Kadar Air Tanah Laju Infiltrasi Permeabilitas Profil

2. Kadar Air Tanah

Pengamatan kadar air tanah berpengaruh tidak nyata pada perlakuan penempatan tandan kosong kelapa sawit dan pemberian bioaktivator, namun demikian ada perbedaan kadar air pada tiap perlakuan Tabel 8. Kadar air pada biopori lebih rendah dibanding pada piringan dan rorak, keadaan tersebut diasumsikan bahwa air yang berada dalam tanah diikat oleh bahan organik yang diaplikasikan dalam biopori. Bahan organik berperan aktif dalam mengikat air dan menjerap kation-kation, kemampuan bahan organik mengikat air lebih besar dibanding liat. Lubis 2006 menyatakan beberapa kontribusi bahan organik tanah terhadap kesuburan tanah adalah melalui aktifitas mikroorganisme, dengan memberikan suplai hara tersedia nitrogen, fosfor, kalium dan hara mikro secara terus menerus dengan laju tetap; memperbaiki struktur tanah; memberikan faktor- faktor pertumbuhan yang sesuai dan proses khelasi.

3. Laju Infiltrasi

Rata – rata laju infiltrasi pada semua perlakuan 4 – 5 cmjam Tabel 9. Dari nilai tersebut terlihat ada perbedaan namun jika mengacu pada kelas infiltrasi maka dapat dikategorikan laju infiltasi pada kelas 4 2 – 6 cmjam yaitu termasuk sedang Arsyad, 1989. Laju infiltrasi sangat dipengaruhi oleh jenis tekstur tanah. Tanah bertekstur halus atau yang didominasi oleh liat memiliki laju infiltrasi lebih kecil dibanding tanah berpasir. Hanafiah 2007 menyatakan porositas mencerminkan tingkat kecepatan aliran air untuk melewati massa tanah. Penyediaan air dan O 2 untuk pertumbuhan tanaman dan jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan erat dengan jumlah pori-pori tanah. Menurut Harahap 47 Universitas Sumatera Utara 2010 suatu infiltrasi ke dalam profil dengan lapisan tekstur halus yang berada di atas lapisan kasar, maka laju infiltrasi ditentukan oleh lapisan atas akan tetapi saat air mencapai bidang pertemuan dengan lapisan kasar yang lebih rendah laju infiltrasi akan berkurang.

4. Permeabilitas Profil

Hasil pengamatan permeabilitas profil pada setiap perlakuan bervariasi, kriteria agak cepat, cepat sampai sangat cepat Tabel 10. Hal ini disebabkan oleh jenis tektur tanah, seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan laju infiltrasi. Selain jenis tekstur tanah, pori makro dalam tanah juga mempengaruhi kecepatan masuknya air ke dalam tanah. Perakaran kelapa sawit membentuk pori makro di dalam tanah, perakaran kelapa sawit berkembang seperti halnya bentuk piringan, menurut Surasta, 2011 tanaman yang tumbuh di lapangan akar-akar primer dan tersier terutama berada 2,0 — 2,5 m dari pokok dan terbanyak dijumpai pada kedalaman 0 — 30 cm dari permukaan tanah serta dapat tumbuh memanjang ke samping hingga mencapai 6 m dengan pola penyebaran yang berbeda-beda. Permeabilitas dan infiltasi erat kaitannya dengan jenis tekstur tanah, dari hasil analisa tanah Lampiran 19 tanah dilokasi penelitian adalah tanah bertekstur liat dimana tanah tersebut bersifat kuat menahan air, namun karena ukuran partikel liat sangat kecil maka pori-pori tanah lebih rapat dibanding tanah yang bertekstur pasir. Menurut Harahap 2010 dilihat dari hubungan keeratan antara tekstur dengan perkembangan perakaran dan produksi, ternyata semakin tinggi kandungan liat maka perkembangan perakaran dan produksi menjadi berkurang, 48 Universitas Sumatera Utara hal ini dapat difahami karena semakin tinggi liat maka relatif tanah menjadi semakin tidak porous. 5. C- Organik Penempatan tandan kosong kelapa sawit pada biopori nyata meningkatkan C-organik tanah Tabel 11, hal ini disebabkan oleh tandan kosong yang berada dalam biopori lebih cepat terdekomposisi dibanding pada rorak dan piringan, seperti yang sudah dijelaskan di awal. Selain itu bahan organik yang ada dalam biopori lebih terjaga keberadaannya dibanding pada piringan dan rorak. Jika diperhatikan di lapangan pencucian pada piringan masih relatif tinggi apalagi pada lahan penelitian memiliki kemiringan lereng 5 – 8 . Hardjowigeno 1995 menyatakan erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng semakin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar. Apabila dalamnya air menjadi dua kali lipat, maka kecepatan aliran menjadi 4 kali lebih besar akibatnya besar benda ataupun berat benda yang terangkut juga berlipat ganda. Bahan organik yang ideal pada tanah mineral adalah 5 , meskipun dalan jumlah kecil tetapi bahan organik sangat berperan dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

6. Kadar Hara N, P dan K