0,0487 manggis 0,0975
13 Ekstrak kulit buah
manggis dengan
konsentrasi 0,02437
Ekstrak kulit buah manggis yang
didapat ½ dari konsentrasi ekstrak
etanol kulit buah manggis 0,0487
Mililiter Nominal
Mikropipet
Variable Tergantung No Variabel
Defenisi Operasional Satuan ukur
Skala ukur
Alat ukur
1. KHM
Kadar hambat
minimal Konsentrasi minimal
bahan coba yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri yang tampak secara
visual CFUml
colony forming unit
milliliter Rasio
Visual dengan bantuan
mikroskop
2. KBM
Kadar bunuh
minimal Konsentrasi minimal
bahan coba yang dapat membunuh
99,9 bakteri. CFUml
colony forming
unitmililiter Rasio
Visual dengan bantuan
mikroskop
4.6 Bahan dan Alat Penelitian
4.6.1 Bahan Penelitian
a. Kulit buah manggis sebanyak 400 gram Medan Selayang, Indonesia
b. Pelarut Etanol 70 sebanyak 5 liter Kimia Farma,Indonesia
c. Suspensi Streptococcus mutans ATCC 25175 USU, Indonesia
d. Media Mueller Hinton Agar Difco, USA
4.6.2 Alat Penelitian
a.
Vaccum Rotary Evaporator Heidolph VV 2000, Germany
b.
Alumunium foil 1 gulungan
c.
Erlenmeyer Pyrex, USA
d. Deslitator
e. Lemari penyimpan petri
f. Blender Panasonic, Japan
g. Kertas saring Whatman no.42, England
h. Autoklaf Tomy, Japan
i. Electronic Balance Ohyo JP2 6000, Japan
j. Vortexwhirli mixer Iwaki model TM 100, Japan
k. Pipet mikro dan tipsGilson, France
l. Kaca Pembesar Ootsuka ENV-CL, Japan
m. Ose, Spiritus
4.7 Proses Pengambilan dan Pengumpulan Data
4.7.1 Prosedur Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis
Bahan baku berupa kulit buah manggis yang telah dipisahkan dari buahnya sebanyak 1000 gram dicuci bersih dengan air yang mengalir kemudian dibersihkan
dari kotoran berupa getah dan debris lain. Kulit kemudian diiris halus menggunakan pisau agar ukurannya tidak terlalu besar dan dikeringkan di lemari pengering selama
7 hari dengan suhu ± 40°C sehingga diperoleh kulit buah manggis yang kering Gambar 3.
Gambar 3. Kulit manggis Gambar 4. Kulit manggis
kering ditimbang
Kulit buah manggis yang telah kering kemudian kembali ditimbang Gambar 4 lalu sampel di haluskan sampai menjadi serbuk simplisia Gambar 5. Setelah dihaluskan,
bubuk simplisia dimasukkan ke dalam sebuah wadah dan dimaserasi selama 3 jam dengan pelarut etanol 70 Gambar 6. Sampel diaduk sesekali dengan keadaan
etanol cukup merendam sampel.
Gambar 5. Menghaluskan sampel Gambar 6. Maserasi sampel
Setelah 3 jam, simplisia diperkolasi dengan menggunakan perkulator yang ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 24 jam Gambar 7. Pada bagian
ujung alat perkulator disumbat dengan kapas basah dan dilapisi kertas saring. Setelah 24 jam, bagian ujung perkolator yang juga disambungkan pada tabung untuk