Pendidikan Agama Islam Kelas XII
23
3. Kandungan Surah Al-Muja-dilah [58] Ayat 11
Asbabun nuzul ayat ini me- nurut para ahli tafsir adalah ber-
kaitan dengan sikap melapangkan dalam bermajelis. Ibnu ‘Abbas
memberi penjelasan tentang sebab turunnya ayat ini. Menurutnya,
turunnya ayat ini bertepatan ketika Rasulullah saw. dan para
sahabat sedang berada dalam majelis kemudian datang S
. abit bin
Qais. Oleh karena pendengaran S
. abit sudah agak terganggu, ia
memilih masuk dalam majelis dan mendekati Rasulullah saw. Di
antara para sahabat ada yang secara sukarela memberikan ke-
sempatan, tetapi ada juga yang menolak.
Sumber: Dokumen Penulis
▼
Gambar 2.2
Dalam bekerja kita harus memiliki perencanaan dan target-target tertentu.
Ar-Razi memberikan penjelasan yang menarik tentang turunnya ayat ini. Ar-Razi menjelaskan dua hal tentang ayat ini. Pertama, jika kita disuruh berdiri untuk memberikan
kesempatan kepada orang lain yang lebih patut untuk menduduki, segeralah untuk memberikannya. Kedua, jika disuruh berdiri karena memang telah lama duduk, sebaiknya
memberikan kesempatan kepada orang lain agar mereka juga dapat merasakan yang sama.
Berdasarkan keterangan para ahli di atas, seluruhnya menjelaskan tentang tata cara bermajelis, yaitu dengan memberikan tempat kepada
orang lain. Akan tetapi, ayat ini secara luas juga mengandung pesan yang dapat dipetik tentang tata cara bekerja, sebagai sarana penting dalam
menjalani hidup di dunia ini.
a. Dalam Bekerja Hendaknya Membuat Perencanaan Tertentu
Ketika Rasulullah sedang menyampaikan pesan-pesan hikmah di depan para sahabat tampak bahwa majelis tersebut sangat padat.
Oleh karena itu, Rasulullah segera membenahi cara duduk para sahabat sehingga jika ada orang yang mau lewat atau ingin mendekati
beliau karena kondisi-kondisi tertentu tidak kesulitan.
Demikian juga dalam bekerja membuat perencanaan tertentu dengan matang untuk diterapkan, sangat penting. Dalam bekerja,
khususnya jika dilakukan bersama orang lain, membutuhkan manajemen tertentu untuk mencapai target pekerjaan dengan sukses.
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
24
Oleh karena setiap pribadi memiliki karakter, keahlian, dan potensi diri yang berlainan, perlu dibuat aturan-aturan tertentu sehingga
masing-masing dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Termasuk dalam perencanaan adalah melakukan antisipasi-antisipasi tertentu
terhadap sesuatu atau kondisi yang tidak umum terjadi.
b. Memberikan Kesempatan kepada Orang Lain
Rasulullah menyuruh para sahabat yang telah lama duduk untuk bergantian berdiri dengan memberikan kesempatan kepada sahabat
lain, yaitu S .
abit bin Qais si ahli Badar. Kasus ini memberi pesan bahwa jika disuruh berdiri karena memang telah lama duduk, sebaiknya
memberikan kesempatan kepada orang lain agar mereka juga dapat merasakan yang sama.
Jika dikaitkan tentang etos kerja, memberi contoh dalam upaya memberikan kesempatan kepada orang lain. Telah menjadi tabiat
manusia, kita cenderung mengurusi dirinya sendiri dan bersikap masa bodoh kepada orang lain. Sebagai contoh dalam bidang pekerjaan
kita cenderung menutup kesempatan orang lain untuk mendapatkan kedudukan dan kesempatan kerja seperti yang kita raih. Kita merasa
khawatir jika memberikan kesempatan kepada mereka, rezeki kita menjadi berkurang. Padahal, Rasulullah memerintahkan untuk
bersikap lapang dan bersedia membantu kepada sesama.
Rasulullah saw. pernah bersabda, Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu masih bersedia menolong
sesama muslim. H.R. Abu- Da-ud dan Tirmiz .
i -
. Demikianlah janji Allah, jika kita bersedia menolong orang lain, berarti kita akan
mendapat pertolongan dari Allah Swt. sehingga tidak perlu takut kalau rezekinya menjadi berkurang. Rezeki yang kita peroleh justru
semakin barokah jika kita dapat membagikan kepada orang lain. Sebaliknya, betapa pun mendapatkan rezeki yang banyak, hati kita
tetap merasa susah jika bersikap egois dengan mementingkan urusan dirinya sendiri.
Termasuk sikap memberikan kesempatan kepada orang lain adalah menyiapkan regenerasi secara baik. Dalam sebuah organisasi,
kepemimpinan yang baik adalah yang dapat melahirkan generasi yang berbakat. Generasi yang nantinya siap untuk meneruskan
tampuk kepemimpinan.
c. Mematuhi Aturan yang Berlaku
Dalam Surah al-Muja-dilah [58] ayat 11 juga ditegaskan, Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, . . . . Kita dilarang
melanggar peraturan yang telah disepakati dengan alasan-alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ketika para
sahabat diperintah untuk menghormati para ahli Badar karena derajat keistimewaan tertentu kepada mereka, para sahabat pun patuh pada
peraturan tersebut.