18
BAB II TINJAUAN UMUM MEREK DAN MEREK DAGANG ASING
A. Tinjauan Umum Merek
1. Pengertian Merek
Secara  yuridis  definisi merek berdasarkan Pasal 1 ayat 1  Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan merek adalah sebagai tanda
yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut  yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Pasal  2  Undang-Undang  Nomor  15  Tahun  2001  membagi  merek
menjadi dua jenis yaitu, merek dagang dan merek jasa. Pada pasal 1 ayat 2 Undang-Undang  Nomor  15  Tahun  2001  mendefinisikan  merek  dagang
adalah  merek  yang  digunakan  pada  barang  yang  diperdagangkan  oleh seseorang  atau  beberapa  orang  secara  bersama-sama  atau  badan  hukum
untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya, Sedangkan pada Pasal  1  ayat  3  Undang-Undang  Nomor  15  Tahun  2001  mendefinisikan
merek  jasa  adalah  merek  yang  digunakan  pada  jasa  yang  diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
untuk  membedakan  dengan  jasa-jasa  sejenis  lainnya.  Menurut  H.M.N. Purwo Sutjipto,  S.H., Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda
tertentu  dipribadikan,  sehingga  dapat  dibedakan  dengan  benda  lain  yang
sejenis
1
.  Pendapat  H.M.N.  Purwo  Sutjipto,  S.H.,  lebih  menekankan  pada suatu  tanda  tertentu  yang  dipribadikan,  hal  tersebut  dimaksudkan  untuk
membedakan satu benda dengan benda lainnya yang sejenis. Menurut  Drs.  Iur  Soeryatin  Suatu  merek  dipergunakan  untuk
membedakan  barang  yang  bersangkutan  dari  barang  sejenis  lainnya  oleh karena itu, barang yang bersangkutan dengan diberi merek tadi mempunyai;
tanda asal, nama, jaminan, terhadap mutunya
2
. Pendapat Drs. Iur Soeryatin lebih  menekankan  pada  pembedaan  dengan  barang  yang  sejenis  dengan
memberikan tanda asal, nama, dan jaminan mutunya. Menurut  Harsono  Adisumitro,  S.H.,MPA,  merek  adalah  tanda
pengenal  yang  membedakan  milik  seseorang  dengan  milik  orang  lain, seperti  pada  pemilikan  ternak  dengan  memberi  tanda  cap  pada  punggung
sapi  yang  kemudian  dilepaskan  di  tempat  penggembalaan  bersama  yang luas.  Cap  seperti  itu  memang  merupakan  tanda  pengenal  untuk
menunjukkan bahwa hewan yang bersangkutan adalah milik orang tertentu. Biasanya, untuk membedakan tanda atau merek digunakan inisial dari mana
pemilik  sendiri  sebagai  tanda  pembedaan
3
.  Pendapat  Harsono  Adisumitro, S.H.,MPA  lebih  menekankan  merek  sebagai  tanda  kepemilikan  seseorang
1
H.M.N.  Purwo  Sutjipto,  Pengertian  Pokok-Pokok  Hukum  Dagang  Indonesia,  Jakarta: Djambatan, 1984, h. 82
2
Suryatin, Hukum Dagang I dan II, Jakarta: Pradnya Paramita, 1980, h. 84
3
Harsono  Adisumitro,  Hak  Milik  Perindustrian,  Jakarta:  Akademika  Pressindo,  1990, h.44.
atas barangnya dengan menggunakan inisial, hal tersebut dimaksudkan agar memiliki daya pembeda dengan barang milik orang lain.
2. Fungsi Merek
Suatu  merek  menjalankan  beberapa  fungsi  sekaligus,  baik  dalam hubungannya  dengan  pemilik  merek  itu  sendiri  maupun  dengan  para
konsumen pada umumnya
4
. 1.
Fungsi Tanda untuk Membedakan Distinctitive Function Suatu merek memberikan identitas atau kepribadian pada barang-
barang  atau  jasa-jasa  yang  ditandai  merek  tersebut,  dan  sekaligus  juga memperbedakan  barang-barang  atau  jasa-jasa  tersebut  dari  barang-
barang atau jasa-jasa sejenis  yang diproduksi dan diperdagangkan oleh lain-lain produsen, pedagang dan pengusaha bidang jasa.
Dengan  adanya  merek  pada  barang-barang  dagangan,  para konsumen dapat membedakan atau memilih barang-barang, maka tidak
ada  kebanggaan  akan  hasil  karya  para  produsen,  karena  dengan demikian tidak akan diperoleh pujian jika barangnya bermutu tinggi dan
sebaliknya,  tidak  dapat  diketahui  siapa  yang  harus  bertanggung  jawab jika  barang-barang  itu  bermutu  rendah.  Dalam  keadaan  tidak  adanya
merek  pada  hasil-hasil  produksi,  maka  timbul  persaingan  untuk
4
Suyud  Margono,  Hak  Milik  Industri:  Pengaturan  dan  Praktik  di  Indonesia,  Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h.50.
memproduksi  barang-barang  yang  bermutu  serendah  mungkin,  karena ongkos  produksinya  menjadi  lebih  murah  dan  dengan  demikian,  akan
lebih  menguntungkan.  Lagi  pula,  tidak  akan  dapat  diketahui  oleh konsumen siapa produsen dari barang-barang tanpa merek itu.
Seperti  halnya  manusia,  demikina  juga  dengan  barang-barang, jika tidak ada merek dagang sebagai “nama pribadi” dari barang-barang
tersebut,  maka  akan  sulit  bagi  konsumen  membedakan  yang  baik  dan yang buruk. Dengan demikian, merek dagang mutlak diperlukan untuk
memberikan  kepribadian  pada  barang-barang,  sehingga  setiap  barang dapat  dikenal  oleh  para  konsumen  baik  karena  mendengar  dari  orang
lain ataupun karena pengalaman sendiri. 2.
Fungsi Jaminan Mutu Quality Product Function Merek  dagang  dari  barang-barang  yang  dibeli  oleh  para
konsumen,  lambat  laun  akan  membentuk  kesan  di  dalam  ingatan konsumen yang bersangkutan bahwa merek dagang tersebut merupakan
lambang dari mutu barang-barangnya. Sebagai  lambang  dari  mutu  barang,  merek  memberikan  jaminan
kepada  para  konsumen  bahwa  barang  yang  dibeli  pada  hari  ini  akan sama mutunya dengan barang yang sama mereknya yang dibeli olehnya
kemarin, dan setereusnya. Dalam hal ini, perlu dimengerti bahwa suatu merek  tidak  selalu  merupakan  jaminan  akan  mutu  yang  tinggi  dari
barang-barangnya,  tetapi  lebih  cendrung  merupakan  jaminan  akan kesamaan  mutu  dari  barang  yang  bersangkutan  dari  waktu  ke  waktu.