Program kerja dan rutinitas sehari-hari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b. Adanya pemikiran tentang gerakan menurut garis lurus, tak ada
tahap yang terulang dengan sendirinya dan setiap tahap yang kemudian terjadi makin mendekat ke tujuan akhir yang diharapkan.
c. Adanya pemikiran tentang proses kumulatif, yang meningkat
setahap demi setahap secara revolusioner melalui lompatan kualitatif secara periodic.
d. Adanya perbedaan tipe “tahap penting” dari proses yang dilewati.
e. Adanya penekanan pada faktor endogen internal, bawaan sebagai
penyebab proses perubahan yang muncul sebagai tenaga penggerak sendiri auto dinamis. Sebagai kata lain sebagai pengubah potensi
internal yang terdapat dalam masyarakat yang engaami perubahan itu.
f. Proses itu dianggap tak terelakkan, penting dan alamiah, tak dapat
dihentikan atau dibelokkan. g.
Adanya pemikiran tentang perbaikan, kemajuan, dan peningkatan.
17
Dalam hal ini, terbentuknya kemajuan karena ada dukungan baik internal maupun eksternal. Yang sudah terjadi dalam kemajuan PAC
IPNU-IPPNU Plumpang pada periode ini adalah karena adanya dukungan dari masyarakat setempat melalui sumbangan-sumbangan
berupa uang. Meskipun tidak banyak sumbangan yang diberikan kepada IPNU-IPPNU, tapi dengan masyarakat menerima dibentuknya organisasi
di tengah-tengah mereka, itu sangat menjadi dukungan terbesar bagi
17
Piotr Szlompka, Sosiologi Perubahan Sosial Jakarta: PRENADA, 2004, 27-28.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
IPNU-IPPNU Plumpang saat itu. Sehingga dengan adanya sumbangan dari masyarakat tersebut sangat membantu, karena program kerja akan
terus terlaksana ketika tersedianya dana. Misalnya mengadakan pengajian, memperingati hari besar, dan kerja bakti. Dimana program
kerja tersebut masih melibatkan masyarakat, tanpa melibatkan masyarakat program kerja tersebut tidak akan berjalan.
Sedangkan yang menjadi hambatan terhadap berjalannya program kerja, antara lain adalah:
a. I’annah syahriyah iuran bulanan yang kurang tertib.
b. Sarana jalan di desa-desa yang masih berupa tanah dan bebatuan
belum dibangun sehingga saat hujan jalanan menjadi becek, dan alat transportasi yang masih menggunakan sepeda onthel. Menjadi
hambatan karena dapat menyebabkan kesulitan dalam perjalanan silaturrahim.
c. Sarana komunikasi yang masih manual, belum ada alat komunikasi
modern seperti Handphone dan media komunikasi lainnya di daerah Plumpang saat itu. Jadi yang dijadikan kekuatan dalam
berkomunikasi hanyalah melalui silaturrahim dari ranting ke ranting lainnya. Sulitnya sarana komunikasi ini merupakan hambatan yang
besar menurut mereka dalam beroganisasi sosial, apalagi jarak antara ranting satu ke ranting yang lain sangat berjauhan, jadi
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bersatu dalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menjalankan program kerja.
18
Karena menurut Onong Uchjana Effendi, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial.
19
Meskipun hambatan-hambatan tersebut selalu ada, tapi mereka tetap semangat menjalankan demi keinginan untuk mencintai organisasi
dan mengabdi kepada NU agar dapat berjalan dengan baik untuk masa itu dan masa depannya. Karena tanpa adanya cinta dan ketekatan yang
kuat, organisasi tidak akan hidup sampai saat itu. Akhirnya dari waktu ke waktu karena keistiqomahan anggota, sehingga dapat bertahan sampai
satu periode dan pada tahun 1992 diadakan konferensi di Plumpang yang ke-2.
20