53 hal tersebut menjadi alasan mengapa PT Perkebunan Nusantara VII berupaya
untuk dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan para karyawannya dengan melakukan program pendidikan dan pelatihan.
5.7.1 Tenaga Kerja
Perkembangan tenaga kerja Unit Usaha Te lung Buyut dari tahun ke tahun mengalami sedikit penurunan. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan ingin
memanfaatkan tenaga kerja yang ada secara produktif, mengurangi pengrekrutan tenaga kerja baru, dan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja yang sudah
pensiun. Berikut ini disajikan data karyawan berdasarkan status dan golo ngan seperti terlihat pada Tabel 9.
Tabe l 9. Perkembangan Ketenagakerjaan sampai dengan Februari 2007 Tahun
Status dan Golongan Jumlah
IIIA-IVD IC-IID
IA-IB Honorer Borong Capek
2003 2004
2005 2006
2007 17
15 15
14 14
152 150
141 135
133 1748
1711 1688
1660 1651
88 71
35 31
31 400
400 500
500 500
- -
4 4
4 2405
2347 2383
2344 2333
Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Telung Buyut, 2007.
Berdasarkan Tabel 9 menunjukan perkembangan tenaga kerja berdasarkan status karyawan tetap dilihat dari golongan IA sampai dengan IVD, bahwa jumlah
tenaga kerja tetap yang ada di Unit Usaha Telung Buyut jumlahnya cukup banyak bila dibandingkan dengan honorer, borong, dan capek kontrak. Untuk melihat
data perkembangan jumlah tenaga kerja Unit Usaha Kedaton berdasarkan bidang pengolahan pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 10.
54
Tabel 10. Data Pekerja Menurut Bidang Pengolongan Tahun 2006 Bidang
Jumlah Pekerja Tetap Orang
Jumlah Pe kerja Honorer Orang
Administrasikantor Tanaman
Teknik Pengolahan
84 1.075
63 132
3 2
- -
Total 1.354
5
Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Kedaton, 2006.
Data pekerja menurut bidang pengolahan menunjukkan bahwa tenaga kerja yang paling banyak berada di Unit Usaha Kedaton adalah bidang tanaman, yaitu
sebanyak 1.075 orang tenaga kerja. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan memerlukan atau menyerap tenaga kerja paling
banyak adalah di lapangankebun. Namun, tidak berarti bidang-bidang pekerjaan yang lainnya menjadi suatu pekerjaan yang tidak penting, karena satu bidang
pekerjaan dengan bidang pekerjaan yang lain saling ketergantungan dan saling mendukung didalam menyelesaikan laporan manajemen perusahaan.
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN