Kebutuhan Air Irigasi dan Tanaman
Kemudian terkait dengan jenis daunnya. Karakter fisiologis tanaman dan umur tanaman mempengaruhi besarnya transpirasi dari tanaman tersebut.
Besaran keebutuhan air irigasi untuk suatu daerah irigasi selanjutnya dipergunakan untuk merancang finalalisasi proyek irigasi tersebut, yaitu dengan
mengaitkannya dengan ketersediaan sumber air yang ada atau tersedia.
Didalam hidrology, penguapan dari permukaan bumu ke atmosfir secara umum disebut dengan evaporasi evaporation. Didalam ilmu irigasi, penguapan
tersebut diuraikan lebih khusus spesific yakni dengan menguraikannya menjadi evaporasi evaporation dan transpirasi transpiration. Gabungan antara
evaporasi dan transpirasi ini disebut evapotranspirasi dan dalam konteks irigasi evapotranspirasi tersebut disebut konsumsi aair oleh tanaman consumption use.
Sumber air irigasi ialah badan air yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sepanjang tahun pada sebuah daerah irigasi yang antara lain
ialah berupa sungai, danau, mata air dan air tanah. ketersedian dan limitasi air pada masing-masing jenis sumber air tersebut perlu diketahui untuk dijadikan
sebagai dasar merencakan luas daerah irigasi, pola tanam dan tata kelola air irgasi pada daerah irigasi tersebut.
Daerah irigasi ialah suatu kesatuan luasan hamparan lahan pertanian yang difasilitasi oleh sarana dan prasarana irigasi dan dikelola oleh sebuah manajemen
operasi dan pemeliharaan. Pada tahap perencanaan, daerah irigasi tersebut didefenisikan berdasarkan beberapa faktor penting yakni meliputi: kondisi
topografi lahan, kondisi geology tanah, potensi sumber air irigasi, ketersediaan petani, dan kelayakan secara finansial dan ekonomi. Makmur Ginting, 2014