PENUTUP A. STRATEGI GURU AL-QUR’AN HADITS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS XI IPA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 JAKARTA
3
motifdan memiliki sasaran yang dicapai tujuan. “Motif diartikan sebagai daya seseorang untuk melakukan sesuatu.”
4
Dari uraian tersebut, dapat ditegaskan bahwa motif adalah suatu dorongan yang ada pada manusia yang menyebabkan dia bertindak atau bertingkah laku,
sedangkan motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri manusia yang menimbulkan kegiatan atau aktivitas. Dalam hubungannnya dengan belajar
maka aktivitas yang dimaksud adalah belajar. Motivasi belajar adalah faktor praktis, peranannya adalah menumbuhkan
gairah belajar, merasa senang dan semangat untuk belajar. A. Tabrani Rusyan mengutip pendapat Crow dan Crow untuk memperjelas pentingnya motivasi
dalam belajar sebagai berikut :“Belajar harus diberi motivasi dengan berbagai cara sehingga minat yang dipentingkan dalam belajar itu di bangun dan minat yang
telah ada pada diri anak”.
5
Pengelolaan pembelajaran tidak akan terlepas dari adanya rencana pengajaran yang termasuk di dalamnya adanya strategi. Terkait dengan strategi
adalah materi pelajaran, karena berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran banyak di pengaruhi oleh bagaimana strategi pengajaran tersebut diterapkan. Dalam hal ini
guru dituntut untuk bisa membuat variasi strategi dalam mengajar; seperti metode yang dipakai, penggunaan alat peraga serta adanya evaluasi, agar tujuan
pendidikan dapat terealisasikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dari sini tampak jelas bahwa strategi pengajaran merupakan prosedur yang sangat
penting untuk tercapainya pendidikan, karena merupakan salah satu unit yang tidak dapat dipisahkan dari unit-unit pendidikan yang lain.
Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Diantara hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar adalah
pengolahan kelas. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan, disebabkan pada kondisi tertentu ada gangguan yang tidak di
kehendaki datang dengan tiba-tiba. Suatu gangguan yang datang dengan tiba-tiba
4
Sardirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers, 1987 h.73
5
A. Thabrani
Rusyan Atang Kusnidar, Zasinal Arifin, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Karya, 1989, h. 121
4
dan di luar kemampuan guru adalah kendala spontanitas dalam pengelolaan kelas. Dengan hadirnya kendala spontanitas suasana kelas biasanya terganggu yang
ditandai dengan pecahnya konsentrasi anak didik. Contohnya adalah ketidak tepatan memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran, adanya pembicaraan
guru yang bertele-tele seperti mengubah teguran menjadi ocehan, gaya guru yang monoton dan pemahaman guru tentang peseta didik.
Kondisi pengelolaan kelas di dunia pendidikan sejak dulu sampai sekarang memang masalah yang tidak pernah absen dari agenda kegiatan guru. Semua itu
tidak lain guna kepentingan belajar anak didik. Dengan adanya pengelolaan yang diterapkan seorang guru, siswa diharapkan rajin belajar dan tidak merasa bosan
pada mata pelajaran al- qur’an hadits. Pembelajaran al-qur’an hadits yang
seringkali dilakukan adalah dengan menerapkan satu strategi belajar. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa tidak meningkat. Disamping itu, siswa
menganggap materi al- qur’an hadits merupakan materi yang kurang penting,
karena telah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan kondisi di atas, maka penulis akan meneliti tentang
“Strategi Guru Al-
Qur’an Hadits DalamMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA di
Madrasah Aliyah Negeri MAN 2 Jakarta”.