Kekuatan material ini diperoleh ketika dicetak dalam bentuk komposit, dimana kehadiran material-material penguat, seperti serat kaca, karbon, dan lain-
lain, akan meningkatkan sifat mekanik material tersebut. Sementara ketika dalam keadaan tunggal, maka material ini akan bersifat kaku dan rapuh.
2.2.2 Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS
Serat TKKS ialah serat alami yang terbuat dari tandan kosong kelapa sawit yang merupakan limbah pada proses pengolahan di suatu pabrik kelapa sawit.
Pada penelitian ini serat TKKS dimanfaatkan sebagai unsur penguat komposit yang dihasilkan. Sementara hasil penelitian yang telah dilakukan oleh sebuah
institusi komersial terhadap komposisi material kimianya diketahui bahwa kandungan material serat dalam TKKS merupakan kandungan maksimum seperti
diperlihatkan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Parameter tipikal TKKS per kg.
No. Material-material Kandungan Komposisi
1. Uap air
5,40 2.
Protein 3,00
3. Serat
35,00 4.
Minyak 3,00
5. Kelarutan Air
16,20 6.
Kelarutan Unsur Alkali 1 29,30
7. Debu
5,00 8.
K 1,71
9. Ca
0,14 10.
Mg 0,12
11. P
0,06 12.
Mn, Zn, Cu, Fe 1,07
T O T A L 100,00
Sumber: http:www.w3.orgTRREC-html40, 2008
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data pada Tabel 2.2 terlihat bahwa kandungan serat merupakan unsur dominan dalam TKKS. Dengan demikian TKKS diperkirakan
akan memberikan sifat mekanik yang cukup baik terhadap material komposit yang dibentuk.
2.2.3 Blowing Agent BA
Blowing agent ialah material yang digunakan untuk menghasilkan struktur berongga pada komposit yang dibentuk. Jenis blowing agent yang digunakan pada
penelitian ini ialah polyuretan.
Polyuretan adalah suatu jenis polimer yang mengandung jaringan uretan, yaitu -NH-CO-O-. Poliuretan dibentuk oleh reaksi senyawa isosianat yang
bereaksi dengan senyawa yang memiliki hidrogen aktif, seperti diol polyol, yang mengandung grup hidroksil dengan pemercepat reaksi katalis. Unsur Nitrogen
yang bermuatan negatif pada isosianat akan tertarik ke arah unsur Oksigen yang bermuatan positif pada kelompok alkohol polyol untuk membentuk ikatan uretan
antara dua unit monomer dan menghasilkan dimer uretan. Reaksi isosianat ini akan membentuk amina dan gas karbon dioksida CO
2
. Gas ini yang kemudian akan membentuk busa pada material polimer yang terbentuk. Material yang
terbentuk dari campuran BA dan polimer disebut dengan material polymeric foam PF.
Ilustrasi material polymeric foam ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Ilustrasi material polymeric foam
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Katalis MEKP Methyl Ethyl Keton Peroksida