Letak Geografis Karawang GAMBARAN UMUM KARAWANG

20 Keterangan : Peta Kabupaten Karawang, Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang, Karawang Dalam Angka 2013, Karawang: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang, 2013. 21 Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten penghasil padi di Provinsi Jawa Barat, luas wilayahnya mencapai 175,327 hektar atau 3,7 persen dari luas provinsi Jawa Barat. Dari kondisi geografisnya Karawang dijadikan penyangga pangan untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan DKI, yaitu sejak tahun 1962. Karawang bersama Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu, Serang dan Tangerang daerah penghasil beras yang utama dan dijadikan sebagai proyek Nasional Daerah Swasembada Beras. 45 Berikut adalah statistik hasil dari area pertanian penghasilan padi, dari tahun 2008-2012. 46 Karawang bagian selatan terdapat sebuah gunung yang dikenal dengan nama Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 m diatas permukaan laut. Nama gunung ini memiliki arti yang mengesankan kemegahan. Sangga yaitu 45 Bintang, dkk., Catatan Sejarah Karawang dari masa kemasa, Karawang: CV Viva Tanpas, 2007, h. 2. 46 Karawang Dalam Angka 2013, Karawang: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang, 2013, h. 109. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2008 2009 2010 2011 2012 22 menyangga, buana yaitu alam semesta. Bayangkan bahwa gunung ini dianggap penyangga alam semesta, tentunya nama ini mengindikasikan bahwa gunung ini memiliki arti penting sebagai pusat suatu kekuatan.

B. Sejarah singkat Karawang

Secara etimologis, nama Karawang diambil dari bahasa Sunda yaitu rawa yang diberi imbuhan Ka dan An sehingga terbentuklah kata Karawaan, yang memiliki arti tanah rawa. 47 Dalam bahasa sunda, sebuah kata yang diberi imbuhan seperti itu memiliki makna menerangkan suatu keadaan. Sumber lain menyebutkan Krawang berarti tanah yang terbagi atau penuh lobang. Nama tersebut sesuai dengan keadaan geografis Karawang yang berawa-rawa, bukti lain yang dapat memperkuat pendapat tersebut, selain sebagian rawa-rawa yang masih ada hingga saat ini, banyak nama tempat diawali dengan kata rawa, seperti : Rawasari, Rawagede, Rawamerta, Rawagempol dan lain-lain. 48 Berdirinya Kabupaten Karawang tidak dapat dilepaskan dari perubahan politik yang terjadi di Tatar Sunda pada akhir abad ke-16. Ketika Kerajaan Sunda masih beridiri, daerah Karawang merupakan salah satu wilayah kekuasaannya. Menurut kesaksian Tome Pires, sejak tahun 1513, Karawang merupakan salah satu dari tujuh pelabuhan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. 49 Bagi Kerajaan Sunda, pelabuhan Karawang tidak hanya sebagai tempat pusat perdagangan melainkan berstatus sebagai pintu masuk wilayah pedalaman 47 MvO Resident Krawang, A. Sangster, 31 Oktober 1931. 48 Wawancara pribadi dengan bapak H. Firman selaku bidang Budaya di Dinas Budaya dan Pariwisata, di Karawang, Tanggal Rabu 19 Maret 2014 pukul 11.15 wib. 49 Menurut Tome Pires, selain Karawang, enam pelabuhan lainnya terletak di Banten, Pontang, Cikande, Tangerang, Kalapa, dan Cimanuk. 23 bagian Timur Kerajaan tersebut dengan menyusuri beberapa sungai besar, antara lain Citarum. 50 Seiring dengan runtuhnya Kerajaan Sunda tahun 1579 di wilayah Tatar Sunda terdapat empat pusat kekuasaan baru yaitu Cirebon, Banten Sumedanglarang dan Galuh. Dengan runtuhnya Kerajaan Sunda, wilayah Karawang menjadi salah satu wilayah kekuasaan Sumedanglarang. Seiring dengan keruntuhan Kerajaan Sunda, wilayah Karawang menjadi salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang. 51 Meskipun demikian, pengaruh Cirebon sangat kuat di daerah ini sehingga sampai tahun 1619, daerah Karawang diklaim sebagai bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Cirebon. Sementara itu, pengaruh Mataram masuk ke wilayah Karawang melalui Kerajaan Sumedanglarang. 52 Pada 1620, Pangeran Aria Suriadiwangsa I penguasa Sumedanglarang mengakui kekuasaan Mataram dan menyatakan pengabdiannya kepada penguasa Mataram. Setelah peristiwa ini wilayah Sumedanglarang lebih dikenal dengan sebutan Priangan. Untuk menjalankan roda pemerintahan, Sultan Agung mengangkat Pangeran Aria Suriadiwangsa I sebagai wedana-bupati daerah Priangan dengan gelar Rangga Gempol I. Termasuk wilayah Karawang yang pada masa itu Kesultanan Banten mempunyai ambisi untuk menguasai wilayah bekas Kerajaan Sunda, namun ambisinya tersebut tertahan seiring dengan semakin 50 Edi S Ekadjati,. Penyebaran agama Islam di Jawa Barat, Bandung: Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat, 1975. H. 97. 51 Kerajaan Sumedang Larang berpusat di Kutamaya sekarang jaraknya tak jauh dari sebelah barat kota sumedang Statusnya berubah menjadi kabupaten sejak tahun 1620. 52 Ajip Rosidi, Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia dan Budaya termasuk budaya Cirebon dan Betawi, Jakarta: Pustaka Jaya, 2000, h, 615.