Defenisi pajak Dasar Hukum

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM

3.1 Defenisi pajak

Para ahli dalam bidang perpajakan memberikan pengertian yang berbeda-beda tentang perpajakan, namun pada dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja,dalam desertasi nya yang berjudul Pajak Berdasrkan Azas Gotong Royong, menyatakan “Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam mencapai kesejahteraan umum. Menurut Prof. DR. Rachmat Seomitro, SH dalam buku nya Dasar Dasar Hukum Pendapatan 1990:5 menyatakan“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara pengalihan kekayaan partikelir ke sektor pemerintah berdasarkan undang-undang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal tegen prestasi yang langsung dapat ditunjuk yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum. Menurut Pasal 1 UU No. 28 tahun 2007 menyatakan : “pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifar memaksaberdasrkan Undang Undang dengan tidak mendapat timbal balik sebara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar besar nya bagi kemakmuran rakyat. “ Universitas Sumatera Utara Dari defenisi tersebut diatas dapat diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak, yaitu : a. Pajak dapat dipaksakan pemungutannya berdasarkan undang-undang. b. Membayar pajak tidak mendapatkan kontra prestasitimbal balik secara langsung. c. Pajak dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara.

3.2 Dasar Hukum

1. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-161PJ2001 tangal 21 Februari 2001 Tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pegusaha Kena Pajak. 2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 94MK.011994 tentang Organisasi tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak. 3. Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443KMK.012001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi perpajakan. 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132PMK.012006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67PMK.012008 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Universitas Sumatera Utara

3.3 Fungsi Pajak