3.3.3.4 Pelayanan farmasi di IBS Instalasi Bedah Sentral COT Central Operation Theatre
Pelayanan farmasi di IBSCOT melayani kebutuhan perbekalan farmasi
untuk operasi yang terencana dan terjadwal. Untuk pasien umum, pembiayaan obat dan alat kesehatan yang digunakan
dalam operasi di tanggung sendiri. Untuk pasien PBI dan Non PBI biaya penggunaan obat-obat operasi ditanggung oleh BPJS, sedangkan untuk peserta
Medan Sehat pengklaiman biayanya dilakukan ke Dinas Kesehatan Kota Medan dan untuk Pemprovsu pengklaiman biayanya dilakukan ke Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara dan obat yang digunakan harus sesuai dengan formularium nasional.
Persyaratan bagi pasien PBI dan Non PBI yaitu: a.
Kartu Askes, BPJS, Jamkesmas, ataupun Medan Sehat dan Pemprovsu b.
Surat Jaminan Perawatan SJP c.
Protokol terapi untuk penggunaan alat-alat yang mahal, narkotik, yang melebihi batas ketentuan formularium atau tidak masuk dalam Formularium
Nasional d.
Resep Alur pelayanan farmasi di COT yaitu:
A. Pasien PBI dan Non PBI
i. Perawat di ruangan membawa pasien ke kamar bedah
ii. Petugaskamar bedah menulis permintaan perbekalan farmasi di form
pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi Lampiran 18, halaman 77. Petugas farmasi menyerahkan perbekalan farmasi sesuai
dengan permintaan yang ada di form tersebut
Universitas Sumatera Utara
iii. Perawat yang menerima perbekalan farmasi menandatangani form
pemakaian obat-obat dan alat kesehatan untuk pasien operasi dan juga petugas farmasi yang menyerahkan
iv. Setelah selesai operasi, perbekalan farmasi yang tidak digunakan
dikembalikan oleh perawat ke apotek, kemudian petugas farmasi mencoret di form tersebut
v. Setelah itu dokter yang mengoperasi dan dokter anestesi menandatangani
form tersebut vi.
Petugas farmasi menuliskan perbekalan farmasi yang digunakan kamar bedah ke resep sementara, kemudian membawa resep sementara itu ke lantai
tiga untuk diserahkan kepada perawat vii.
Dokter menuliskan perbekalan farmasi dari resep sementara ke resep asli viii.
Petugas farmasi menyerahkan resep tersebut ke pelayanan rawat inap PBI dan Non PBI untuk diinput di komputer dan diklaim
ix. Untuk perbekalan farmasi yang masuk paket operasi seperti benang-benang,
elektroda dan Prostigmin dibuat harganya di form pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi, kemudian form tersebut diserahkan
ke bagian administrasi instalasi farmasi untuk diklaim ke bagian keuangan rumah sakit.
B. Pasien Umum
i. Perawat di ruangan membawa pasien ke kamar bedah
ii. Petugaskamar bedah menulis permintaan perbekalan farmasi di form
pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi
Universitas Sumatera Utara
iii. Petugas farmasi menyerahkan perbekalan farmasi sesuai dengan permintaan
yang ada di form tersebut iv.
Perawat yang menerima perbekalan farmasi menandatangani form pemakaian obat-obat dan alat kesehatan untuk pasien operasi dan juga
petugas farmasi yang menyerahkan v.
Setelah selesai operasi, perbekalan farmasi yang tidak digunakan dikembalikan oleh perawat ke apotek, kemudian petugas farmasi mencoret
di form tersebut vi.
Setelah itu dokter yang mengoperasi dan dokter anestesi menandatangani form tersebut. Petugas farmasi menuliskan perbekalan farmasi yang
digunakan kamar bedah ke resep sementara, kemudian membawa resep sementara itu kelantai tiga untuk diserahkan keperawat
vii. Dokter menuliskan perbekalan farmasi dari resep sementara ke resep asli
viii. Semua perbekalan farmasi yang digunakan diinput ke komputer dan ditagih
ke bendahara rumah sakit oleh petugas keuangan farmasi. Perbekalan farmasi yang terdapat di pelayanan farmasi COT adalah obat-
obatan sediaan injeksi terutama anestesi dan alat kesehatan habis pakai. Obat-obat dan alat-alat kesehatan di pelayanan farmasi COT ini berasal dari gudang instalasi
farmasi yang diminta dua kali seminggu dengan menggunakan Formulir Permintaan dan Pengeluaran Farmasi Formulir B2.
Pemakaian obat narkotika di kamar bedah dicatat dalam formulir Pemakaian Obat Golongan Narkotika dan ditandatangani oleh dokter penanggung
jawab anestesi. Formulir ini merupakan pertinggal di sub instalasi distribusi. Ini akan memudahkan instalasi farmasi rumah sakit untuk mengetahui jumlah
Universitas Sumatera Utara
pemakaian obat narkotik sehingga mudah untuk membuat laporan penggunaan obat-obat golongan narkotik.
3.3.3.5 Pelayanan farmasi dari ruang perawatan dan poliklinik