Teori Tentang Binatang Android

5 BAB II TEORI PENUNJANG

2.1 Teori Tentang Binatang

Binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam Kingdom Animalia kerajaan hewan atau metazoan. Binatang sering disebut juga fauna atau satwa. Pada umumnya binatang atau hewan dapat kita bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan makanannya, yaitu: 1. Herbivora adalah jenis hewan yang memakan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti daun, batang, biji dan juga umbi-umbian. Contoh binatang herbivora pemakan rumput dan dedaunan misalnya sapi, kuda zebra, badak, gajah, rusa, dan kudanil. 2. Karnivora adalah jenis binatang yang makananya berasal dari tubuh hewan lainnya seperti daging dan darah. Binatang karnivora pada umumnya memiliki gigi seri dan gigi geraham. Gigi seri digunakan untuk memotong makanan sebelum dikunyah, sedangkan gigi geraham dengan permukaan yamg luas digunakan untuk mengunyah makanan. Ada beberapa binatang yang tergolong kedalam karnivora misalnya singa, buaya, beruang, dan macan tutul. 3. Omnivora adalah binatang yang memakan keduanya baik itu tumbuhan maupun daging hewan lainnya, contohnya ayam, tikus, bebek, ikan, babi hutan, dan rubah. Dari berbagai macam binatang yang ada maka diambil 10 binatang diantanya adalah badak, buaya, beruang, gajah, kuda nil, rusa, rubah, sapi, singa, zebra. Dari binatang yang dipilih sudah mewakili binatang herbivora, karnivora, dan omnivora dan binatang tersebut merupakan binatang yang mudah dijumpai oleh anak-anak. setelah menentukan binatang, maka dibuatlah aplikasi pembelajaran hewan menggunakan teknologi Augmented Reality berbasis android.

2.2 Android

Android adalah sistem operasi OS berbasis linux yang diperuntukan khusus untuk mobile device seperti smartphone atau PC table, persis seperti symbian yang dipergunakan oleh Nokia dan BlackBerry OS, jelasnya seperti microsoft windows yang sangat dikenal baik oleh para pengguna komputer dan laptop, jika kita analogikan, Andoid adalah windows nya sedangkan smartphone atau hand phone atau tablet adalah unit komputernya.[3] Android di ambil dari nama perusahaan penemunya yaitu Android.inc yang kemudian di akuisisi oleh Google pada pertengahan tahun 2005 dan mengubah nama penyedia aplikasi Android dari Android market menjadi Google play. Dengan sistem distribusi open sources yang di gunakan memungkinkan para pengembang untuk menciptakan beragam apikasi menarik yang dapat dinikmati oleh para penggunanya, seperti game, chatting dan lain-lain, hal ini pulalah yang membuat smartphone berbasis Android ini lebih murah dibanding gadget sejenis.[2] Android memiliki 5 layer, setiap layer tersebut terdiri dari beberapa program yang mendukung fungsi-fungsi spesifik dari sistem operasi. Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Arsitektur android 1. Applications Applications Adalah layer yang berhubungan dengan aplikasi saja, yaitu pada saat melakukan instalasi dan menjalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS Short Message Sevice, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. 2. Applications Frameworks Adalah layer di mana para pembuat aplikasi melakukan pengembanganpembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa SMS dan panggilan telepon. 3. Libraries Adalah layer di mana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat plikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library CC++ inti seperti Libc dan SSL, serta : a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video. b. Libraries untuk manajemen tampilan. c. Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis dua Dimensi 2D dan tiga Dimensi 3D. d. Libraries SQLite untuk mendukung database. e. Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security. f. Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dan engine embeded web view. g. Libraries tiga Dimensi 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s. 4. Android Run Time Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual MachineDVM merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Core Libraries Aplikasi Android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalviik sebagai virtual mesinya bukan virtual machine java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa javac yang ditangani oleh CoreLibraries. 2. Dolvik Virtual Machine Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secra efisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah. 5. Linux Kernel Adalah layer di mana inti dari sistem operasi Android itu berada. layer ini berisi fle-file system yang mengatur sistem processing, memory, resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya.[13]

2.3 Augmented Reality