66 diri, sikap mental dan kewirausahaan. Salah satu indikator, misalnya unt uk
kemampuan memimpin seorang mandor tanaman mempunyai nilai sangat baik artinya mandor mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan,
dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu dengan mudah dan sangat meyakinkan.   Evaluasi  penilaian  sikap dan  perilaku  mandor Telung Buyut dan
Kedaton Berdasarkan pra dan pasca pelatihan dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Evaluasi Penilaian Sikap dan Perilaku   Mandor Telung Buyut dan Kedaton Berdasarkan Pra dan Pasca  Pelatihan IHT Tahun 2006
No Responden Penilaian
Pra Pelatihan Pasca Pelatihan
Mandor Telung Buyut 6
8 9
10 11
12 15
16 73,22 baik
76,11 baik 80,00 baik
77,96 baik 76,67 baik
- 78,52 baik
- 75,19 baik
79,81 baik 81,52 baik sekali
82,19 baik sekali 78,11 baik
- 80,07 baik sekali
- Mandor Kedaton
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 80,03baik sekali
75 baik 79,92 baik
- 79,96 baik
69,8cukup 73,33 baik
- 75,22 baik
73,33 baik 73,14 baik
- 82,88 baik sekali
80 baik 82,66 baik sekali
- 82,8 baik sekali
72,9 baik 77,29 baik
- 80,15 baik sekali
77,29 baik 75,51 baik
-
Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII Bandar Lampung,  2006.
6.2.2 Evaluasi Pelatihan Field and Mill Day
Field and Mill Day  adalah pelatihan dengan metode studi kasus yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara VII dengan tujuan antara lain;
67 1 membangun kesadaran dan rasa memiliki terhadap perusahaan dengan melihat
permasalahan-permasalahan secara bersama; 2 Membangun kebersamaan antar bidang tugas dengan saling memahami kesulitan masing- masing bidang serta
memberikan koreksi dan masukan- masukan; dan 3 merumuskan  langkah- langkah bersama untuk mencapai tujuan perusahaan, terutama yang terkait dengan
penciptaan produk yang berkualitas, terpenuhinya target kuantitas produksi serta harga pokok yang rendah.
Field and Mill Day  tidak hanya diikuti oleh karyawan bidang tanaman saja, tetapi bidang-bidang tugas lainnya yaitu teknik, pengolahan, Tata Usaha
Keuangan TUK dan  SDMUmum.  Hal tersebut  disebabkan karena karyawan berperan penting dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas, menekan
lossess  produk, serta penggunaan anggaran biaya secara efisien dan efektif. Peserta  Field and Mill Day  secara keseluruhan sebanyak 98 orang dan kegiatan
dilakukan selama dua hari di Unit Usaha Telung Buyut. Perusahaan tidak melakukan evaluasi untuk pelatihan  Field and Mill Day,
namun  menilai berdasarkan hasil pemecahan masalah. Hal tersebut dikhawatirkan bila  suatu saat  karyawan menghadapi permasalahan yang sama,  tidak dapat
menyelesaikan  sendiri dengan cepat. Oleh karena itu,   diperlukan suatu evaluasi setelah setahun atau  tiga bula n pelatihan dilakukan,  untuk  mengetahui  sejauh
mana karyawan dapat menyelesaikan masalah  sendiri  dengan baik  tanpa dilakukan  Field and Mill Day  lagi.  Hal- hal positif yang diperoleh dalam
pelaksanaan Field and Mill Day  untuk  komoditas karet berupa  hasil pemecahan masalah pada tahun 2006 dapat dilihat pada  Tabel 18.
68
Tabel 18. Hasil Pemecahan Masalah dari Program Pelatihan Field and Mill
Day Tahun 2006 No.
Obyek Hasil Positif
Benchmarking
I Tanaman
1.  TBM I
2.  TBM II
3.  TBM III -  Rumpukan  tunggal karet ex. LC dalam keadaan
basah habis terbakardikeluarkan dari areal -  Pertumbuhan tanaman jagung dan homogen
-  Kondisi kacangan menutup tanah LCC. -
Areal rendahantergenang ditanami karet dengan cara membuat gulutan
- Pertumbuhan lilit batang di atas 16 cm normal
14 cm -
Implementasi sistem kinerja kelompok sebagai cara efektif dalam menggali potensi produksi.
- Sistem pengamanan terpadu Ring 1 s.d Ring 4
cukup efektif dalam pengamanan produksi afdeling
II PabrikPengolahan  -
Kebersihan lingkungan dalam dan luar pabrik secara  berkelanjutan
- Mutu RSS I  95
III Teknik
-  Pengoperasian mesin instalasi pabrik = zero accident
Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII Bandara Lampung, 2006.
6.2.3  Pelaksanaan Pelatihan Pada  Unit Usaha  Telung Buyut dan Kedaton PT Perkebunan Nusantara VII Bandar lampung
Hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan yang diamati dari responden antara lain keikutsertaan peserta dalam pelatihan, materi yang di
sampaikan, prosedur penentuan kebutuhan pelatihan dan pemahaman responden tentang manfaat dan tujuan pelatihan.  Dengan demikian, dapat diketahui
keefektifan dari pelaksanaan pelatihan serta pengaruhnya terhadap kinerja sinder dan mandor tanaman.
69
6.2.3.1 Keikutsertaan Karyawan Dalam Pelatihan
Keikutsertaan dalam pelatihan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas karyawan,  sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Diketahui bahwa karyawan beberapa kali pernah mengikuti pelatihan selama bekerja di perusahaan dengan jenis pelatihan yang sama. Dengan demikian, dapat
dilihat dengan intensitas pelatihan yang diberikan perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas dari para karyawan atau tidak.
Sebagai contoh,  apabila karyawan  hanya diberikan pelatihan satu kali berdampak terhadap  hasil kinerja yang meningkat. Namun, sama peningkatannya
dengan kinerja karyawan yang mengkuti pelatihan lebih dari satu kali,  lebih baik karyawan diberikan satu kali pelatihan daripada lebih dari satu kali. Hal tersebut
terkait dengan anggaran dana yang dikeluarkan, semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan semakin  banyak dana yang sia-sia bila kinerja para
karyawan  tidak berubah atau tetap sama.  Apabila  karyawan diberikan pelatihan lebih dari satu kali, dan kinerja karyawan lebih tinggi daripada pelatihan diberikan
satu kali,  maka perusahaan akan mendapatkan kontribusimasukan yang sesuai dengan dana yang dikeluarkan untuk pelatihan.
Responden karyawan tingkat sinder tanaman yang mengikuti pelatihan Field and Miil Day, hampir setengahnya sebanyak tiga orang 42,85 persen lebih dari
empat kali mengikuti pelatihan, dan sisanya mengikuti pelatihan sebanyak satu, dua, dan tiga kali pelatihan. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan dianggap
mempunyai keahlian untuk dapat melaksanakan pekerjaan di lapangan. Karyawan tingkat mandor tanaman rata-rata baru mengikuti pelatihan  Field and Mill Day
sebanyak satu dan dua kali pelatihan. Hal tersebut menggambarkan bahwa
70 karyawan masih cukup memiliki kemampuan didalam melaksanakan pekerjaan,
dan ada kemungkinan untuk dilakukan pelatihan  Field and Mill Day  lagi pada karyawan tingkat mandor tanaman.
Adapun responden mandor tanaman yang mengikuti pelatihan IHT sebanyak satu kali yaitu 10 orang 50,00 persen, dan sisanya responden pernah mengikuti
pelatihan sebanyak dua, tiga, dan empat kali bahkan lebih dari empat kali pernah mengikuti pelatihan. Mereka semua pernah mengikuti pelatihan sikap dan
kepribadian  afektif,  keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan serta wawasan dan pengetahuan  kogniktif.  Keikutsertaan responden dalam pelatihan
IHT dan Field and Miil Day dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Keikutsertaan Responden untuk Pelatihan  IHT  dan Field and Mill
Day. Jawaban Responden
Jumlah Responden Orang
Presentase
1. Sinder Field and Mill Day A.  Satu kali
B.  Dua kali C.  Tiga kali
D.  Empat kali E.  Lebih dari empat
1 1
2
- 3
14,29 14,29
28,57
- 42,85
Total 7
100,00
2. Mandor Field and Mill Day A.  Satu kali
B.  Dua kali C.  Tiga kali
D.  Empat kali E.  Lebih dari empat
3 3
1 1
- 37,50
37,50 12,50
12,50
-
Total 8
100,00
3. Mandor IHT A.  Satu kali
B.  Dua kali C.  Tiga kali
D.  Empat kali E.  Lebih dari empat
10 3
4 2
1 50,00
15,00 20,00
10,00 5,00
Total 20
100,00
71 Berdasarkan Tabel 19 menunjukan bahwa karyawan tingkat mandor
tanaman masih memiliki kemampuan,  dan bekal keahlian yang cukup dibidang pekerjaannya. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan
PT Perkebunan Nusantara VII saat ini masih banyak diberikan kepada karyawan tingkat sinder tanaman dibandingkan mandor tanaman.
6.2.3.2 Penentuan Keikutsertaan Pelatihan
Proses pemilihan terhadap karyawan yang akan mengikuti pelatihan  sangat perlu untuk diperhatikan.  Ada banyak faktor  sebelum perusahaan menentukan
karyawan yang akan menjadi peserta pelatihan. Seperti potensi diri, kekurangan karyawan, dan  jenis pekerjaan. Penentuan keikutsertaan responden dalam
pelatihan dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Penentuan Keikutsertaan Responden Dalam Pelatihan Jawaban Responden
JumlahResponden Orang
Presentase
1. Sinder Tanaman A.  Penunjukan oleh atasan
B.  Seleksi C.  Pencalonan sendiri
7 -
- 100,00
- -
Total 7
100,00
2. Mandor Tanaman A. Penunjukan oleh atasan
B. Seleksi C. Pencalonan sendiri
28 -
- 100,00
- -
Total 28
100,00
Dilihat dari 35 orang karyawan yang mengikuti pelatihan baik pelatihan IHT dan  Field and Mill Day  pada Unit Usaha  Telung Buyut dan Kedaton di PT
Perkebunan Nusantara VII, semuanya atas penunjukan oleh atasan perusahaan dalam pemilihan untuk mengikuti pelatihan. Peserta ditunjuk secara langsung oleh
72 manajer atau  sinder kepala, berdasarkan permintaan dari kantor pusat yaitu divisi
SDM. Penggunaan proses penunjukan secara langsung oleh atasan    tidak selalu
tepat untuk penentuan peserta pelatihan.   Sebab bila tidak dilakukan secara  adil dapat menyebabkan ketidakpuasan pada karyawan lain yang tidak ditunjuk
menjadi peserta pelatihan. Dengan demikian,  kurang tepat bila peserta yang terpilih ternyata memiliki kemampuan atau keahlian yang dibutuhkan perusahaan,
dan  dianggap sudah tidak butuh lagi pelatihan. Adapun peserta sudah me ngikuti pelatihan lebih dari satu kali,  ternyata masih ditunjuk lagi untuk  mengikuti
pelatihan, kemungkinan besar peserta merasa bosan dengan pelatihan yang sama, dan berakibat pada pelaksanaan pelatihan yang menjadi tidak efektif dilakukan.
6.2.3.3 Fungsi dan Tujuan Pelatihan
Suatu badan usaha menyelenggarakan pelatihan bagi para karyawan,  maka terlebih dahulu dijelaskan apa yang menjadi tujuan dari pelatihan tersebut.
Penjelasan fungsi dan tujuan dari pelatihan yang  dilakukan  PT Perkebunan Nusantara VII  diberikan  secara langsung  saat pelatihan,  walaupun  sebenarnya
fungsi dan tujuan sudah disampaikan melalui Surat Perintah kepada  manajer atau kepala bagian di  masing- masing unit usaha.  Tujuan yang tidak jelas dan tidak
diketahui oleh peserta akan membuat kebingungan dan hasil pelatihan yang diharapkan  menjadi tidak  tercapai. Pemahaman responden mengenai fungsi dan
tujuan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 21.
73
Tabel 21. Pemahaman Responden Mengenai Fungsi dan Tujuan Pelatihan Jawaban Responden
Jumlah Orang Presentase
1. Sinder Field and Mill Day A.  Sangat mengerti
B.  Cukup mengerti C.  Kurang mengerti
D.  Tidak mengerti 3
4 1
- 37,50
50,00 12,50
-
Total 7
100,00
2. Mandor Field and Mill Day A.  Sangat mengerti
B.  Cukup mengerti C.  Kurang mengerti
D.  Tidak mengerti -
7 1
- -
87,50 12,50
-
Total 8
100,00
3. Mandor IHT A.  Sangat mengerti
B.  Cukup mengerti C.  Kurang mengerti
D.  Tidak mengerti 4
16 -
- 20,00
80,00 -
-
Total 20
100,00
Berdasarkan Tabel 21,  karyawan tingkat sinder yang mengikuti pelatihan Field and Mill Day  sebanyak tiga   orang  37,50 persen menjawab sangat
mengerti, empat orang 50 persen cukup mengerti, dan satu orang 12,50 persen kurang mengerti dengan fungsi dan tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan.
Untuk tingkat mandor sebanyak tujuh  orang 87,50 persen menjawab  cukup mengerti, dan sebanyak satu orang 12,50 persen kurang mengerti.
Pelatihan  Field and Mill Day  menunjukan bahwa karyawan tingkat sinder dan mandor tanaman  pada umumnya menjawab cukup mengerti mengenai fungsi
dan tujuan pelatihan. Pelatihan  dianggap karyawan sebagai penunjang  pekerjaan mereka, dan merupakan mendukung keberhasilan tujuan perusahaan sekarang dan
di masa yang akan datang.
74 Karyawan tingkat mandor yang mengikuti pelatihan  IHT  sangat mengerti
mengenai fungsi dan tujuan  pelatihan sebanyak empat orang 20,00 persen, dan 16  orang 80 persen cukup mengerti dengan fungsi dan tujuan pelatihan yang
dilakukan.  Dengan demikian, untuk  pelatihan IHT mayoritas karyawan cukup mengerti dengan fungsi dan tujuan pelatihan. Hal tersebut disebabkan  karena
pelatihan IHT  berkaitan dengan individu karyawan itu sendiri, yang masih membutuhkan suatu peningkatan kemampuan untuk dapat memenuhi tanggung
jawab yang diberikan oleh perusahaan. Berdasarkan Tabel 21, pada umumnya responden atau peserta tidak ada yang
menjawab tidak mengerti dengan fungsi dan tujuan pelatihan yang dilaksanakan. Artinya peserta hampir semuanya sudah paham dengan fungsi dan tuj uan
pelatihan. Hanya sebanyak satu  orang 12,50 persen peserta tingkat sinder dan satu orang  12,50 persen tingkat mandor yang kurang paham mengikuti Field and
Mill Day. Artinya untuk pelatihan  Field and Mill Day  masih adanya ketidakpahaman responden mengenai fungsi dan tujuan dari pela tihan yang
dilakukan. Hal tersebut bisa disebabkan karena berkaitan dengan proses pelatihan karyawan yaitu melalui penunjukan langsung oleh atasan.
6.2.3.4 Metode  Pelatihan
Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun  perubahan sikap  seorang
individu. Sistem pelatihan yang baik biasanya terdiri dari program-program yang dirancang untuk meningkatkan kinerja pada level individu, yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang besar terhadap pelaksanaan bidang kerja pegawai.
75 Kinerja yang  meningkat pada gilirannya menyiratkan bahwa terhadap perubahan
yang dapat diukur dalam pengetahuan, keahlian, sikap dan perilaku sosial. Mengenai metode pelatihan yang diberikan di perusahaan saat ini untuk
pelatihan  Field and Mill Day  yaitu,  dengan metode  pelatihan yang dilakukan  of the job training  dalam bentuk studi  kasus dan lebih banyak mengunakan tehnik
presentasi dan diskusi yang dilakukan di lapangan.  Tujuh  responden yang mengikuti  Field and Mill Day  untuk karyawan tingkat sinder  tanaman
menyatakan  bahwa metode pelatihan tersebut sangat menunjang sebanyak tiga orang  43,86 persen, dan  empat  orang 57,14 persen menyatakan cukup
menunjang. Karyawan  tingkat mandor  tanaman  yang menyatakan sangat menunjang
sebanyak dua  orang  25,00 persen, dan  enam  orang 75,00 persen menyatakan cukup menunjang. Hal tersebut menunjukkan bahwa,  sebenarnya    hampir
setengahnya  karyawan tingkat sinder dan mandor  tanaman  menyatakan metode pelatihan Field and Mill Day hanya cukup menunjang. Karena, menurut karyawan
untuk  dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan  yang ada di lapangan dapat diselesaikan secara kelompok  di masing- masing unit usaha  dengan bekal
pengetahuan yang sudah didapat dari pelatihan-pelatihan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Pelatihan IHT biasanya  dilakukan diluar perusahaan  dan dilakukan didalam ruangan  dengan melibatkan lembaga –  lembaga  pelatihan yang ditunjuk secara
sengaja seperti LPP Yogya dan L2P-P3PL.  Untuk  karyawan tingkat mandor tanaman  menyatakan metode IHT  sangat menunjang sebanyak 13 orang 65,00
persen, dan tujuh orang 35,00 persen karyawan menyatakan cukup menunjang.
76 Dengan demikian, lebih dari setengahnya karyawan  mandor tanaman  menyatakan
metode IHT  sangat menunjang, karena  bermanfaat untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Namun,   dianggap kurang menunjang dalam pekerjaan yang
sekarang mereka kerjakan mandor tanaman bagian pembibitan, bagian hama penyakit,.  Pendapat responden mengenai metode pelatihan dapat dilihat pada
Tabel 22.
Tabe l 22. Pendapat Responden Mengenai Metode Pelatihan Jawaban Responden
Jumlah Responden Orang
Presentase
1.Sinder Field and Mill Day A.  Sangat menunjang
B.  Cukup menunjang C.  Kurang menunjang
D.  Tidak menunjang 3
4 -
- 42,86
57,14 -
-
Total 7
100,00
2. Mandor Field and Mill Day A.  Sangat menunjang
B.  Cukup menunjang C.  Kurang menunjang
D.  Tidak menunjang 2
6 -
- 25,00
75,00 -
-
Total 8
100,00
3. Mandor IHT A.  Sangat menunjang
B.  Cukup menunjang C.  Kurang menunjang
D.  Tidak menunjang 13
7 -
- 65,00
35,00 -
-
Total 20
100,00
6.2.3.5 Manfaat Pelatihan
Pelatihan  bukanlah hanya merupakan sebuah program yang rutin dilakukan, namun dapat sebagai pendekatan sumberdaya manusia terpadu yang berkaitan
dengan seluruh sistem organisasi pelatihan, dapat pula dikatakan sebagai inovasi baru yang akan berdampak pada perubahan  sistem dan budaya organisasi.
77 Pelatihan berperan besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi suatu
perusahaan. Tingkat keberhasilan suatu pelatihan akan terlihat dari kinerja karyawan
setelah melaksanakan pelatihan. Pelaksanaan pelatihan yang baik akan ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan karyawan dalam menyelesaikan
berbagai tugas. Untuk lebih jelasnya  pendapat responden mengenai manfaat pelatihan dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Pendapat Responden Mengenai Manfaat Pelatihan Jawaban Responden
Jumlah Responden Orang
Presentase
1.Sinder Field and Mill Day A.  Sangat menunjang
B.  Cukup menunjang C.  Kurang menunjang
D.  Tidak menunjang 3
4 -
- 42,86
57,14 -
-
Total 7
100,00
2. Mandor Field and Mill Day A.  Sangat menunjang
B.  Cukup menunjang C.  Kurang menunjang
D.  Tidak menunjang 7
1 -
- 87,50
12,50 -
-
Total 8
100,00
3. Mandor IHT A.  Sangat menunjang
B.  Cukup menunjang C.  Kurang menunjang
D.  Tidak menunjang 13
6 1
- 65,00
30,00 5,00
-
Total 20
100,00
Berdasarkan Tabel 23,  dari  15 orang responden  karyawan yang mengikuti Field and Mill Day  untuk karyawan tingkat sinder  tanaman sebanyak tiga  orang
42,86 persen menyatakan bahwa pelatihan yang diikuti sangat menunjang,  dan
78 empat  orang 57,40 persen menyatakan cukup menunjang.  Hal tersebut
dikarenakan  Field and Mill Day  manfaatnya tidak begitu besar bagi karyawan tingkat sinder tanaman,  dianggap  untuk memecahkan  masalah  tersebut  bisa
dilakukandiselesaikan secara kerja sama dengan kelompok  kecil  saat sedang bekerja di perkebunan.
Karyawan tingkat ma ndor  tanaman sabanyak tujuh  orang 87,50 persen menyatakan sangat menunjang, satu  orang 12,50 persen menyatakan cukup
menunjang. Mereka merasa  Field and Mill Day sangat bermanfaat disaat masalah yang mereka hadapi sulit untuk diselesaikan.
Karyawan  dari 20  responden yang mengikuti pelatihan  IHT  untuk  tingkat mandor  tanaman,  menyatakan manfaat pelatihan sangat menunjang sebanyak 13
orang 65,00 persen,  enam  orang 30,00 persen  cukup menunjang, dan  satu orang 5,00 persen menyatakan kurang menunjang.  Dengan demikian, pada
umumnya  karyawan tingkat mandor tanaman yang mengikuti  IHT menyatakan sangat menunjang, karena karyawan  merasa setelah me ngikuti pelatihan  IHT
pengetahuan mereka  menjadi  meningkat. Artinya karyawan  dianggap oleh perusahaan  sudah memiliki kemampuan  didalam melaksanakan tugas pekerjaan
sehari- hari setelah mengikuti pelatihan. Pelatihan tersebut memiliki manfaat yang sangat menunjang,  dan ada juga
yang menyatakan cukup menunjang, karena pelatihan yang dilaksanakan akan memberikan banyak pengetahuan, dan informasi kepada karyawan. Manfaat yang
didapat dari pelatihan yaitu,  karyawan yang tadinya tidak tahu menjadi tahu tentang apa-apa yang harus dikerjakan  selama bekerja di perusahaan. Namun, ada
79 karyawan yang menyatakan  IHT  kurang menunjang  karena pelatihan dirasakan
tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh mereka. Sebagai contoh,  pelatihan yang diterima tentang kepribadian  seperti etika,
mental, dan kejujuran. Namun,  sebenarnya karyawan menginginkan pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan yang saat ini mereka kerjakan seperti pembibitan,
hama dan penyakit pekerjaan pada bidang yang lebih khusus yang saat ini benar- benar mereka kerjakan, serta karyawan juga membutuhkan adanya motivasi dari
perusahaan.
6.2.3.6 Sarana dan Prasarana Pelatihan
Sarana pelatihan yang digunakan merupakan  kelengkapan yang dibutuhkan didalam kelancaran dan keberhasilan penyampaian materi yang diberikan saat
pelatihan dilakukan. Seperti perlengkapan alat peraga, alat  tulis, pengeras suara, infokus, suasana  ruangan, para pengajar  dll. Merupakan hal penting yang harus
diperhatikan didalam pelaksanaan pelatihan, karena  sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor  keberhasilan dari materi pelatihan yang diberikan
sehingga dapat diterima dengan baik. Berdasarkan data Tabel 24 pada umumnya  karyawan tingkat sinder  dan
mandor tanaman  yang mengikuti pelatihan  Field and Mill Day  sebanyak empat orang 57,14 persen sinder tanaman,  dan tujuh orang 87,50 persen mandor
tanaman menyatakan bahwa,  sarana dan prasarana pelatihan di PT Perkebunan Nusantara VII  sudah  baik.  Hal tersebut didukung dengan pendapat dari mandor
tanama n yang mengikuti pelatihan IHT yaitu  sebanyak 11 orang 55,00 persen menyatakan sarana dan prasarana di perusahaan untuk pelatihan sudah baik.
80 Artinya perusahaan selama ini sudah merencanakan dan menyediakan
fasilitas sarana yang memadai, untuk mendukung kelancaran kegiatan pelatihan, walaupun  ada karyawan yang mengatakan  cukup baik. Mereka merasa  ada
pengajar yang memberikan materi  pelatihan  masih  kurang baik dalam cara penyampaiannya. Dengan demikian,  peserta merasa bosan dan jenuh disaat
mengikuti pelatihan. Untuk lebih jelas sarana dan prasarana pelatihan dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Pendapat Responden Mengenai Sarana dan Prasarana Pelatihan Jawaban Responden
Jumlah Responden Ora ng
Presentase
1.Sinder Field and Mill Day A.  Sangat kurang
B.  Kurang C.  Cukup
D.  Baik E.  Sangat Baik
- -
3 4
- -
- 42,86
57,14 -
Total 7
100,00
2. Mandor Field and Mill Day A.  Sangat kurang
B.  Kurang C.  Cukup
D.  Baik E.  Sangat Baik
- -
1 7
- -
- 12,50
87,50 -
Total 8
100,00
3. Mandor IHT A.  Sangat kurang
B.  Kurang C.  Cukup
D.  Baik E.  Sangat Baik
- -
3 11
6 -
- 15,00
55,00 30,00
Total 20
100,00
6.3   Kemampuan Kerja Karyawan.