Dampak Pelanggaran Merek Asing Terhadap Perkembangan Investasi

adalah mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif, diantaranya mencakup: 8 1. Forum penyelesaian sengketa, baik melalui pengadilan nasional, badan arrbitrase nasional dan internasional, maupun forum penyelesaian sengketa alternatif lainnya. 2. Efektifitas keberlakuan dari hukum yang diterapkan dalam sengketa tersebut. 3. Proses pengambilan keputusan yang cepat dengan biaya yang wajar. 4. Netralitas dan profesionalisme hakim, arbiter, atau pihak ketiga yang diikutkan dalam proses pengambilan putusan. 5. Efektifitas pelaksanaan atau implementasi keputusan pengadilan, badan arbitrase, dan badan-badan penyelesaian sengketa lainnya. 6. Kepatuhan para pihak terhadap keputusan yang dihasilkan. Sebaliknya, mekanisme penyelesaian sengketa yang tidak efektif dan tidak adil serta tidak menjamin adanya kepastian hukum dan penegakannya, tidak hanya akan mengurungkan niat investor untuk menanamkan modal, bahkan lebih jauh dapat mendorong investor melakukan relokasi dan pelarian modal ke negara lain. Berdasarkan pernyataan diatas tentunya pelanggaran terhadap merek asing mempunyai dampak negatif terhadap perkembangan investasi asing di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya pelanggaran merek, 8 Indra Bagus Rahmadi Supancan, Kerangka Hukum Dan Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006, h. 8-9 terutama merek asing yang sudah terkenal dikarenakan kurangnya kepastian hukum dan penegakannya di Indonesia khususnya mengenai merek. Tentu saja pelanggaran semacam ini sangatlah ditakutkan oleh para investor khususnya investor asing, karena hal itu dapat menghambat perkembangan usaha dari para investor sendiri, dan bukan tidak mungkin investor tersebut akan mengalami kebangkrutan, dan membuat para investor lainnya tidak percaya terhadap kepastian hukum dan penegakannya di Indonesia, sehingga mereka menarik uang mereka dari Indonesia. Hal ini lah yang harus diperhatikan oleh pemerintah, guna menjaga kepercayaan para invesotor asing untuk tetap menginvestasikan modalnya di Indonesia. 47

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NIAGA

Nomor:69PDT.SUSMerek2013PN.Niaga.Jkt.Pst.

A. Posisi Kasus

Advanced Beauty Systems Inc. berkedudukan di berkedudukan di Suite 400 57201 BJ Freeway, Dallas, Texas 75240 Amerika Serikat adalah pemilik merek Bodycology untuk jenis barang kelas 03 yaitu berupa produk kecantikan. Merek Bodycology milik penggugat telah terdaftar di berbagai negara antara lain Eropa dan Amerika. Saat Advanced Beauty Systems Inc. ingin mendaftarkan merek Bodycology di Indonesia pada tanggal 16 April 2011 untuk melindungi barang kelas 03, ternyata merek Bodycology dan barang kelas yang sama sudah didaftarkan terlebih dahulu di Indonesia atas nama Sherly Nyolanda dengan No. IDM000289450 terdaftar sejak tanggal 17 Januari 2011. Advanced Beauty Systems Inc. melalui kuasa hukumnya telah mengajukan gugatan pembatalan merek terdaftar atas pendaftaran merek Bodycology No. IDM0000289450 untuk jenis barang kelas 03 berupa produk kecantikan atas nama Sherly Nyolanda yang beralamat di jalan Kramat Kwitang I C7 RTRW 002004, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Petitum yang terdapat dalam gugatan ini sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan penggugat sebagai pemilik merek Bodycology. 3. Menyatakan merek Bodycology terdaftar No. IDM000289450 atas nama tergugat, mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek Bodycology milik penggugat. 4. Menyatakan tergugat sebagai pendaftar yang beritikad tidak baik atas pendaftaran merek Bodycology terdaftar No. IDM000289450. 5. Menyatakan batal danatau membatalkan pendaftaran merek Bodycology terdaftar No. IDM0000289450 atas nama tergugat dan segala akibat hukumnya. 6. Memerintahkan panitera atau pejabat yang berwenang untuk itu, guna menyampaikan salinan putusan perkara ini kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual HKI agar dapat mencatatkan pembatalan pendaftaran merek bodycology terdaftar No. IDM000289450 dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek. 7. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara.

B. Putusan Pengadilan Niaga

Putusan Pengadilan Niaga Jakarta No. 69PDT.SUSMerek2013PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 22 Januari 2014, menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya. Pertimbangan hukum pengadilan atas putusan ini adalah pendaftaran merek-merek Bodycology oleh tergugat tidak terbukti telah membonceng, atau meniru atau menjiplak ketenaran merek penggugat, sehingga tergugat tidak dapat dikatakan telah mendaftarkan mereknya dengan iktikad tidak baik. Selain itu juga merek dagang B odycology milik penggugat tidak terbukti sebagai merek yang sudah terkenal, dan tidak pula terdaftar sebelumnya di Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual HKI.

C. Analisis Putusan Pengadilan Niaga

1. Pembuktian Keterkenalan Merek Bodycology Milik Penggugat

Sengketa merek Bodycology ini diputus oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 22 Januari 2014. Sampai saat ini Indonesia masih menggunakan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek, salain itu indonesia juga terikat dengan Keppres Nomor 24 Tahun 1979 tentang pengesahan Paris Convention of Industrial Property and Convention Establishing the World Intellectual Property Organization. Perlindungan terhadap merek terkenal diatur dalam Pasal 6 bis Paris Convention yang mewajibkan seluruh anggotanya untuk melindungi merek terkenal warga negara lainnya untuk barang yang menyerupai similar atau sama identical. Disamping itu konvensi ini juga memberikan kebebasan kepada masing-masing anggota untuk menentukan sendiri mengenai keterkenalan suatu merek dengan tetap berpedoman kepada pasal 6 bis Paris Convention ini. Pada tanggal 20 September sampai tanggal 29 September 1999, di Jenewa ditandatangani sebuah Joint Recommendatin Concerning Provisions on The Protection of Well Known Marks atau Rekomendasi Bersama tentang Ketentuan Merek Terkenal yang diadopsi oleh Majelis Paris Convention untuk Perlindungan Hak Milik Industri Assembly of The Paris Union for The Protection of Industrial Property dan Majelis Umum Organisasi Hak Milik Intelektual Dunia The General Assembly of The World Intellectual Property Organization WIPO. Rekomendasi ini berlaku kepada masing-masing anggota Paris Convention atau WIPO. Rekomendasi ini tidak memuat ketentuan tentang definisi merek terkenal well known mark. Pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa pihak yang berwenang competent authority sebaiknya mempertimbangkan keadaan lingkungan dimana merek tersebut dianggap sebagai merek terkenal, sedangkan pada Pasal 2 ayat 2 menyebutkan bahwa untuk menentukan keterkenalan suatu merek dapat menggunakan faktor-faktor yang termasuk dan tidak terbatas pada informasi sebagai berikut: 1 Tingkat pengetahuan dan pengakuan terhadap suatu merek dalam sektor yang relevan dalam masyarakat. 2 Jangka waktu, luas, dan wilayah geografis dari penggunaan merek. 3 Jangka waktu, luas dan area geografis dari setiap promosi merek, termasuk periklanan atau publisitas dan presentasi pada pekan raya atau pameran-pameran dari barang danatau jasa dimana merek tersebut dipergunakan. 4 Jangka waktu dan wilayah geografis dari setiap pendaftaran merek sejauhmana merek tersebut mencerminkan pemakaian atau pengakuan merek tersebut. 5 Dokumen mengenai penegakkan hukum yang baik atas merek terutama sejauh mana merek tersebut diakui sebagai merek terkenal oleh instansi yang berwenang.