Pengertian Hadis Ahad Syarat-syarat Hadis Ahad

Halaman Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi tanpa ada keraguan sedikit pun sebagaimana seseorang menyaksikan sendiri suatu peristiwa dengan mata kepalanya, maka ia mengetahuinya secara yakin. 8 Hadis mutawatir mengandung hukum qath’I al tsubat, memberikan informasi yang pasti akan sumber informasi tersebut. Oleh sebab itu tidak dibenarkan seseorang untuk mengingkari hadis mutawatir, bahkan para ulama menghukumi kufur bagi orang yang mengingkari hadis mutawatir. Mengingkari hadis mutawatir sama dengan mendustakan informasi yang jelas dan pasti bersumber dari Rasulullah 9 . Dengan demikian dapat difahami bahwa penerimaan hadis mutawatir tidak meragukan lagi dengan segala informasi yang sahih dan bisa dijadikan sumber syariah islam yang diriwayatkan oleh perawi yang sesuai dengan fakta terjadinya pada zaman nabi tersebut. Oleh karena itu kaum muslimin wajiblah menerima dan mengamalkan hadis-hadis mutawatir.

C. Hadis Ahad

1. Pengertian Hadis Ahad

Kata ahad atau wahid berdasarkan segi bahasa berarti satu, maka khabar ahad atau khabar wahid berarti suatu berita yang disampaikan oleh satu orang. 10 Adapun yang dimaksud dengan hadis ahad menurut istilah, banyak didefinisikan oleh para ulama, antara lain sebagai berikut ; Khabar atau berita yang jumlah perawinya tidak sebanyak jumlah perawi hadis mutawatir baik perawinya itu satu, dua, tiga, empat, lima dan seterusnya yang memberikan pengertian bahwa jumlah perawi tersebut tidak mencapai jumlah perawi hadis mutawatir 11 . Yang dimaksud hadis ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh beberapa perawi yang jumlahnya tidak mencapai batasan hadis mutawatir. Mayoritas hadis yang diriwayatkan dari Rasullulah saw dan terdapat dalam kitab-kitab referensi adalah jenis hadis ahad. 12 Kata ahad bentuk plural jamak dari ahad dengan makna wahid sama dengan satu, tunggal, atau esa. Hadis atau khabar wahid berarti Hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi. Ahad dengan diperpanjangkan bacaan a-had mempunyai makna satuan. Nilai angka satuan tidak mesti satu, tetapi dari satu hingga Sembilan 13 . Dari difinisi di atas dapat dijelaskan bahwa hadis ahad adalah hadis yang tidak melebihi dari hadis mutawatir yang mana jumlah rawinya itu lebih sedikit dari hadis mutawatir tetapi tidak sederajat dengan hadis mutawatir.

2. Syarat-syarat Hadis Ahad

8 H Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Hal 133 9 H. Zeid B. Smeer, Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, hal 42 10 H. Mudasir, Ilmu Hadis, Hal 124 11 Ibid, hal 124 12 H.Zeid B. Smeer, Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis, 43 13 H. Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Hal 138 4 Halaman Hadis Ditinjau Dari Segi Kuantitas Perawi Adapun syarat-syarat hadis ahad diantaranya : 14 a. Perawi hadis ahad tidak mencapai jumlah banyak yang meyakinkan bahwa mereka tidak mungkin sepakat bohong sebagaimana dalam hadis mutawatir. b. Ia hanya diriwayatkan satu, dua, tiga, empat dan atau lima yang tidak mencapai mutawatir.

3. Pembagian Hadis Ahad