Pendekatan Domain Kognitif Teori-teori Pendekatan Perilaku Pemilih

Tionghoa terlihat kurang tertarik karena mereka menganggap bahwa etnis Tionghoa tidak akan pernah bisa menjadi seorang pemimpin di Indonesia. Selain itu membicarakan politik, dan juga mengikuti perkembangan politik ataupun semacamnya, dan apabila pemilu itu dimulai mereka hanya sebatas ikut serta memberikan suaranya di pemilihan kepala daerah tersebut, bahkan sebagian golput. Pemilihan Walikota Metro pada Juni 2010 dalam daftar calon walikota dan wakil walikota tidak ada yang berdarah etnis Tionghoa, maka dari itu peneliti menyebutkan partisipasi etnis Tionghoa sebelum pemilihan Walikota 2010 hanya sebatas pengamat saja. Pada masa orde lama etnis Tionghoa partisipasinya sedikit terlihat dikarenakan di masa itu ada lembaga atau badan yang berhasil didirikan oleh etnis Tionghoa yang diberi nama Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia Baperki. Namun hal ini memudar bersamaan dengan bergantinya masa orde lama menuju Orde Baru yang dapat diketahui semua aktifitas etnis Tionghoa khusunya di bidang politik dapat dikatakan mati. Hal ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah pada saat itu untuk menutup semua akses warga etnis Tionghoa dalam ikut berpartisipasi dalam hal politik dan dipercaya hanya dalam dunia perdagangan, bisnis, atau kesehatan saja. Perkembangan yang ada di saat orde baru di Tahun 1998 yang akhirnya runtuh yang kemudian lahir era reformasi, dimana pada era ini partisipasi politik etnis Tionghoa juga ikut berubah, namun yang membedakan di era reformasi ini partisipasi etnis Tionghoa tidak hanya di bidang politik saja melainkan perayaan kepercayaan yang mereka yakini serta pengakuan adat istiadat oleh pemerintah pada saat itu dengan menetapkan hari raya Imlek sebagai hari libur nasional. Perubahan iklim politik di Indonesia dari jaman ke jaman pun ikut merubah bagaimana bentuk partisipasi etnis Tionghoa itu sendiri khusunya di Indonesia sampai saat ini. Hal tersebut juga dengan seiring berjalannya waktu pasti menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia baik itu di tingkat provinsi, maupun kabupaten dan kota yang ada di seluruh Indonesia, yang dimaksudkan disini adalah Kota Metro, sebagai salah satu Kotamadya yang ada di Provinsi Lampung. Pemilihan anggota legislatif di Kota Metro etnis Tionghoa masih ragu dan bimbang untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang berlangsung lima tahun sekali, selain dihinggapi trauma setelah pemboikotan yang terjadi pada era orde baru, etnis Tionghoa yang maju dalam pemilihan anggota legislatif periode 2014-2019 yang berlangsung pada 9 April 2014 lalu merasa kurang mendapat sambutan hangat dari masyarakat pribumi atau non-Tionghoa. Masyarakat non-Tionghoa yang mampu mendengarkan serta menyalurkan aspirasi etnis Tionghoa serta berperan aktif dengan cara maju mewakili etnis Tionghoa dalam pemilihan legislatif tahun 2014 di Kota Metro. Peneliti bermaksud melakukan penelitian terhadap perilaku pemilih masyarakat Kecamatan Metro Pusat dalam pemilihan legislatif Kota Metro. Dalam penelitian ini menganalisis perilaku pemilih etnisistas dalam pemilihan