29
ARSITEKTUR HIJAU
pedagang tersebut, kebanyakan pedagang berasal dari Yogyakarta, tetapi sebagian para pedagang juga berasal dari luar jogja, seperti Bandung, Jakarta, Jawa Timur,
dan lain-lain. Pasar Beringharjo Timur di buka setiap hari pada waktu 05:00 sampai dengan 17:00 WIB. Para pedagang pasar Beringharjo Timur menjual berbagai
macam kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, emping, krupuk, daging, ayam dan lain-lain. Selain itu terdapat penjual tas dan sepatu.
Pasar Beringharjo Timur mempunyai terdapat fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
Tempat parkir Mushola
Kamar mandi atau WC sejumlah 15 unit Kios
Tempat dagang losd sebanyak 3.006 unit Tempat penitipan anak
Kantor pengelolaan pasar Tempat layanan kesehatan
Alat pemadam kebakaran
II.5.2. Pasar BSD Bumi Serpong Damai Jakarta
Pasar tradisional BSD merupakan salah satu contoh pasar hasil redevelopmen pemerintah yang bisa dikatakan cukup berhasil. Pasar ini tidak memiliki bentuk yang luar
Gambar 2.10. Interior Pasar Beringharjo Sumber: www.kompas.com
Universitas Sumatera Utara
30
ARSITEKTUR HIJAU
biasa, namun berhasil membuat suatu bentuk sederhana, dimana masyarakat yang berbelanja merasa cukup nyaman dan efektif.
Berdasarkan tanggapan masyarakat yang ada di salah satu website, pasar BSD ini dianggap salah satu pasar tradisional yang baik. Hal itu dimulai dari sistem sirkulasi
kendaraan dan ketersediaan lahan parkir untuk kendaraan. Kemudian masuk kedalam penataan kios-kios yang rapi, terorganisasi dan fungsional. Sehingga pengunjung yang
datang sama sekali tidak kesulitan menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya pengelompokan yang jelas. Selain itu salah satu hal pendukung yang penting adalah pasar
ini dikelola dengan baik, dimana semua petugas pasar, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir, sampai kepada pengelola mempunyai kerjasama yang baik.
Pada studi banding ini, penulis mengharapkan mendapatkan suatu sistem utilitas dari pasar tradisional yang efesien yang ada pada pasar ini, sehingga dapat diterapkan
dalam desain nantinya. Selain itu pengelolaan parkir dan sirkulasi kendaraan juga akan menjadi salah satu perhatian dari studi banding ini.
Gambar 2.11. Peta Satelit Pasar BSD Sumber: www.google.com
Gambar 2.12. Tampak Depan Pasar BSD Sumber: www.google.com
Universitas Sumatera Utara
31
ARSITEKTUR HIJAU
Gambar 2.13. Situasi Loods di Pasar BSD Sumber: www.google.com
Gambar 2.14. Kondisi atap dan Sirkulasi Di Pasar BSD Sumber: www.google.com
Universitas Sumatera Utara
32
ARSITEKTUR HIJAU
BAB III ELABORASI TEMA
III.1. Pengertian
Pendekatan tema Pengembangan Kawasan Pasar Perbaungan adalah melalui pendekatan Arsitektur Hijau Green Architecture.
Kata Green , berasal dari bahasa Inggris yang berarti “Hijau”, hijau adalah suatu
simbol warna yang mewakili daun tumbuhan yang berklorofil, atau mewakili lingkungan dan alam.
Kata Green dalam arsitektur pada awalnya dianggap sebagai hal yang tabu sama seperti ketika kata postmodernisme dan dekonstruksi muncul beberapa tahun lebih awal.
Pada saat kemunculan istilah green menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini memancing respon untuk membicarakan masalah green itu sendiri.
Namun setelah muncul beberapa kelompok atau lembaga yang melakukan pendekatan dalam Green Movement dengan menekankan dan mengaplikasikannya sesuai
dengan kemampuan dan interesnya masing-masing. Salah satunya dengan merancang sebuah rumah sementara yang menunjukkan manusia tidak menjadi asing dengan
lingkungannya yang dilakukan oleh Walden Pond. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa Green Architecture adalah gerakan untuk pelestarian alam dan lingkungan dengan
mengutamakan efisiensi energi arsitektur ramah lingkungan. Ciri-ciri Green Architecture diantaranya:
Peka terhadap lingkungan. Konservasi energi mengkonsumsi energi seminim mungkin.
Mengusahakan pencahayaan alami. Harmonis dengan lingkungan alam di mana bangunan berdiri.
Mengusahakan penghawaan alami. Memakai material daur ulang atau material yang ekologis.
Universitas Sumatera Utara