Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) (Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2013)

(1)

PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN

TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)

(Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

pada periode 2008-2013)

THE EFFECT OF WORKING CAPITAL AND INVENTORY TURNOVER ON

PROFITABILITY (ROA)

(The Pharmaceutical Company Listed On The Indonesia Stock Exchange in

the period 2008-2013)

Skripsi

” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang

Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia”

Disusun Oleh :

Nama : Dewi Anggraeni

NIM : 21110127

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN

TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)

(Pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

periode 2008-2013)

THE EFFECT OF WORKING CAPITAL AND INVENTORY TURNOVER

ON PROFITABILITY (ROA)

(The Pharmaceutical Company Listed On The Indonesia Stock Exchange

in the

period 2008-2013)

DEWI ANGGRAENI

NIM. 21110127

Telah disetujui dan disahkan sebagai Skripsi

Bandung, Juli 2014

Menyetujui,

Pembimbing

Lilis Puspitawati,SE.,M.Si.,Ak.CA

NIP.4127.34.03.008

Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec. Lic

NIP. 4127.70.019

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Surtikanti S.E., M.Si., Ak

NIP. 4127.34.03.007


(4)

(5)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat

penelitian, menyetujui:

Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia

Hak Bebas Royalty

Non eksklusif

atas penelitian ini dan bersedia untuk di-

online

kan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan

pendidikan”.

Bandung, April 2014

Penulis

Dewi Anggraeni

NIM. 21110127

Perusahaan

……….…………

NIP

…………....

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Lilis Puspitawati.

NIP.

Catatan:

...

...

...


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama

: Dewi Anggraeni

NIM

: 21110127

Tempat/tgl Lahir

: Bandung, 04 Agustus 1991

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Jl.Cirata No.98 Rt 03/07

Desa Mandalasari Kec.Cipatat Kab.Bandung Barat

DATA PENDIDIKAN

a.

Formal

1.

SDN Rajamandala Kulon 1

1998 - 2004

2.

SMP Negeri 1 Cipatat

2004 - 2007

3.

SMA Negeri 1 Cimahi

2007 - 2010

4.

Universitas Komputer Indonesia

2010 - 2014

b.

Non Formal

Kursus Pajak ( Brevet A & B 2011)

c.

Kemampuan

-

Kemampuan Akuntansi Keuangan

-

Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, dan

Internet)


(7)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.

Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1

Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2

Rumusan Masalah ... 8

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1. Maksud Penelitian ... 9

1.3.2. Tujuan Peneltian ... 9

1.4.

Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 10


(8)

vii

1.5.

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

1.5.1. Lokasi Penelitian ... 11

1.5.2. Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1.

Kajian Pustaka ... 13

2.1.1. Modal Kerja ... 13

2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja ... 13

2.1.1.2. Manfaat Modal Kerja... 14

2.1.1.3. Rumus Menghitung Modal Kerja ... 15

2.1.2. Perputaran Persediaan ... 16

2.1.2.1. Pengertian Perputaran Persediaan ... 16

2.1.2.2. Fungsi Perputaran Persediaan ... 17

2.1.2.3. Rumus Menghitung Perputaran Persediaan ... 18

2.1.3.

R

e

turn On Assets

(ROA) ... 19

2.1.3.1. Pengertian

Return On Assets

(ROA) ... 19

2.1.3.2. Rumus

Return On Assets

(ROA) ... 20

2.2.

Kerangka Pemikiran ... 20

2.2.1. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas ... 22

2.2.2. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas ... 23


(9)

viii

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1.

Objek Penelitian ... 28

3.2.

Metode Penelitian ... 29

3.2.1. Desain Penelitian ... 30

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 34

3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 36

3.2.3.1. Sumber Data ... 36

3.2.3.2. Teknik Penentuan Data ... 36

3.2.4. Metode Pengumpulan Data ... 38

3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 39

3.2.5.1. Rancangan Analisis ... 39

3.2.5.2. Pengujian Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian ... 53

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 53

4.1.1.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 53

4.1.1.2. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 55

4.1.1.3. Uraian Tugas ... 57

4.1.1.4. Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 69

4.1.1.5. Sejarah Perusahaan Farmasi ... 70

4.1.1.6. Aktivitas Perusahaan Farmasi ... 75


(10)

ix

4.1.2.1. Analisis Deskriptif Modal Kerja ... 77

4.1.2.2. Analisis Deskriptif Perputaran Persediaan ... 83

4.1.2.3. Analisis Deskriptif ROA ... 89

4.1.3. Analisis Verifikatif ... 94

4.1.3.1. Pengujian Jalur Pada Sub Struktur Pertama ... 97

4.1.3.2. Pengujian Jalur Pada Sub Struktur Kedua ... 99

4.1.3.3. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ... 105

4.2. Pembahasan ... 109

4.2.1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA) ... 109

4.2.2. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) ... 110

4.2.3.Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

(ROA) ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 113

5.2. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115


(11)

115

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2010.

Manajemen Keuangan. Teori Konsep dan Aplikasi

. Yogyakarta:

BPFE.

Agus Wibowo, Sri Wartini. 2012. Efesiensi Modal kerja, Likuiditas dan Leverage

Terhadap Profitabilitas. Fakultas ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Azlina, Nur. 2009. “Pengaruh Modal Kerja, Struktur Modal, Dan Skala Perusahaan

Terhadap Profitabilitas”, Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli : 2009 : 107

-114.

Amin Wdjaya Tunggal. 2012. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta:

Harvarindo

Bambang Riyanto. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,

Cetakan Kedelapan, Bpfe, Yogyakarta.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE

UGM.

Bramasto, Ari. 2007. “Analisis Perputaran Aktiva Tetap dan

Perputaran Piutang

Kaitannya Terhadap Return On Assets Pada PT. POS Indonesia (PERSERO)

Bandung”. Vol. 9, No. 2, hal. 215 –

230.

Brealey, Myers, Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan jilid

2 (5

th

ed). Jakarta : Erlangga

Charles T. Hongren, Srikanti M. Datar, George Foster. 2005.

Akuntansi Biaya

Penekanan Manajerial

. Jakarta: PT. Indeks kelompok Gramedia.

Chlairene E.E. Santoso. 2013 . Perputaran Modal Kerja Dan Perputaran Piutang

Pengaruhnya Terhadap Profiitabilitas. Fakultas Ekonomi Universitas Sam

Ratulangi. Manado.

Djarwanto Ps, (2001), Pokok-Pokok analisa Laporan Keuangan, Ed Pertama, Cet

Kedelapan, BPFE, Yogyakarta

F. Bringham, Eugene dan Joel F. Houston. (2004). Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan, Ed 10, Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarta.

Freddy Rangkuti. 2009.

Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis

. Jakarta:


(12)

116

Gitman, Lawrance J. 2006. Principles of Managerial Finance (11

th

ed.), Boston:

Addison Wesley

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002.

Dasar-dasar Manajemen Keuangan

.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Husnan,Suad. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

Jumingan. 2003. Analisisi Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers

Lazaridis and Tryfonidis. 2006. “The relationship between working capital

management and profitability of listed companies in the Athens Stock

Exchange”.

Journal of Business Finance & Accounting

, Vol. 19, No. 1, pp. 1

12.

Lukman syamsudin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Margharetha,Farah. 2003. Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal

Perusahaan

Munawir S. 2002.

Analisis Informasi Keuangan

. Yogyakarta: Liberty.

Munawir S. 2004.

Analisa Laporan Keuangan

.

Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.

Nina Sufiana. (2010). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran

Persediaan Terhadap Profitabilitas. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana,

Bali.

Nur Azlina. 2009. Pengaruh tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal Dan

Skala Perusahaan terhadap Profitabilitas. Fakultas Ekonomi universitas Riau.

Nurhidayah Maulina. (2008). “

Pengaruh Volume Penjualan Tiket kereta Api

Penumpang terhadap Tingkat Profitabilitas Pada PT. Kereta Api (PERSERO)

DAOP II

Skripsi

Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia.

Praseska. 2010. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Kinerja Keuangan

Terhadap Rentabilitas Usaha Pada PT. Hamudha Prima Media Di

Ngemplak Kab. Boyolali Tahun 2006-2008.

Prawironegoro dan Purwanti. (2008) . Akuntansi Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana

Media


(13)

117

Putra, Lutfi Jaya. 2012. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja

Terhadap Profitabilitas

(Studi Kasus : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.)”.

Jurnal Ekonomi

Gunadarma,

Vol. 9. No. 1, hal. 1

10.

Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta: Salemba

Empat.

Sartono, Agus. 2010.

Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi

. Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE.

Sofyan, Syahri Harahap. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sofyan, Syahri Harahap. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sundjaja Barlian. 2003. Manajemen Keuangan satu, aedisi kelima, Literata Lintas

Media, Jakarta

Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. 2011. “Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat

Likuiditas dan Profitabilitas (Studi kasus pada PT. Timah Tbk. dan PT. Antam

Tbk.)”.

Jurnal Ilmiah Ranggagading,

Vol. 11. No. 1, hal. 1

11.

Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka

Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: CV

Gama Media

Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia,

Yogyakarta.

Umar Sekaran. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Umi Narimawati. (2007).

Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi dan

Contoh Perhitungannya

. Bandung: Restu Agung.

Umi Narimawati. 2010.

Metodelogi Penelitian

: Dasar Penyusunan Penelitian

Ekonomi. Jakarta: Penerbit Genesis.

Van Horne,James, C and John, M, Machowichz, Jr. 1998. Prinsip-prinsip

Manajemen Keuangan.

Warren, Carl., James M. Reeve, dan Philip E. Fees, 2005. Pengantar Akuntansi, edisi

ke 21, buku satu, alih bahasa oleh Aria Farahmita, Amanugrhani dan Taufik

Hendrawan, Salemba 4, Jakarta


(14)

118

Weston, J, F,. And Copeland, T, E.1999. Manajemen Keuangan. Jakarta:Binarupa

Aksara,.

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham., 1997. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Diterjemahkan oleh A. Q Khalid. Erlangga, Jakarta

http://www.elib.unikom.ac.id

http://www.google.co.id

.


(15)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

PENGARUH

MODAL KERJA

DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP

PROFITABILITAS

(ROA) Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI.

Skripsi ini disusun oleh penulis dengan maksud memenuhi salah satu

syarat utuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan

waktu dari penulis, maka penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini tidak luput

dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi penulis

khususnya, dan untuk peneliti selanjutnya yang membutuhkan pada umumnya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1.

Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2.

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3.

Dr. Surtikanti SE, M.si. Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

4.

Wati Aris Astuti, SE., M.Si selaku Wakil Ketua Program Studi Akuntansi dan

Dosen Wali AK-3


(16)

v

5.

Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak. CA selaku pembimbing telah banyak

memberikan arahan dan masukan.

6.

Bapak/Ibu Dosen dan staf pada Program Studi Akuntansi Universitas

Komputer Indonesia.

7.

Kepada kedua Orang Tua tercinta, kakak dan adik-adik beserta keluarga besar

yang telah

memberikan motivasi, do’a, dan

dorongan baik secara moril

maupun materil kepada penulis.

8.

Untuk Reza Wahyu Pratama dan sahabat-sahabat yang telah membantu dan

memberikan support.

9.

Kepada teman-teman Akuntansi Angkatan 2010 khususnya kelas AK-3,

terima kasih atas kebersamaannya.

10.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan

laporan Skripsi ini.

Harapan penulis semoga apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini

dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis khususnya, dan bagi pihak

yang membaca pada umumnya. Akhir kata penulis panjatkan doa kepada Allah

SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan

kepada penulis akan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Bandung, Juli 2014

Penulis

Dewi Anggraeni

Nim : 21110127


(17)

28

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian, dimana objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

dicarikan pemecahannya.

Definisi dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai

berikut :

“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk

dip

elajari dan ditarik kesimpulan”.

Adapun definisi objek penelitian menurut Umi Narimawati (2010:29) adalah

sebagai berikut :

Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan

hal-hal lain jika dianggap perlu

”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian

merupakan atribut atau fenomena yang menjadi konsep atau variabel penelitian untuk

diteliti dan diambil kesimpulan. Objek dalam penelitian ini adalah Pengaruh Modal Kerja

dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA)


(18)

29

3.2

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya.

Adapun definisi metode penelitan menurut Sugiyono (2011: 2) adalah sebagai

berikut :

“Metode p

enelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan

sistematis”.

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2010:29) pengertian metode penelitian

adalah sebagai berikut :

“Metode penelitian merupakan cara

penelitian yang digunakan untuk

mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, disimpulkan bahwa metode penelitian

merupakan cara untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan

pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui

pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga

menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang

diteliti.


(19)

30

Metode deskriptif yang dikemukan oleh Sugiyono (2012: 29) adalah sebagai

berikut :

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan

yang lebih luas”.

Sedangkan metode verifikatif dikemukakan oleh Sugiyono (2010:6) adalah

sebagai berikut :

“Penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian

deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang

menunjukan hipotesis ditolak atau diterima”.

Berdasarkan pengertian diatas, disimpulkan bahwa metode

deskriptif

digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis hasil dari suatu penelitian yang

dilakukan mengenai hubungan antar variabel

tanpa kesimpulan yang lebih luas.

Sedangkan metode verifikatif bertujuan untuk mengetahui kejelasan hubungan suatu

variabel dengan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistika

melalui pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Metode verifikatif

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yaitu Analisis

Jalur

(Path Analysis)

.

3.2.1

Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian salah satu hal yang paling penting adalah

membuat desain penelitian sehingga penelitian yang dilakukan mempunyai pedoman

arah yang jelas dan dapat berjalan dengan baik.


(20)

31

Pengertian desain penelitian menurut Jonathan Sarwono (2006: 79) adalah

sebagai berikut :

“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti

yang menuntun

serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.”

Sedangkan desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah

sebagai berikut :

“Desain p

enelitian adalah Suatu Rencana Struktur, dan Strategi untuk

menjawab permasalahan, yang mengoptimasi validitas”.

Adapun Sugiyono (2012:18) mengemukakan bahwa proses penelitian

kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Proses penelitian meliputi

:

1.

Sumber masalah

2.

Rumusan masalah

3.

Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

4.

Pengajuan hipotesis

5.

Metode penelitian

6.

Menyusun instrumen penelitian

7.

Kesimpulan”.

Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain pada

penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1.

Sumber masalah

Peneliti melakukan

survey

mengenai masalah sesuai variabel yang diteliti lalu

dilakukan identifikasi masalah.


(21)

32

2.

Rumusan masalah

Setelah masalah diidentifikasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a.

Seberapa besar pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA).

b.

Seberapa besar pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas

(ROA).

c.

Seberapa besar pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan terhadap

Profitabilitas (ROA)

3.

Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab hipotesis yang terdapat dalam rumusan masalah, maka

diperlukan sumber data teoritis yang relevan atau dalam penelitian sebelumnya

dengan tema yang sama untuk digunakan sebagai bahan untuk memberikan

jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis).

4.

Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan

didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara

empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada

penelitian ini adalah Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan Terhadap

Profitabilitas (ROA).


(22)

33

5.

Metode penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang

sesuai. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan

verifikatif.

6.

Menyusun instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berbentuk data yang

diperoleh dari Laporan Keuangan yang tercatat di BEI.

7.

Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah.

Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi

masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari

penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian

Metode Yang

Digunakan

Unit Analisis

Time Horizon

T-1

Descriptive and

Verificative

Descriptive

Survey

Perusahaan

Farmasi yang

terdaftar di BEI .

Cross

Sectional

T2

Descriptive and

Verificative

Descriptive

Survey

Perusahaan

Farmasi yang

terdaftar di BEI

Cross

Sectional

T-3

Descriptive and

Verificative

Descriptive

Survey

Perusahaan

Farmasi yang

terdaftar di BEI .

Cross

Sectional


(23)

34

3.2.2

Operasionalisasi Variabel

Menurut Umi Narimawati (2010:31) pengertian operasionalisasi variabel adalah

sebagai berikut :

“Operasionalisasi v

ariabel adalah proses penguraian variabel penelitian

kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun

syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator

masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual

maka pe

rlu dilakukan analisis faktor”.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta

skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian

hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

Berdasarkan judul penelitian

yang telah dikemukakan diatas yaitu “Pengaruh

Modal Kerja dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA)

”, maka

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

1.

Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2010: 39), variabel bebas adalah sebagai berikut:

“Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat)

.

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Modal Kerja (X1) dan Perputaran

Persediaan (X2).

2.

Variabel Dependen (Y).


(24)

35

“V

ariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas

.

Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (ROA) (Y).

Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep

Indikator

Skala

Modal Kerja

(X1) Modal Kerja adalah aktiva lancar

dikurangi utang lancar.

Sofyan Syafri Harahap (2009:228)

Modal Kerja = Aktiva

Lancar

Hutang Lancar

Sofyan Syafri Harahap

(2009:228)

Rasio

Perputaran Persediaan (X2)

Perputaran persediaan adalah Menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin cepat perputarannya semakin baik karena dianggap

Sofyan Harahap (2011:308)

Perputaran Persediaan =

Harga Pokok Penjualan

Persediaan rata-rata

Waren (2005:462)

Rasio

Profitabilitas (ROA) (Variable Y)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.” Agus Sartono (2008:122)


(25)

36

3.2.2

Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.2.1

Sumber Data

Data merupakan hal penting dalam penelitian karena dengan data tersebut

penelitian dapat berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan

masalah yang sudah ditetapkan.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2012:141) mendefinisikan data sekunder adalah sebagai

berikut :

“Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,

mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku,

serta dokumen pe

rusahaan”

.

Adapun definisi data sekunder menurut Jonathan Sarwono (2006: 123) adalah

sebagai berikut :

“Data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan”.

Data sekunder yang digunakan adalah data berupa Laporan Keuangan yang

tercatat di BEI periode yaitu dari tahun 2008-2013.

3.2.2.2

Teknik Penentuan Data

Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan

yang diperlukan ke dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut :


(26)

37

1.

Populasi

Definisi populasi menurut Sugiyono (2013: 49) adalah sebagai berikut :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek pajak/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dari penelitian ini adalah 9 perusahaan dengan 6 periode 2008-2013 Jadi

penelitian ini sebanyak 54 data.

Tabel 3.3

Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI

No

Kode Perusahaan

Nama Perusahaan

1

KAEF

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

2

KLBF

PT. Kalbe Farma Tbk

3

DVLA

PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

4

PYFA

PT. Pyridam Farma Tbk

5

INAF

PT. Indofarma Tbk

6

SQBB

PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

7

MERK

PT. Merk Tbk

8

TSPC

PT. Tempo Scan Pasifik Tbk

9

SCPI

PT. Schering Plough Indonesia Tbk

Sumber: Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

2.

Sampel

Pengertian sampel menurut Umi Narimawati (2008:77), adalah:

Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit


(27)

38

Adapun teknik pengamblian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sampel jenuh.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampling jenuh karena penulis

menggunakan seluruh populasi yaitu 9 Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI

Periode 2008-2013 untuk dijadikan sempel dari penelitian itu sendiri.

3.2.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menurut Sugiyono (2013:62) adalah sebagai berikut :

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data

.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua

cara, yaitu studi lapangan (

Field Research

) dan studi kepustakaan

(Library Research).

1.

Studi Lapangan (

Field Research

)

Penulis secara langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh data yang

diperlukan. Ada beberapa langkah antara lain:

a.

Wawancara

Cara pengumpulan data yang dilakukan langsung melalui tanya jawab antara

penulis dengan petugas yang berwenang yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti.

b.

Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang

terdapat pada perusahaan.


(28)

39

2.

Studi Kepustakaan (

Library Research

)

Pengambilan data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai literatur

penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari

buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang ada kaitannya dengan

masalah yang diteliti.

3.2.5

Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut

Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis

sebagai berikut:

“R

ancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sen

diri maupun orang lain”.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan

menggunakan metode analisis deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif)

dengan pendekatan kuantitatif.

a.

Analisis Deskriptif atau Kualitatif

Menurut Sugiyono (2011:14) mendefinisikan analisis kualitatif sebagai berikut:

Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut

berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,

melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan

dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail

”.


(29)

40

b.

Analisis Verifikatif atau Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2011:31) mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut:

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik.

Statistik yang

digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik

inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti

menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang

dilakukan secara

random

. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan

pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik

garis, grafik batang,

piechart

(diagram lingkaran), dan

pictogram

. Pembahasan

hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap

data-data yang tela

h disajikan”.

Adapun teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Path

Analysis

(Analisis Jalur). Menurut Juanim (2004 : 17-25) mengemukakan penjabaran

mengenai analisis jalur sebagai berikut:

1.

Konsep Dasar

Analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk

menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan variabel lainnya.

Dalam analisis jalur pengaruh independen variabel terhadap dependen variabel

dapat berupa pengaruh langsung dan tidak langsung (

direct

dan

indirect effect

),

atau dengan kata lain analisis jalur memperhitungkan adanya pengaruh

langsung dan tidak langsung.

2.

Analisis Korelasi

Pearson

Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas terhadap variabel

tidak bebas yaitu modal kerja terhadap profitabilitas ROA dan perputaran

persediaan terhadap profitabilitas ROA dapat diketahui dengan menggunakan


(30)

41

Korelasi

Pearson

. Koefisien Korelasi

Pearson

antara masing-masing variabel

independen tersebut dengan variabel dependen dapat dihitung sebagai berikut :

r =

� ∑ � � − ∑ � ∑

√{� ∑ �2 − ∑ � 2} {� ∑ �2 − ∑ � 2}

Sumber: Umi Narimawati (2010:50)

Besarnya koefisien korelasi adalah -

1 ≤ r ≤ 1:

a.

Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif

b.

Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif

Intepretasi dari nilai koefisien korelasi:

a.

Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan

mempunyai hubungan yang berlawanan (jika x naik maka y turun atau

sebaliknya).

b.

Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel x

dan variabelnya dan hubungannya searah.

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y,

variabel X2 dan Y.

Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis

korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

i.

Koefisien korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antara X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(31)

42

=

− �

√ − �

− �

ii.

Koefisien korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antara X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

=

− �

√ − �

− �

iii.

Koefisien korelasi secara simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1, X2 terhadap Y dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

= √

��

+ ��

− �

− �� . ��

Besarnya koefisien korelasi adalah -

1 ≤ r ≤ 1:

a.

Apabila (-) berarti terdapat hubungan negative

b.

Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif

Interpretasi dari nilai koefisien korelasi:

c.

Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan

mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau

sebaliknya)


(32)

43

Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X

dan variabel Y dan hubungannya searah.

Ketentuan untuk melihat keeratan korelasi:

Tabel 3.4

Tingkat Keeratan Korelasi

0,00

0,199

Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan)

0,20

0,399

Rendah

0,40

0,599

Sedang

0,60

0,799

Kuat

0,80

1,000

Sangat Kuat

Sumber:Sugiyono (2011)

3.

Analisis Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh modal kerja (X1) dan volume penjualan (X2) terhadap laba

bersih (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi

atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien

korelasinya yaitu:

Sumber:Umi Narimawati(2010:50)

Keterangan:

Kd

= Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y

Dipergunakan oleh Variabel X

r

2

= Kuadrat Koefisien Korelasi

100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase

Dengan diketahuinya koefisien korelasi antara masing-masing modal kerja

(X1) dan perputaran persediaan (X2) serta profitabilitas ROA (Y), kita bisa


(33)

44

menentukan koefisien determinasi. Koefisien determinasi tersebut digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan masing-masing variabel bebas (X1

dan X2) terhadap variabel terikat (Y).

Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -1 atau 1

maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau bahkan tidak ada.

4.

Path Diagram

(Diagram Jalur)

Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur hubungan

kualitas antar variabel independen, intervening (

intermediary

) dan dependen.

Untuk mempresentasikan hubungan kualitas diagram jalur menggunakan

simbol anak panah berkepala satu (

single-headed arrow

), ini mengindikasikan

adanya pengaruh langsung antara variabel

eksogen

atau

intervening

dan

variabel dependen, anak panah ini juga menghubungkan error dengan variabel

dependen, dan untuk mempresentasikan hubungan korelasi atau kovarian

diantara dua variabel menggunakan anak panah berkepala dua (

two-headed

arrow

). Setiap variabel disimbolkan dalam bentuk kotak sedangkan variabel

lain yang tidak dianalisis dalam model atau error digambarkan dalam bentuk

lingkaran.


(34)

45

ɛ

ɛ

2

Gambar 3.1

Model Analisis Jalur

Gambar diagram jalur seperti terlihat pada gambar 3.1 dapat diformulasikan

kedalam 2 bentuk persamaan struktural sebagai berikut:

Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama

X =

ρ

X2X1

X1 +

ɛ

1

Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua

Y =

ρ

YX1

X1 +

ρ

YX2

X2 +

ɛ

2

Keterangan :

X

1

= Modal Kerja

X

2

= Perputaran Persediaan

Y

= Profitabilitas (ROA)

ρ

YX1

= Besarnya koefisien pengaruh X

1

terhadap Y

ρ

YX2

= Besarnya koefisien pengaruh X

2

terhadap Y

R

X1X2

= Besarnya korelasi antara X

1

dan X

2

ɛ

= Error varian/Pengaruh faktor lain

Modal Kerja

(X1)

Perputaran

Persediaan

Laba Bersih

(Y)

ρ

YX1

ρ

YX2


(35)

46

5.

Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur memperhitungkan

pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan diagram jalur kita dapat

melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh

langsung adalah pengaruh dari satu variabel independen ke variabel dependen,

tanpa melalui variabel dependen lainnya. Sedangkan pengaruh tidak langsung

adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen

melalui variabel lain yang disebut variabel

intervening (intermediary).

Adapun

yang dimaksud pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan

pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan

pengaruh total dapat dilihat dengan uraian sebagai berikut :

1.

Pengaruh Langsung (

Direct Effect

(DE))

Pengaruh dari X1 dan X2 terhadap Y, atau lebih sederhana dapat disajikan

sebagai berikut :

X

1

Y ; P

X1-Y

.P

X1-Y

X

2

Y ; P

X2-Y

. P

X2-Y

2.

Pengaruh Tidak Langsung

(Indirect Effect (IE)

Sedangkan pengaruh tidak langsung

(indirect effect)

adalah pengaruh dari

X1 terhadap Y melalui X2 dan dari X2 terhadap Y melalui X1, atau lebih

sederhana dapat disajikan sebagai berikut :


(36)

47

X

1

X

2

Y ; P

X2-Y

.r

X1-X2

.P

X1-Y

X

2

X

1

Y ; P

X1-Y

.r

X1-X2

.P

X2-Y

X

ni

X

na

Y ; P

ni

.P

nina

.P

na

3.

Pengaruh Total

(Total Effect (TE)

Pengaruh total adalah penjumlahan DE dan IE sebagai berikut :

TE =

{(

P

X1-Y

.P

X1-Y

+ P

X2-Y

.r

X1-X2

.P

X1-Y

) + (

P

X2-Y

.P

X2-Y

+ P

X1-Y

. r

X1-X2

.P

X2-Y

)

+ ... + (

P

yni .

P

yna

+ P

yni

.r

nina

.P

na)

Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi antar variabel independen,

maka, penelitian ini juga menggunakan koefisien korelasi Pearson yang diolah

melalui SPSS. Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel

independen dan hubungan variabel independen dengan variabel dependen, maka

dapat dinyatakan dengan fungsi linear (paling tidak mendekati) dan diukur dengan

suatu nilai yang disebut koefisien korelasi.

Menurut Supranto (2000 : 152) mengemukakan nilai koefisien korelasi ini

paling sedikit -1 dan paling besar 1, jadi jika r = koefisien korelasi maka nilai r dapat

dinyatakan sebagai berikut :

-

1 ≤ r ≤ +1

Artinya :

1.

Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, yaitu hubungan

sangat kuat dan positif). Korelasi positif artinya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen bersifat searah. Dengan kata lain,


(37)

48

peningkatan atau penurunan nilai X terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau

penurunan nilai Y.

2.

Jika r = -1, atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif 9

mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif). Korelasi negatif artinya

hubungan antara variabel independen dengan dependen bersifat berlawanan.

Dengan kata lain peningkatan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan

nilai Y atau sebaliknya.

3.

Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Maka

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dikatakan sangat

lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. Dengan kata lain hubungan antara

variabel X dengan variabel Y sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama

sekali.

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Andi Supangat (2007:293) yang dimaksud dengan pengujian

hipotesis adalah salah satu cara

dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi

berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat

signifikansi tertentu. Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat

kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari

masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan

sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.

Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut :


(38)

49

1.

Pengujian Secara Simultan

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara

simultan terhadap variabel terikat.

a.

Rumus uji F yang digunakan adalah :

� =

� −

− � � − �

R = koefisien kolerasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara

bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan

menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai

F-test

yang terdapat pada Tabel

Analisis of Variance (ANOVA)

dari hasil perhitungan

dengan micro-soft. Jika nilai Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi

perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel

terikat ditolak dan sebaliknya.

b.

Hipotesis

H0

; ρ = 0,

Secara simultan modal kerja dan perputaran persediaan tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas ROA.

H1

; ρ ≠ 0,

Secara simultan modal kerja dan perputaran persediaan

berpengaruh terhadap profitabilitas ROA.


(39)

50

c.

Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung > Fkritis

(α = 0,05)

2.

Pengujian Secara Parsial

Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan

menggunakan uji statistik t dengan langkah-langakah sebagai berikut:

Rumus uji t yang digunakan adalah :

=

−�2�−�−….. � ����

� = , , … . . ,5

Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf

signifikansi 5%.

Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap

variable terikat, hipotesisnya sebagai berikut :

H01

; ρ = 0,

modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ROA.

H11

; ρ ≠ 0,

modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas ROA.

H02

; ρ = 0,

perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ROA

.

H12

; ρ ≠ 0,

perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas ROA

.

Kriteria pengakuannya yaitu sebagai berikut:

H0 ditolak apabila thitung < ttabel

(α = 0

,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka


(40)

51

a)

Jika t

hitung

≥ t

tabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha

diterima

artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

b)

Jika t

hitung

≤ t

tabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.

Sumber: Sugiyono (2011:185)

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

3. Penarikan Kesimpulan Hipotesis

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya. Jika t

hitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan) maka Ho ditolak (diterima) dan

Ha diterima (ditolak). Artinya koefisien regresi signifikan (tidak signifikan).

Kesimpulannya, modal kerja dan perputaran persediaan mempengaruhi (tidak

mempengaruhi) profitabilitas ROA

. Tingkat signifikannya yaitu 5% (α = 0,05)

artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95% maka

kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95%

dan hal ini menunjukkan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan

(signifikan) antara dua variabel tersebut). Dalam hal ini ditunjukkan dengan

penolakan Ho atau penerimaan alternatif (Ha).


(41)

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1.

Modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan berdasarkan hasil

uji korelasi modal kerja berada dalam kategori rendah. Hal ini menunjukan semakin baik

modal kerja semakin baik juga profitabilitas (ROA)

2.

Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan

pengaruh lebih dominan dibanding variabel modal kerja, dan berdasarkan hasil uji korelasi

perputaran persediaan berada dalam kategori kuat dibanding dengan modal kerja. Hal ini

menunjukan semakin baik perputaran persediaan semkain baik juga profitabilitas (ROA)

3.

Modal kerja dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

(ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013, tetapi selebihnya

pengaruh yang lebih besar merupakan kontribusi atau pengaruh dari variabel lain diluar

penelitian.


(42)

114

5.2

Saran

Adapun saran yang akan disampaikan atas penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut :

1.

Perusahaan farmasi harus mengadakan pemeriksaan atau evaluasi terhadap

dokumen-dokumen penggunaan modal kerja, agar modal kerja yang digunakan tepat sesuai dengan

kebutuhan perusahaan dan dapat meminimalisir pemborosan dalam penggunaan modal

kerja.

2.

Perusahaan harus meningkatkan pemasaran, dan promosi produk, agar masyarakat

tertarik pada produk tersebut sehingga dapat menurunkan jumlah persediaan dan tidak

terjadi investasi yang berlebihan pada persediaan yang mengakibatkan bertambahnya

beban untuk gudang dan pemeliharaan lainnya.

3.

Penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran modal kerja dan perputaran persediaan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on asset. Kepada peneliti

selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam penelitian

ini, seperti memperhitungkan faktor lain yang mempengaruhi terbentuknya modal kerja,

perputaran persediaan, maupun profitabilitas ROA dengan cara memperpanjang periode

penelitian agar hasil penelitian yang diperoleh lebih baik.


(43)

PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)

(Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)

THE EFFECT OF WORKING CAPITAL AND INVENTORY TURNOVER ON PROFITABILITY (ROA) (The Pharmaceutical Company Listed On The Indonesia Stock Exchange in The Period 2008-2013)

Oleh: Dewi Anggraeni

21110127

Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

Working capital is short- term corporate invesments such as cash, marketable securities, accounts receivable and inventory or all of the current assets, working capital appropriate to the needs of the company, because if there is excess or shortage of funds this wil affect the level of corporate profitability. In addition to working capital, profitability generated is also influenced by the inventory turnover. The purpose of this research is to analyze whether variables such as turnover, inventory and working capital have an impact on the profitability of the company are measured using the ROA.

The population in this research is the entire pharmaceutical companies by as much as 9 companies listings on IDX in 2008-2013. Samples are taken using the method of census. Types of data used in this study is secondary data in the form of financial statements of companies originating from Indonesia stock exchange in Indonesian Capital Market Directory consisting of profit and loss reports,and balance sheet.

To meet the research objectives, hypotheses are tested with the analysis path. The path of the test can be concluded that: (1) working capital effect significantly to profitability ROA. (2) inventory turnover effect significantly to profitability ROA.

Keyword : Working Capital, Inventory Turnover dan Profitability (ROA)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dapat diukur dengan melihat kesuksesan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Karena itu modal kerja sebagai salah satu komponen terpenting dari aktiva harus dikelola dan dimanfaatkan secara efektif danproduktif, sehingga mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan. (Nur Azlina, 2009)

Ada beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain :

return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Di dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan return onassets (ROA).

Ukuran profitabilitas sendiri sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi. (Nur Azlina, 2009)

Modal kerja merupakan investasi perusahaan jangka pendek seperti kas, surat berharga, piutang dan inventori atau seluruh aktiva lancar. Mengingat pentingnya modal kerja di dalam perusahaan, manajer keuangan harus dapat merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan


(44)

Adapun tiga komponen modal kerja yaitu kas, piutang, dan persediaan. Ketiga komponen modal kerja tersebut dapat dikelola dengan cara yang berbeda untuk memaksimalkan profitabilitas atau untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan (Lazaridis dan Tryfonidis, 2006).

Selain modal kerja adapun faktor lain yang mendukung keberhasilan untuk mendapatkan keuntungan laba atau profitabilitas, yaitu faktor perputaran persediaan .karena dengan mengetahui perputaran persediaan diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat kapada pihak yang berkepentingan.

Menurut Munawir (2002:71-80) persediaan merupakan unsur dari aktiva lancar yang merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada konsumen. Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta mendistribusikannya kepada para pelanggan. Dengan adanya pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat segera mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan. Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba suatu perusahaan, Sebaliknya, jika semakin lambat perputaran persediaan barang, semakin kecil pula perolehan labanya.

Penelitian ini mengunakan ROA sebagai alat ukur mengukur profitabilitas perusahaan. Return On Assets dapat merefleksikan sebarapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Modal Kerja

2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja

Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari -hari.

Menurut Kasmir (2011:250) modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanam dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, urat-surat berharga, piutang , persediaan dan aktiva lancar lainnya, sehingga modal kerja merupakan seluruh aktiva lancar atauaktiva jangka pendek yang sering digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.

Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:186) modal kerja adalah :Aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha atau modal kerja adalah kas, surat-surat berharga yang mudah diuangkan (misalnya giro, cek, deposito), piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan. Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan aktivitas operasi sehari-hari Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan aktivitas operasi sehari-hari.

2.1.1.2 Manfaat Modal Kerja

Menurut Jumingan (2006:67) manfaat modal kerja adalah sebagai berikut:

1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot. 2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada


(45)

3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat mendapatkan keuntungan berupa potongan harga.

4. Menjamin perusahaan memiliki CreditStanding dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian dan sebagainya.

5. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumennya.

6. Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.

7. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa dan suplai yang dibutuhkan.

8. Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.

2.1.1.3 Indikator Modal Kerja

2.1.2 Perputaran Persediaan

2.1.2.1 Pengertian Perputaran Persediaan

Menurut Sofyan Harahap (2011:308) perputaran persediaan adalah :

“Menunjukan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, semakin cepat perputaran persediaan maka penjualan berjalan cepat, dan perusahaan dianggap baik dalam usaha memperoleh laba”.

2.1.2.2 Fungsi Perputaran Persediaan

Menurut Rangkuti (2009:7) dilihat dari fungsinya, perputaran persediaan dapat dibedakan atas :

1. Batch stock atau lot size inventory

Yaitu persediaan yang diadakan karena membeli atau membuat bahan dalam jumlah lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu, akibatnya untuk sementara tercipta suatu persediaan.

2. Fluctuation stock

Yaitu persediaan yang diadakan untuk fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramaikan.

3. Anticipation stock

Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramaikan berdasarkan pola musiman.

2.1.2.3 Indikator Perputaran Persediaan

Menurut Samryn (2012:413) perputaran persediaan : Perputaran Persediaan = HPP

Persediaan 2.1.3 Profitabilitas

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas


(46)

“Rasio yang menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dengan nilai aktiva”.

2.1.3.2 Indikator Profitabilitas

1.2 KERANGKA PEMIKIRAN

2.2.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA)

Menurut Sofyan Harahap (2009:290) mengenai pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas (ROA) adalah sebagai berikut :

“Modal kerja (Working Capital) adalah salah satu investasi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar,

pengelolaannya akan sangat mempengaruhi tingkat profitabilitas".

2.2.2 Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA)

Menurut Sofyan Harahap (2011:338) pengaruh perputaran persediaan adalah:

“Perputaran persediaan menunjukan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, semakin cepat perputaran persediaan maka penjualan berjalan cepat, dan perusahaan dianggap baik dalam usaha memperoleh laba”.

2.3 HIPOTESIS

Menurut Umi Narimawati (2007:73) menyatakan hipotesis adalah :

“Pendugaan sementara mengenai hubungan antara variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena

sifatnya dan dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap

pengujian yang dinyatakan”.

Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa : 1. H1: Terdapat pengaruh antara Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA).

2. H2: Terdapat pengaruh antara Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA).

3. H3: Terdapat pengaruh antara Modal Kerja dan Perputaran Persediaa terhadap Profitabilitas

(ROA).

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Modal Kerja, Perputaran Persediaan dan Profitabilitas (ROA) pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) mendefinisikan metode penelitian adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri -ciri


(1)

1

1

(

1)

1

n

YiXi YXi i

n

YiXi YXi i

n k

P r

F

k

P r

 

(54 2 1) 0, 443

20, 271 2 1 0, 443

F     

Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji-F yang diperoleh melalui tabel anova seperti yang disajikan pada tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11

Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Uji statistik di atas mengikuti distribusi F dengan α = 5%, derajat kebebasan db1 = 2, dan db2 = 54-2-1 = 51, diperoleh F-tabel = 3,179. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai F-hitung > F-tabel (20,271 > 3,179), sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara simultan modal kerja (X1) dan perputaran persediaan (X2) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013. Jika disajikan dalam grafik, nilai F-hitung dan F-tabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.7

Kurva Pengujian Hipotesis Simultan

4.1.3.3 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis parsial untuk melihat variabel bebas mana saja yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Untuk pegujian ini digunakan uji t, yang diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.12

Nilai Statistik Uji Parsial (Uji t)

α

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0

F hitung = 20,271 F tabel = 3,179


(2)

a. Pengujian Hipotesis Parsial X1

H0 = Pyx1 =0

“Artinya modal kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013”.

H1 = Pyx1 ≠ 0

“Artinya modal kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013”.

Tingkat signifikansi yang digunakan α = 5%, Uji statistik yang digunakan adalah:

2 2

(1

)

(

1)

YXi

YXIX ii

P

t

R

CR

n k

 



hitung

0,324

1 0, 443 1, 036

54 2 1

t

 

2, 017

hitung

t

Dari hasil di atas, terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh variabel modal kerja (X1) sebesar 2,017. Nilai ini akan dibandingkan dengan t-tabel pada tabel distribusi t. Dengan α = 0,05, untuk pengujian dua pihak dan db = 54-2-1 = 51, diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,008. Dari nilai-nilai tersebut terlihat bahwa t-hitung untuk variabel modal kerja (X1) > t-tabel ( 2,017 > 2,008), sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara parsial, modal kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013. Jika digambarkan, nilai t-hitung dan t-tabel untuk pengujian parsial X1 tampak sebagai berikut:

Gambar 4.8 Kurva Uji Hipotesis Parsial X1 Terhadap Y

b. Pengujian Hipotesis Parsial X2

H0 = Pyx2 =0

“Artinya perputaran persediaan (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013”.

H1 = Pyx2 ≠ 0

“Artinya perputaran persediaan (X2) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013”.

Tingkat signifikansi yang digunakan α = 5%, Uji statistik yang digunakan adalah:

Daerah Penerimaan H

0

Daerah penolakan Ho

t tabel= -2,008 0 t tabel = 2,008

t hitung = 2,017

Daerah penolakan Ho


(3)

2 2

(1 )

( 1)

YXi YXIX ii

P t

R CR n k

 

 



hitung

0, 631 1 0, 443 1, 036

54 2 1

t

 

5,559

hitung

t

Dari hasil perhitungan 4.8 di atas, terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh variabel perputaran persediaan (X2) sebesar 5,559. Nilai ini akan dibandingkan dengan t-tabel pada tabel distribusi t. Dengan

α = 0,05, untuk pengujian dua pihak dan db = 54-2-1 = 51, diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,008. Dari nilai-nilai tersebut terlihat bahwa t-hitung untuk variabel perputaran persediaan (X2) > t-tabel ( 5,559 > 2,008), sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara parsial, perputaran persediaan (X2) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013. Jika digambarkan, nilai t-hitung dan t-tabel untuk pengujian parsial X2 tampak sebagai berikut:

Gambar 4.9 Kurva Uji Hipotesis Parsial X2 Terhadap Y

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil dari pengujian statistik menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI. Modal Kerja memberikan pengaruh sebesar 21,5%.

Hasil pengujian secara parsial atau uji t diketahui bahwa variabel modal kerja (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap return on assets artinya jika jumlah modal kerja naik maka return on assets

pun akan ikut naik.

Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap return on assets, hal ini mengindikasikan modal kerja dapat mengukur sejauh mana perusahaan dapat mengelola aset dan modal perusahaan untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa ROA memiliki hubungan yang positif terhadap modal kerja.

Adapun fenomena yang bertolak belakang dengan teori yaitu terjadi pada perusahaan farmasi di PT. Kimia Farma, pada tahun 2011 yang mengalami kenaikan modal sebesar 23,48% dari Rp 1.124M, menjadi Rp 1.388M, sedangkan ROAnya mengalami penurunan sebesar 13,27%. Berdasarkan hasil penelitian modal kerja hanya memberikan pengaruh sebesar 21,5%, sedangkan faktor lainnya memberikan pengaruh lebih dominan sebesar 78,5% dalam mempengaruhi Profitabilitas (ROA) seperti, struktur modal dan efesiensi modal kerja.

Daerah Penerimaan H

0

Daerah penolakan Ho

t tabel= -2,008 0 t tabel = 2,008

t hitung = 5,559

Daerah penolakan Ho


(4)

4.2.2 Analisis Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil dari pengujian statistik menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI. Perputaran Persediaan memberikan pengaruh sebesar 59,1%.

Hasil pengujian secara parsial atau uji t diketahui bahwa variabel perputaran persediaan (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap return on assets artinya jika jumlah modal kerja naik maka return on assets pun akan ikut naik, begitupun sebaliknya apabila perputaran persediaan turun maka profitabilitas return on assets pun ikut menurun.

Perputaran Persediaan berpengaruh signifikan terhadap return on assets pada perusahaan farmasi. Yang berarti semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar pula perusahaan akan memperoleh keuntungan, begitupun sebaliknya, jika tingkat perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan. Hal ini mengindikasikan bahwa perputaran persediaan yang dilakukan perusahaan farmasi memberikan tingkat keuntungan yang baik sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba yang optimal dan perputaran persediaanpun dapat berjalan secara continity atau secara terus menerus.

Maka dari itu pengoptimalan perputaran persediaan harus ditingkatkan guna memperoleh tingkat keuntungan yang optimal juga.

Adapun fenomena yang terjadi pada perusahaan farmasi yang bertolak belakang dengan teori yaitu terjadi pada perusahaan farmasi di PT. Kimia Farma, pada tahun 2009 yang mengalami penurunan perputaran persediaan dari tahun sebelumnya 4,77 menjadi 4,72, tetapi penurunan perputaran persediaan ini tidak diikuti oleh penurunan profitabilitas, disini profitabilitas malah mengalami kenaikan dari 3,83% menjadi 4%. Fenomena inipun tidak hanya terjadi pada PT Kimia Farma, tetapi terjadi pula pada PT Daria-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) dan PT Schering Plough Indonesia Tbk (SCPI)

Berdasarkan hasil penelitian perputaran persediaan memberikan pengaruh lebih dominan dibanding modal kerja, yaitu sebesar 59,1%, dibandingkan dengan modal kerja. Sedangkan sisanya sebesar 41,9% merupakan pengaruh dari variabel lain seperti, volume penjualan, perputaran kas dan perputaran piutang.

4.2.3 Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil dari koefisien determinasi menunjukan bahwa variabel modal kerja dan perputaran persediaan memberikan pengaruh terhadap return on assets sebesar 44,3%, sedangkan sisanya merupakan pengaruh atau kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti selain variabel modal kerja dan perputaran persediaan sebesar 55,7%.

Modal kerja dan perputaran persediaan yang menunjukan nilai return on assets dipengaruhi oleh modal kerja dan perputaran persediaan. Bahwa nilai F-hitung > F-tabel (20,271 > 3,179), sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara simultan modal kerja (X1) dan perputaran persediaan (X2) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI.

BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa tingkat perputaran modal kerja perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA),.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara individual atau parsial modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan total pengaruh sebesar 7,0%, terdiri dari pengaruh langsung ke profitabilitas (ROA) sebesar 4,60% dan pengaruh tidak langsung melalui perputaran persediaan sebesar 2,36%.


(5)

2. Secara individual atau parsial perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan total pengaruh sebesar 37,3%, terdiri dari pengaruh langsung ke profitabilitas (ROA) sebesar 34,97% dan pengaruh tidak langsung melalui modal kerja sebesar 2,36%.

3. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan dari modal kerja dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan farmasi yang tedaftar di BEI Periode 2008-2013 sebesar 44,3% sedangkan sisanya sebesar 55,7% merupakan kontribusi atau pengaruh dari variabel lain diluar penelitian.

Saran

Untuk penelirian selanjutnya disarankan :

1. Perusahaan farmasi harus mengadakan pemeriksaan atau evaluasi terhadap dokumen-dokumen penggunaan modal kerja, agar modal kerja yang digunakan tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat meminimalisir pemborosan dalam penggunaan modal kerja.

2. Perusahaan harus meningkatkan pemasaran, dan promosi produk, agar masyarakat tertarik pada produk tersebut sehingga dapat menurunkan jumlah persediaan dan tidak terjadi investasi yang berlebihan pada persediaan yang mengakibatkan bertambahnya beban untuk gudang dan pemeliharaan lainnya.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian ini dengan cara memperpanjang periode penelitian agar hasil penelitian dapat lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arioctafianti, 2007. Analisis Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, dan Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Mahasiswa FE UNRI.

Cooper, Donal R and C. William Emory, 1998. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga. Jakarta.

Harahap, Syofyan Syafri, 1999. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009: 107-114

Harianto, Farid dan Sudomo, Siswanto, 1998. Perangkat dan Teknik Analisa Investasi di Pasar Modal Indonesia. PT. Adhi. Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Maryam, Siti, 2005. Analisis Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Food and Beverages, Textille Mills Products, Automotive and Allied Products dan Wholesale anf Retail Trade di BEJ. Skripsi Mahasiswa FE UNRI. Munawir, S, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta. Musfita, Devi, 2006. Pengaruh Struktur Modal, Skala Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Automotive and Allied di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Mahasiswa FE UNRI.

Riyanto, Bambang, 1998. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Scott, Jr, 1999. Basic Financial Management. Edisi ke-8. Prentice-Hall. New Jersey.

Sundjaja, Ridwan. S dan Barlian, Inge, 2003. Manajemen Keuangan 1, Edisi Kelima. Literata Lintas Dunia, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Tunggal, Amin Wijaya, 2004. Dasar-dasar Analisa Laporan Keuangan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Umar, Husein, 2003. Riset Akuntansi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham., 1999. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh A. Q Khalid. Erlangga, Jakarta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan (Studi Pada: Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013)

15 212 73

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 101 86

Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 52 78

Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

2 23 17

PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 18

Peningkatan Profitabilitas Melalui Perputaran Persediaan dan Modal Kerja (Pada Perusahaan Kosmetik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2015)

0 4 1

Pengaruh Struktur Modal Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

4 44 128

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

0 12 50

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

0 14 57