Pengelompokan Jenis-Jenis Burung kedalam Guild Berdasarkan Jenis Makanan.

burung yang ditemukan cukup tinggi dibandingkan dengan nilai IS lainnya. Bibby et al. 2000 menyatakan bahwa keberadaan jenis dan penyebaran distribusi burung sangat ditentukan oleh kondisi habitat.

4.4. Pengelompokan Jenis-Jenis Burung kedalam Guild Berdasarkan Jenis Makanan.

Pengelompokan jenis-jenis burung yang didapatkan kedalam Guildberdasarkan jenis makanan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5.Pengelompokan Jenis-Jenis Burung kedalam Guild Berdasarkan Jenis Makanan. Jenis Makanan Spesies Pemakan Buah Frugivora Aceros undulates Buceros bicornis 3,75 B. rhinoceros Pemakan Serangga Insektivora Collocalia esculenta C. fuciphaga C. maxima Ducula badia Cacomantis merulinus Cacomantis sonneratii Phaenicophaeus tristis Dicrurus aeneus D. leucophaeus D. macrocercus D. paradiceus D. remifer Delichon dasypus Motacilla cinerea Culicicapa ceylonensis Cyanoptila cyanomelana Ficedula mugimaki Muscicapa dauurica Niltava grandis 47,5 Rhipidura albicolis Abroscopus superciliaris Cettia vicania Orthotomus atrogularis O. sericeus Prinia atrogularis P. familiaris P. flaviventris Garullax lugubris G. palliates Brachypteryx leucophrys Cochoa beccarii Copsychus saularis Turdus obscures Zoothera sibirica Zosterops palpebrosus Lanjutan Tabel 5. Jenis Makanan Spesies Celeus brachyurus Dinopium javanense D. rafflesi Pemakan Serangga dan Buah PSB Artamus leucorhynchus Pericrocotus divaricatus Chloropsis cyanopogon C. sonnerati Cissa chinensis Dicaeum ignipectus D. Trigonostigma Alophoixus bres Pycnonotus atriceps P. aurigaster P. bimaculatus 28,75 P. brunneus P. erytrhrophthalmos P. goiavier P. leucogrammicus P. simplex Calorhamphus fuliginosus Megalaima australis M. chrysopogon M. oorti M. raflesii Psilopogon pyrolopus Harpactes oreskios Pemakan Serangga dan Nektar PSN Anthreptes malacensis Arachnothera robusta 3,75 Nectarinia jugularis Pemakan Ikan dan Serangga PIS Centropus sinensis Halcyon smyrnensis Lacedo Pulchella 6,25 Lanius cristatus L. schach Pemakan Biji PI Geopelia striata Macropygia ruficeps Streptopelia chinensis Rhizothera longirostris 10 Polyplectron chalcurum Lonchura punctulata L. striata Passer montanus Dari Tabel 5 diketahui bahwa burung yang mendominasi di Kawasan Penelitian adalah jenis burung pemakan serangga Insektivora sebesar 47,5 kemudian diikuti oleh jenis burung pemakan serangga dan buah PSB sebesar 28,75, burung pemakan biji PI sebesar 10, burung pemakan ikan dan serangga PIS sebesar 10, burung pemakan serangga dan nektar PSN sebesar 3,75 dan burung pemakan buah Frugivora sebesar 3,75. Dominasi kelompok pemakan serangga sangat umum dijumpai pada komunitas burung di daerah hutan.Hal ini disebabkan oleh masih baiknya kondisi hutan tersebut sehingga masih banyak ditemukan berbagai serangga yang menjadi sumber makanan bagi burung. Menurut Wilson et al., 2008, sebagian besar spesies burung yang mendiami hutan memang merupakan pemakan serangga sebagai salah satu alternatif sumber pakannya.lokasi mencari makan pada burung biasanyadipilih berdasarkan perbedaan bentuk dan ukuran tubuhsetiap jenis serta makanan yang disukai Elfidasari Junardi, 2005. 4.5. Jenis-Jenis Burung yang Mendominasi dan Paling Banyak diburu Berdasarkan Hasil Wawancara Masyarakat di Desa Telagah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat di Desa Telagah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utarabahwa jenis burung yang mendominasi di kawasan ini yaitu dari jenis Takur, Srigunting, Rangkong, Pelatuk, Balam dan Merbah.Sedangkan jenis burung yang paling banyak diburu yaitu dari jenis Cicadaun, Balam, Kutilang, Murai dan Puyuh.Para pemburu umumnya masuk melalui daerah Deleng Payung. Burung Cicadaun, Kutilang dan Murai diburu karena memilikikicauan khas dan suara merdu sehingga menarik minat penduduk lokal maupun penduduk dari luar daerah untuk memburu burung- burung tersebut. Sedangkan untuk burung Balam dan Puyuh biasanya hanya dikonsumsi. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan burung tersebut, mulai dari memasang alat pemikat, menggunakan getah, jaring maupun senapan angin. Selain untuk dijual, burung-burung tersebut juga dipelihara dan dikonsumsi. 4.6. Status Jenis-jenis Burung yang DidapatDi Desa Telagah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Dari data yang diperoleh di lapangan, terdapat 11 jenis burung yang statusnya dilindungi di Indonesia PP No. 7 Tahun 1999. Dua diantaranya juga tergolong burung yang mendekati terancam punah menurut IUCN Red List Data Book 2007 yaitu Rangkong Papan Buceros bicornis dan Rangkong Badak Buceros rhinoceros. Rangkong Papan Buceros bicornis juga termasuk kedalam Appendix I – CITES yang berarti spesies ini termasuk kelompok yang terancam kepunahannya sehingga dilarang memperjualbelikan spesies ini. Status jenis-jenis burung yang didapat pada Desa Telagah TNGL dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6.Status Jenis-jenis Burung yang Didapat Pada Desa Telagah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara. No. Nama Latin Nama Lokal Status Perlindungan PP IUCN CITES 1. Halcyon smyrnensis Cekakak Belukar DL - - 2. Lacedo Pulchella Cekakak Batu DL - - 3. Aceros undulates Julang Emas DL - App.II 4. Buceros bicornis Rangkong Papan DL NT App.I 5. Buceros rhinoceros Rangkong Badak DL NT - 6. Rhizothera longirostris Puyuh Siul-selanting - NT - 7. Chloropsis cyanopogon Cicadaun Kecil - NT - 8. Ictinaetus malayensis Elang Hitam DL - App.II 9. Spizaetus cirrhatus Elang Brontok DL - App.II 10. Anthreptes malacensis Burungmadu Kelapa DL - - 11. Arachnothera robusta Pijantung Besar DL - - 12. Nectarinia jugularis Burungmadu Sriganti DL - - 13. Cochoa beccarii Ciungmungkal Sumatera - VU - 14. Megalaima raflesii Takur tutut - NT - 15. Dinopium rafflesi Pelatuk Raffles - NT - 16. Harpactes oreskios Luntur Harimau DL - - Keterangan : DL = Dilindungi, NT = Mendekati Terancam Punah, VU = Rentan, App.I = semua jenis yang terancam punah dan berdampak apabila diperdagangkan, App.II = jenis yang statusnya belum terancam tetapi akan terancam punah apabila dieksploitasi berlebihan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN