94
Kesan yang ingin disampaikan
Baik Baik
Kurang Baik
Berdasarkan faktor-faktor diatas adanya penggabungan beberapa bentuk sesuai dengan analisa lingkungan, yaitu bentukan persegi dengan mempertahan
bentukan yang lama.
IV.7 Sistem Utilitas
1. Sistem Penghawaan Sistem penghawaan dalam bangunan dibedakan atas:
a. Penghawaan alami Penghawaan yang menggunakan udara secara langsung dari alam tanpa
bantuan sistem mekanik.
Kelebihan: - Kelancaran dan kebersihan sirkulasi udara
- Kesejukan udara alami - Hemat energi dan ekonomis
Kekurangan: - Ruangan cepat kotor oleh debu-debu yang masuk
- Temperatur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol - Memiliki banyak bukaan
Bangunan perpustakaan yang direncanakan dengan pemanfaatan penghawaan alami haruslah didirikan dengan pertimbangan kondisi angin
tempat bangunan perpustakaan itu dibangun. Arah angin,kecepatan angin,area yang terbuka dan jenis vegetasi disekeliling bangunan dan tinggi
bangunan akan mempengaruhi ventilasi didalam bangunan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perencanaan perpustakaan
dengan ventilasi pasif adalah sebagai berikut: -Menempatkan Lubang ventilasi jendelalubang angin pada sisi dinding yang
berhadapan
Tabel 4.5 Perbandingan Bentuk Dasar
Universitas Sumatera Utara
95
-Mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah angin -Mengusahakan luas lubang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan
fasilitas ruang. b. Penghawaan buatan
Penghawaan yang menggunakan bantuan sistem mekanik chiller dan AHU. Umunya disebut sebagai AC Air Conditioner
Kelebihan : a. Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara
b. Tidak memerlukan bukaan yang banyak c. Ruangan tidak mudah kotor oleh debu-debu
Kelemahan: a. Udara tidak sesegar udara alami
b. Tidak adanya sirkulasi udara yang bergerak c. Menggunakan banyak energi dan biaya
Walaupun penghawaan alami dianggap sudah mencukupi,namun sebaliknya
bangunan perpustakaan
dapat direncanakan
dengan menggunakan sisetm penghawaan buatan air conditioning. Dasar
pemikiran ini adalah untuk menjada kondisi temperatur dan kelembapan ruang perpustakaan stabil sehingga koleksi perpustakaan terjamin
keawetannya. Jika pemasangan penghawaan buatan tidak dapat menjangkau keseluruhan ruang. Maka ruang-ruang yang perlu dijaga
kondisinya adalah sebagai berikut: -Area penyimpanan penggunaan multimedia
-Area koleksi buku langka -Area koleksi buku
-Ruang baca -Ruang kerja pustakawan
Tingkat pengkondisian ruang yang diinginkan adalah sebagai berikut: -Temperatur: 22-24
O
c Untuk ruang koleksi buku,ruang baca dan ruang kerja,20
o
C Untuk ruang komputer -Kelembapan harus 45-55
Universitas Sumatera Utara
96
Jadi kesimpulannya sistem penghawaan yang akan dipakai pada perpustakaan ini adalah sistem penghawaan buatan.
2. Sistem Pencahayaan Sumber pencahayaan dibedakan :
a. Sumber pencahayaan alami day light, yaitu melalui bukaan-bukaan yang ada dalam bangunan. Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber
cahaya. Kelebihan :
- Hemat energi dan ekonomis - Ketika pagi, sinarnya menyehatkan
- Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup Kelemahan :
- Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi - Hanya bisa dimanfaatkan pagi hari
- Cahaya tidak dapat dikontrol b. Sumber pencahayaan buatan artificial light, yaitu melalui penggunaan
lampu untuk penerangan di dalam bangunan. Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya.
Kelebihan : - Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari
- Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah - Dapat digunakan di saat malam hari
Kelemahan : - Memerlukan banyak sumber penerangan
- Banyak menggunakan energi listrik dan biaya - Krisis listrik pada kota
Dasar pemikiran yang pakai untuk konsep perancangan sistem penerangan adalah pemenuhan tingkat intensitas terang tidak sama. Daftar intensitas adalah
sbb: a. Area baca majalah surat kabar 200 lumen
b. Meja baca ruang baca umum 400 lumen c. Meja baca ruang baca rujukan 600 lumen
Universitas Sumatera Utara
97
d. Area sirkulasi 600 lumen e. Area Pengolahan 400 lumen
f. Area akses tertutup clossed acces 100 lumen g. Area koleksi buku 200 lumen
h. Area kerja 400 lumen i. Area pandang dengar 100 lumen
Pembagian area penerangan Pembagian arearuang yang berdasarkan pada kemungkinan sistem penerapan yang
efisiensi baik dengan penerangan alami maupun penerangan buatan,dapat dilakukan dengan menempatkan ruang yang memerlukan intensitas terang yang kuat ruang
baca pada area dekat jendela,dan sebaiknya menempatkan area yang memerlukan sedikit intensitas terang pada area yang jauh dari sumber chaya alami.
Penerangan Penerangan harus tidak menyebabkan terjadinya penurunan gairah membaca serta
tidak membuat silau. Usaha ini ditempuh dengan cara: 1. Menghindarkan sinar matahari langsung
2. Memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat misalnya,lampu pijar akan memberikan cahaya yang bersifat
setempat,lampu TLPLFluorecent akan memberikan cahaya yang terfokus pada objek tertentu.
Kekuatan cahaya yang dikeluarkan jenis lampu adalah sebagai berikut:
Jenis Lampu Daya
Intensitas
Lampu TL Fluorescent Tube 80 watt
65 watt 40 watt
3100-4850 lumen 2700-4400 lumen
1700-2600 lumen Lampu Pijar Bulb
25 watt 40 watt
60 watt 100 watt
200 watt 200 lumen
390 lumen 665 lumen
1260 lumn 2720 lumen
Tabel 4. 18 Jenis Lampu dan Besarannya
Universitas Sumatera Utara
98
Penggunaan lampu TLFluorescent sebagai alat penerangan sebaiknyadengan menggunakan komponen lampu TL ballast,kondensator,starter yang baik sehingga
dapat mengurangi getaran cahaya yang timbul dari sumber-sumber cahaya tersebut.
IV.8 Sistem Warna