Epidemiologi Diare dan penyebabnya di Indonesia
tetapi tidak merusak membran epitel dari usus halus. Tekanan di dalam usus akan meningkat, kemudian timbulah diare.
15
Bakteri invasif mengakibatkan kerusakan ulserasi yang diikuti oleh respon inflamasi dan abses pada mukosa usus halus. Toksin yang
dikeluarkan oleh bakteri invasif dapat mempengaruhi proses seluler pada usus halus. Contoh pada Enterotoksin E. Coli ETEC yang merupakan
toksin yang akan mengaktifkan adenilat siklase, sementara itu ada juga bakteri
invasif yang
mengaktifkan guanilat
siklase. Pada
Enterohemorrhagic E. Coli EHEC dan Shigella dapat menghasilkan verotoksin yang dapat mengakibatkan kelainan sistemik seperti kejang dan
syndrome hemolitik uremic SHU.
15
Terjadinya diare diperlihatkan dengan gejala seperti anak terlihat gelisah, suhu badan bisa meningkat dan disertai nafsu makan yang turun.
Tinja yang cair dan lendir ataupun darah. Warna tinja makin lama main lama berubah kehijauan karena tercampur oleh empedu. Akibat dari
laktosa yang tidak diabrobsi baik oleh usus, maka akan menghasilkan Asam laktat yang diabsorbsi dengan baik oleh usus.
2
Dehidrasi ditandai dengan penurunan berat badan, pada bayi ubun- ubun terlihat lebih besar dan cekung, tonus dan turgor kulit berkurang,
selaput lendir mulut, dan bibir terlihat kering. Anak-anak yang tidak mendapatkan perawatan yang baik selama diare akan jatuh pada keadaan-
keadaan seperti
dehidrasi, gangguan
keseimbangan asam-basa,
hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi.
2
1. Dehidrasi. Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak daripada
pemasukan air. Derajat dehidrasi dapat dibagi berdasarkan gejala klinis dan kehilangan berat badan.
2
Derajat dehidrasi berdasarkan gejala klinisnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Penentuan derajat dehidrasi
Penilaian A
B C
Keadaan umum Baik, sadar
Gelisah, rewel Lesu, tidak sadar
Mata Normal
Cekung Sangat cekung
Air mata Ada
Tidak ada Tidak ada
Mulut, lidah Basah
Kering Sangat kering
Rasa haus Minum seperti biasa Haus, ingin minum banyak Malas minum, tidak bisa
minum Periksa:Turgor kulit
Kembali cepat Kembali lambat
Kembali sangat lambat Hasil pemeriksaan
Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringansedang
Bila ada 1 tanda ditambah 1lebih tanda lain
Dehidrasi berat
Bila ada 1 tanda ditambah 1lebih tanda lain
Sumber : Juffire M, Mulyani, 2009 2. Gangguan keseimbangan asam-basa.
Pada diare biasanya terjadi asidosis metabolik. Ini dikarenakan terjadinya kehilangan natrium bikarbonat berasam tinja, dan terjadi
penimbunan asam laktat . Asidosis dapat diperlihatkan dengan penapasan yang cepat dan teratur.
2
3. Hipoglikemia. Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah
menurun sampai 40 mg pada bayi dan 50 mg pada anak-anak. Gejala hipoglikemia tersebut dapat berupa : lemas, apatis, tremor, berkeringat,
pucat, syok, kejang, sampai koma.
2