Gambaran Umum Lokasi Penelitian Analisis Multivariat

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Letak Puskesmas Sei Mencirim berada di Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Jalan Johar Sei Mencirim dengan wilayah kerja mencakup 7 desa yang luasnya 1083,53 ha yang terdiri dari luas pemukiman 303,5 ha, luas persawahan 425 ha, luas perkebunan 125 ha, luas kuburan 2,270 ha, luas pekarangan 227.45 ha, luas perkantoran 0.310 ha. Memiliki batas : 1. Sebelah Utara : Sei Semayang, Medan Krio 2. Sebelah Selatan : Telaga Sari, Pancur Batu, Suka Maju 3. Sebelah Timur : Medan KrioSUka Maju 4. Sebelah Barat : Binjai Timur, Kutalimbar Keadaan geografis berupa daerah pedesaan. Sarana perhubungan jalan sebagian besar diaspal dan dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat. Jumlah penduduk Kecamatan Sunggal tahun 2011 adalah 68.730 jiwa. Dari 7 desa yang jumlah 11.216 orang yang menikah ada 371 orang dan yang tidak menikah 10.845 orang. Mayoritas penduduk bersuku Jawa sebesar 75, 25 bersuku batak, Melayu, Aceh, dan Minang. Penduduk mayoritas bermata pencaharian sebagai buruh, jenjang pendidikan mayoritas tamat SMA. Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Suggal adalah sebagai berikut : a. Puskesmas Sei Mencirim memiliki 3 pustu yaitu pustu Tanjung Selamat, Pustu Sunggal Kanan, dan Pustu Sei Beraskata. b. Posyandu ada 41 c. Memiliki kader 123 orang per posyandu d. Balai Pengobatan 18 e. Klinik 20 4.2 Analisis Univariat 4.2.1 Usia Menikah Distribusi responden berdasarkan usia menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal sebagian besar yaitu 106 orang 68,8 menikah pada usia ≥ 20 tahun dan sebanyak 48 orang 31,2 menikah pada usia 20 tahun seperti pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Menikah Usia Menikah n 20 tahun 48 31,2 ≥ 20 tahun 106 68,8 Jumlah 154 100,0 4.2.2 Pendidikan Mayoritas ibu wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal berpendidikan tinggi yaitu 103 orang 66,9 dan yang berpendidikan rendah sebanyak 51 orang 33,1 seperti pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Menikah Pendidikan n Tinggi 103 66,9 Rendah 51 33,1 Jumlah 154 100,0 4.2.3 Sosial Ekonomi Distribusi responden berdasarkan sosial ekonomi pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal sebagian besar yaitu 101 orang 65,6 keadaan sosial ekonominya tinggi dan sebanyak 53 orang 34,4 keadaan sosial ekonominya rendah seperti pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Ekonomi Sosial Ekonomi n Persentase Rendah 53 34,4 Tinggi 101 65,6 Jumlah 154 100,0 4.2.4 Budaya Berdasarkan distribusi responden tentang budaya usia menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal dapat diuraikan bahwa, responden sebagian besar mempunyai budaya yang buruk yaitu 84 orang 54,5 dan yang mempunyai budaya baik, sebanyak 70 orang 45,5 dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Budaya Budaya n Persentase Baik 70 45,5 Buruk 84 54,5 Jumlah 154 100,0 Budaya diukur dalam 5 pernyataan, seluruh pernyataan responden yang berisi budaya tentang usia menikah secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden berdasarkan Budaya No Pertanyaan Ya Tidak Total n n n 1 Menikahkan anak lebih cepat adalah suatu hal yang biasa dilakukan orang tua 51 33,1 103 66, 9 154 100, 2 Kalau menikah diatas usia 20 tahun dianggap perawan tua 45 29,2 109 70, 8 154 100, 3 Menikahkan anak lebih cepat merupakan salah satu cara orang tua untuk mencegah anak dari pergaulan bebas 38 24,7 116 75, 3 154 100, 4 Menurut adat istiadat yang berlaku di wilayah setempat menikahkan anaknya sesudah tamat sekolah merupakan suatu kebiasaan 79 51,3 75 48, 7 154 100, 5 Dalam budaya anak perempuan tidak diperbolehkan meneruskan pendidikan yang lebih tinggi karena bisa mengakibatkan perawan tua 76 49,4 75 48, 7 154 100, Budaya adalah adat istiadat atau traidisi kebiasaan yang turun-temurun yang dianut oleh responden yang paling banyak menjawab “ ya” adalah pernyataan nomor 4 yaitu Menurut adat istiadat yang berlaku di wilayah setempat menikahkan anaknya sesudah tamat sekolah merupakan suatu kebiasaan sebanyak 79 orang 48,7. Dan yang paling banyak menjawab “tidak” adalah pernyataan nomor 3 yaitu menikahkan anak lebih cepat merupakan salah satu cara orang tua untuk mencegah anak dari pergaulan bebas sebanyak 116 orang 75,3.

4.2.5 Pengetahuan

Berdasarkan distribusi frekuensi pengetahuan responden wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal tentang usia menikah dapat diuraikan bahwa, responden sebagian besar mempunyai pengetahuan yang baik yaitu 101 orang 65,6 dan yang mempunyai pengetahuan kurang baik, sebanyak 53 orang 34,4 dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pengetahuan n Persentase Baik 101 65,6 Kurang baik 53 34,4 Jumlah 154 100,0 Pengetahuan diukur dalam 10 pernyataan, seluruh pernyataan responden yang berisi pengetahuan pernikahan dini secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden berdasarkan Pengetahuan No Pertanyaan Ya Tidak Total n n n 1 Usia menikah dini adalah menikah pada usia dibawah 19 tahun 113 73,4 41 26,6 154 100,0 2 Rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang arti sebuah perkawinan merupakan faktor penyebab terjadinya pernikahan di usia muda 97 63,0 57 37,0 154 100,0 3 Tingginya angka kematian ibu dan bayi merupakan dampak kehamilan di usia muda 105 68,2 49 31,8 154 100,0 4 Wanita yang menikah di usia muda cenderung mengalami perdarahan akibat belum matangnya kesehatan reproduksi 106 68,8 31,2 48 154 100,0 5 Salah satu tujuan dari pernikahan adalah mendapatkan keturunan 99 64,3 55 35,7 154 100,0 Tabel 4.7 Lanjutan No Pertanyaan Ya Tidak Total n n n 6 Usia 21-30 tahun merupakan usia yang baikideal untuk menikah 91 59,1 63 40,9 154 100,0 7 Wanita yang menikah terlalu cepat merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya 66 42,9 88 57,1 154 100,0 8 Usia yang banyak mengalami komplikasi kehamilan pada usia 20 tahun dan 35 tahun 85 55,2 69 44,8 154 100,0 9 Terjadinya usia pernikahan karena empat faktor yaitu faktor biologis, psikologis, sosial, dan faktor agama 80 51,9 74 48,1 154 100,0 10 Pemerintah menetapkan dalam undang-undang untuk wanita usia menikah 16 tahun dan laki-laki 19 tahun, sementara menurut kesehatan reproduksi usia menikah di atas 20 tahun 58 37,7 96 62,3 154 100,0 Pengetahuan adalah pemahaman responden tentang usia menikah dini yang mencangkup batasan usia menikah, penyebab dan akibat menikah dini paling banyak menjawab “ ya” adalah pernyataan nomor 1 yaitu usia menikah dini adalah menikah pada usia dibawah 19 tahun sebanyak 113 orang 73,4. Dan yang paling banyak menjawab “tidak” adalah pernyataan nomor 10 yaitu pemerintah menetapkan dalam undang-undang untuk wanita usia menikah 16 tahun dan laki-laki 19 tahun, sementara menurut kesehatan reproduksi usia menikah di atas 20 tahun sebanyak 96 orang 62,3.

4.2.6 Persepsi Anak terhadap Sikap Orangtua

Berdasarkan distribusi frekuensi persepsi orang tua di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal tentang usia menikah dapat diuraikan bahwa, responden sebagian besar mempunyai persepsi orang tua yang baik yaitu 101 orang 65,6 dan yang mempunyai persepsi buruk, sebanyak 53 orang 34,4 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Anak terhadap Sikap Orang Tua Persepsi n Persentase Baik 101 65,6 Buruk 53 34,4 Jumlah 154 100,0 Persepsi diukur dalam 10 pernyataan, seluruh pernyataan responden yang berisi persepsi pernikahan dini secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden berdasarkan Persepsi No Pertanyaan Ya Tidak Total n n n 1 Mengikuti kata orang tua merupakan hal yang harus dilakukan oleh seorang anak 118 76,6 36 23,4 154 100,0 2 Orang tuakeluarga mempunyai harapan apabila menikah pada usia muda 115 74,7 39 25,3 154 100,0 3 Orang tua menganggap bahwa perempuan tidak boleh berpendidikan tinggi lebih baik menikah 122 79,2 32 20,8 154 100,0 4 Menikahkan anak di usia dini akan meringankan beban ekonomi orang tua 123 79,9 31 20,1 154 100,0 Tabel 4.9 Lanjutan No Pertanyaan Ya Tidak Total n n n 5 Orang tua yang penuh konflik akan berpengaruh negatif terhadap anak sehingga anak kurang kasih sayang yang menyebabkan anak menikah usia dini 83 53,9 71 46,1 154 100,0 6 Orang tua menganggap bahwa pernikahan dalam usia muda mempunyai faktor kematangan 117 76,0 37 24,0 154 100,0 7 Orang tua berkewajiban untuk mencari jodoh untuk anaknya 111 72,1 43 27,9 154 100,0 8 Menikahkan anak pada usia muda karena takut anak jadi perawan tua 116 75,3 38 24,7 154 100,0 9 Orang tua beranggapan menikahkan anak pada usia dini akan menjauhkan dari pergaulan bebas dan menjaga nama baik keluarga 118 76,6 36 23,4 154 100,0 10 Bila anak perempuan sudah mendapatkan menstruasi sebagai tanda kedewasaan, orang tua akan segera menikahkan anaknya 122 79,2 32 20,8 154 100,0 Persepsi orang tua adalah pendapat orang tua tentang usia menikah paling banyak menjawab “ya” adalah pernyataan nomor 3 dan 10 sebanyak 122 orang 79,2. Dan yang paling banyak menjawab “tidak” adalah pernyataan nomor 5 yaitu Orang tua yang penuh konflik akan berpengaruh negatif terhadap anak sehingga anak kurang kasih sayang yang menyebabkan anak menikah usia dini sebanyak 71 orang 46,1 .

4.2.7 Nilai Virginitas

Berdasarkan distribusi responden tentang nilai virginitas, pada wanita usia subur wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal dapat diuraikan bahwa, responden sebagian besar mempunyai nilai virginitas baik yaitu 97 orang 63,0 dan yang mempunyai nilai virginitas buruk, sebanyak 57 orang 37,0 dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Nilai Virginitas Nilai Virginitas n Persentase Baik 97 63,0 Buruk 57 37,0 Jumlah 154 100,0 Nilai virginitas diukur dalam 5 pernyataan, seluruh pernyataan responden yang berisi nilai virginitas secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden berdasarkan Nilai Virginitas No Pertanyaan Ya Tidak Total n n n 1 Hamil di luar nikah adalah hal yang biasa saat ini 41 26,6 11 73,4 154 100,0 2 Remaja cenderung melakukan hubungan seks pranikah 56 36,4 98 63,6 154 100,0 3 Saat ini berpacaran pada usia belasan tahun sudah hal yang biasa, bahkan anak SD sudah ada yang pacaran 42 27,3 112 72,7 154 100,0 Tabel 4.11 Lanjutan No Pertanyaan Ya Tidak Total n n n 4 Pernikahan akan menghindarkan dari pergaulan bebas dan dapat menyalurkan kebutuhan biologis secara sehat 44 28,6 110 71,4 154 100,0 5 Wanita tidak memiliki kontrol terhadap seksualitasnya 32 20,8 122 79,2 154 100,0 Nilai virginitas adalah nilai liberalisme yang menganut perilaku melakukan hubungan seksual pranikah yang paling banyak menjawab “ya” adalah pernyataan nomor 2 Remaja cenderung melakukan hubungan seks pranikah sebanyak 56 orang 36,4. Dan yang paling banyak menjawab “tidak” adalah pernyataan nomor 5 yaitu wanita tidak memiliki kontrol terhadap seksualitasnya sebanyak 122 orang 79,2.

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen pendidikan, sosial ekonomi, budaya, pengetahuan, persepsi orang tua, dam nilai virginitas dan variabel dependen usia menikah. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan nilai p 0,05. 4.3.1 Hubungan Pendidikan dengan Usia Menikah Berdasarkan hasil analisis hubungan pendidikan dengan usia menikah didapat hasil bahwa pendidikan tinggi ada 103 orang yaitu yang menikah pada usia ≥ 20 tahun sebanyak 88 orang 85,4 dan yang menikah pada usia 20 tahun sebanyak 15 orang 14,6. Pendidikan rendah sebanyak 51 orang, yang menikah pada usia ≥ 20 tahun sebanyak 18 orang 35,3 dan yang menikah pada usia 20 tahun sebanyak 33 orang 64,7. Hasil uji statistik dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan usia menikah pada wanita usia subur p=0,001. Hubungan pendidikan dengan usia menikah dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Hubungan Pendidikan dengan Usia Menikah pada Wanita Usia Subur Pendidikan Usia Menikah Total p χ2 20 tahun 20 tahun n n n Rendah 33 64,7 18 35,3 51 100,0 0,001 39,976 Tinggi 15 14,6 88 85,4 103 100,0 4.3.2 Hubungan Sosial Ekonomi dengan Usia Menikah Tabel silang antara sosial ekonomi dengan usia menikah menunjukkan bahwa dari 101 responden yang sosial ekonominya tinggi ada 21 orang 20,8 menikah pada usia 20 tahun. Sedangkan dari 53 orang yang sosial ekonominya rendah ada 27 orang 50,9 yang menikah pada usia 20 tahun. Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,001. Dengan demikian terdapat hubungan antara sosial ekonomi dengan usia menikah. Tabel 4.13 Hubungan Sosial Ekonomi dengan Usia Menikah pada Wanita Usia Subur Sosial ekonomi Usia Menikah Total p χ2 20 tahun 20 tahun n n n Rendah 27 50,9 26 49,1 53 100,0 0,001 14,729 Tinggi 21 20,8 80 79,2 101 100,0 4.3.3 Hubungan Budaya dengan Usia Menikah Diperoleh data dari 70 responden yang memiliki budaya yang baik sebanyak 50 orang 71,4 yang menikah pada usia ≥ 20 tahun dan 20 orang 28,6 yang menikah pada usia 20 tahun, sedangkan dari 84 responden yang memiliki budaya yang buruk ada 56 orang 66,7 yang menikah pada usia ≥ 20 tahun dan 28 orang 33,3 yang menikah pada usia 20 tahun. Berdasarkan hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan antara budaya dengan usia menikah p = 0,525, yang dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Hubungan Budaya dengan Usia Menikah pada Wanita Usia Subur Budaya Usia Menikah Total p χ2 20 tahun 20 tahun n n n Buruk 28 33,3 56 66,7 84 100,0 0,525 0,404 Baik 20 28,6 50 71,4 70 100,0

4.3.4 Hubungan Pengetahuan dengan Usia Menikah

Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan dengan usia menikah, didapat hasil bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 101 orang, dan 25 orang 24,8 menikah pada usia 20 tahun, sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 53 orang, dan yang menikah pada usia 20 tahun sebanyak 23 orang 43,4. Hasil uji statistik dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan usia menikah pada wanita usia subur p=0,018. Hubungan pengetahuan dengan usia menikah dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Hubungan Pengetahuan dengan Usia Menikah pada Wanita Usia Subur Pengetahuan Usia Menikah Total p χ2 20 tahun 20 tahun n n n Kurang Baik 23 43,4 30 55,6 53 100,0 0,018 5,632 Baik 25 24,8 76 75,2 101 100,0

4.3.5 Hubungan Persepsi Anak terhadap Sikap Orang tua dengan Usia Menikah

Pada Tabel 4.16 terlihat bahwa dari 101 responden dengan persepsi anak terhadap sikap orang tua yang baik terdapat 32 orang 31,7 yang menikah pada usia 20, sedangkan dari 53 responden dengan persepsi anak terhadap sikap orang tua yang buruk, terdapat 16 orang 30,2 yang menikah pada usia 20 tahun. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi anak terhadap sikap orang tua dengan usia menikah dengan nilai p = 0,849. Tabel 4.16 Hubungan Persepsi Anak terhadap Sikap Orang Tua dengan Usia Menikah pada Wanita Usia Subur Persepsi Usia Menikah Total p χ2 20 tahun 20 tahun n n n Buruk 16 30,2 37 69,8 53 100,0 0,849 0,036 Baik 32 31,7 69 68,3 101 100,0

4.3.6 Hubungan Nilai Virginitas dengan Usia Menikah

Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara nilai virginitas dengan usia menikah, dengan nilai p = 0,003. Dari 97 responden yang memiliki nilai virginitas yang terdapat 22 orang 22,7 menikah pada usia 20 tahun dan 75 orang 77,3 yang menikah pada usia ≥ 20 tahun, sedangkan 57 responden yang memiliki nilai virginitas buruk terdapat 26 orang 45,6 menikah pada usia 20 tahun dan 31 orang 54,4 menikah pada usia ≥ 20 tahun. Tabel 4.17 Hubungan Nilai Virginitas dengan Usia Menikah pada Wanita Usia Subur Nilai Virginitas Usia Menikah Total p χ2 20 tahun 20 tahun n n n Buruk 26 45,6 31 54,4 57 100,0 0,003 8,802 Baik 22 22,7 75 77,3 97 100,0

4.4 Analisis Multivariat

Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi usia menikah pada wanita subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik berganda adalah variabel dengan nilai p 0,25 pada hasil uji Chi- Square yaitu pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan, dan nilai virginitas dengan metode enter. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi logistik dengan metode enter seperti diujikan pada Tabel 4.18 berikut : Tabel 4.18 Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda Variabel B Sig. Exp B 95CI Pendidikan 2,322 0,001 10,196 4,218-26,643 Sosial Ekonomi 0,885 0,044 2,422 1,023-5,734 Pengetahuan 1,173 0,011 3,233 1,303-8,019 Nilai Virginitas 1,203 0,008 3,329 1,373-8,073 Constant -3,042 0,001 0,048 Setelah dilakukan analisis multivariat, didapatkan hasil bahwa pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan, dan nilai virginitas, berpengaruh terhadap usia menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Del Serdang tahun 2012. Hasil analisis uji regresi logistik juga menunjukkan bahwa variabel-variabel pendidikan dengan nilai p = 0,001, sosial ekonomi dengan nilai p = 0,044, pengetahuan dengan nilai p = 0,011 dan nilai virginitas dengan nilai p = 0,008 berpengaruh terhadap usia menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Del Serdang tahun 2012. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap usia menikah adalah variabel pendidikan dengan nilai koefisien regresi B = 2,322. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, variabel pendidikan diperoleh nilai Exp B sebesar 10,196, sehingga dapat disimpulkan kemungkinan wanita usia subur untuk menikah pada usia 20 tahun pada kelompok pendidikan rendah adalah 10 kali lebih besar dibandingkan yang berpendidikan tinggi. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa nilai percentage correct = 80,5 artinya pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan dan nilai virginitas menjelaskan kemungkinan usia menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 sebesar 80,5, selebihnya 10,5 dipengaruhi seperti agama, lingkungan yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi kemungkinan usia menikah pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 adalah sebagai berikut: ... 2 2 1 1 1 1 i i X b X b b a e X p + + + + − + = 203 , 1 173 , 1 885 , 322 , 2 042 , 3 4 3 2 1 1 1 X X X X e X p + + + + − − + = Keterangan: p : Probabilitas usia menikah X 1 X : pendidikan, koefisien regresi 2,322 2 X : Sosial ekonomi, koefisien regresi 0,885 3 : Pengetahuan, koefisien regresi 1,173 X 4 Persamaan di atas menyatakan bahwa responden yang memiliki pendidikan rendah, sosial ekonomi rendah, pengetahuan kurang dan nilai virginitas buruk memiliki probabilitas sebesar 92,7 untuk menikah pada usia 20 tahun. : Nilai Virginitas koefisien regresi 1,203

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Pendidikan terhadap Usia Menikah pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 Pada analisis univariat didapatkan bahwa pendidikan mayoritas tinggi 103 orang 66,9, hal ini didukung karena kondisi keluarga yang memiliki ekonomi tinggi. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,001 P0,05 artinya ada hubungan antara pendidikan dengan usia menikah pada WUS. Mengacu pada analisis tersebut bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin lama usia menikah karena wanita usia subur beranggapan bahwa butuh kesiapan yang matang dalam ikatan pernikahan, bahkan akan lebih tahu lagi bahaya kehamilan pada usia menikah di bawah umur 20 tahun dan di atas umur 35 tahun yang berisiko terhadap kematian ibu. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan terhadap usia menikah pada wanita usia subur. Diperoleh nilai Exp B 10,196 artinya besar pengaruh responden yang berpendidikan rendah berpeluang untuk usia menikah 10 kali lebih besar dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi. Hal ini didukung dari jawaban remaja terhadap persepsi orangtuanya tentang usia menikah yaitu ada 122 orang 79,2 yang orangtua menganggap perempuan tidak boleh berpendidikan tinggi. Tetapi ada Orang tua yang ingin anaknya putus sekolah dan lebih baik menikah. Ini disebabkan kegiatan anak hanya jalan-jalan atau bertemu 64

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Wanita Yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Wanita Yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Wanita Yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Wanita Yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 2 25

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Wanita Yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 1 4

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Wanita Yang Sudah Menikah Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

0 0 41

B. PETUNJUK - Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernikahan 2.1.1 Pengertian Pernikahan - Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 25

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI USIA MENIKAH PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam

0 0 17