BAB I PENGENDALIAN KUALITAS
PENGENDALIAN KUALITAS
MATA KULIAH SEMESTER VI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
STT WASTUKANCANA
DOSEN
TIMBUL SIMANJUNTAK
1
BAB I. PENDAHULUAN
SEJARAH MUTU
PENGERTIAN/DEFINISI MUTU/KUALITAS
TRILOGI JURAN :
QUALITY PLANNING
QUALITY CONTROL
QUALITY IMPROVEMENT
STT. WASTUKANCANA
SEJARAH KUALITAS (MUTU)
- Era Tanpa Mutu (sebelum Abad ke-18) produk
monopoli
- Era Inspeksi mutu hanya melekat pada produk
akhir ( Abad ke-18, Eropa mulai produk massal)
- Era Statistical Quality Control (SQC), tahun 1930.
- Analisa reject dengan menggunakan data
- Feed back terhadap proses yang membuat kesalahan
- Tindakan perbaikan agar problem tidak berulang
STT. WASTUKANCANA
3
SEJARAH KUALITAS (MUTU)
- Era Quality Assurance
- Pengendalian mutu mulai dari tahap design, process
hingga after market.
- Era Total Quality Management (E. Deming)
- Fokus kepada pelanggan
- Semua sumberdaya berpengaruh thd mutu
- Era Quality Control Circle (QCC)
- Dinamika kelompok yang melakukan evaluasi thd
suatu proses secara kontinu
- Konsep Plan-Do-Check-Action
STT. WASTUKANCANA
4
KONSEP MUTU
Mutu biasanya diartikan sebagai
–
–
–
Kesesuaian dengan permintaan/persyaratan yang
sudah dinyatakan sebelumnya
Kecocokan dalam penggunaan
Barang yang tepat, tempat yang tepat, harga yang
sesuai dan pada waktu yang tepat
STT. WASTUKANCANA
5
KONSEP MUTU
Mutu telah secara konsisten didefinisikan sebagai :
- kesesuaian dengan kebutuhan/tujuan pelanggan
dan pihak terkait
- memenuhi spesifikasi barang/jasa
- lebih baik dari para pesaing lain
STT. WASTUKANCANA
6
KONSEP MUTU
Mutu secara resmi diartikan oleh ISO 9000 : 2000 sebagai
“Kemampuan dari kesatuan karakteristik produk, sistem
atau proses untuk memenuhi persyaratan pelanggan atau
pihak terkait yang dinyatakan atau tersirat”
STT. WASTUKANCANA
7
KONSEP MUTU
Kemampuan untuk menenuhi persyaratan-persyaratan yang
dinyatakan dapat diterjemahkan sebagai kesesuaian dengan
spesifikasi .
Kemampuan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang
tersirat dapat diterjemahkan sebagai kecocokan dengan
tujuan .
STT. WASTUKANCANA
8
%$
PENGERTIAN MUTU
#?
&!
Setiap orang harus mengerti dan menerapkan konsep bahwa mutu
- adalah MENGERTI PERMINTAAN PELANGGAN guna menghasilkan barang
-
-
atau menyediakan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan
harus DIRANCANG DAN DIBANGUN ke dalam suatu produk atau jasa karena
mutu tidak dapat di inspeksi ke dalam suatu produk atau jasa
adalah tentang PENINGKATAN BERKESINAMBUNGAN dan organisasi harus
secara konstan sadar serta meningkat terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan
dan persyaratan pelanggan yang berubah-ubah
adalah tentang PENCEGAHAN, yaitu memulai operasi bisnis dengan benar untuk
memastikan bahwa proses akan menambah nilai, bukan biaya
hanya dapat dijamin melalui PERENCANAAN YANG CERMAT dan usaha yang
cermat dari anggota di dalam organisasi
adalah TANGGUNG JAWAB DARI SEMUA KARYAWAN bukan hanya staff
mutu, dan kepemimpinan untuk mutu harus datang dari pucuk pimpinan
STT. WASTUKANCANA
9
DESIGN MUTU
MENGKONVERSIKAN KEINGINAN/BAHASA USER
KEDALAM BAHASA TEKNIS :
memenuhi harapan
nilai uang
kredibilitas / keyakinan
pengiriman yang tepat waktu
aman
konsisten
pelanggan yang merasa puas
dapat diandalkan
STT. WASTUKANCANA
Standard
Mutu
10
Quality Function Deployment
Persyaratan
Design
Keinginan
pellanggan
Matriks Peren
canaan produk
Phase I :
Perencanaan Product
Karakteristik
Part
DFMEA
Persyaratan Matriks Penye
baran bagian
Design
Phase II :
Pengembangan Part
Operasi Proses
Kunci
Karakteristik
Part
PFMEA
Matriks Peren
canaan Proses
Persyaratan
Produksi
Phase III :
Perencanaan Proses
Operasi
Proses
Kunci
Matiks Peren
canaan Produksi
Phase IV :
Perencanaan Produksi
PERENCANAAN MUTU (QUALITY PLAN)
Suatu proses yang mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dan proses yang akan
membuat produk dan jasa yang tepat serta
mentransformasikannya kedalam bagianbagian dalam perusahaan guna memuaskan
pelanggan
Q
STT. WASTUKANCANA
13
KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL)
Istilah ke dali
Q
utu diartika sebagai :
“Kumpulan dari berbagai aktivitas
yang difokuskan pada pemenuhan
persyaratan atau standard mutu”
Defect: Ketidaksesuaian terhadap
Standard mutu yang ditetapkan
STT. WASTUKANCANA
14
QUALITY INSPECTION (PEMERIKSAAN MUTU)
Rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
MEMASTIKAN suatu produk telah memenuhi
standard mutu yang ditetapkan
Incoming Inspection
In process Inspection
Final product inspection
STT. WASTUKANCANA
15
QUALITY IMPROVEMENT (PENINGKATAN MUTU)
Rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan mutu
produk yang dihasilkan suatu industri, mulai dari tahapan
design hingga final proses.
Tindakan corrective : Suatu kegiatan mutu yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya masalah yang sama dikemudian
hari
Tindakan preventive : Upaya agar masalah yang ditemui tidak
terjadi di tempat lain yang memiliki potensi kegagalan yang
sama.
STT. WASTUKANCANA
16
MATA KULIAH SEMESTER VI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
STT WASTUKANCANA
DOSEN
TIMBUL SIMANJUNTAK
1
BAB I. PENDAHULUAN
SEJARAH MUTU
PENGERTIAN/DEFINISI MUTU/KUALITAS
TRILOGI JURAN :
QUALITY PLANNING
QUALITY CONTROL
QUALITY IMPROVEMENT
STT. WASTUKANCANA
SEJARAH KUALITAS (MUTU)
- Era Tanpa Mutu (sebelum Abad ke-18) produk
monopoli
- Era Inspeksi mutu hanya melekat pada produk
akhir ( Abad ke-18, Eropa mulai produk massal)
- Era Statistical Quality Control (SQC), tahun 1930.
- Analisa reject dengan menggunakan data
- Feed back terhadap proses yang membuat kesalahan
- Tindakan perbaikan agar problem tidak berulang
STT. WASTUKANCANA
3
SEJARAH KUALITAS (MUTU)
- Era Quality Assurance
- Pengendalian mutu mulai dari tahap design, process
hingga after market.
- Era Total Quality Management (E. Deming)
- Fokus kepada pelanggan
- Semua sumberdaya berpengaruh thd mutu
- Era Quality Control Circle (QCC)
- Dinamika kelompok yang melakukan evaluasi thd
suatu proses secara kontinu
- Konsep Plan-Do-Check-Action
STT. WASTUKANCANA
4
KONSEP MUTU
Mutu biasanya diartikan sebagai
–
–
–
Kesesuaian dengan permintaan/persyaratan yang
sudah dinyatakan sebelumnya
Kecocokan dalam penggunaan
Barang yang tepat, tempat yang tepat, harga yang
sesuai dan pada waktu yang tepat
STT. WASTUKANCANA
5
KONSEP MUTU
Mutu telah secara konsisten didefinisikan sebagai :
- kesesuaian dengan kebutuhan/tujuan pelanggan
dan pihak terkait
- memenuhi spesifikasi barang/jasa
- lebih baik dari para pesaing lain
STT. WASTUKANCANA
6
KONSEP MUTU
Mutu secara resmi diartikan oleh ISO 9000 : 2000 sebagai
“Kemampuan dari kesatuan karakteristik produk, sistem
atau proses untuk memenuhi persyaratan pelanggan atau
pihak terkait yang dinyatakan atau tersirat”
STT. WASTUKANCANA
7
KONSEP MUTU
Kemampuan untuk menenuhi persyaratan-persyaratan yang
dinyatakan dapat diterjemahkan sebagai kesesuaian dengan
spesifikasi .
Kemampuan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang
tersirat dapat diterjemahkan sebagai kecocokan dengan
tujuan .
STT. WASTUKANCANA
8
%$
PENGERTIAN MUTU
#?
&!
Setiap orang harus mengerti dan menerapkan konsep bahwa mutu
- adalah MENGERTI PERMINTAAN PELANGGAN guna menghasilkan barang
-
-
atau menyediakan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan
harus DIRANCANG DAN DIBANGUN ke dalam suatu produk atau jasa karena
mutu tidak dapat di inspeksi ke dalam suatu produk atau jasa
adalah tentang PENINGKATAN BERKESINAMBUNGAN dan organisasi harus
secara konstan sadar serta meningkat terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan
dan persyaratan pelanggan yang berubah-ubah
adalah tentang PENCEGAHAN, yaitu memulai operasi bisnis dengan benar untuk
memastikan bahwa proses akan menambah nilai, bukan biaya
hanya dapat dijamin melalui PERENCANAAN YANG CERMAT dan usaha yang
cermat dari anggota di dalam organisasi
adalah TANGGUNG JAWAB DARI SEMUA KARYAWAN bukan hanya staff
mutu, dan kepemimpinan untuk mutu harus datang dari pucuk pimpinan
STT. WASTUKANCANA
9
DESIGN MUTU
MENGKONVERSIKAN KEINGINAN/BAHASA USER
KEDALAM BAHASA TEKNIS :
memenuhi harapan
nilai uang
kredibilitas / keyakinan
pengiriman yang tepat waktu
aman
konsisten
pelanggan yang merasa puas
dapat diandalkan
STT. WASTUKANCANA
Standard
Mutu
10
Quality Function Deployment
Persyaratan
Design
Keinginan
pellanggan
Matriks Peren
canaan produk
Phase I :
Perencanaan Product
Karakteristik
Part
DFMEA
Persyaratan Matriks Penye
baran bagian
Design
Phase II :
Pengembangan Part
Operasi Proses
Kunci
Karakteristik
Part
PFMEA
Matriks Peren
canaan Proses
Persyaratan
Produksi
Phase III :
Perencanaan Proses
Operasi
Proses
Kunci
Matiks Peren
canaan Produksi
Phase IV :
Perencanaan Produksi
PERENCANAAN MUTU (QUALITY PLAN)
Suatu proses yang mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dan proses yang akan
membuat produk dan jasa yang tepat serta
mentransformasikannya kedalam bagianbagian dalam perusahaan guna memuaskan
pelanggan
Q
STT. WASTUKANCANA
13
KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL)
Istilah ke dali
Q
utu diartika sebagai :
“Kumpulan dari berbagai aktivitas
yang difokuskan pada pemenuhan
persyaratan atau standard mutu”
Defect: Ketidaksesuaian terhadap
Standard mutu yang ditetapkan
STT. WASTUKANCANA
14
QUALITY INSPECTION (PEMERIKSAAN MUTU)
Rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
MEMASTIKAN suatu produk telah memenuhi
standard mutu yang ditetapkan
Incoming Inspection
In process Inspection
Final product inspection
STT. WASTUKANCANA
15
QUALITY IMPROVEMENT (PENINGKATAN MUTU)
Rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan mutu
produk yang dihasilkan suatu industri, mulai dari tahapan
design hingga final proses.
Tindakan corrective : Suatu kegiatan mutu yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya masalah yang sama dikemudian
hari
Tindakan preventive : Upaya agar masalah yang ditemui tidak
terjadi di tempat lain yang memiliki potensi kegagalan yang
sama.
STT. WASTUKANCANA
16