2. Gudang Alat Kesehatan
Bertugas membuat permohonan pembelian alat kesehatan, menerima dan menyimpan alat kesehatan seperti infus set, spuit, i.v kateter, benang, vaksin,
masker dan lain-lain. Bahan-bahan cairan seperti alkohol, formalin, dan hidrogen peroksida juga disimpan dan didistribusikan oleh gudang alat
kesehatan. Setiap akhir bulan petugas melakukan stock opname yaitu menghitung
jumlah dan kondisi kadaluarsa perbekalan farmasi dan alat kesehatan di gudang dan membuat laporan sisa stok.
3.3.2.6 Pendistribusian
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit. Perbekalan farmasi didistribusikan ke seluruh ruang rawat jalan dan ruang rawat
inap serta didistribusikan ke bagian patologi klinik, anatomi, hemodialisa darah, gas medis serta CSSD Central Sterile Supply Department. Perbekalan farmasi
didistribusikan berdasarkan permintaan pemakaian dengan menggunakan Formulir B2 Daftar Permintaan dan Penggunaan Farmasi yang dibuat rangkap
tiga yaitu: a.
Lembar putih: untuk bagian administrasi b.
Lembar pink: untuk pertinggal di bagian distribusi c.
Lembar kuning: untuk orang yang datang mengambil perbekalan farmasi
Perdistribusian perbekalan farmasi dilakukan seminggu sekali yaitu pada hari Senin.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2.7 Pengendalian Merupakan suatu kegiatan untuk menjamin pasien yang menggunakan
perbekalan farmasi terhindar dari perbekalan farmasi yang telah tidak layak serta melalui pengendalian dapat diketahui masa kadaluarsa dari perbekalan farmasi.
Prosedur pengendalian meliputi: 1.
Petugas Instalasi Farmasi di gudang dan atau distribusi secara berkala harus memeriksa perbekalan farmasi yang ada dibawah tanggung
jawabnya 2.
Pengawasan meliputi: a.
Masa kadaluarsa perbekalan farmasi b.
Perubahan bentuk, warna, bau dari perbekalan farmasi c.
Keutuhan kemasan 3.
Perbekalan farmasi yang mutunya telah tidak memenuhi syarat dibuat daftarnya dan disisihkan dalam penyimpanan serta dilaporkan kepada
kepala instalasi farmasi 4.
Perbekalan farmasi yang masa kadaluarsanya tinggal tiga bulan lagi namun stoknya diperkirakan tidak habis sampai pada masa kadaluarsanya,
dibuat daftarnya kemudian dilaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi untuk ditukarkan kepada pemasoknya
5. Kepala instalasi farmasi secara berkala membuat laporan kepada Direktur
RSUD. dr. Pirngadi Kota Medan mengeani jumlah stok perbekalan farmasi yang telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2.8 Penghapusan Merupakan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak