesterol Total dengan Verbal Memory Task

Terdapat korelasi negatif bermakna antara kadar kolesterol total dan


(68)

terbalik yang signifikan antara kadar kolesterol total dengan immediate memory (gambar 10), sedangkan antara kadar kolesterol total dan nilai new learning words test tidak dijumpai hubungan yang signifikan (r= -0.14, p=0,937).

Nilai digit span backward test

7.5 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 K a d a r k o le s te ro l to ta l 260 240 220 200 180 160 140 120

Gambar 10. Grafik Hubungan kadar kolesterol total dengan nilai digit span backward test

IV.I.5.2. Hubungan Trigliserida dengan Verbal Memory Task

Terdapat korelasi negatif bermakna antara kadar trigliserida dan digit span backward test (r= -0,476, p=0,004), berarti terdapat hubungan terbalik


(69)

yang signifikan antara kadar trigliserida dengan immediate memory (gambar 11).

Nilai digit span backward test

7.5 7.0 6.5 6.0 5.5 5.0 4.5 4.0 3.5 K a d a r tr ig lis e ri d a 200 180 160 140 120 100 80 60  

Gambar 11. Grafik hubungan kadar trigliserida dengan nilai digit span backward test

 

Terdapat juga korelasi negatif bermakna antara kadar trigliserida dengan nilai new learning word test (r=-0,404, p=0,018), berarti terdapat hubungan terbalik yang signifikan antara kadar trigliserida dengan recent memory (gambar 12).


(70)

Nilai new learning word test 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 .5 K a d a r tr ig lis e ri d a 200 180 160 140 120 100 80 60  

Gambar 12. Grafik Hubungan kadar trigliserida dengan nilai new learning word test

IV.I.5.3. Hubungan HDL dengan Verbal Memory Task

Tidak terdapat korelasi bermakna antara kadar HDL dan nilai digit span backward test (r=0,074, p=0,676), sedangkan antara HDL dengan nilai

new learning word test dijumpai korelasi positif bermakna (r=0,469, p=0,005) berarti terdapat hubungan yang searah antara kadar HDL dengan memori jangka pendek (gambar 13).


(71)

Nilai new learning word test

4.5 4.0

3.5 3.0

2.5 2.0

1.5 1.0

.5

Ka

d

a

r

H

D

L

70

60

50

40

30

20

 

Gambar 13. Grafik Hubungan kadar HDL dengan nilai new learning word test

IV.I.5.3. Hubungan LDL dengan Verbal Memory Task

Tidak terdapat korelasi bermakna antara kadar LDL dan nilai digit span backward test (r=-0,144, p=0,418), begitu juga antara kadar LDL dengan nilai new learning word test (r=-0,081, p=0,650).


(72)

IV.2. PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan tujuan untuk melihat gambaran profil lipid serum dan hubungannya dengan gangguan memori pada usia paruh baya.

Pada penelitian ini pasien berusia paruh baya dilakukan anamnese, pemeriksaan fisik dan neurologis. Bagi pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan pemeriksaan tes memori. Keesokan harinya dilakukan pemeriksaan profil lipid serum setelah berpuasa selama 10 jam sebelumnya.

IV.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Pada penelitian ini subjek penelitian adalah sebanyak 34 orang, dimana dijumpai lebih banyak wanita dibandingkan pria, yaitu 82,4% (n=28) wanita dan 17,6 % (n=6) pria, Studi dari Singh-manoux dkk,2008 terdapat 3673 subjek, dengan wanita 26,8 % dan pria sebanyak 73,2 %. Sedangkan studi dari West dkk, 2008 terdapat 185 subjek yang terdiri dari 102 pria dan 83 wanita.

Rerata usia subjek pada penelitian ini adalah 49,18 ± 5,92 tahun dengan rentang usia 40-60 tahun. Studi dari Henderson dkk, 2003 rerata usia subjek adalah 56,7 ± 2,5 tahun dengan rentang usia 52-63 tahun. Studi dari Singh-manoux dkk, 2008 rerata usia subjek adalah 55,4 ± 5,9 tahun dengan rentang usia 35-55 tahun.


(73)

Pada penelitian ini, suku yang terbanyak adalah suku batak sebanyak 18 orang (52,9%), sedangkan pada studi Reitz dkk, 2010 subjek penelitian terdiri dari 385 orang (34,1%) ras hispanik,379 orang (33,5%) ras kulit putih, 346 orang (30,6%) ras kulit hitam.

Dari seluruh subjek penelitian, tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMU yaitu 14 orang (41,2%). Studi dari Henderson dkk, 2003 sebanyak 67 % memiliki jenjang pendidikan dibawah 12 tahun, dan 33% dengan jenjang pendidikan diatas 12 tahun. Studi dari de Frias dkk,2007, rerata lama pendidikan subjek adalah 8,24 ± 3,15 tahun.

Pada penelitian ini terdapat 19 orang (55,9%) yang bekerja, yaitu 14 (41,2%) PNS, 2 (5,9%) Wiraswasta, dan 3 (8,8 %) Petani dan (44,1%) orang yang tidak bekerja, terdiri dari 2(5,9 %) Pensiunan dan 13(38,2%) Ibu RT. Studi dari Henderson dkk, 2003, subjek penelitian terdiri dari 197 orang (60 %) yang bekerja dan 129 orang (40 %) yang tidak bekerja.

IV.2.2. Rerata Nilai Kadar Profil Lipid dan Distribusinya Berdasarkan Variabel

Dari seluruh subjek, didapat nilai rerata kolesterol total adalah 195,79 ± 29,34 mg/dL, trigliserida 125,06 ± 37,62 mg/dL, HDL 45,00 ± 8,75 mg/dL dan LDL 122,24 ± 27,11 mg/dL. Studi dari Singh-manoux dkk, 2008 terdapat rerata kadar kolesterol total adalah 229,31 ± 40,21 mg/dL, trigliserida 116,03


(74)

±73,51 mg/dL, dan HDL adalah 56,84 ± 15,08 mg/dL. Studi dari Yaffe dkk, 2002 terdapat rerata kolesterol total 211 ± 40 mg/dL, trigliserida 171 ± 80 mg/dL, HDL 52 ± 14 mg/dL, LDL 125 ± 37 mg/dL.

Pada penelitian ini, rerata nilai kadar profil lipid pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria, tapi perbedaan ini tidak signifikan. Studi Reitz, dkk, 2005, mendapatkan kadar profil lipid pada wanita adalah kolesterol total 209,7 ± 39,7 mg/dl, trigliserida 186,5 ± 92,1 mg/dl, HDL 49,4 ± 16,5 mg/dl dan LDL 122,8 ± 36,0 mg/dl, dan nilai ini lebih tinggi dibandingkan profil lipid pada pria.

IV.2.3. Rerata Nilai Verbal Memory Task dan Distribusinya Berdasarkan Variabel

Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan rerata nilai digit span test

dan new learning words berdasarkan jenis kelamin, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai digit span test dengan tingkat pendidikan, dan nilai new learning words berdasarkan tingkat pendidikan. Studi dari Singh- manoux dkk, 2008 juga tidak menemukan perbedaan nilai tes recall berdasarkan jenis kelamin. Studi dari Henderson dkk, 2003 menemukan adanya hubungan yang positif antara nilai verbal memory task


(75)

IV.2.3. Hubungan antara Profil Lipid dengan Verbal Memory Task

Pada penelitian ini telah ditemukan adanya hubungan antara trigliserida dan HDL dengan tes memori jangka pendek (new learning words test). Kadar trigliserida yang tinggi dan HDL yang rendah berhubungan dengan gangguan memori jangka pendek. Penelitian sebelumnya dari de Frias dkk, 2007 menemukan adanya hubungan antara kadar trigliserida yang tinggi dengan gangguan memori semantik dan kadar kolesterol tinggi berhubungan dengan gangguan pada memori episodik. Begitu juga Singh- Manoux dkk, 2008 menemukan bahwa kadar HDL < 40 mg/dL secara signifikan berhubungan dengan perburukan memori jangka pendek. Hal ini dibuktikan oleh Launer dkk, 2001 dalam penelitiannya. Didapatkan peningkatan jumlah plak neuritik di neokorteks dan NeuroFibrillary Tangles (NFT) di daerah hipokampus dan neokorteks pada subjek yang telah meninggal yang pada usia mudanya memiliki kadar HDL yang rendah. Hasil yang berbeda dikemukakan oleh Henderson dkk, 2003 yang menemukan hubungan antara peningkatan kadar LDL dengan fungsi memori yang lebih baik. Hubungan memori dengan kadar LDL tersebut terlihat pada immediate recall test dan tidak pada delayed recall test. Begitu juga studi dari West dkk, 2008 yang mendapatkan fungsi memori yang lebih baik dijumpai pada subjek yang memiliki kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi.


(76)

Peningkatan kadar trigliserida dalam plasma darah dapat mempengaruhi fungsi memori, yaitu melalui peningkatan oksidasi protein dan lipid membran yang merupakan prooksidan yang dapat mempengaruhi saluran kalsium NMDA, mengganggu Long Term Potentiation (LTP) sehingga memperburuk memori. Selain itu trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan gangguan transpor leptin menuju BBB, dimana leptin sangat berperan dalam proses balajar dan memori (Farr dkk, 2008 ; Banks dkk, 2004).

Sedangkan hubungan antara HDL dengan fungsi memori lebih dikaitkan pada perannya sebagai neuroprotektor, yaitu pertama, dengan menekan produksi Aβ melalui pengurangan kolesterol seluler dengan mengaktifkan reverse cholesterol transport yang diperantarai oleh ABC transporter. Kedua, HDL dapat secara langsung mengikat Aβ yang berlebih dan selanjutnya menghambat oligomerisasinya. Selain itu, HDL juga berperan sebagai antioksidan (mengurangi oksidative stress dan secara tidak langsung mengurangi produksi Aβ) dan sebagai anti inflamasi dengan melemahkan reaksi inflamasi lokal di astrosit (Kontush dkk, 2008 ; Singh-manoux dkk, 2008).

Gangguan memori adalah gejala awal yang sering dijumpai pada penderita demensia alzheimer, oleh karena itu penting untuk dikenali sejak dini yaitu pada usia paruh baya.


(77)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. KESIMPULAN

Berdasarkan analisa data yang diperoleh pada peneltian ini disimpulkan bahwa :

1. Rerata kadar profil lipid serum dan SD adalah kolesterol total 195,79 ± 29,34 mg/dL, trigliserida 125,06 ± 37,62 mg/dL, HDL 45,00 ± 8,75 mg/dL, dan LDL 122,24 ± 27,11 mg/dL.

2. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata nilai kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

3. Terdapat perbedaan yang bermakna pada rerata kadar HDL berdasarkan pendidikan, sedangkan berdasarkan jenis kelamin tidak. 4. Seluruh subjek memiliki nilai remote memory test yang normal, rerata

nilai digit span backward test 5,06 ± 0,78, dan nilai rerata new learning word test 2,53 ± 1,05.

5. Terdapat perbedaan rerata nilai digit span backward berdasarkan pendidikan, dan rerata nilai new learning word test berdasarkan tingkat pendidikan.


(78)

6. Tidak terdapat hubungan antara kadar kolesterol total dan LDL dengan nilai new learning word test

7. Terdapat korelasi negatif bermakna antara kadar trigliserida dengan nilai

new learning word test, sehingga dikatakan bahwa peningkatan trigliserida berhubungan degan memburuknya fungsi memori jangka pendek.

8. Terdapat korelasi positif bermakna antara kadar HDL dengan nilai new learning word test, sehingga dikatakan bahwa peningkatan kadar HDL berhubungan dengan fungsi memori jangka pendek yang lebih baik.

V.2. SARAN

Untuk Peneliti

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai recognition (selain tes recall) dalam penilaian fungsi memori jangka pendek.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar agar memberikan hasil yang lebih representatif. 3. Perlu dilakukan studi prospektif untuk menilai hubungan trigliserida dan

HDL sebagai faktor resiko terjadinya gangguan memori Untuk Masyarakat

Hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, dan perbanyak mengkonsumsi banyak sayur-sayuran dan buah-buahan.


(79)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, J.F., Soegondo,S., Semiardji, G., Adriansyah, H. 2004. Petunjuk Praktis Penatalaksanaan Dislipidemia. Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Jakarta.

Banks, W.A., Coon, A.B., Robinson, S.M., Moinuddin, A., Shultz, J.M., Nakaoke, R., Morley, J.E. 2004. Triglycerides induce leptin resistance at the blood-brain barrier. Diabetes 53:1253–1260.

Biology Online Dictionary. 2011. Lipid Profile. Available from :

http://www.biology-online.org/dictionary/lipid_profile

Bjorkhem, I., Meaney, S. 2004. Brain Cholesterol: long secret life behind a barrier. Arterioscler Thromb Vasc Biol. 24;806-815

Blacker D. Psychiatric rating scales. Penyunting: Sadock BJ, Sadock VA. Dalam: Kaplan & Sadock’s Comprehensive textbook of psychiatry. Volume I. Edisi kesembilan. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2009: h.1047-49.

Citri, A., Malenka, R.C. 2008. Synaptic plasticity: multiple forms, functions, and mechanisms. Neuropsychopharmacology Reviews. 33, 18–41 Curran, H.V., Weingartner, H. Psychopharmacology of Human Memory.

2002. In Baddeley, A.D., Kopelman, M. D. Wilson, Barbara A. Wilson, B.A. (eds.). The Handbook of Memory Disorders. 2nd ed. John Wiley & Sons, Ltd, The Atruim, Southern Gate, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England

Encyclopedia of Mental disorders. 2011. Mini Mental State Examination. Available from : http://www.minddisorders.com/Kau-Nu/Mini-mental-state-examination.html 

Fagan, A.M., Holtzman, D.M., Munson, G. 1999. Unique lipoproteins secreted by primary astrocytes from wild type ApoE, and human ApoE transgenic mice. J Biol Chem. 274:30001–30007.

Farr, S.A., Yamada,K.A., Butterfield, D.A., Abdul, H.M.,Xu, L., Miller,N.E.,Banks, W.A., Morley, J.E. 2008. Obesity and


(1)

1 = kemungkinan berat badan berkurang sehubungan dengan sakit sekarang

2 = berat badan jelas berkurang (menurut pasien)

B. Bila diukur perubahan berat badan actual, dinilai setiap minggu oleh psikiater bangsal

0 = kehilangan berat badan kurang dari 0,5 kg seminggu 1 = kehilangan berat badan lebih dari 0,5 kg seminggu 2 = kehilangan berat badan lebih dari 1 kg seminggu 17. Tilikan

0 = mengetahui dirinya depresi dan sakit

1 = mengetahui dirinya sakit tetapi disebabkan oleh makanan yang buruk, iklim, kerja berlebihan, virus, perlu istirahat, dan lain-lain.

2 = menyangkal sepenuhnya bahwa dirinya sakit 18. Variasi diurnal

Pagi (AM) Sore (PM)

0 0 = tidak ada 1 1 = ringan 2 2 = berat

Dicatat apakah simtom lebih berat pada pagi atau sore hari dan dinilai keparahan variasi tersebut.

19. Depersonalisasi dan derealisasi (misalnya : merasa tidak nyata, ide nihilistik) 0 = tidak ada

1 = ringan 2 = sedang 3 = berat 4 = inkapasitas 20. Gejala paranoid

0 = tidak ada

1 = kecurigaan ringan 2 = kecurigaan sedang


(2)

4 = waham referensi dan waham kejar 21. Gejala obsesif dan kompulsif

0 = tidak ada 1 = ringan 2 = berat 22. Ketidakberdayaan

0 = tidak ada

1 = perasaan subyektif yang diperoleh hanya bila ditanya 2 = perasaan tidak berdaya dinyatakan langsung oleh pasien

3 = memerlukan dorongan, bimbingan dan penentraman hati untuk menyelesaikan tugas bangsal atau higiene diri.

4 = memerlukan bantuan fisik untuk berpakaian, makan, bedside tasks atau higiene diri.

23. Keputusasaan 0 = tidak ada

1 = sering-sering merasa ragu bahwa ‘keadaan akan membaik’ tetapi masih dapat ditentramkan

2 = merasa putus asa secara konsisten tetapi masih menerima penentraman

3 = mengekspresikan perasaan putus asa, hilang harapan, pesimis tentang masa depan, yang tidak dapat dihilangkan.

4 = keteguhan spontan dan tidak sesuai bahwa ‘saya tidak akan pernah sembuh’ atau padanannya.

24. Perasaan tidak berharga (terentang dari hilangnya harga diri, perasaan rendah diri, mencela diri yang ringan sampai waham tentang ketidakberhargaan)

0 = tidak ada

1 = menunjukkan perasaan tidak berharga (kehilangan harga diri) hanya bila ditanya.

2 = menunjukkan perasaan tidak berharga (kehilangan harga diri) secara spontan


(3)

3 = berbeda dengan nilai 2 di atas berdasarkan derajat. Pasien secara sukarela menyatakan bahwa dia ‘tidak baik’, ‘rendah’.

4 = waham tentang ketidakberhargaan, misalnya ‘Saya adalah tumpukan sampah’ atau padanannya.

Interpretasi (rentang nilai 0 - 50)

Nilai keseluruhan ≤ 7 : normal

Nilai keseluruhan 8 - 13 : depresi ringan Nilai keseluruhan 14 - 18 : depresi sedang Nilai keseluruhan 19 - 22 : depresi berat


(4)

   


(5)

LAMPIRAN 9

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Data Pribadi

Nama lengkap

: Dr. Fatma Adhayani

Tempat / tanggal lahir

: Medan, 9 Oktober 1981

Agama :

Islam

Pekerjaan

: Dokter PNS di RSUD Deli Serdang

Lubuk

Pakam

Nama Ayah

: H. Daliluddin Nasution

Nama Ibu

: Hj. Yusmanilda

Alamat

: Jl. Permai gg. Mesjid No. 9 Medan

Telepon

:

081263419629

Email

: fatmaadhayani@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

Tahun 1987 – 1993

: SD Muhammadiyah No. 9 Medan

Tahun 1993 – 1996

: MTs Negeri 2 Medan

Tahun 1996 – 1999

: SMU Neg. 5 Medan

Tahun 1999 – 2005

: Pendidikan Dokter umum di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2009 – sekarang

: Pendidikan Spesialis di bidang Ilmu Penyakit

Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara


(6)

   

Riwayat Pekerjaan

Tahun 2005 - 2006

: Dokter PTT Puskesmas Perbaungan Kab.

Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara