Tabel 1. Bentuk tabulasi data hasil pengamatan setiap variabel pertumbuhan bibit merbau darat.
Naungan Dosis pupuk
Y1 Y2
Y3 N0
Y
101
Y
201
Y
301
Y
102
Y
202
Y
302
Y
103
Y
203
Y
303
Y
104
Y
204
Y
304
Y
105
Y
205
Y
305
Y
106
Y
206
Y
306
Y
107
Y
207
Y
307
Y
108
Y
208
Y
308
Total Y.
10
Y.
20
Y.
30
Rata-rata Y̅
10.
Y̅
20.
Y̅
30.
N1 Y
111
Y
211
Y
311
Y
112
Y
212
Y
312
Y
113
Y
213
Y
313
Y
114
Y
214
Y
314
Y
115
Y
215
Y
315
Y
116
Y
216
Y
316
Y
117
Y
217
Y
317
Y
118
Y
218
Y
318
Total Y.
11
Y.
21
Y.
31
Rata-rata Y̅
11.
Y̅
21.
Y̅
31.
N2 Y
121
Y
221
Y
321
Y
122
Y
222
Y
322
Y
123
Y
223
Y
323
Y
124
Y
224
Y
324
Y
125
Y
225
Y
325
Y
126
Y
226
Y
326
Y
127
Y
227
Y
327
Y
128
Y
228
Y
328
Total Y.
12
Y.
22
Y.
32
Rata-rata Y̅
12.
Y̅
22.
Y̅
32.
N3 Y
131
Y
231
Y
331
Y
132
Y
232
Y
332
Y
133
Y
233
Y
333
Y
134
Y
234
Y
334
Y
135
Y
235
Y
335
Y
136
Y
236
Y
336
Y
137
Y
237
Y
337
Y
138
Y
238
Y
338
Total Y.
13
Y.
23
Y.
33
Rata-rata Y
13.
Y
23.
Y
33.
Keterangan : Y
ij
= nilai pengamatan variable pertumbuhan bibit merbau darat pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
Y
i.
= total nilai pengamatan variabel pertumbuhan bibit merbau darat pada perlakuan ke-i
Y
i.
= rata-rata nilai pengamatan variabel pertumbuhan bibit merbau darat pada perlakuan ke-i
Y
.j
= total nilai pengamatan variabel pertumbuhan bibit merbau
darat pada kelompok ke-j Y.
j
= rata-rata nilai pengamatan variabel pertumbuhan bibit merbau darat pada kelompok ke-j
i = perlakuan pemberian dosis pupuk P0 kontrol, P1 pupuk dengan dosis 2 gram, P2 pupuk dengan dosis 4 gram
j = kelompok ke 1, 2, 3, dan 4.
2. Analisis ragam
Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk terhadap pertumbuhan bibit merbau darat dilakukan analisis sidik ragam.
FK = Y..
2
∑ rij JKT = ∑ Y
ij
–FK KTP=JKPt-1
JKK =∑ Y.j
2
t-FK KTG =JKGk-1t-1
JKP =∑ Yi.
2
k –FK F hitung perlakuan= KTPKTG
JKG = JKT – JKP – JKK F hitung kelompok =KTKKTG
Keterangan: FK
= faktor koreksi JKP
= jumlah kuadrat perlakuan JKK
= jumlah kuadrat kelompok JKT
= jumlah kuadrat total JKG
= jumlah kuadrat galat Y...
= total nilai pengamatan variabel pertumbuhan Y
i.
= total nilai pengamatan variabel pertumbuhan pada perlakuan ke-i Y.
j
= total nilai pengamatan variabel pertumbuhan pada kelompok ke-j Y
ij
= nilai pengamatan variabel pertumbuhan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
t = jumlah perlakuan
k = jumlah kelompok
r = jumlah ulangan
Tabel 2. Tabulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit merbau darat.
SK Db
JK KT
F
hitung
F
5
Kelompok k-1
= 4-1 = 3
JKK JKKk-1
=JKK4-1 =JKK3
KTKKTG
Perlakuan t-1
= 3-1 = 2
JKP JKPt-1
=JKP3-1 =JKP2
KTPKTG
Galat k-1t-1
= 3x2 = 6 JKG
JKG k-1 t-1
Total kxt-1
=4x3-1 = 11
JKK+JKP+JKG
Keterangan : k = total banyaknya kelompok t = total banyaknya perlakuan
Jika F hitungF tabel, maka ada pengaruh nyata data dari ragam perlakuan yang diberikan lalu dianalisis lagi dengan menggunakan uji BNT. Namun jika F hitung
F tabel, maka tidak ada pengaruh nyata dari keragaman perlakuan yang diberikan.
3. Uji Beda Nyata Terkecil BNT
Untuk mengetahui dosis perlakuan yang memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan lain dilakukan uji perbandingan dengan Uji Nyata Terkecil
BNT. Semua perhitungan dilakukan pada taraf nyata 5. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
BNT = tα2v.Sd Sd =
2 Keterangan :
tα2v = nilai baku t-student pada taraf uji α dan derajat bebas galat v.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Pemberian intensitas naungan 55 meningkatkan berat kering pucuk bibit merbau darat.
2. Pemberian pupuk NPK meningkatkan pertumbuhan bibit merbau darat, dosis pupuk NPK yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit merbau darat
adalah 4 gpolybag.
B. SARAN
1. Untuk menghasilkan bibit merbau yang baik, disarankan memberikan naungan 55 dalam pembibitannya.
2. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan percobaan pemupukan dengan dosis yang lebih dari 4 g untuk mengetahui dosis optimum pemupukan bibit
merbau darat.