3.5 Data dan Sumber Data
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang pengumpulannya dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran Budiarto, 2003. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
karakteristik balita BGM umur balita BGM, jenis kelamin balita BGM, karakteristik keluarga tingkat pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota
keluarga, dan status balita BGM. Data primer diperoleh dari hasil wawancara menggunkanan kuesioner dan observasi menggunakan lembar observasi kepada sampel
penelitian yaitu dan langkah-langkah pelaksanaan konseling gizi.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain
yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram Sugiarto, 2003. Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
dan Puskesmas Sumbersai yaitu data AKB, KEP, BGM, Pojok gizi, dan balita bawah garis merah BGM.
3.6 Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Pengambilan Data dan Validitas dan Reliabilitas Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara Sugiyono, 2009. a. Wawancara interview
Wawancara interview adalah teknik pengumpulan data ysng dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada responden Ibnu, dkk., 2003. Jenis
wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, yaitu pertanyaan- pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan Sugiyono, 2009.
Wawancara dalam penelitian ini adalah karakteristik balita BGM dan karakteristik keluarga balita BGM.
b. Observasi Observasi adalah mengamati kondisi dengan panca indra yang kemudian
dapat dideskripsikan Nazir, 2003. Bentuk pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi pasif, dalam hal ini peneliti datang di
tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut Sugiyono, 2007. Objek observasi pada penelitian ini adalah konseling
gizi yang terdiri dari teknik konseling dan langkah-langkah konseling gizi. c. Tes Pengetahuan
Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok Riduwan,2005. Tes dilakukan dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi ibu
balita BGM. d. Pengukuran Antropometri
Pengukuran yang dilakukan dalam hal ini adalah pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan anak untuk mengetahui status gizi anak. Pengukuran yang
dilakukan meliuti: 4
Pengukuran Berat Badan b.
Baby scale untuk anak usia 2 tahun Langkah-langkah pekuran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
e Pakaian dibuat seminim mungkin, sepatu,
bajupakaian yang cukup tebal harus ditinggalkan. f
Bayi ditidurkan dalam kain sarungmasukkan dalam celana timbang.
g Lihatlah angka pada skala batang yang menunjukkan
berat badan bayi.
c. Health smic untuk anak usia 2 tahun
b Pastikan jarum menunjuk pada angka nol.
c Pakaian yang dikenakan seminim mungkin, bajupakaian yang
cukup tebal harus ditinggalkan. d
Lihatlah dari depan berhadapan dengan anak angka pada jarum yang menunjukkan berat badan anak.
5 Pengukuran tinggi badan
1 Infantometer untuk anak usia 2 tahun
Langkah-langkah pekuran yang dilakukan adalah sebagai berikut: 5
Letakkan alat di tempat yang datar atau diatas meja. Sebelah 6
Posisi anak adalah kepala tegak lurus keatas, bahu menempel pada alas, tumut tegak pada pembatas.
7 Pakaian yang dikenakan seminim mungkin, tidak menggunakan
baju, topi, dan sepatu. 8
Bagian alat pengukur sebelanh bawah kaki digeser sehingga tepat menyinggung telapak kaki bayi, dan skala pada sisi alat pengukur
dapat dibaca Ningtiyas, 2010. 2
Microtoise untuk anak usia 2 tahun Langkah-langkah pekuran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
9. Tempelkan dengan paku mikrotoamicrotoise tersebut ada dinding
yang lurus datar setinggi tefat 2 meter. Angka nol pada dinding lantai yang rata.
10. Lepaskan sepatu atau sandal. Anak harus berdiri tegak seperti sikap
siap sempurna dalam berbaris, kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang menempel pada dinding dan muka
menghada lurus dengan pandangan ke depan. 11.
Turunkan mikrotoa sampai rapat ada kepala bagian atas, siku-siku harus menempel ada dinding. Baca angkapada skala yang nampak
pada lubang dalam gulungan mikrotoa. Angka tersebut menunjukkan tinggi badan angka yang diukur Ningtiyas, 2010.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data Alat perolehan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
2 Kuisioner untuk memperoleh informasi tentang karakateristik anak balita
BGM dan karakteristik keluarga balita BGM. 3
Lembar observasi untuk memperoleh innformasi tentang teknik konseling gizi dan langkah-langkah konseling gizi.
4 Tes penngetahuan untuk memperoleh innformasi tentang tingkat
penngetahuan ibu balita BGM tentang gizi. 5
Baby scale, health smic, infantometer, dan microtoise untuk mengukur berat badan dan tinggi badan anak balita BGM.
3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai atau ukuran yang
diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin diukur Machfoedz, 2007. Pengukuran tingkat validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Bila harga korelasi di bawah 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa butir
instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang Sugiyono, 2009. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas digunakan rumus relia
bilitas α dengan uji Alpha Cronbach, yaitu untuk mengukur homogenitas item-
item pertanyaan. Suatu alat ukur dapat dinyatakan reliabel apabila nilai α adalah 0,70-0,95 Moleong, 2006.
Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan pada 30 responden, yaitu ibu berbalita di wilayah kerja Puskesmas Gladakpakem Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember. Pemilihan tempat pengujian validitas dan reliabilitas instrumen didasarkan atas pertimbangan keadaan demografis wilayah yang tidak jauh
berbeda dengan lokasi penelitian serta karakteristik masyarakat yang hampir sama antara objek penelitian dengan objek uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Suatu alat ukur harus mempunyai kriteria validitas dan reliabilitas Notoatmodjo, 2005. Berdasarkan hal tersebut, hasil uji validitas dan reliabilitas
pada kuesioner penelitian ini yang termasuk kriteria valid dan reliabel adalah 22 pertanyaan. Sedangkan 3 pertanyaan lainnya termasuk kategori tidak valid dan
reliabel. Ketiga pertanyaan tersebut kemudian dihilangkan karena tidak memenuhi kriteria.
3.7 Teknik Penyajian