60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini, peneliti membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Uraian dari hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini memuat proses penngembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan PMRI dan
kualitas dari buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan PMRI. Uraian dari hasil penelitian sebagai berikut.
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan PMRI
Proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan PMRI peneliti mulai dengan mencari
potensi masalah di sekolah dasar. Peneliti melaksanakan wawancara untuk mencari potensi masalah di sekolah dasar. Teknik pengumpulan data peneliti
laksanakan dengan cara wawancara dengan satu guru kelas III SD dan dua siswa kelas IV SD pada masing-masing sekolah di empat sekolah dasar wilayah Sleman
Timur. Setelah data terkumpul maka peneliti melaksanakan analisis hasil wawancara untuk mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran matematika di
sekolah dasar serta mengetahui kebutuhan atau permasalahan guru dan siswa sehingga peneliti mampu mencari solusi.
4.1.1.1 Situasi Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Peneliti melaksanakan wawancara dengan guru kelas III SD dan siswa kelas IV SD untuk menggali potensi dan masalah di sekolah dasar. Peneliti
menganalisis hasil wawancara untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Melalui analisis situasi dan kondisi
pembelajaran di kelas maka peneliti mampu menemukan masalah yang berada di sekolah dasar dan mampu menganalisis kebutuhan dalam pembelajaran
matematika. Peneliti melaksanakan wawancara secara tidak terstruktur sehingga peneliti hanya mempersiapkan beberapa pertanyaan dari garis besar masalah yang
akan ditanyakan. Dari permasalahan tersebut maka peneliti menemukan solusi dengan mengembangkan sebuah produk buku yang mampu memenuhi masalah
dari guru dan siswa terkait dengan pembelajaran matematika. Peneliti melaksanakan wawancara di empat SD wilayah Sleman Timur diantaranya adalah
SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan, SD Kanisius Eksperimental Mangunan, SD N Deresan. Hasil wawancara guru kelas III SD di empat sekolah
dasar di wilayah Sleman Timur disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 Hasil wawancara guru kelas III SD
Nama Sekolah Aspek
Pembelajaran Kesulitan Materi
SD Kanisius
Dengaman Baru
Guru menjelaskan
materi pembelajaran secara lisan dan
tertulis setelah
itu guru
memberikan soal.
Guru menggunakan
buku pengayaan dan buku paket
dari kanisius. Siswa
kesulitan dalam
materi bangun datar. Pada materi ini siswa
kesulitan dalam mengidentifikasi sifat-sifat setiap bangun datar.
SD Kanisius
Sengkan Guru menyampaikan materi
secara lisan dan tertulis, guru sering tidak menggunakan
media
karena guru
Siswa mengalami kesulitan dalam materi perkalina dan pembagian
serta pada materi bangun datar. Siswa kesulitan dalam menghafal
beranggapan siswa
memahami materi dengan cara lisan dan tertulis. Guru
menggunakan buku
pengayaan dan buku paket dari kanisius.
perkalian dan pembagian, selain itu siswa
juga kesulitan
dalam mengidentifikasi bangun datar.
SD Kanisus Eksperimental
Mangunan Guru mengajar di kelas secara
lisan, tertulis, dan guru sering menggunakan
permainan dalam pembelajaran. Guru
mengatakan bahwa
buku yang digunakan belum sesuai
dengan konteks kenyataan yang berada di lapangan.
Siswa mengalami kesulitan dalam materi perkalian dan pembagian
serta materi bangun datar. Siswa sulit dalam menyelesaikan soal
perkalian dan pembagian serta siswa kesulitan dalam membedakan
bangun datar yang terlihat sama.
SD Negeri
Deresan Guru mengajar secara lisan
dan tertulis setelah tu guru memberikan
soal. Guru
melaksanakan pembelajaran menggunakan buku namun
guru memberikan
pendalaman materi dari buku karena
buku yang
guru gunakan kurang lengkap.
Materi yang dianggap susah bagi siswa adalah materi bangun datar.
Siswa Kesusahan
dalam mengidentifikasi bangun datar serta
siswa kesusahan member nama bangun datar.
Hasil wawancara siswa kelas IV SD mengenai materi matematika yang sulit disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil wawancara siswa kelas IV SD
Nama Sekolah Hasil Wawancara
SD Kanisius
Demangan Baru Siswa bingung dalam soal menghitung perkalian dan pembagian
serta siswa kesulitan dalam mencari sifat-sofat dari bangun datar. SD
Kanisius Sengkan
Siswa kesulitan dalam menghitung pembagian dan siswa kesulitan dalam mencari jenis-jenis bangun datar.
SD Kanisisus
Eksperimental Mangunan
Siswa kesulitan dalam mencari sifat-sifat angun datar seperti mencari sudut, sisi, dan menghitung luas dan keliling bangun
datar.
SD Negeri Deresan Siswa kesusahan menghafal dan menghitung mengenai
pembagian dan siswa susah dalam menghafal jenis-jenis bangun datar.
Peneliti melaksanakan wawancara dengan guru kelas III SD dan siswa kelas IV SD pada setiap sekolah di empat SD wilayah Sleman Timur.
Peneliti melaksanakan wawancara kepada siswa kelas IV SD karena siswa kelas IV SD
telah memperoleh materi di kelas III SD. Dari hasil wawancara terkait pembelajaran matematika di SD, peneliti memperoleh bahwa guru mampu
menggunakan buku dalam mengajar namun guru hanya terpaut dengan buku maka guru mengajar secara lisan dan tertulis setelah itu guru memberikan soal
penugasan kepada siswa. Dengan hal tersebut maka guru yang aktif dan siswa pasif di kelas dan siswa cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu,
buku yang guru gunakan kurang lengkap sehingga guru menggunakan buku lain untuk melengkapi materi di buku. Beberapa soal pada buku menggunakan konteks
yang tidak sesuai dengan relitas siswa sehingga siswa kesusahan dalam mengerjakan soal. Dengan hal tersebut siswa kurang mampu memahami materi
dengan baik sehingga guru harus mengulang materi untuk diajarkan kepada siswa. Peneliti memperoleh materi yang sulit di kelas III SD yaitu pada materi
perkalian dan pembagian serta pada materi bangun datar. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal perkalian dan pembagian karena siswa belum hafal mengenai
perkalian dan pembagian. Selain itu, materi bangun datar dirasa sulit bagi siswa karena siswa kesulitan dalam menghafalkan jenis-jenis bangun datar sehingga
siswa kesusahan dalam membedakan gambar bangun datar yang terlalu mirip. Siswa kesusahan dalam mengidentifikasi bangun datar seperti mencari sudut,
besar sudut, dan sisi. Dari hasil wawancara tersebut maka peneliti tertarik untuk mencari solusi pada materi bangun datar kelas III SD, karena guru dan siswa
banyak membutuhkan penanganan pada materi bangun datar serta minimnya buku ajar yang membahas mengenai materi bangun datar secara lengkap.
4.1.1.2 Prosedur Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk buku guru dan buku siswa melalui 7 langkah pengambangan yaitu potensi masalah, pengumpulan data, desain produk,
vlidasi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Proses pengembangan produk diawali dengan potensi masalah, potensi masalah penenliti peroleh dengan cara
wawancara di sekolah dasar wilayah Sleman Timur. Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data, pengumpulan data peneliti laksanakan dengan cara wawancara
tidak terstruktur. Peneliti melaksanakan wawancara dengan 1 guru kelas III SD dan 2 siswa kelas IV SD pada setiap sekolah. Dari hasil wawancara kemudian
peneliti menganalisis untuk memperoleh analisis kebutuhan di sekolah dasar. Langkah selanjutnya adalah desain produk. Sebelum peneliti mendesain produk,
peneliti menentukan materi pelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta konsep kegiatan pembelajaran sesuai dengan analisis kebutuhan yang
peneliti peroleh. Peneliti mendesain produk buku dari sampul buku sampi kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan 5 karakteristik PMRI. langkah
selanjutnya adalah validasi desain produk. Sebelum melaksanakan validasi desain produk, peneliti menyusun instrumen soal dan kuesioner validasi produk. Peneliti
menyusun 30 butir soal pilihan ganda kemudian diujikan kepada siswa kelas IV SD dan divalidasi menggunakan aplikasi IMB SPSS Statistics 16. Dari hasil
validasi kemudian diambil 20 butir soal yang valid yang nantinya digunakan untuk soal pretest dan posttest pada uji coba produk terbatas. Peneliti menyusun
kuesioner validasi produk yang digunakan untuk menilai keualitas dari produk buku yang penenliti susun. Setelah kuesioner siap maka peneliti melaksanakan
validasi desain produk kepada ahli. Peneliti melaksanakan validasi desian produk kepada 2 ahli yaitu dosen matematika dan PMRI sebagai ahli 1 dan guru yang
mengerti matematika dan PMRI sebagai ahli 2. Produk buku divalidasi oleh ahli kurang lebih 3 minggu. Setelah produk divalidasi kemudian revisi desain produk,
peneliti melaksanakan revisi desain produk dengan merujuk pada saran dari ahli. Langkah selanjutnya adalah uji coba produk secara terbatas di salah satu SD dari
empat SD wilayah Sleman Timur tempat peneliti melaksanakan analisis kebutuhan yaitu di SD N Deresan. Uji coba produk secara terbatas peneliti
laksanakan kepada 5 siswa yang dipilih berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari guru dan peneliti. Sebelum melaksanakan uji coba produk,
peneliti melaksanakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melaksanakan pembeljaaran menggunakan produk, setelah itu peneliti
melaksanakan pembelajaran menggunakan produk selama 4 x pertemuan yang dibagi menjadi 2 pertemuan. Setiap pertemuan menggunakan waktu 2 x 35 menit.
Setelah peneliti selesai melaksanakan pembelajaran, peneliti melaksanakan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menggunakan produk. Hasil
nilai pretest dan posttest dianalisis untuk meliahat adanya dampak penggunaan produk. Berdasrakan hasil analisis, nilai siswa meningkat sehingga produk buku
mampu memberikan dampak positif kepada siswa. Langkah selanjutnya adalah revisi produk, peneliti merevisi produk dengan memperhatikan saran dari guru
dan siswa serta pengalaman peneliti ketika melaksanakan pembelajaran.
Peneliti menyusun buku yang terdiri dari buku guru dan buku siswa pada mata pelajaran matematika kelas III SD. Peneliti menyusun buku pada materi
bangun datar dengan mengkaji pada standar kompetensi 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar dan pada kompetensi dasar 4.1 Mengidentifikasi berbagai
bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya. Isi materi bagun datar yang termuat pada buku meliputi mengenal benda-benda yang permukaannya
berbentuk bangun datar, mengenal jenis-jenis bangun datar, membuat model bangun datar, menggambar bangun datar, dan mengidentifikasi sifat bangun datar
sederhana yang meliputi sisi dan sudut. Peneliti menyusun desain produk buku secara menarik dengan warna-
warna dan gambar yang mendukung sesuai dengan karakteristik siswa SD. Produk buku disusun dengan jenis huruf Comic Sans ukuran 14 supaya siswa
bersemangat membaca dan senang belajar matematika. Peneliti juga menyusun kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan 5 karakteristik PMRI.
Peneliti menyusun desain sampul buku menggunakan aplikasi CorelDraw X7. Sampul buku guru dan buku siswa dibuat dengan warna biru. Pada sampul
buku memuat gambar jenis-jenis bangun datar. Sampul buku terdiri dari judul buku BANGUN DATAR di posisi tengah dengan ukuran huruf lebih besar,
keterangan kelas UNTUK KELAS III SD di posisi tengah dengan ukuran huruf lebih kecil dari judul buku, keterangan buku, untuk buku pegangan guru
keterangan buku adalah BUKU GURU dan untuk buku pegangan siswa keterangan buku siswa adalah BUKU SISWA, komposisi sampul buku yang lain
adalah nama pengarang Danang Pinandoyo Pura Wijaya di posisi tengah bawah. Sampul buku guru disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Sampul buku guru Sampul buku siswa mampu dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Sampul buku siswa
Desain produk buku yang selanjutnya adalah isi buku. Peneliti menyusun isi buku yang berisi kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, dan kegiatan
pembelajaran. Bagian isi buku dijelaskan sebagai berikut: 1.
Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan syukur karena peneliti mampu
menyelesaikan produk buku guru dan buku siswa. Peneliti menuliskan penjelasan singkat serta manfaat dari buku. Peneliti juga meminta kritik dan
saran untuk penyempurnaan produk buku yang lebih baik. 2.
Petunjuk Penggunaan Buku Petunjuk penggunaan buku guru dan buku siswa dibuat untuk
mempermudah penggunaan buku. Petunjuk penggunaan buku guru dan buku siswa dibuat dengan bahasa yang sederhana supaya mempermudah guru dan
siswa dalam menggunakan dan memahami materi pada buku. 3.
Daftar Isi Daftar isi dalam buku guru dan buku siswa berisi halaman kegiatan.
Daftar isi dibuat sama supaya guru dan siswa mudah untuk mencari halaman kegiatan pembelajaran yang digunakan.
4. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran pada buku guru dan buku siswa berisi tiga bab yang sesuai dengan karakteristik PMRI. Pada buku siswa kegiatan
pembelajaran termuat lembar kerja siswa, bahan-bahan dan langkah-langkah pembelajaran pada masing-masing kegiatan. Isi kegiatan pada buku guru sama
dengan buku siswa namun isi buku guru lebih detail daripada buku siswa. Pada buku guru termuat kotak berwarna ungu yang berisi kalimat penjelasan,
kotak berwarna biru berisi keterangan karakteristik PMRI, kotak warna hijau berisi keterangan contoh mengerjakan soal dan ada kunci jawaban dari soal.
Kegiatan yang termuat dalam buku guru dan buku siswa sebagai berikut. a.
Bab satu Bab satu berisi aktifitas siswa dalam mengenal bentuk-bentuk
benda yang berada di lingkungan sekitar kelas dan membedakan bentuk- bentuk permukaan benda. Pada bab satu terdiri dari 3 tiga kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pertama siswa melihat dan mengenal benda di sekitar
lingkungan kelas. Karakteristik PMRI yang disampaikan adalah penggunaan konteks. Kegiatan 1 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.3 Kegiatan 1 pada 1
Kegiatan dua siswa membandingkan permukaan benda-benda yang berada di lingkungan sekitar. Siswa membandingkan permukaan benda
satu dengan permukaan benda yang lain apakah bentuk permukaannya sama. Karakteristik PMRI yang disampaikan adalah keterkaitan antar
topik dan penggunaan model. Kegiatan 2 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.4 Kegiatan 2 pada bab 1 Kegiatan tiga siswa membandingkan permukaan benda-benda yang
berada di lingkungan sekitar. Siswa membandingkan permukaan benda satu dengan permukaan benda yang lain apakah bentuk permukaannya
berbeda. Karakteristik PMRI yang disampaikan adalah keterkaitan antar topik dan penggunaan model. Kegiatan 3 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.5 Kegiatan 3 pada bab 1 b.
Bab 2 Bab 2 berisi aktivitas siswa mengenai kegiatan dalam membedakan
gambar bentuk permukaan benda, mengelompokkan gambar bentuk permukaan benda, menjodohkan gambar bentuk bentuk permukaan benda,
dan mencari bangun datar yang sama dengan gambar bentuk benda. Kegiatan pertama siswa mengelompokkan gambar uang sesuai
dengan bentuk permukaanya, siswa membandingkan gambar permukaan uang apakah permukaanya sama atau berbeda setelah itu siswa
mengelompokkan gambar bentuk permukaan uang sesuai dengan bentuk permukaanya. Karakteristik PMRI yang disampaikan adalah penggunaan
konteks. Kegiatan 1 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.6 Kegiatan 1 pada bab 2
Kegiatan dua siswa mengelompokkan gambar bentuk permukaan benda. Siswa melaksanakan kegiatan dalam mengelompokkan gambar
permukan benda yang bentuk permukaannya sama dengan bentuk permukaan gambar benda yang lain. Siswa mengelompokkan gambar
dengan cara melingkari gambar permukaan benda satu dengan gambar permukaan benda lain yang bentuk permukaan yang sama. Karakteristik
PMRI yang digunakan dalam kegiatan dua adalah penggunaan model. Kegiatan 2 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.7 Kegiatan 2 pada bab 2
Kegiatan tiga siswa mencari gambar benda yang bentuk permukaan benda sama dengan bentuk bangun datar, siswa menjodohkan bangun
datar dengan gambar permukaan benda yang sama dengan bangun datar. Siswa mencari bangun datar yang bentuknya sama dengan gambar bentuk
permukaan benda dari gambar yang telah disediakan. Setelah itu, siswa mencari gambar benda yang bentuk permukaannya sama dengan bnetuk
bangun datar. Siswa menjodohkan bangun datar dengan gambar yang bentuk permukaanya sama dengan bangun datar. Karakteristik PMRI yang
disampaikan adalah penggunaan model. Kegiatan 3 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.8 Kegiatan 3 pada bab2 c.
Bab 3 Bab 3 berisikan aktifitas siswa mengenai menggambar bangun
datar dari permukaan gambar benda yang dilihat. Membuat model bangun datar dari stik es krim dan kertas lipat.
Kegiatan pertama siswa menggambar bangun datar dengan membuat tempat engklek dan dari gambar permukaan benda. Siswa
menggambar bangun datar dengan cara siswa membuat tepat engklek di atas bidang datar seperti diatas tanah atau di atas lantai. Setelah itu, siswa
menggambar bangun datar dari gambar bentuk permukaan benda. Karakteristik PMRI yang disampaikan adalah penggunaan konteks dan
penggunaan model. Kegiatan 1 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.9 Kegiatan 1 pada bab 3
Kegiatan dua siswa membuat model bangun datar dengan stik es krim. Siswa membuat beberapa model bangun datar dengan stik es krim
secara berkelompok. Setelah itu, siswa menggambar salah satu bangun datar dari model stik es krim pada kolom pengisian yang telah tersedia di
buku. Kemudian siswa mengidentifikasi bangun datar, ada berapa sisi bangun datar dan ada berapa sudut bangun datar. Siswa mengidentifikasi
sisi dan sudut bangun datar secara satu persatu pada setiap jenis bangun bangun datar. Karakteristik PMRI yang digumalam dalam kegiatan dua
adalah kontruksi siswa dan interaktivitas. Kegiatan 2 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.10 Kegiatan 2 pada bab 3
Kegiatan tiga siswa membuat model bangun datar dengan kertas lipat. Siswa membuat model bangun datar dari kertas lipat. Siswa dalam
membuat model bangun datar dengan mengikuti pentunjuk dan arahan yang telah tersedia di buku. Siswa dalam membuat model bangun datar
dengan cara membuat pola setelah itu menggunting kertas dengan mengikuti pola tang telah dibuat. Setelah model bangun datar selesai
dibuat, maka siswa mengidentifikasi nama dari model bangun datar tersebut. Karakteristik PMRI yang digunakan dalam kegiatan tiga adalah
kontruksi siswa dan interaktivitas. Kegiatan 3 disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.11 Kegiatan 3 pada bab 3
5. Daftar Pustaka
Daftar pustaka pada buku guru dan buku siswa berisikan informasi- informasi yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun produk buku. Daftar
pustaka pada produk buku berasal dari buku-buku maupun sumber dari media lain seperti gambar atau internet.
6. Biografi Penulis
Biografi penulis buku guru dan buku siswa berisikan informasi- informasi mengenai penulis buku. Biografi penulis dicantumkan pada buku
bertujuan supaya pembaca lebih mengenal dengan penyusun buku.
4.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD dengan Pendekatan PMRI
4.1.2.1 Validasi Produk Buku Guru dan Buku Siswa
Peneliti melaksanakan validasi desain produk kepada 2 ahli yaitu kepada dosen matematika sekaligus PMRI sebagai validator ahli 1 dan guru kelas yang
mengerti matematika sekaligus mengerti PMRI sebagai validator ahli 2. Validasi dilaksanakan dengan cara validator ahli mengisi kuesioner yang telah disusun oleh
peneliti. Hasil validasi produk buku guru disajikan pada tabel berikuti: Tabel 4.5 Hasil validasi buku guru
No. Aspek yang dinilai
Validator Ahli 1 Ahli 2
1 Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik.
5 5
2 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI.
5 5
3 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan
konteks yang nyata dalam mengajar. 4
5 4
Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. 5
4 5
Gambar sesuai dengan materi. 5
5 6
Komposisi unsur tata letak judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi
4 5
7 Memiliki kekontrasan yang baik pewarnaan halaman depan.
5 5
8 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang
dan tulisan lainnya 4
5 9
Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
5 5
10 Cover menarik.
5 5
11 Komponen dalam buku guru lengkap cover, kata pengantar,
petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka. 5
5 12
Materi buku sesuai dengan judul buku 5
5 13
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami 4
5 14
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.
5 5
15 Materi disusun secara runtut
5 5
16 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks
4 5
17 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan model
5 5
18 Buku memuat karakteristik PMRI: Konstruksi siswa
4 5
19 Buku memuat karakteristik PMRI: Interaktivitas
4 5
20 Buku memuat karakteristik PMRI: Keterkaitan antar topik
4 5
21 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas.
4 4
22 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
4 4
23 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan EYD 4
4 24
Ukuran dan bentuk huruf menarik 5
4 Total
109 115
Rata-rata 4,50
4,79 Rerata
4,65
Berdasarkan tabel diatas, mampu diketahui bahwa hasil validasi buku guru menurut validator ahli 1 memperoleh total nilai 109 dengan rata-rata nilai 4,50
jika dikonversikan dalam tabel kuantitatif ke kualitatif termasuk dalam kategori “sangat baik”. Kualitas buku guru dari validator ahli 2 memperoleh total nilai 115
dengan rata-rata 4,75 jika dikonversikan dalam tabel kuantitatif ke kualitatif termasuk dalam kategori “sangat baik”.
Hasil validasi produk buku siswa disajikan pada tabel berikuti: Tabel 4.6 Hasil validasi buku siswa
No. Aspek yang dinilai
Validator Ahli 1 Ahli 2
1 Gambar sesuai dengan materi.
5 5
2 Komposisi unsur tata letak judul, pengarang, ilustrasi, logo,
dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi. 4
5 3
Memiliki kekontrasan yang baik pewarnaan halaman depan. 5
4 4
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya.
4 5
5 Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat
tentang materi isi buku. 5
5 6
Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. 5
4 7
Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa karakteristik 1
5 5
8 Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami
materi karakteristik 2
4 5
9 Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam
pembelajaran karakteristik 3
5 5
10 Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa
dengan siswa dalam beraktivitas karakteristik 4
4 5
11 Terdapat keterkaitan dengan materi lain karakteristik 5
4 4
12 Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada
awal setiap bab konsisten. 5
5 13
Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 4
5 14
Bidang cetak dan margin proporsional. 5
5 15
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak.
5 5
16 Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
4 4
17 Berisi perintah yang jelas.
4 4
18 Bahasa berdasarkan EYD.
4 4
19 Bahasa tidak mengandung makna ganda.
4 4
20 Menarik perhatian siswa untuk belajar.
5 5
21 Sesuai dengan materi yang dibahas.
5 5
22 Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai.
4 5
23 Ukuran gambar tepat.
4 4
Total 103
107 Rata-rata
4,48 4,65
Rerata 4,57
Berdasarkan tabel di atas mampudiketahui bahwa, hasil validasi buku siswa dari validator ahli 1 memperoleh total nilai 103 dengan rata-rata nilai 4,48
jika dikonversikan dalam tabel kuantitatif ke kualitatif termasuk dalam kategori “sangat baik”. Kualitas buku siswa dari validator ahli 2 yang memberikan total
nilai 107 dengan rata-rata nilai 4,63 jika dikonversikan dalam tabel kuantitatif ke kualitatif termasuk dalam kategori “sangat baik”.
Dari ke empat pernyataan tersebut mampu diketahui bahwa kualitas buku guru dan buku siswa termasuk pada ka
tegori “sangat baik” dan layak untuk digunakan namun perlu direvisi sesuai saran.
Setelah peneliti melaksanakan validasi produk, selanjutnya peneliti melaksanakan revisi produk. Revisi produk dilaksanakan berdasarkan saran dari
validator ahli 1 maupun validator ahli 2. Dalam lembar validasi buku guru maupun buku siswa termuat saran dari ahli 1 maupun ahli 2. Hasil rekapitulai
saran buku guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil rekapitulai saran buku guru
No. Aspek Penilaian
Komentar Ahli 1 Komentar Ahli 2
1 Tujuan dan Pendekatan
- -
2 Cover
- -
3 Isi
Penggunaan konteks selalu di awal kegiatan
- 4
Bahasa Kalimat yang terlalu panjang Kalimat terlalu panjang
Hasil rekapitulai saran buku siswa disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil rekapitulai saran buku siswa
No. Aspek Penilaian
Komentar Ahli 1 Komentar Ahli 2
1 Cover
- -
2 Isi buku siswa
- -
3 Konsistensi
- -
4 Bahasa
Kalimat yang terlalu panjang Kalimat terlalu panjang 5
Gambar Proporsi gambar kurang
sesuai, gambar kurang sesuai Proporsi gambar
kurang sesuai
Dari hasil rekapitulasi saran buku guru, pada aspek tujuan dan pendekatan serta aspek cover buku tidak ada saran dari ahli 1 maupun ahli 2.
Pada aspek isi, ahli 1 memberi saran mengenai karakteristik PMRI penggunaan konteks selalu berada di awal kegiatan dan ahli 2 tidak memberikan
saran. Dari saran ahli bahwa karakteristik PMRI penggunaan konteks selalu berada di awal kegiatan, peneliti merevisi pada karakteristik PMRI penggunaan
konteks sebelumnya tidak di awal kegiatan menjadi di awal kegiatan. Penggunaan konteks sebelum revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.12 Penggunaan konteks sebelum revisi
Penggunaan konteks setelah revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.13 Penggunaan konteks setelah revisi Pada aspek bahasa, ahli 1 memberikan saran mengenai kalimat yang
terlalu panjang. Saran dari ahli 2 adalah penulisan kalimat masih panjang. Dari saran kedua ahli diperoleh bahwa penulisan kalimat masih terlalu panjang. Maka
peneliti merevisi kalimat pe rintah yang sebelumnya tertulis “Gambarlah benda
disekitar mu yang bentuk permukaanya sama dengan bentuk permukaan buku tulis mu
” menjadi “Gambarlah benda yang bentuk permukaannya sama dengan buku”. Kalimat terlalu panjang sebelum revisi disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.14 Kalimat terlalu panjang sebelum revisi Kalimat terlalu panjang setelah revisi disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.15 Kalimat terlalu panjang setelah revisi
Dari hasil rekapitulasi saran buku siswa bahwa pada aspek cover, isi, dan konsistensi buku tidak ada saran dari ahli 1 maupun ahli 2.
Pada aspek bahasa, ahli 1 memberikan saran kalimat masih terlalu panjang. Saran dari ahli 2 adalah penulisan kalimat masih panjang. Dari kedua
ahli diperoleh bahwa penulisan kalimat masih terlalu panjang sehingga sulit dipahami. Peneliti merevisi kalimat yang
sebelumnya tertulis “gambarlah benda disekitar mu yang bentuk permukaanya sama dengan bentuk permukaan buku
tulis ” menjadi “gambarlah benda yang betuk permukaannya sama dengan buku”.
Kalimat terlalu panjang sebelum revisi disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.16 Penulisan kalimat terlalu panjang sebelum revisi Kalimat terlalu panjang setelah revisi disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 4.17 Penulisan kalimat terlalu panjang setelah revisi Pada aspek gambar, ahli 1 memberi saran proporsi ukuran gambar kurang
sesuai dengan proporsi sesungguhnya dan gambar kurang sesuai. Saran dari ahli 2 adalah proporsi gambar kurang sesuai dengan ukuran sesungguhnya. Dari saran
kedua ahli diperoleh bahwa proporsi gambar kurang sesuai dengan proporsi
sesungguhnya dan gambar kurang sesuai. Peneliti merevisi proporsi gambar yang kurang sesuai “gambar penghapus, buku dan meja sama besar” menjadi “sesuai
propo rsi”. Proporsi gambar sebelum revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.18 Proporsi ukuran gambar sebelum revisi Proporsi gambar sebelum revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.19 Proporsi ukuran gambar sebelum revisi
Penel iti merevisi gambar benda berbentuk jajar genjang tidak sesuai “gambar
gedung” menjadi “gambar wajik”. Kesesuaian gambar sebelum revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.20 Kesesuaian gambar sebelum revisi Kesesuaian gambar setelah revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.21 Kesesuaian gambar sebelum revisi Peneliti juga melaksanakan uji keterbacaan kepada siswa yang sederajat
dengan siswa kelas III SD. Peneliti memperoleh saran mengenai gambar anak- anak kurang terlihat jelas masih terlihat buram maka dari saran tersebut peneliti
merevisi gambar yang kurang jelas masih telihat buram menjadi jelas untuk dilihat. Gambar kurang jelas sebelum revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.22 Gambar kurang jelas sebelum revisi Gambar kurang jelas setelah revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.23 Gambar kurang jelas setelah revisi Dari hasil uji coba di SD Negeri Deresan, gambar ruang kelas pada bab 1
kegiatan satu bahwa gambar konteks ruang kelas kurang sesuai dengan gambar konteks ruang kelas yang ada di Indonesia. Sehingga peneliti merevisi gambar
ruang kelas sesuai dengan konteks ruang kelas yang di Indonesia. Konteks ruang kelas sebelum revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.24 Konteks ruang kelas sebelum revisi Konteks ruang kelas setelah revisi disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4.25 Konteks ruang kelas setelah revisi
4.1.2.2 Dampak Produk Buku terhadap Prestasi Belajar Siswa
Sebelum melaksanakan uji coba produk buku, peneliti terlebih dahulu menyiapkan instrumen soal untuk soal pretest dan posttest. Instrumen soal
disusun untuk mengetahui adanya dampak dari penggunaan produk buku. Sebelum instrumen soal diujikan kepada 5 siswa kelas III SD yang telah
ditetapkan sebagai sampel. Peneliti menyusun 30 butir soal dan mengujikan kepada 30 siswa kelas IV SD. Hasil dari menguji 30 soal kemudian divalidasi
untuk mengetahui kelayakan soal yang digunakan sebagai soal pretest dan soal posttest. Peneliti menggunakan 20 butir soal yang valid sebagai soal pretest dan
posttest. Peneliti menghitung validitas dan reliabilitas soal menggunakan IMB SPSS Statistics 16. Hasil perhitungan validitas soal disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.9 Rekapitulasi hasil validasi soal
No. soal R tabel Pearson Corelation
2 tailed Keterangan
1 0,361
0,293 0,116
Tidak Valid 2
0,361 -0,130
0,495 Tidak Valid
3 0,361
0,523 0,003
Valid 4
0,361 0,399
0,029 Valid
5 0,361
-0,156 0,410
Tidak Valid 6
0,361 0,039
0,836 Tidak Valid
7 0,361
0,665 0,000
Valid 8
0,361 0,380
0,380 Tidak Valid
9 0,361
0,563 0,001
Valid 10
0,361 0,454
0,012 Valid
11 0,361
0,453 0,012
Valid 12
0,361 0,574
0,001 Valid
13 0,361
0,364 0,048
Valid 14
0,361 0,660
0,000 Valid
15 0,361
0,374 0,042
Valid 16
0,361 0,404
0,027 Valid
17 0,361
0,649 0,000
Valid 18
0,361 0,087
0,647 Tidak Valid
19 0,361
0,166 0,380
Tidak Valid 20
0,361 0,371
0,044 Valid
21 0,361
0,222 0,238
Tidak Valid 22
0,361 0,440
0,015 Valid
23 0,361
0,470 0,009
Valid 24
0,361 0,404
0,027 Valid
25 0,361
0,371 0,044
Valid 26
0,361 0,555
0,001 Valid
27 0,361
0,118 0,536
Tidak Valid 28
0,361 0,436
0,16 Valid
29 0,361
0,166 0,380
Tidak Valid 30
0,361 0,447
0,013 Valid
Dari tabel di atas mampu dilihat bahwa soal yang valid ada 20 soal. Item soal yang valid yaitu nomor 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23,
24, 25, 26, 28, 30. Soal yang tidak valid ada 10 soal yaitu nomor 1, 2, 5, 6, 8, 18, 19, 21, 27, 29. Tingkat kevalidan dilambangkan dengan asterick satu berarti
taraf signifikansi pada level 0,05, sedangkan tingkat kevalidan dilambangkan dengan asterick dua berarti taraf signifikansi pada level 0,01. Peneliti
memilih 20 soal valid yang digunakan untuk soal pretest dan posttest. Setelah dihitung validitas soal kemudian dilaksanakan perhitungan
reliabilitas soal. Reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah soal tersebut reliabel atau tidak.Secara teknis perhitungan untuk mencari reliabilitas soal menggunakan
IMB SPSS Statistisc 16, hasil dari perhitungan reliabilitas soal disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.10 Reliabilitas intrumen soal
Cronbach’s Alpha N Of Item
0,831 20
Dari tabel tersebut mampu ditunjukkan bahwa 20 butir soal yang valid memiliki skor reliabilitas 0,831, jika dimasukkan dalam kriteria koefisien
reliabilitas termasuk “reliabilitas tinggi”. Jadi 20 butir soal tersebut mampu dikatakan reliabel.
Soal yang telah melalui tahap validitas dan reliabilitas soal selanjutnya mampu digunakan untuk pretest dan posttest. Pretest dan posttest dilaksanakan
pada pembelajaran di kelas sebelum dan sesudah menggunakan produk buku. Peneliti melaksanakan uji coba terbatas di SD Negeri Deresan kelas III SD
yang berjumlah 23 siswa. uji coba produk dilaksanakan dua kali yaitu pada
tanggal 22 November 2016 dan tanggal 24 November 2016, setiap pertemuan peneliti menggunakan waktu 2 x 35 dalam uji coba. Peneliti mengambil sampel 5
siswa untuk diambil data. Peneliti melaksanakan pretest untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum melaksanakan uji coba, kemudian peneliti
melaksanakan uji coba produk dalam pembelajaran, setelah pembelajaran peneliti melaksakana posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Adapun hasil pretest dan posttest disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Hasil rekapitulasi nilai pretest dan posttest
No. Nama
Nilai Pretest
Posttest
1 Siswa A
75 95
2 Siswa B
65 80
3 Siswa C
75 95
4 Siswa D
70 90
5 Siswa E
70 80
Total Nilai 355
440 Rata-rata
71 88
Peningkatan 17
Presentase 23
Dari tabel di atas mampu di lihat bahwa nilai Siswa A mengalami peningkatan nilai dari 75 menjadi 95, kemudian nilai Siswa B mengalami
peningkatan nilai dari 65 menjadi 80, untuk nilai Siswa C mengalami peningkatan nilai dari 75 menjadi 95, untuk nilai Siswa D mengalami peningkatan nilai dari 70
menjadi nilai 90, dan untuk nilai Siswa D mengalami peningkatan nilai dari 70 menjadi 80. Dari nilai 5 siswamampu diperoleh rata-rata nilai pada soal prêttest
sebesar 71 dan memperoleh rata-rata nilai pada soal posttest sebesar 88. Peningkatan nilai dari soal pretest ke soal posttest adalah 17 dengan presentase
peningkatan nilai sebesar 23.
4.2 Pembahasan