Spesimen yang ditanam pada lempeng agar darah menunjukkan koloni yang khas dalam waktu 18 jam pada suhu 37°C. Hemolisis dan produksi pigmen
terjadi beberapa hari kemudian secara optimal pada suhu kamar. Pada lempeng agar darah karakteristik Staphylococcus aureus ditandai dengan koloni yang
opaque, lembut dengan pigmentasi kuning Gambar 7 .
31
2.3 Denture Stomatitis
Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut dengan bentuk utamanya atropik dengan lesi erythematous dan hiperplastik
5
. Denture Stomatitis merupakan lesi mukosa oral berwarna merah, sakit, dan
bengkak Gambar 8 , kondisi ini terjadi karena kebiasaan jelek dengan pemakai gigitiruan yang tidak membuka protesa pada malam hari. Selain itu, faktor
sistemik pasien juga mendukung terjadinya Denture Stomatitis ini.
34
Gambar 7 : Staphylococcus aureus pada media Blood Agar menunjukkan koloni opaque, lembut dengan pigmentasi kuning
Color atlas and textbook of diagnostic microbiology. 2
nd
ed
Universitas Sumatera Utara
Staphylococcus aureus telah dijumpai berkoloni pada pasien Denture Stomatitis ini. Pada penelitian Baena-Monroy dkk. 2005 menunjukkan
kehadiran Staphylococcus aureus sebanyak 52,4 pada penderita Denture Stomatitis.
1
2.4 Obat Kumur
Ada beberapa jenis obat kumur yang ada di pasaran yaitu :
Obat kumur berflouride
35
Obat kumur yang mengandung fluoride dapat memperkuat gigi dan mencegah karies gigi.
Obat kumur antiseptik
Obat kumur antiseptik dapat membunuh bakteri dan juga menghilangkan bau mulut. Obat kumur antiseptik digunakan sebelum dan sesudah pembedahan untuk
menghilangkan bakteri dan mencegah infeksi.
Gambar 8. Denture Stomatitis http:emedicine.medscape.comarticle1075594-overview
Universitas Sumatera Utara
Obat kumur kombinasi Obat kumur kombinasi merupakan kombinasi obat kumur berfluoride dan obat
kumur antiseptik. Obat kumur ini dapat mencegah karies gigi dan menyegarkan nafas.
2.4.1 Obat Kumur Dengan Kandungan Minyak Essensial
Obat kumur dengan kandungan minyak essensial merupakan obat kumur antiseptik dengan kandungan aktif yang dapat mencegah atau membunuh bakteri
penyebab halitosis sampai 95 dan menurunkan plak sampai 50. Adapun kandungan minyak essensial itu adalah Thymol, Eucaliptol, Menthol dan Methyl
Salicylate. Thymol berperan sebagai antiseptik, Eucaliptol memiliki aroma menenangkan, Methyl Salycilate peranan sebagai pembersih, dan Menthol sebagai
lokal anestesi.
Penelitian Gordon dkk. 1985
9, 10
Ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan obat kumur minyak essensial yaitu :
Gordon dkk. melakukan penelitian untuk membuktikan pengaruh obat kumur minyak essensial terhadap pembentukan plak dan gingivitis. Penelitian ini
melibatkan 144 sampel dan selama 6 bulan penggunaan obat kumur diawasi oleh petugas. Hasil penelitian menunjukkan penurunan skor plak yang bermakna.
Penelitian Bauroth dkk 2003
10
Bauroth dkk. meneliti efisiensi penggunaan obat kumur minyak minyak essensial
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan dental floss benang gigi dalam mengatasi ginggivitis interproksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berkumur dua kali sehari
dengan obat kumur essensial sama efisiennya dengan menggunakan benang gigi satu kali sehari dalam mengurangi gingivitis interproksimal.
36
2.5 Kerangka Teori
Denture Stomatitis terjadi oleh karena tekanan gigitiruan pada permukaan mukosa sehingga terjadi perubahan lingkungan mikroorganisme rongga mulut,
salah satunya Staphylococcus aureus yang membentuk koloni di rongga mulut pemakai gigitiruan dalam menyebabkan Denture Stomatitis.
1
Daun sirih mengandung minyak atsiri di mana komponen utamanya adalah fenol dan senyawa turunannya itu adalah kavikol yang memiliki daya
bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan senyawa fenol yang lain.
16
Kavikol yang akan menghambat fermentasi karbohidrat, protein, lipid dan enzim akan menyebabkan protein tidak dapat melakukan fungsinya. Sel terganggu
dan akan menyebabkan sel lisis dan seterusnya mati Diagram 1 .
16, 27
Universitas Sumatera Utara
Diagram 1. Kerangka Teori
Denture Stomatitis
Candida albicans Streptococcus mutans
Staphylococcus aureus
Membran sel terdiri atas karbohidrat, protein, lipid dan enzim
Protein tidak dapat melakukan fungsinya
Gangguan fungsi sel
Sel lisis
Sel mati
Daun Sirih
Minyak Atsiri
Kavikol
menghambat
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konsep
Infusum daun sirih dengan konsentrasi 5, 10, 20, dan daun sirih komersial Pepsodent sebagai kontrol positif diujikan keatas Staphylococcus
aureus untuk melihat efek antibakteri. Dengan pengambilan volume yang sama, ternyata hasil yang terlihat berbeda di antara keempat bahan coba tersebut.
Semakin tinggi konsentrasi infusum daun sirih, maka semakin besar juga zona hambat yang terlihat karena makin tinggi konsentrasi infusum daun sirih,
maka makin tinggi juga kavikol di dalamnya, dan makin banyak fungsi protein dihambat yang menyebabkan perluasan zona hambat.
Jadi, dari sini kita dapat melihat adanya perbedaan daya hambat dari infusum daun sirih dalam berbagai konsentrasi. Diagram 2 .
Universitas Sumatera Utara
Diagram 2. Kerangka Konsep
Infusum daun sirih berbagai
konsentrasi Daun sirih
komersial Pepsodent
5 10
20
1 cc
Staphylococcus aureus
kavikol fungsi protein
dihambat zona hambat
Ada perbedaan daya hambat dari infusum daun sirih dalam berbagai
konsentrasi
Universitas Sumatera Utara
2.7 Hipotesis Penelitian