Hadis masyhur Pembagian Hadis Ahad

Halaman Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi Adapun syarat-syarat hadis ahad diantaranya : 14 a. Perawi hadis ahad tidak mencapai jumlah banyak yang meyakinkan bahwa mereka tidak mungkin sepakat bohong sebagaimana dalam hadis mutawatir. b. Ia hanya diriwayatkan satu, dua, tiga, empat dan atau lima yang tidak mencapai mutawatir.

3. Pembagian Hadis Ahad

Pembagian hadis ahad ada tiga macam, yaitu hadis masyhur, aziz, dan gharib.

a. Hadis masyhur

Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi dan belum mencapai batasan mutawatir. 15 Apabila dalam salah satu thabaqohnya jenjang dari thobaqat sanad terdapat tiga perawi maka hadis tersebut dikatogerikan hadis masyhur, sekalipun pada thabaqah sebelum atau sesudahnya terdapat banyak perowi. 16 Dalam bahasa kata masyhur berasal dari kata benar, terkenal, dan menampakkan. Dalam istilah hadis masyhur terbagi menjadi dua macam adalah : 1. Masyhur Ishtilahi Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang lebih pada setiap tingkatan thabaqah pada beberapa tingkatan sanad tetapi tidak mencapai kriteria mutawatir. Contoh hadis masyhur : نكلو دابعلا نم هعزتني اعازتنا ملعلا ضبقي ل هللا نإ Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengambil ilmu dengan melepaskan dari dada seorang hamba. Hadis di atas diriwayatkan 3 orang sahabat, yaitu Ibnu amru, Aisyah, dan Abu Hurairah. Dengan demikian hadis ini masyhur ditingkat sahabat, karena terdapat 3 orang sahabat yang meriwayatkannya, sekalipun sanad di kalangan tabi’in lebih dari 3 orang. Atau sebaliknya, bisa jadi hadis masyhur ditingkat tab’in jika perawinya mencapai 3 orang atau lebih tetapi tidak mencapai jumlah mutawatir , sekalipun di tingkat sahabat tidak mencapai masyhur, karena tidak mencapai 3 orang lebih. 17 Sebagian ulama berpendapat hadis masyhur sinonim dengan hadis mustafidh dalam bahasa diartikan penuh dan tersebar dan sebagian ulama lain berpendapat bahwa mustafidh lebih khusus, karena dalam disyaratkan dua ujung sanadnya harus sama jumlahnya yakni 3 orang atau lebih. 14 Ibid, 138 15 H.Zeid B. Smeer, Ulumul Hadis Pengantar studi Hadis Praktis, Hal. 43. 16 Ibid, hal 43 17 H. abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, 139 5 Halaman Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi 2. Masyhur Ghayr Ishthilahi Hadis Masyhur ghayr ishthilahi berbeda dengan hadis masyhur ishthilahi di atas. Hadis mashyur istilah muhadditsin disebut masyhur ishthilahi sebagaiman di atas sedang masyhur ghayr ishthilahi bukan istilah muhadditsin. Hadis masyhur ishthilahi adalah hadis yang popular atau terkenal di kalangan golongan atau kelompok orang tertentu, sekalipun jumlah periwayat dalam sanad tidak mencapai 3 orang atau lebih. 18 Contohnya masyhur di kalangan muhaditsin dan lainnya golongan ulama ahli ilmu dan orang umum, Masyhur di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu, misalnya hanya masyhur di kalangan hadis saja, ahli fiqih, ahli tasawuf saja dan sebagainya. Masyhur dikalangan masyarakat umum. Dari difinisi hadis masyhur di atas yang terbagi menjadi dua macam maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hadis masyhur ada di kalangan orang sahabat. Golongan atau kelompok orang tertentu sekalipun jumlah periwayat dalam sanad tidak mencapai 3 orang atau lebih misalnya hadis ini popular dalam bidang ilmu atau ahli fiqih dan disiiplin ilmu lainnya pada zaman rasulullah. a Hukum Hadis Masyhur Hukum hadis masyhur baik istilahi atau ghyar istilahi tidak seluruhnya dinyatakan shahih atau tidak shahih, akan tetapi tergantung kepada hasil penelitian atau pemeriksaan para ulama. 19

b. Hadis Aziz