2.1.1 Mekanisme Pemutihan Gigi
Bahan yang dapat menghasilkan warna dalam larutan atau permukaan merupakan senyawa organik yang memiliki rantai konjugasi yang panjang baik dalam
bentuk ikatan tunggal maupun rangkap. Bahan tersebut mengandung heteroatom, karbonil, dan cincin fenil dalam sistem konjugasi dan sering dikenal dengan sebutan
kromofor. Pemutihan dan diskolorisasi kromofor dapat terjadi melalui perusakan satu atau lebih ikatan rangkap dalam rantai konjugasi, dengan memotong rantai konjugasi,
atau dengan mengoksidasi molekul kimia lainnya dalam rantai konjugasi.
16
Bahan pemutih gigi memiliki berat molekul yang sangat rendah sehingga mampu berdifusi ke dalam email dan dentin, selanjutnya peroksida akan mengalami
dekomposisi menjadi radikal-radikal bebas tidak stabil yang akan mengganggu molekul-molekul pigmen besar kromofor di dalam struktur gigi melalui reaksi
oksidasi ataupun reduksi. Proses oksidasi-reduksi mengubah struktur substansi organik yang berinteraksi pada gigi sehingga menghasilkan perubahan warna.
1,3
Universitas Sumatera Utara
Radikal bebas merupakan elektron yang tidak berpasangan dan akan terus bereaksi sampai staining terurai menjadi molekul-molekul sederhana yang bersifat
sedikit merefleksikan cahaya spesifik dari stain, yaitu terjadi pengurangan atau eliminasi discoloration. Sampai suatu saat akan dicapai suatu titik dimana molekul-
molekul sederhana yang terbentuk maksimum, keadaan ini disebut dengan saturation point titik jenuh. Pada titik ini kerusakan struktur gigi dimulai, kehilangan email
menjadi lebih cepat. Oleh karena itu pemutihan gigi harus segera dihentikan ketika titik jenuh dicapai untuk meminimalkan kerapuhan gigi dan meningkatnya porositas.
Pemutihan gigi optimum akan memberikan putih maksimum, akan tetapi pemutihan gigi yang berlebihan dapat merusak email.
1,16
Oksidasi merupakan reaksi kimia bahan-bahan organik yang diakhir reaksinya akan menghasilkan CO
2
dan air. Proses ini dapat dipercepat menggunakan pemanasan dengan sinar berintensitas cahaya rendah atau sinar dengan intensitas cahaya yang
Gambar 2. Skema ilustrasi reaksi oksidasi hidrogen peroksida pada kromofor
1,16
Universitas Sumatera Utara
tinggi, misalnya sinar kuring komposit konvensional, sinar laser, sinar plasma arc dengan intensitas tinggi. Kecepatan reaksi akan meningkat 2-3 kali setiap
peningkatan 10°C suhu, sehingga sebaiknya proses bleaching dilakukan di dalam rentang suhu ruangan yang aman 21-24°C.
1,3,6,16
2.1.2 Teknik Pemutihan Gigi
Teknik pemutihan gigi dapat diklasifikasikan menurut vitalitas gigi yaitu pemutihan gigi vital dan nonvital. Intracoronal bleaching dilakukan pada gigi
nonvital yang telah dirawat endodontik dengan meletakkan bahan bleaching dalam kamar pulpa. Intracoronal bleaching dapat dilakukan dengan walking bleach dan
termokatalitik atau kombinasi kedua teknik tersebut.
6
Pemutihan gigi vital dapat dilakukan di klinik dokter gigi in-office dan di luar klinik home bleaching.
Home-bleaching dilakukan sendiri oleh pasien di rumah dibawah pengawasan dokter gigi dengan menggunakan teknik nightguard vital
bleaching. Teknik ini digunakan pada kasus perubahan warna yang ringan dengan menggunakan alat bantu berupa tray atau custom fitted tray yang fungsinya untuk
menahan karbamid peroksida agar dapat berkontak dengan gigi selama proses pemutihan.
20
Pada home-bleaching, tray digunakan pada malam hari saat tidur selama 6-8 jam karena pada malam hari aktivitas mulut dan aliran saliva paling sedikit. Proses
pemutihan dapat berlangsung 7-14 hari tergantung warna yang dikehendaki. Apabila ada rasa sensitif pada gigi dan gingiva maka pemutihan dapat dihentikan terlebih
dahulu sampai sembuh dan pemutihan dapat dilanjutkan.
17
Universitas Sumatera Utara
Pada kasus pasien yang tidak` dapat menggunakan prosedur pemutihan di rumah karena berbagai alasan, misalnya waktu perawatan lama, pemakaian sendok
cetak yang tidak nyaman dan mengiritasi atau rasa tidak enak, iritasi gingiva atau perut karena bahan pemutih. Pasien disarankan untuk melakukan perawatan di klinik
atau office bleaching untuk mendapatkan hasil pemutihan yang lebih cepat tanpa pemakaian sendok cetak yang lama. Bahan office bleaching diaplikasikan dengan
ketebalan sekitar 1 mm pada permukaan gigi.
3,11,20
Tabel 1. PEMILIHAN PROSEDUR PEMUTIHAN GIGI
3
Pemutihan gigi di rumah
Pemutihan gigi di klinik Pemutihan gigi di klinik
dengan kombinasi kekuatan sinar
Pilihan penderita
Penderita dengan perubahan warna gigi
ringan, ingin diputihkan satu atau dua tingkat
dan punya waktu pemakaian di rumah
Penderita dengan perubahan warna gigi
ringan sampai akut, ingin efek pemutihan yang
lebih nyata Penderita dengan perubahan
warna gigi ringan sampai berat, ingin hasil langsung
Bahan yang
digunakan Carbamide peroxide
10-22 atau gel pemutih non peroxide
Carbamide peroxide 34- 44
Hydrogen peroxide 30-50 Lokasi
Rumah, 2-4 jam perhari Klinik gigi
Klinik gigi Teknik
Buat sendok cetak di klinik.
Sendok cetak dan cairan pemutih dibawa
pulang,
kembali ke kelinik periodic untuk
control perubahan Carbamide peroxide
diaplikasikan pada sendok cetak, dimasukkan mulut
sedikitnya 30 menit tiap perawatan. Aplikasi
tambahan dilakukan penderita di rumah
Cairan diaplikasikan pada gigi dan diaktivasi dengan
sumber panas atau sinar khusus
Hasil Butuh 3-4 minggu
untuk mengukur hasil yang terlihat
Beberapa kasus hasil terlihat setelah 30 menit
perawatan Beberapa kasus tampak
perubahan warna langsung setelah 30 menit perawatan
Rata-rata jumlah
perawatan Sekali sehari selama 2-
3 jam untuk 4-6 minggu
Dapat digunakan sebagai perawatan pertama untuk
perawatan harian dirumah Satu visit. Pemakaian di
rumah disarankan tergantung noda gigi yang akan
dihilangkan.
Universitas Sumatera Utara
Pengaplikasian bahan bleaching karbamid peroksida membutuhkan penggunaan tray. Pada tray dibuat reservoir pada bagian bukal sebagai tempat bahan
bleaching diaplikasikan, yaitu 1-1,5 mm dari servikal dan 1 mm dari insisaloklusal. Sedangkan bahan bleaching hidrogen peroksida diaplikasikan dengan ketebalan 0,5-1
mm pada permukaan gigi yang diputihkan.
6,20
2.1.3 Bahan Pemutih Gigi