28 ditambahkan suspensi Na-CMC 1 sedikit demi sedikit dan digerus hingga
homogen, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, kemudian dicukupkan volumenya hingga batas tanda, konsentrasi suspensi adalah 1. Suspensi yang
digunakan adalah suspensi EEKBRJ dengan konsentrasi 0,1, maka suspensi EEKBRJ 1 diencerkan menjadi suspensi EEKBRJ 0,5 lalu diencerkan
menjadi 0,1.
3.9.4 Penyiapan larutan siklofosfamid LS
Pembuatan LS dilakukan dengan cara yang tertera pada etiket cyclovid
®
, yaitu dengan melarutkan serbuk steril cyclovid
®
yang mengandung 200 mg siklofosfamid dengan larutan injeksi NaCl 0,45. Pengenceran larutan fisiologis
NaCl 0,9 menjadi 0,45 yaitu dengan memipet 5 ml larutan NaCl 0,9 lalu ditambahkan dengan aqua pro injeksi hingga 10 ml. Konsentrasi LS yang
diperoleh adalah 20 mgml 2, dosis LS yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 mgkg bb
Kong, et al., 1995.
3.9.5 Pembuatan serum darah sapi SDS
Serum diperoleh dari darah sapi segar. Darah ditampung langsung menggunakan vakum tube, vakum tube ditutup dan didiamkan lebih kurang 30
menit, kemudian disentrifuge dengan kecepatan 2000 rpm selama 15 menit hingga terpisah antara endapan dan cairan yang berwarna bening kekuning-kuningan
yang merupakan serumnya, kemudian cairan tersebut dipisahkan dari endapan.
3.9.6 Pengujian antimutagenik
Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor hewan percobaan. Kelompok tersebut adalah:
- Kelompok I : Blanko, diberikan suspensi Na-CMC 1 selama 7 hari secara oral.
Universitas Sumatera Utara
29 - Kelompok II: Penginduksi, diberikan suspensi Na-CMC 1 selama 7 hari
secara oral dan setelah hari ke-7, diinduksikan LS. - Kelompok III: Perlakuan, diberikan suspensi EEKBRJ dengan dosis 5 mgkg bb
secara oral selama 7 hari dan setelah hari ke-7, diinduksikan LS. - Kelompok IV: Perlakuan, diberikan suspensi EEKBRJ dengan dosis 10 mgkg
bb secara oral selama 7 hari dan setelah hari ke-7, diinduksikan LS.
- Kelompok V : Perlakuan, diberikan suspensi EEKBRJ dengan dosis 15 mgkg bb secara oral selama 7 hari dan setelah hari ke-7, diinduksikan
LS. Cara perhitungan dosis dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 57.
Setelah 30 jam pemberian LS, hewan dibunuh dengan cara dislokasi leher dan diambil sumsum tulang femurnya dengan cara diaspirasi dengan spuit
yang berisi SDS sebanyak 0,3 ml dan ditampung di dalam mikrotube Khrisna dan Hayashi, 2000.
3.9.7 Pembuatan preparat hapusan sumsum tulang femur
Campuran sumsum tulang dan SDS dalam mikrotube disentrifuge dengan kecepatan 1200 rpm selama 5 menit, kemudian supernatannya dibuang.
Endapannya disuspensikan kembali dengan dua tetes SDS. Kemudian satu tetes suspensi sel diambil dan diletakkan ke atas slide, kemudian disorong dengan
menggunakan deck glass dibuat menjadi preparat hapusan. Kemudian slide dikeringkan, difiksasi dengan metanol selama 5 menit. Kemudian di berikan
pewarna giemsa dibiarkan selama 10 menit, dibuang zat warna dengan dibilas dengan akuades, hapusan dikeringkan dan diamati di mikroskop dengan
Universitas Sumatera Utara
30 perbesaran 10 × 40 dan 10 × 100 dengan bantuan minyak immersi. Jumlah sel
mikronukleus dalam 200 sel dihitung. Perhitungan dilakukan sebanyak 2 kali pada setiap hapusan. Ukuran sel mikronukleus lebih kecil dari ukuran nukleus normal.
Khrisna dan Hayashi, 2000. Bagan pembuatan apusan dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 53 dan gambar pengambilan tulang femur mencit dapat
dilihat pada Lampiran 9 halaman 56.
3.9.8 Pengamatan apusan